Abstract

Pada zaman sekarang ini, para muda-mudi sering membicarakan topik berupa healing dan self-healing. Terutama bagi mereka yang tengah berada di situasi terpuruk, misalnya putus cinta, perceraian, terkena musibah, dan peristiwa traumatis apapun itu. Bahkan perasaan lelah akan beban kerja di kantor juga sering menjadikan mereka melakukan proses healing ini. Mereka berupaya serius supaya situasi terpuruk tersebut dapat “lepas” dari kehidupan sehari-hari. Banyak cara yang dilakukan dalam upaya healing ini, salah satunya yang paling kerap dilakukan adalah berlibur. Trauma adalah reaksi emosional terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan, pemerkosaan, dan bencana alam. Itu tergantung pada metode perawatannya, yaitu penyembuhan trauma atau trauma healing. Setelah mengalami salah satu dari peristiwa ini, seseorang cenderung penuh dengan keterkejutan dan penolakan. Reaksi jangka panjang dapat mencakup emosi yang tidak terduga, kilas balik, hubungan yang tegang, dan bahkan gejala fisik seperti sakit kepala dan mual. Kondisi ini normal karena trauma dapat menyerang siapa saja, tetapi beberapa orang mungkin mengalami kesulitan untuk melanjutkan hidupnya. Trauma healing adalah suatu proses memulihkan emosi korban dari ketakutan di masa lalu. Dengan cara ini, mereka bisa bertahan hidup kembali tanpa bayang-bayang masa lalu. Pada umumnya, para korban sering merasa mengenang kembali peristiwa itu, mengingatnya dengan mimpi buruk, dan menghindari dikaitkan dengan peristiwa traumatis. Untuk mengatasinya, ada terapi trauma psikologis yang bisa diikuti. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menyembuhkan trauma tersebut. Jadi, trauma healing merupakan proses penyembuhan pasca trauma yang memungkinkan seseorang untuk melanjutkan hidupnya tanpa bayang-bayang suatu kejadian tersebut lagi

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 16/11/2022