Toplum Devlet İlişkilerinde Vakıfların Yeri

[No Abstract Available

ИННОВАЦИОННЫЕ МЕТОДЫ ЛЕЧЕНИЯ СИСТЕМНЫХ АУТОИММУННЫХ ЗАБОЛЕВАНИЙ

In the present paper we consider the problem of innovative treatment of systemic autoimmune diseases for example, rheumatoid arthritis (RA) and systemic lupus erythematosus (SLE). The use of biological therapy is suitable for severe rheumatoid arthritis and promotes remission in 25–30% of cases. Application biological therapy (as anti-B cell therapy) in cases of systemic lupus erythematosus severe forms can reduce the immuno activity level, and also leads to the regression of secondary vasculitis in lung tissue and renal parenchyma. The analysis of drugs and principles of treatment of rheumatoid arthritis and systemic lupus erythematosus was done. Particular attention is paid to the safety and efficacy of biological agents and synthetic base anti-inflammatory drugs. Рассматриваются проблемы инновационного лечения системных аутоиммунных заболеваний на примере ревматоидного артрита и системной красной волчанки. Проведен анализ лекарственных средств и принципов лечения ревматоидного артрита и системной красной волчанки. Применение генно-инженерных биологических препаратов целесообразно при тяжелом и быстропрогрессирующем течении ревматоидного артрита и способствует достижению ремиссии в 25–30% случаев. Использование генно-инженерных биологических препаратов (в виде анти-В-клеточной терапии) при тяжелых формах системной красной волчанки позволяет снизить уровень иммуновоспалительной активности, а также приводит к регрессу вторичного васкулита легочной ткани и почечной паренхимы. Особое внимание уделено вопросам безопасности и эффективности генно-инженерных биологических препаратов и синтетических базисных противовоспалительных средств.

PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KWT KOPI BUBUK LAMPUNG BARAT

Penelitian keberhasilan usaha memberikan pemahaman tentang bagaimana wirausahawan harus memulai bisnis mereka dengan melihat semua faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha sehingga membantu untuk mengurangi risiko kegagalan dan meningkatkan peluang keberhasilan. Pengusaha yang sukses penting bagi pengembangan masyarakat karena mereka berkontribusi pada penciptaan kesempatan kerja, dan kemajuan pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian ini, situasi Kelompok Wanita Tani kopi bubuk Lampung Barat belum mencapai keberhasilan usaha yang optimal. Adapun upaya yang dilakukan Kelompok Wanita Tani Lampung Barat tersebut untuk meningkatkan keberhasilan usaha yaitu dengan cara meningkatkan kompetensi kewirausahaan dan inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kompetensi kewirausahaan, inovasi dan keberhasilan usaha dan pengaruh kompetensi kewirausahaan dan inovasi terhadap keberhasilan usaha. Objek yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah Kelompok Wanita Tani kopi bubuk Lampung Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan jumlah sampel 131 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah path analysis dengan alat bantu software komputer Statistical Product for Service Solutions (SPSS) 25.0 for windows. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kompetensi kewirausahaan dalam kategori baik, gambaran inovasi dalam kategori baik, gambaran keberhasilan usaha dalam kategori cukup baik. Pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha berada pada kategori rendah dan pengaruh inovasi pun sama. Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak Kelompok Wanita Tani kopi bubuk Lampung Barat disarankan untuk meningkatkan dalam dimensi peluang dan process innovation dengan harapan dapat menunjang peningkatan keberhasilan usah

The Economic Impact of Enlargement on the European Economy: Problems and Perspectives. CEPS Working Document No. 188, October 2002

Much of the attention on the economic aspects of the forthcoming enlargement of the EU have concentrated upon the high-profile issues which are linked to the level of relative economic development in the acceding countries; the perceived threat of large-scale migration and the budgetary costs arising from implementation of EU agricultural and regional policies. This paper briefly discusses that these are not insurmountable problems and stresses that the main difficulties from the next enlargement may arise from the effective inclusion of the acceding countries into the Single Market, the microeconomic hub of the EU. We discuss that the process of regulatory harmonisation will become more difficult in an EU of 25 or more members, which entails greater emphasis on the principle of mutual recognition as the main tool for ensuring freedom of movement of goods and services. However, mutual recognition has its limits and is likely to be less effective the more diverse the countries involved