664 research outputs found

    EKSISTENSI GONG BAMBU DALAM KENDUHAI SKO DI KOTA SUNGAI PENUH, KERINCI

    Get PDF
    ABSTRAKGong Bambu adalah suatau alat musik yang terbuat dari bambu dan mempunyai nada menyerupai dengan bunyi nada dua buah Gong Perunggu, Gong Bambu ini dijadikan oleh masyarakat sebagai media perizinan adat (ngejon arah) Kesenian ini terdapat di daerah Kota Sungai Penuh, Kerinci. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif untuk mengidentifikasi realitas musikal Gong Bambu dalam Kenduhai Sko, pengumpulan data diawali dengan studi pustaka, dan dilanjutkan dengan teknik observasi dan wawancara. Sedangkan metode transkripsi digunakan untuk memvisualisasikan melodi Gong Bambu serta mengkomunikasikanya dalam bentuk deskripsi musikal. Secara teknis, Gong Bambu dalam Kenduhai Sko dibentuk oleh teknik pukul dengan menggunakan tangan yang dihadirkan oleh dua orang pemusik Gong Bambu. sehingga menghasikan melodi yang sangat berbeda. Tempo dan dinamika melodi Gong Bambu dipengaruhi ekologi alam Kota Sungai Penuh, Kerinci yang dikelilingi bukit dan sungai serta terletak di wilayah yang berbentuk tempurung. Sementara itu garapan musikal Gong Bambu didasari atas prinsip sistem adat, yang telah diterapkan pula pada proses musyawarah dan mufakat. Sebagai karakter utama masyarakat Kota Sungai Penuh. Dengan demikian alam dan karakter masyarakat merupakan dasar utama pembentuk Makna Gong Bambu.Kata kunci : Makna, Musik Gong Bambu, Kenduhai Sko.  ABSTRACTBamboo Gong is a musical instrument made of Bamboo and has a tone resembling the sound of a tone with two Bronze Gongs, Gong Bamboo is used by indigenous peoples as a media licensing (ngejon direction) art is contained in the regional rever city full, Kerinci.Research was conducted using qualitative methods to identify musical reality Bamboo Gong in Kenduhai Sko, data collection begins with a literature study, followed by observation and interview techniques. Whereas the transcription method used to visualize and communication Bamboo Gong melody in the form of musical description. Technically, Bamboo Gong in Kenduhai at Sko formed by using hand techniques presented by two Bamboo Gong musicians. Resulting in a very different melody. Tempo and dynamics influenced melodies Bamboo Gong River City Full of natural ecology, Kerinci surrounded by hills and rivers, and located in the region that is shaped shell.While it filmed Bamboo Gong musical based on the principle of the process of delibeation and consensus, as the main character of the community is the basis of meaning-forming Bamboo Gong.Key words : Meaning, Bamboo Gong Musik, Kenduhai Sko

    GAYA MUSIK MANTRA MINANGKABAU: STUDI KASUS NYANYIAN MANTRA MARINDU HARIMAU DI NAGARI GAUANG KECAMATAN KUBUNGKABUPATEN SOLOK

    Get PDF
    ABSTRACT This article aims at revealing “The Music Style of Minangkabau Spell: The Case Study of Marindu Harimau Spell Song in Gauang Village, Kubung Sub-district, Solok District.” Marindu Harimau is one of the spells used to exist in a ritual culture in Minangkabau area. This spell was practiced in order to summon tiger in a ritual management in Gauang village, Kubung sub-district, Solok district. It’s different from common spells, Marindu Harimau spell was uttered through singing performed by spell speaker called as Tukang Parindu. Method used in this research was ethnomusicology research method that involved two ways of research namely: first was fieldwork, in order to obtain the raw data of a music culture through observation, interview, and data documentation; second was desk work involving the data transcription, description, and analysis of Marindu Harimau spell song. Several theoretical concepts were used to analyze several points of problems such as ritual concept, literary theory, and music style theory. The result of this research is that Marindu Harimau spell song uses many metaphors in the arrangement of its spell text. While from the aspect of its musical style, Marindu Harimau spell song uses short tones at the end of its phrase. Its rhythm form tends to be in the free form because it follows text pattern such as conversational style or it’s also called as Parlando Rubato style. Keywords: Musical Style, Spell Song, Marindu Harimau, Ritua

    Saluang Dendang Sirompak dalam Tradisi Ritual Magis di Payakumbuh: Satuan Kajian Karakteristik Musikal

    Get PDF
    Saluang dan Dendang Sirompak merupakan bagian tidak terpisahkan dari pertunjukan Sirompak.Pertunjukan difungsikan untuk mempengaruhi orang lain melalui kekuatan magi. Tradisi ba-Sirompak diidentifikasi sebuah komposisi musik bersifat free rhythm. Mantera disajikan melaluikalimat yang disusun untuk mendatangkan kekuatan gaib. Ba-sirompak difungsikan untuk‘mengguna-gunai’ wanita secara ilmu kebatinan (magis). Penelitian ini dilakukan denganmenggunakan metode kualitatif, yaitu data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dandokumentasi. Dalam pengumpulan data digunakan tiga tahap penelitian. yaitu: Pertama,studi kapustakaan untuk mengumpulkan bahan tertulis yang diperlukan sesuai masalah yangditeliti. Kedua, penelitian lapangan untuk mungumpulkan data dengan teknik observasidan wawancara langsung secara mandalam, dengan difokuskan pada rekonstruksi ritual Basirompak.;Ketiga, pengolahan data, dilakukan berupa transkripsi music dalam bentuk notasi,deskripsi, dan analisis data yang siap dijadikan laporan. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui karakteristik musical Saluang Dendang Sirompak dengan mengkaji unsur-unsurmusikal pada pusaran motif, frase, dan periode melodis.Kata Kunci: Ba-sirompak, Karakter musikal, Ritual Magi

    Eksistensi Gong Bambu dalam Kenduhai Sko di Kota Sungai Penuh, Kerinci

    Full text link
    Bamboo Gong is a musical instrument made of Bamboo and has a tone resembling the sound of a tone with two Bronze Gongs, Gong Bamboo is used by indigenous peoples as a media licensing (ngejon direction) art is contained in the regional rever city full, Kerinci.Research was conducted using qualitative methods to identify musical reality Bamboo Gong in Kenduhai Sko, data collection begins with a literature study, followed by observation and interview techniques. Whereas the transcription method used to visualize and communication Bamboo Gong melody in the form of musical description. Technically, Bamboo Gong in Kenduhai at Sko formed by using hand techniques presented by two Bamboo Gong musicians. Resulting in a very different melody. Tempo and dynamics influenced melodies Bamboo Gong River City Full of natural ecology, Kerinci surrounded by hills and rivers, and located in the region that is shaped shell.While it filmed Bamboo Gong musical based on the principle of the process of delibeation and consensus, as the main character of the community is the basis of meaning-forming Bamboo Gong

    REFLEKSI LAPORAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH BERDASARKAN PSAK 109 DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPERCAYAAN MUZAKKI (STUDI KASUS PADA YAYASAN DANA SOSIAL AL-JIHAD)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pengelolaan dan pelaporan dana ZIS serta menganalisis bagaimana penyajian laporan dana suatu lembaga amil zakat dengan tingkat kepercayaan donatur (muzakki). Sedangkan disisi lain, peneliti juga memperdalam faktor penentu seorang donatur memilih sebuah lembaga amil zakat apabila laporan dana bukan merupakan alasan terkuat bagi seorang donatur untuk dapat menjatuhkan pilihannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (deskriptif eksploratif), dimana paradigma yang digunakan adalah paradigma intepretatif serta wawancara yang bersifat open-ended. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah yang terdapat pada Yayasan Dana Sosial Al-Jihad tidak sesuai dengan aturan PSAK No. 109. Hal tersebut memberikan pengaruh yang beragam terhadap tingkat kepercayaan muzakki. Untuk golongan menengah kebawah, mereka cenderung acuh. Namun untuk golongan menengah keatas mereka cenderung bersikap kritis. Temuan dilapangan menunjukan bahwa perbedaan pandangan tersebut dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Selebihnya para muzakki dari berbagai kalangan memiliki kesamaan yakni bahwa tingkat kepercayaan dipengaruhi oleh tingkat religiusitas, bukan dari tingkat pendapatan maupun sistem laporan dana yang berlaku. Hal tersebut terbukti karena para muzakki tetap memberikan apresiasi dengan caranya masing-masin

    Tradisi Bakaba Dalam Rabab Pasisia: Sebuah Adaptasi Menjadi Film

    Get PDF
    Tulisan ini berisi tentang ruang ekspresi penuturan kaba dan aspek musikal rabab Pasisia, pada bagian pasambahan kaba Gadih Basanai. Secara musikal pergerakan melodi rabab dan melodi dendang, cendrung mengisi introduction lagu, interlude, “antaran” dari satu suasana ke suasana lain, memperdalam kesan musikal kesedihan  yang disampaikan melalui teks atau syair; melodi dendang adalah melodi dari tuturan tukang rabab menyampaikan cerita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :1) pencatatan teks kaba Gadih Basanai; 2) Observasi penampilan kaba dan kultur masyarakat ; 3) Wawancara dengan penutur kaba dan masyarakat; 4) Studi Pustaka mengenai tulisan maupun format lain yang berhubungan dengan kaba Gadih Basanai. Bentuk garis melodi (contour) kaba Gadih Basanai dalam hal ini gerak melodi yang mengarah pada nada orientasi (nor) menjadi penting, karena kehadiran pergerakan melodi frase-frase melodis berorientasi pada nada-nada tertentu sebagai batas wilayah nada terpakai yang menuju pada nada orientasinya. Penelitian ini juga memperlihatkan kaba Gadih Basanai mengalami perbedaan atau perubahan sesuai dengan pengalaman hidup dan era hidup penuturnya. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pemikiran mengenai pengembangan tradisi bakaba serta pengembangan film Indonesia. Key Woord: Tradisi Bakaba, Adaptasi, Fil
    • 

    corecore