7 research outputs found
Relevansi Pendidikan Multikultural dalam Perspektif Paradigma Holistik
Indonesia merupakan negara multikultural dengan jumlah etnis, kultur, bahasa, agama, dan latar belakang yang sangat beragam. Namun sayangnya kesadaran akan multikulturalisme dalam masyarakat kita belum berkembang dengan semestinya. Pendidikan merupakan solusi untuk mengurai benang kusut konflik berkepanjangan. Berkat peranannya sebagai social reconstruction, implementasi pendidikan multikultural yang menekankan pada pentingnya kesadaran terhadap adanya perbedaan memerlukan komitmen dari semua elemen masyarakat karena reformasi paradigma pendidikan dianggap sangat penting. Proses pendidikan perlu dirancang secara sistematis dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan potensi dirinya dan tidak terkungkung. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu melalui pendidikan multikultural dalam paradigma holistik. Melalui paradigma holistik, dipandang sangat relevan dan menjadi solusi dalam menjawab tantangan atau problematika yang dihadapi dalam pendidikan saat ini, sehingga keteraturan hidup yang humanis, demokratis, dan berkeadilan akhirnya dapat dicapai dalam masyarakat yang multikultur
Hidup Sehat dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam di Masyarakat Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon
Suatu kebahagiaan dan kegembiraan yang penuh arti bagi seluruh umat muslim dalam Masyarakat Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon masih ada masyarakat yang tidak menyadari apa yang mereka lakukan dalam kesehariannya seperti, merokok sembarangan, membuang air besar, membuang air kecil, membuang sampah tidak pada tempatnya, dan perilaku hidup yang tidak sehat, gaya hidup yang tidak sehat dan sebagainya. Penelitian ini membahas tentang Hidup Sehat Masyarakat dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam di Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan keadaan hidup sehat dalam Islam dan hidup sehat dalam masyarakat Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon. Hidup sehat dalam islam adalah satu cara untuk mencapai kehidupan yang bahagia, berkah, indah, ceria, bermanfaat, tentram dan sejahtera. Maka dari itu dalam menerapkan hidup sehat adalah di solokan-solokan kecil yang terdapat di sebelah dari rumah, juga tidak tersedianya tempat pembuangan sampah sehingga masyarakat Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon membuang sampah dengan cara membakar dan membuangnya ke solokan-solokan kecil dan sungai, yang akan jadi sebagai sumber penyakit untuk mereka sendiri. Penulis mengetahui bagaimana hidup sehat dalam perspektif pendidikan agama Islam di Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon. Bagaimana penerapan hidup sehat dalam masyarakat Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon. Dan bagaimana faktor penghambat dan pendukung hidup sehat dalam masyarakat Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan teknik analisis data berupa Data Reduction (Reduksi Data), dan Data Display (Data Penyajian). Temuan peneliti dalam penelitian ini adalah hidup sehat dalam masyarakat Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon dan Hidup sehat menurut Islam. Masyarakat Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon sudah mengetahui hidup sehat yang seharusnya mereka lakukan dalam kesehariannya tetapi masyarakat ini tidak melakukannya dalam keseharian mereka yang mana mereka sudah mengetahui bahwa membuang sampah di sembarang tempat, di solokan kecil akan mengakibatkan tersumbat dan air akan menggenang dan menyebabkan penyakit diare, demam berdarah dan gatal-gatal, juga mereka mengetahui bahwa membakar sampah tidaklah baik untuk pernafasan, peneliti temui di sini pengetahuan yang masyarakat ini dapatkan tidaklah mereka terapkan untuk keseharian mereka. Kendala masyarakat Desa Sutawinangun Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung Kabupaten Cirebon ini hanya tidak adanya pembuangan sampah yang tersedia di Kelurahan tersebut. Kelurahan setempat juga sudah melakukan senam lansia untuk menjaga hidup yang sehat. Untuk kedepannya agar kelurahan atau pemerintah setempat menyediakan tempat pembuangan sampah yang mana sangat dibutuhkan masyarakat setempat
Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Multikultural
Berbicara mengenai pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam konteks Pendidikan multikultural dipandang sangat penting memberikan porsi Pendidikan multikultural sebagai wacana dalam sistem pendidikan di Indonesia terutama agar peserta didik memiliki kepekaan dalam menghadapi gejala-gejala dan masalah-masalah sosial yang berakar pada perbedaan karena suku, ras, strata sosial, agama dan tata nilai yang terjadi pada lingkungan masyarakatnya. Hal ini dapat diimplementasikan baik pada substansi maupun model pembelajaran yang mengakui dan menghormati keanekaragaman budaya. Dalam penelitian ini, melalui kajian pustaka/library research penulis akan mengeksplorasi bagaimana orientasi pembelajaran PAI dalam pendidikan yang multikultural dan bagaimana kajian serta pengembangan pembelajaran PAI berbasis multikultur. Studi ini memberikan kontribusi terhadap diskusi mengenai bagaimana seharusnya pendidikan Islam memposisikan diri dalam perubahan zaman termasuk dalam menghadapi problem yang terdiri atas keberagaman individu dari berbagai macam suku, bangsa, budaya, agama, dan ras. Adanya artikel ini diharapkan dapat menjadi kajian mendasar lebih mudah dipahami sebagai cara pandang atas perbedaan yang dijumpai di masyarakat. Oleh karenanya, guru sebagai mitra dalam belajar harus mampu mendesain dan mengembangkan kegiatan pembelajaran sehingga siswa memperoleh informasi lebih banyak dibanding waktu yang disediakan
Konsep Pengembangan Sumber Belajar
Guru sebagai ujung tombak dalam penyampaian amanah pendidikan, selayaknya mampu mengembangkan materi dengan menggunakan sumber belajar semaksimal mungkin menyesuaikan segala bentuk kebutuhan dan tuntutan pendidikan. Di saat sekarang konsep tentang bahan ajar mulai berkembang dan mampu menyesuaikan keadaan/zaman. Melalui konsep pengembangan sumber belajar inilah yang akan mengantarkan kita untuk lebih memahami secara luas pengertian, tujuan, serta manfaat dari sumber belajar. Aspek tersebut sangat mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran dan ketergantungan akan kebutuhan terhadap sumber belajar tidak dapat dinafikan karena konsep sumber belajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, mencerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini, melalui metode kualitatif akan dipaparkan bagaimana konsep pengembangan sumber belajar yang meliputi bukan hanya komponen pengajaran yang dirancang berupa sumber belajar/pengajaran yang umumnya diisi dengan buku-buku rujukan saja (baik yang bersifat diwajibkan maupun tidak diwajibkan), melainkan manusia, lingkungan, media massa, dan media pembelajaran lainnya untuk mendukung memaksimalkan penguasaan materi dalam proses pembelajaran
Hubungan Dukungan Belajar Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Ujunggebang I Sukra Indramayu
Penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pelaksanaan dukungan belajar PAI orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajaran PAI di SDN Ujunggebang I Sukra Indramayu. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian ini diambil dari 60 responden terdiri dari kelas I, II, III, IV, V dan VI dengan menggunakan teknik stratified sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan intrumen angket untuk mencari data dukungan belajar PAI orang tua (X) dan menggunakan hasil nilai ujian semester untuk data prestasi belajar PAI (Y). Adapun metode analisi data yang digunakan adalah teknik analisis regresi. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan dengan taraf signifikansi 5% dk pembilang 1 dan dk penyebut = N–2=58 diperoleh F tabel sebesar 4,01 sedang Freg sebesar 5,0484164. Jika dibandingkan keduanya Freg > Ftabel. Sedangkan sumbangan (X) terhadap (Y) sebesar 0,08 (8%) dengan persamaan garis regresinya yaitu, Ŷ =47,7373755 + 0,53767865 X. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis variabel dukungan belajar PAI orang tua dan variabel prestasi belajar PAI siswa di SDN Ujunggebang I Sukra Indramayu pada taraf signifikansi 0,05 keduanya menunjukan signifikan, berarti variabel dukungan belajar PAI orang tua berhubungan positif dan signifikan terhadap prestasi belajar PAI di SDN Ujunggebang I Sukra Indramayu. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan bahan informasi bagi khasanah ilmu pengetahuan dan civitas akademika dan semua pihak yang membutuhkan dilingkungan SDN Ujunggebang I Sukra Indramayu, dan juga bagi orang tua agar senantiasa memberikan perhatian dan bimbingan kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajarnya khususnya dalam mata pelajaran PAI. Kata kunci : dukungan orang tua, prestasi belajar dan pendidkan agama Isla
Modernism and Crisis: Seyyed Hossein Nasr's Idea on Spiritual Intelligence and Its Relevance Today
Modern humans are experiencing various acute crises. Scientific and technological advancements have ironically become a boomerang for humanity, dominating nature and creating a materialistic and hedonistic lifestyle. This study aims to discover Seyyed Hossein Nasr's perspective on spiritual intelligence and the importance of social virtue education in dealing with modern human problems. This qualitative study employs productive interpretation to analyse the data extracted from the main works of Seyyed Hossein Nasr. This study revealed that Nasr's insights shape a fundamental understanding that promotes spiritual awareness within the educational context, encouraging the integration of spiritual values into the social domain. Such integration will create a more just, empathetic, and environmentally conscious society. Nasr's ideas also provide a pathway to address the challenges posed by modernity by returning to spiritual values and adopting a balanced approach to religion and culture.Contribution: The contribution/urgency that the article gives through this exploration is to shed light on the intricate interplay between spirituality, education, and social values, enriching Nasr's timeless contributions
Epistemologi Multikultural dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari aneka budaya, suku, golongan, agama, etnis, ras, kelas sosial, dan sebagainya. Meski terbangun atas bermacam keragaman, setiap bangsa memiliki latar belakang dalam meningkatkan pendidikan multikultural. Latar belakang ini setidaknya menjadi alasan serta memberi warna baru bagaimana pendidikan multikultural dikembangkan serta diterapkan. Pendidikan multikultural mengakui adanya keberagaman etnik dan budaya masyarakat suatu bangsa. Pendidikan multikultural merupakan suatu bentuk upaya dalam mewujudkan hubungan yang harmonis, yaitu kegiatan edukasi dengan maksud menumbuh kembangkan kearifan pemahaman, sikap, kesadaran, dan perilaku peserta didik terhadap keaneka ragaman budaya, masyarakat, dan agama. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode library research (pustaka). Artikel ini bertujuan untuk memaparkan terkait bagaimana hakikat pendidikan multikultural, bagaimana prinsip, tujuan, fungsi pendidikan multikultural, bagaimana pendidikan multikultural dalam filsafat pendidikan Islam, dan bagaimana pendidikan multikultural di Indonesia