26 research outputs found

    PENGARUH MODEL APOS BERBASIS ICT DAN MODEL M-APOS TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS MAHASISWA

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara mahasiswa yang diberi perlakuan model pembelajaran APOS berbasis ICT dengan mahasiswa yang diberi perlakuan model pembelajaran M-APOS. Metode penelitian yaitu quasi experiment dengan desain penelitian berbentuk berbentuk nonequivalent group posttest-only design. Data skor tes kemampuan pemahaman matematis dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang diberi perlakuan model pembelajaran APOS lebih tinggi daripada mahasiswa yang diberi model pembelajaran M-APOS. Hal ini dapat digunakan dosen untuk menyesuaikan penggunaan model pembelajaran APOS berbasis ICT pada mahasiswa untuk melihat kemampuan pemahaman matematis mahasiswa

    Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Pada Materi Aplikasi Turunan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang kemampuan pemecahan masalah siswa SMA pada materi Aplikasi Turunan. Untuk mempermudah pendeskripsian pemecahan masalah menggunakan tahapan Polya yaitu 1) menganalisis dan memahami, 2) merancang dan merencanakan penyelesaian, 3) menyelesaikan masalah, dan 4) melakukan pengecekan kembali semua langkah yang telah dikerjakan. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes tertulis dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Langkah analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi waktu. Berdasarkan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu, dapat disimpulkan terdapat 22 siswa yang dianalisis. Dari hasil analisis sebanyak 77,27% siswa paling banyak memiliki kriteria sangat baik dalam menjawab butir soal no 1, sebanyak 63,63% siswa paling banyak memiliki kriteria kurang dalam menjawab butir soal no 2, sebanyak 31,81% siswa paling banyak memiliki kriteria cukup dalam menjawab butir soal no 3, sebanyak 45,45% siswa paling banyak memiliki kriteria sangat kurang dalam menjawab butir soal no 4, sebanyak 63,63% siswa paling banyak memiliki kriteria sangat kurang dalam menjawab butir soal no 5

    Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui Model Pembelajaran CORE Ditinjau Dari Kemampuan Awal Matematika

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran CORE dengan ekspositori dan Kemampuan Awal Matematika (KAM) dalam meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis (KBKM). Populasi penelitian adalah peserta didik SMPN di Jakarta Selatan tahun. Metode penelitian yaitu quasi experiment dengan desain faktorial  treatment by level. Teknik analisis menggunakan twoway ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan peningkatan KBKM peserta didik yang mendapat pembelajaran CORE secara keseluruhan dan peserta didik yang mendapat pembelajaran ekspositori, 2) Terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan KBKM, 3) Peningkatan KBKM peserta didik dengan KAM tinggi yang mendapat pembelajaran CORE lebih tinggi daripada peserta didik yang mendapat pembelajaran ekspositori, 4) Tidak terdapat perbedaan peningkatan KBKM peserta didik yang mendapat pembelajaran CORE dengan peserta didik yang mendapat pembelajaran ekspositori pada peserta didik KAM rendah

    Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Mengembangkan Regulasi Diri Belajar pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Pemalang

    Get PDF
    The main problem studied is the Discussion Technique Group Guidance Service in Improving Learning Self-Regulation in Class X Students of SMA Negeri 2 Pemalang. The research method used is true experimental with pretest-posttest control group design. The population in this study were all students of class X SMA Negeri 2 Pemalang, totaling 144 students consisting of 4 classes. The sampling technique used is cluster random sampling technique. The analysis used to test the validity is the product moment and reliability using the alpha formula. The final conclusion based on the calculation of the t-test obtained tcount of 11.072 while ttable with db(n1 + n2) – 2 = (12+12)-2=22 and a significant level of 5% (0.05) of 1.73 (see table t ). Because tcount>ttable, namely 11.072>1.73, it can be interpreted as larger, so Ha is accepted. It can be concluded that there are differences in the increase in learning self-regulation in the experimental group after being given treatment for three times using group guidance with discussion techniques. So it can be concluded that group guidance with discussion techniques can improve the learning self-regulation of class X students of SMA Negeri 2 Pemalang. Then the working hypothesis (Ha) which reads "group discussion technique guidance services can increase self-regulation of learning in class X SMA Negeri 2 Pemalang" is accepted with a significant level of 0.05. The suggestion that researchers can convey is that supervising teachers at schools provide advanced services with regard to self-regulation of learning

    STUDI PENDAHULUAN KARAKTERISTIK SPEKTRAL FITOPLANKTON DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI LASER

    Get PDF
    PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI JANGKAUAN PANJANG GELOMBANG LASER ZAT WARNA PULSA DENGAN BAHAN AKTIF DCM DENGAN PELARUTNYA METANOL KONSENTRASI 0,4 gr/l, MENGETAHUI JANGKAUAN PANJANG GELOMBANG SERAPAN KLOROFIL FITOPLANKTON KELAS DIATOM MENGETAHUI JANGKAUAN PANJANG GELOMBANG SERAPAN KLOROFIL FITOPLANKTON KELAS DINOFLAGELLATA DAN MENGETAHUI JANGKAUAN PANJANG GELOMBANG SERAPAN KLOROFIL FITOPLANKTON KELAS DIATOM DICAMPU

    PELATIHAN SOFTWARE GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI PESERTA DIDIK SMK KEBANGSAAN PONDOK AREN

    Get PDF
    Di era revolusi industri 4.0 ini peserta didik dituntut untuk menguasai teknologi, karena pembelajaran di sekolah harus berbasis ICT. Peserta didik SMK Kebangsaan sudah difasilitasi komputer, namun SMK kebangsaan belum menemukan pelatih untuk mengajarkan penggunaan software Geogebra dalam pembelajaran matematika. Tujuan pengabdian masyarakat ialah: Memberikan materi tentang software Geogebra dan penggunaannya dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan pengetahuan para peserta didik. Memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada peserta didik tentang cara menyelesaikan contoh soal matematika menggunakan software Geogebra. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan 30 peserta didik. Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari, yaitu meliputi pengenalan software Geogebra dan kegunaannya dalam pembelajaran matematika, install software Geogebra, pengenalan tampilan Geogebra, menu dan icon serta latihan soal menggunakan Geogebra. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab dan pelatihan. Kegiatan ini dapat menambah pengetahuan tentang software Geogebra dan kegunaannya dalam pembelajaran matematika dan cara menyelesaikan soal dalam pelajaran matematika dengan menggunakan software Geogebra

    KARAKTERISTIK IBU DENGAN PARITAS LEBIH DARI 3 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA

    Get PDF
    Pendahuluan: Paritas menunjukkan jumlah kehamilan dan telah dilahirkan tanpa mengingat jumlah anaknya. Berdasarkan survey pendahuluan di Puskesmas Gambirsari terdapat ibu dengan paritas lebih dari 3 sebanyak 580 orang dengan usia rata-rata 35 tahun, mayoritas tingkat pendidikan ibu SD dengan pengetahuan tentang berKB masih kurang dan agama tidak memperbolehkan untuk berKB, sehingga ibu tersebut kemungkinan besar memiliki paritas lebih dari 3. Tujuan: untuk mengetahui karakteristik ibu dengan paritas lebih dari tiga di wilayah kerja  Puskesmas Gambirsari Surakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif  yang melukiskan  tiap variabel. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling. Sampel berjumlah 145 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil: Hasil penelitian karakteristik ibu dengan paritas lebih dari 3 di wilayah kerja Puskesmas Gambirsari Surakarta adalah karakteristik  pendidikan  yang paling  mempengaruhi jumlah paritas. Kesimpulan: Ibu dengan paritas lebih dari 3 di wilayah kerja Puskesmas Gambirsari Surakarta dengan karakteristik dilihat dari tingkat pendidikan kebanyakan SD, pekerjaan mayoritas pedagang, usia rata-rata 20-35 tahun,  dan mitos atau kepercayaan tentang banyak anak banyak rejeki. Dari berbagai karakteristik ibu yang  paling mempengaruhi paritas ibu lebih dari 3 adalah segi pendidikan.Kata Kunci: karakteristik, paritas, ib

    Pemodelan Shopping Trips dan Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Suatu Mall sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus pada Mall di Kawasan Sekitar Jakarta Utara)

    Get PDF
    Jika kita melihat shopping trips yang dilakukan orang-orang yang tinggal di sebuah pemukiman di suatu daerah selama periode waktu tertentu, bagaimanakah kita mengembangkan sebuah model perilaku belanja yang cocok?. Paper ini menyajikan pendekatan pemodelan untuk menggambarkan perilaku belanja di mall wilayah sekitar Jakarta Utara. Selain itu, faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap perilaku belanja tersebut juga dianalisis untuk melihat keakuratan dari pendekatan model yang dibuat. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui jumlah tarikan pengunjung perjalanan belanja ke suatu mall di Jakarta Utara. Data primer diperoleh dari hasil tanya jawab dengan penduduk di Jakarta Utara terkait trayek transportasi menuju mall, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil browsing internet berupa data variabel luas mall, luas retail floor, jumlah penduduk per kecamatan, jumlah toko, kapasitas parkir kendaraan, banyaknya alternatif transportasi, prosentase perkembangan distribusi pengeluaran, dan kategori mall. nKerangka pemodelan yang diusulkan adalah sebagai berikut. Pertama, model tarikan pengunjung dari sebuah  kecamatan  ke mall-mall yang ada di Jakarta Utara. Kedua, tarikan pengunjung dari sebuah  kecamatan  ke mall-mall yang ada di Jakarta Utara berdasarkan kategori mall dan kategori tingkat ekonomi penduduk di kecamatan tersebut. Kedua pendekatan model yang dibuat dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan bagi pemerintah kota terkait dalam melakukan pengembangan tata kota, baik dari sisi lalu lintas maupun pengaturan gerakan distribusi barang
    corecore