1,069 research outputs found
Effect of VCO to leucocyte differential count, glucose levels and blood creatinine of hyperglycemic and ovalbumin sensitized Mus musculus Balb/c
Abstrak. Handajani NS, Dharmawan R. 2009. Pengaruh VCO terhadap hitung jenis leukosit, kadar glukosa dan kreatinin darah Mus
musculus Balb/c hiperglikemi dan tersensitisasi ovalbumin. Nusantara Bioscience 1: 1-8. Obat-obatan kimia dan insulin dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada pasien dengan efek samping hiperglikemi makro vaskular. Diabetes dan insiden alergi
dipengaruhi kualitas dan kuantitas leukosit. Asam laurat dalam VCO dilaporkan menurunkan tingkat glukosa darah pada kejadian
diabetes dan beberapa insiden alergi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh VCO pada tingkat glukosa darah, diferensial
leukosit dan kadar kreatinin pada mencit hiperglikemi dan normoglicemic tersensitisasi ovalbumin. Empat puluh lima (45) mencit Mus
musculus Balb/c jantan dengan berat rata-rata 35 g dibagi menjadi 9 kelompok dengan 5 ulangan, yaitu 4 kelompok non aloksan dan 5
kelompok hiperglikemi yang diinduksi aloksan, Pada hari ke-22 sampai ke-36, mereka disensitisasi dengan ovalbumin sebagai penyebab
alergi. Sampel darah diperoleh dari vena orbital menggunakan heparin sebagai anti koagulan, kadar glukosa darah diukur dengan
metode GOD sebanyak 6 kali, pada hari ke-1, 4, 18, 22, 32 dan 37, kemudian diuji dengan ANAVA yang diikuti oleh DMRT 0,05 untk
mengetahui tingkat perbedaan antar perlakuan. Pada hari ke-37, diferensial leukosit dan tingkat kreatinin darah ditentukan, lalu
dibandingkan dengan nilai normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hitungan diferensial leukosit mencit hiperglikemi,
persentase neutrofil jauh lebih rendah daripada nilai normal (3.22%), dan persentase limfosit jauh lebih tinggi daripada nilai normal
(94.54%). Konsumsi 0.003 mL/35 g VCO lebih dari 18 hari menurunkan kadar glukosa darah pada mencit hiperglikemi, menurunkan
persentase basophile pada mencit tersensitisasi ovalbumin, normalisasi persentase neutrophile tidak meningkatkan tingkat kreatinin darah.
Kata kunci: VCO, hiperglikemia, alergi, hitungan diferensial leukosit, kreatinin darah
Hubungan Pola Penggunaan Rokok dengan Tingkat Kejadian Asma
Tobacco use behaviors are known as determination factor of respiratory diseases as bronchial asthma. Secondary data of Basic Health Research 2007/2008 from samples of people aged ≥ 10 years old were analyzed to provide the description of tobacco use behaviors and the associations to bronchial asthma cases. The total samples were 15.254 people. Multiple Logistic Regression technique was applied to analyze the association. Results showed that tobacco use behavior (smoking behavior) was 29.7%, while prevalence of bronchial asthma cases was 1.99%. The smokers tended increase according to higher age groups and also to higher education. The smokers were lightly higher (52.6%) among females. For education the mayority of smokers were 47.02% unemployee followed by 37.42% for services/farmer/workers/others. The multivariate analysis showed that smokers of “kretek” cigarretes had risk 1.3 times (OR = 1.336) compared to smokers of others than “kretek” cigarettes, at age, sex, education, occupation constant. We suggest the government to pressure the implementation of law on tobacco and to enhance the community knowledge and awareness on dangers of tobacco use in order to prevent people from respiratory diseases
Minyak Atsiri Temu Putih (Curcuma Zedoaria Rosc., Zingiberaceae) Menurunkan Ekspresi CD4+ pada Gingiva Terpapar A. Actinomycetemcomitans
Aggregatibacter actinomycetemcomitans (A. actinomycetemcomitans)merupakan bakteri Gram-negatif yang dikaitkan dengan penyakit periodontal. Ekspresi positif CD4+ tampak pada keadaan gingivitis(inflamasi gingiva) maupun periodontitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek minyak atsiri temu putih (Curcuma zedoaria Rosc.) terhadap ekspresi CD4+ pada gingiva terpapar A.actinomycetemcomitans. Penelitian dilakukan pada tikus Wistar jantan umur 3 bulan yang diberi paparan bakteri A.actinomycetemcomitanspada gingiva anterior mandibula. Kelompok perlakuan sebanyak 5 ekor tikus diberikan minum minyak atsiri temu putih dosis 30,6μl/ml selama 14 hari dan kontrol diberikan aquades. Bakteri diaplikasikan sebanyak100 μl hari ke-7 sampai ke-14 lalu hari ke-15 dilakukan pengorbanantikus teranestesi. Gingiva anterior mandibula tikus diambil untuk pembuatan preparat histologis selanjutnya dilakukan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE) dan imunohistokimia. Antibodi CD4+ (Santa Cruz Biotechnology, USA) digunakan pada pewarnaan imunohistokimia.Pengamatan preparat histologis menggunakan mikroskop cahaya. Hasil penelitian menunjukkan ekspresi CD4+ positif kuat di lamina propria dan stratum basale pada kelompok kontrol sedangkan ekspresi positif lemah di area lamina propria tampak pada kelompok perlakuan. Disimpulkanbahwa induksi minyak atsiri temu putih dapat menurunkan inflamasi gingiva ditandai dengan penurunan ekspresi CD4+. Reducing CD4+ Expression at Gingiva Exposed A.Actinomycetemcomitans using Curcuma Zedoaria Rosc., Zingiberaceae. Aggregatibacter actinomycetemcomitans (A. actinomycetemcomitans) is a gram-negative bacteria associated withperiodontal disease. Positive expression of CD4+ is shown in gingivitis and periodontitis. The aim of this study was to determine the effect of curcuma zedoaria Rosc., volatile oil against CD4+ expression on gingiva exposed A. actinomycetemcomitans. The study was conducted on male Wistar rats aged 3 months that were exposed bacteria A. Actinomycetemcomitans. Treatment group as many as 5 rats were administered orally with curcuma zedoaria Rosc. volatile oil at dose of 30.6 μl/ml for 14 days and distilled water in control. A 100 μl bacteria were applied on the 7th to 14th day on the gingiva anterior mandibular. At the 15th day, rat was anesthetized then sacrificed. The mandibular gingiva anterior of the rat was taken as histological preparations for HE and immuno-histo chemical staining. CD4+ antibody (Santa Cruz Biotechnology, USA) was used for immune staining. Histological preparations were observed under a light microscope.The results showed a strong positive CD4+ expression in the lamina propria and stratum basale of control group while a weak positive expression in lamina propria area of treatment group. From the experiment, it is concluded that theinduction of curcuma zedoaria Rosc. volatile oil may reduce gingivitis, indicated by the decrease in CD4+ expression
Penggunaan Teknik Dictogloss untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Siswa
Mendengar adalah kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk menguasai dan mendukung kemampuan lainnya seperti berbicara, membaca dan menulis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan teknik dictogloss dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa SMKN 3 Sorong dikelas XI OD yang berjumlah 22 siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui (1) lembar observasi yang diterapkan untuk mengetahui kegiatan siswa selam proses belajar mengajar, (2) Tes objektif yang dilakukan untuk mengukur pencapaian siswa, dan (3) Catatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan dan ketrampilan siswa dalam mendengarkan dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik dictogloss. Seluruh siswa mendapatkan nilai yang bagus pada akhir siklus. Nilai ketuntasasn pada pelajaran Bhs Inggris adalah 75 (Tujuh Puluh Lima). Nilai rata-rata pada siklus 1 adalah 70.63. Nilai rata-rata siklus 2 adalah 78.19. Peningkatan ini merupakan hal yang positif bagi guruBhsInggris dalam menerapkan tindakan. Kesimpilannya Teknik Dictogloss dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mendengarkan pada siswa kelas XI OD SMK 3 Sorong Th Ajaran 2016/2017
Implementation of performance accountability system for government institution (SAKIP) : determinants and consequence in local government
This study aims to examine the effect of the utilization of information technology, training and obedience to regulation on the implementation of SAKIP and examine the effect of SAKIP implementation on managerial performance as well as the influence of the role of self efficacy and intellect in the relationship between impelementation of SAKIP and managerial performance. Tests were conducted on 93 respondents representing 67 percent of the population. The group of respondents are structural officials of echelon II, III and IV in the scope of West Nusa Tenggara Provincial Government who have role in the planning, implementation and management of Regional Income Budget and Expenditure (APBD) through the implementation of SAKIP. The hypothesis testing used Struuctural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS). The result of this research shows that the utilization of information technology and training have significant effect on the implementation of SAKIP but not influenced by obedience to the regulation, the implementation of SAKIP has an effect on managerial performance but self efficacy and intellect can not strengthen the relationship between SAKIP implementation and managerial performance. Based on the findings of this research, the operation of e-SAKIP and training conducted in a structured and sustainable manner plays an important role in improving the quality of SAKIP implementation so as to provide relevant and objective information to managers in order to improve the performance of government organizations.peer-reviewe
- …
