13 research outputs found
Pengaruh Dukungan Keluarga Dan Kondisi Penyakit Hipertensi Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia
Latar Belakang: Lansia dengan hipertensi rentan mengalami berbagai masalah salah satunya depresi. Depresi dipengaruhi oleh berbagai factor termasuk penyakit kronis hipertensi itu sendiri dan dukungan keluarga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dukungan keluarga dan kondisi penyakit hipertensi terhadap tingkat depresi pada lansia diwilayah kerja Puskesmas Tarus. Metode : Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penlitian adalah lansia yang menderita hipertensi sebanyak 66 orang yang diambil dengan accidental sampling. Data penelitian dianalisis dengan uji statistic regresi linear berganda. Hasil : Terdapat pengaruh dukungan keluarga dan kondisi penyakit hipertensi secara bersama-sama terhadap tingkat depresi pada lansia di wilayah kerja puskesmas tarus dengan nilai P-value = 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Dukungan keluarga dan kondisi penyakit hipertensi terbukti memberi kontribusi terhadap tingkat depresi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Tarus
Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Melalui Pendekatan Media Sosial Terhadap Perilaku Kebiasaan Baru
Latar Belakang. Masa pandemi covid 19 yang panjang dan belum pasti kapan berakhir mengakibatkan muncul banyak masalah. Penyebaran virus yang sangat cepat, luas dan meningkatnya kasus, mempengaruhi menurunnya respons imunitas tubuh, peningkatan risiko infeksi, dan masalah mental. Sehingga butuh suatu dukungan kesehatan jiwa dan psikoosial agar masyarakat mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru selama pandemi covid, sehingga terhindar dari terjangkitnya covid 19.. Tujuan. Mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan perawatan kesehatan mental dan dukungan psikososial untuk penanganan masalah psikososial yang dialami masyarakat selama pandemi Covid-19 Metode. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan pre dan post test tanpa kelompok kontrol, dengan memberikan pendidikan kesehatan mental dan dukungan psikososial. Sampel penelitian dari 126 responden menggunakan total sampling.. Kegiatan yang diberikan: Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikosoif (DKJPS) untuk Orang Sehat, DKJPS untuk Pelaku Perjalanan, DKJPS dalam Kontak Erat, DKJPS dalam Kasus Probable, DKJPS dalam Kasus Terkonfirmasi Covid-19 dan DKJPS untuk Kelompok Rentan. Terapi diberikan kepada 126 responden (27 relawan, 89 keluarga binaan relawan) dengan menggunakan Instrumen Self-Reporting Questionnaire (SRQ) sebanyak 29 pertanyaan. Hasil. 9 relawan (22.7%) dan 22 keluarga binaan(24.7%) setelah diberikan dukungan kesehatan mental dan psikososial menurun hingga 0% responden pada post test. Analisis dilakukan dengan menggunakan tes Wilcoxon dan memperoleh nilai p 0,003 (<0,05), yang berarti ada pengaruh terhadap kesehatan mental dan dukungan psikososial pada penanganan masalah kesehatan mental dan psikososial.
Kesimpulan: ada pengaruh terhadap kesehatan mental dan dukungan psikososial pada penanganan masalah kesehatan mental dan psikososial
Terapi Hipnotis 5 Jari Untuk Menurunkan Kecemasan Pasien Diabetes Melitus Tipe II Pada Masa Pandemi Covid 19
Latar Belakang: Pandemi Covid-19 belum berakhir, resiko kematian masih menghantau masyarakat Kondisi ini menimbulkan kecemasan,teristimewa mereka yang dengan penyakit komorbid, misalnya dengan diabetes melitus.Tujuan: Untuk Mengetahui Pengaruh Pemberian Terapi Hipnotis 5 Jari Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Diabetes Melitus Tipe II Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Puskesmas Kota Kupang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu dengan rancangan kelompok eksperimen two group pre and post test design. Hasil: uji statistik menunjukan ada perbedaan secara bermakna rata-rata tingkat kecemaan sebelum dan sesudah diberikan intervensi terapi hipnotis 5 jari (t=3.166; P value= 0,005). Kesimpulan: Populasi dalam penelitian ini yaitu 257 orang dan sampel masing-masing kelompok sebanyak 11 responden dengan menggunakan Teknik probability dengan simple random sampling, analisis data dalam penelitian ini yaitu uji independent simple t-test dan terdapat pengaruh terapi hipnotis 5 jari dengan tingkat kecemasan pada pasien Diabetes Melitus tipe II. Oleh karena itu, diharapkan perawat komunitas dapat menerapkan terapi hipnotis lima jari di pada pasien diabetes melitu
Efektifitas Terapi Musik Klasik dan Relaksasi Otot Pada Tingkat Kecemasan Ibu Hamil di Masa Pandemi Covid-19
Latar Belakang: Pandemi Covid-19 meningkatkan kecemasan ibu hamil karena takut terpapar. Jika penyakitnya parah, ibu harus direkapitalisasi, mendapat perawatan intensif, atau mendapatkan ventilator, juuga berisiko mengalami persalinan prematur dan persalinan seksio sesarea. Masalah medis seperti diabetes juga berisiko tinggi mengalami penyakit akibat Covid-19. Terapi musik menjadi teknik yang banyak dicari untuk memulihkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, stres, dan tekanan darah. Relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot yang berfokus pada aktivitas otot. Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian kombinasi terapi musik klasik dan terapi relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan ibu hamil selama masa pandemi Covid-19 di Kota Kupang. Metode: Desain penelitian ini adalah eksperimen semu. Sebanyak 24 responden diambil secara purposive sampling. Instrumen menggunakan lembar angket kecemasan ibu hamil dari DAS yang dimodifikasi dan PRESP. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji X2 (Chi-Square). Hasil: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kombinasi terapi musik klasik dan relaksasi otot progresif terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil (p-value 0,0180,05). Ibu hamil di masa pandemi Covid-19 dapat diatasi dengan pemberian kombinasi terapi musik klasik dan relaksasi otot progresif. Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian kombinasi terapi musik klasik dan terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil pada masa pandemi Covid-19. Saran: Kehamilan dalam masa pandemik Covid-19 perlu adanya kombinasi dalam therapi music agar mengurangi kecemasan; perlu adanya penelitian tambahan dalam penurunan rasa kecemasan pada ibu hamil dengan penyakit komplikasi
The Effect of Physical Activity to Decreased of Dementia (Mild,Moderate and Severe) in Elderly: A Systematic Review
Dementia is a syndrome characterized as a decrease in cognitive function, memory, language, environmental orientation, emotional control changes, social behavior, motivation and physical abilities. Physical activity is any body movement produced by skeletal muscles that require energy expenditure. Physical exercise is a non-pharmacological treatment that can be given to the elderly who have dementia. The purpose of this review is to determine the effect of physical activities on the state of dementia that occurs in the elderly.systematic Methods of the study were systematic review of dementia elderly with study selection criteria using Scopus, Science Direct, and Pubmed databases by Randomized Control Trial
(RCT). The result of the 15 journals conducted and reviewed with relevant keyword The results showed that
the physical activity which performed by someone who suffered from mild ,moderate and severe dementia
will decrease after doing physical activit
The Effectiveness Of Cognitive Behavioral Therapy (CBT) For Chronic Schizophrenia Patiens: A Systematic Review
Introduction: Schizophrenia is a chronic and frequent recurrence that cauces a decrease in functional and
cognitive impairment and behavioral changes. Antipsychotic drugs are at the core of the treatment of schizophrenia, but the achievement of cognitive behavior is one of the psychosocial therapies for schizophrenic patients. This research has not been widely developed. The purpose of this paper is to investigate the effectiveness of cognitive behavioral therapy as adjunctive therapy in reducing signs and symptoms in schizophrenic patients Method: Systematic review included: 1)Science Direct, Google Scholar, Ebsco, Scopus Database 2)search on February-March 2018, publication 2013-2018 3) English language 4) focus on effectiveness of CBT for chronic schizophrenia 5) PICOS approach. Results: The results of this study indicate that CBT in the treatment group showed a significant and more significant clinical improvement compared to the control group. Conclusion: CBT as additional therapy in schizophrenic patients effectively lower signs and symptoms in patient with chronic schizophrenia
PENINGKATAN PERAN KADER DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR DI WILAYAH PUSKESMAS OEBOBO
Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan Peran Kader dalam melakukan deteksi dini faktor risiko PTM pada masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan kader dalam pencegahan penyakit tidak menular dan kader mampu melaksanakan penyuluhan tentang penyakit tidak menular di Posbindu PTM wilayah Puskesmas Oebobo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan pengelola PTM Puskesmas dan Kader di wilayah kerja puskesmas Oebobo. Kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan pengisian pre test melalui lembar pre test . Kader selanjutnya akan diberikan Pelatihan dan Edukasi tentang penyakit Diabetes Mellitus. Pada tahap akhir akan dilakukan Post test dan evaluasi. Pemberian edukasi dan sosialisasi tentang penyakit Diabetes Mellitus dan hipertensi dapat memberikan manfaat berupa peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader dalam melakukan deteksi dini faktor risiko PTM pada masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan kader dalam pencegahan penyakit tidak menular dan kader mampu melaksanakan penyuluhan tentang penyakit tidak menular di Posbindu PTM wilayah Puskesmas Oebobo bagi masyarakat. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader tentang penyakit tidak menular, khususnya hipertensi dan diabetes mellitus. Sehingga, diharapkan kader dapat menjadi perpanjangan tangan tim medis yang berada di tengah masyrakat untuk mengurangi kejadian dan komplikasi akibat hipertensi dan diabetes mellitus
PENGARUH COGNITIVE COMMITMENT BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENCEGAHAN PHUBBING PADA REMAJA DI KOTA KUPANG
Pendahuluan : Fenomena phubbing berkembang dijaman millenial ini Predictor yang
terbesar dari phubbing adalah kecanduan smartphone, kecanduan internet dan
nomophobia. Remaja addalah salah satu penggunaan smartphone. Dampak dari
phubbing yang paling berbahaya adalah depresi. Tujuan dari penelitian ini yaitu
mengetahui pengaruh cognitive commitment behavioral theray terhadapa pencegahan
phubbing pada remaja
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy eksperimental pre-post test
control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah 434 siswa di SMAN X dan
423 siswa di SMAN Y. Sampel yang digunakan adalah 58 remaja yang memenuhi
kriteria inklusi dan 30 untuk kelompok yang mendapat CCBT dan 28 remaja yang tidak
mendapatkan CCBT . Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah
dengan metode probabilty sampling. melalui simple random sample. Dalam penelitian
ini kelompok perlakuan mendapatkan CCBT sedangkan kelompok kontrol tidak
diberikan intervensi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah CCBT dan
variabel dependen adalah kecanduan smartphone, kecanduan internet dan nomophobia.
Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign
Ranks Test dan Man-Whitney U Test dengan tingkat signifikansi 0.05.
Hasil: Hasil statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Ranks Test memperoleh
pengaruh positif cognitive commitment behavioral therapy terhadap kecanduan
smartphone, kecanduan internet dan nomophobia, pada kelompok intervensi (p =
0,000). Hasil Uji Statistik Mann-Whitney U menguji ada perbedaan kecanduan
smartphone, kecanduan internet dan nomophobia (p = 0,000) pada kelompok intervensi
dan kontrol
PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD WAIKABUBAK
Latar belakang: Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu point penting dalam pelayanan keperawatan karena melalui dokumentasi keperawatan kita bisa melihat semua kegiatan perawat selama memberikan asuhan kepada pasien. Melalui dokumentasi juga komunikasi inter dan antar profesi bisa terjalin sebagai media untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD Waikabubak mulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di RSUD Waikabubak pada bulan Maret- Juni 2023. Jumlah responden adalah 72 perawat pelaksana. Variabel penelitian ini variabel tunggal yaitu pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD Waikabubak. Hasil: Hasil penelitian didapatkan gambaran deskriptif pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD Waikabubak yaitu pada tahap pengkajian 48,6% dalam kategori kurang baik dan 51,4% dalam kategori baik, tahap diagnosa keperawatan 75% dalam kategori baik, intervensi 79,2% dalam kategori kurang baik, implementasi 80% dalam kategori baik dan evaluasi 65,2% dalam kategori baik. Secara keseluruhan 58,3% pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan dalam kategori baik dan sisanya 41.6% dalam kategori kurang bai
Relationship of coping strategies with resilience, self-efficiency, and anxiety in the new normal period of the covid-19 pandemic on Teenagers In Kupang City
Background: The COVID-19 pandemic has caused everyone to feel anxious. The government has made several preventive strategies to inhibit the spread of the virus through social distancing, physical distancing, and the stay at home order which lead to the decreasing access to family, friends, and other social support systems and causing loneliness and increasing psychological problems such as anxiety and depression. Thus, everyone, especially teenagers, are expected to be able to adapt to the new habits (the new normal) in carrying out healthy and clean-living behaviour. Those who are prone to COVID-19 gradually develop adaptive and functional skills and competencies, and build a self-identity that can prepare themselves to carry out their roles and respond to societal expectations as they mature, which can also be regarded as a period of storms and stress. Objectives: Is to identify the relationship of coping strategies with resilience and anxiety in the transition to the new normal during the COVID-19 pandemic on teenagers in Kupang City. Methods: The research design used in this study was cross-sectional. The sample in this study was 147 measured using the inclusion and exclusion criteria that had been set. Meanwhile, the inclusion criteria in this study were as follows: domiciled in Kupang City, have stayed in Kupang for more than 3 years, aged over 15-19, and class VII of junior high school. The measuring instrument used in this study is the Ways of Coping questionnaire from Folkman to measure coping strategies, the self-rating anxiety scale (SRAS) questionnaire from Zung to measure anxiety, and the Gartland Questionnaire to measure resilience. The data analysis was conducted by using Chi Square test. Results:The results showed p-value < 0.05 was a relationship of coping strategies with self-efficacy and anxiety on junior high school teenagers in Kupang City. Conclusions: Coping strategies have a very significant relationship with self-efficacy and anxiety in adolescents. Adolescents who have good coping strategies have good self-efficacy during the new normal era. This is also similar to anxiety, adolescents who have good coping strategies have low anxiety