29 research outputs found

    Developing Learning Physics Multimedia Based on Local Wisdom of PALI District to Improve Student Learning Outcomes and Motivation

    Get PDF
    The purpose of this research is to develop a multimedia learning physics based on local wisdom in PALI Regency that is valid, practical, and has a potential effect on learning outcomes and students' learning motivation. The development research uses the Rowntree model which has three stages including the planning stage, the development stage, and the evaluation stage. The evaluation stage using Tessmer's formative evaluation includes self-evaluation, expert review, one to one evaluation, small groups and field tests. This research was conducted in class X MIPA 3 consisting of 25 students. The research instruments used are walkthroughs, questionnaires and tests. Expert validation results show that the developed multimedia is very valid with an average score of 3.70. The results of the practicality questionnaire show that the product developed is very practical by obtaining a one-to-one evaluation percentage of 81.3% and a small group percentage of 85.4%. Multimedia effectiveness in terms of N-gain with an average N-gain of 0.68 in the medium category. The results of the learning motivation questionnaire showed that's average value of 34 where students have moderate learning motivation. Thus, it can be concluded that multimedia learning physics based on local wisdom in PALI Regency can be valid and practical as well as effective in improving student learning outcomes, work and energy, and increasing student motivation

    SALURAN PEMASARAN SERUNDENG (Studi Kasus pada PT. Dinaya Sambiana Loemintoe di Dusun Cikoranji Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) saluran pemasaran Serundeng pada PT. Dinaya Sambiana Loemintoe di Dusun Cikoranji Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran. 2) besarnya biaya di tiap saluran pemasaran yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran. 3) besarnya marjin dan keuntungan pemasaran di tiap saluran pemasaran yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran. Teknik pengambilan sampel untuk lokasi penelitian adalah purposive sampling, sedangkan lembaga pemasaran dengan cara snowball sampling. Hasil penelitian meunjukkan: 1) Pemasaran Serundeng pada PT. Dinaya Sambiana Loemintoe yang berada di Dusun Cikoranji Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran memiliki dua saluran pemasaran yaitu: Saluran pemasaran 1: (Produsen – Agen – Konsumen Industri), dan Saluran pemasaran 2: (Produsen – Agen – Eksportir). 2) Besarnya margin pemasaran pada saluran 1 adalah Rp 4.000,- per kg dengan biaya total pemasaran Rp 780,- per kg, sehingga keuntungan total pemasaran Rp 3.220,- per kg. Besarnya margin pemasaran pada saluran 2 adalah Rp 2.000,- per kg dengan biaya total pemasaran Rp 780,- per kg, sehingga kuntungan total pemasaran Rp 1.220,- per kg. 3) Besarnya bagian harga yang diterima produsen (producer’s share) saluran pemasaran 1 adalah 80 persen, dan untuk saluran pemasaran 2 adalah 88,89 persen

    ANALISIS USAHATANI MINAPADI (Studi Kasus pada Kelompok Tani Fajar Jayamukti di Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani minapadi di Kelompok Tani Fajar Jayamukti Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, (2) besarnya R/C usahatani minapadi di Kelompok Tani Fajar Jayamukti Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada petani padi di Kelompok Tani Fajar Jayamukti Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sampel lokasi menggunakan metode total sampling sebanyak 38 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) besarnya biaya total rata-rata yang dikeluarkan petani di Kelompok Tani Fajar Jayamukti Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya per musim tanam untuk usahatani minapadi sebesar Rp18.577.028,-/ha (2) besarnya penerimaan rata-rata yang diperoleh petani di Kelompok Tani Fajar Jayamukti Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya per musim tanam sebesar Rp 40.127.000-/ha (3) rata-rata pendapatan yang diperoleh petani di Kelompok Tani Fajar Jayamukti Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya per musim tanam adalah Rp 21.549.972,-/ha (4) rata-rata nilai R/C rata-rata usaha tani padi pada Kelompok Tani Fajar Jayamukti Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya adalah sebesar 2,16 per musim tanam per hektar

    ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI TAHU PUTRA LAKSANA (Studi Kasus di Kelurahan Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui rasio B/C, rasio R/C dan BEP produksi serta BEP harga usaha pembuatan tahu pada industri Rumah Tangga Putra Laksana (PLS) 2) menganalisa kelayakan usaha pembuatan tahu pada Industri Rumah Tangga Putra Laksana (PLS). Metode penelitian ini adalah Studi Kasus sehingga pemilik usaha pembuatan tahu pada Industri Rumah Tangga Putra Laksana (PLS) dijadikan sebagai sumber untuk memperoleh informasi sesuai yang dibutuhkan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya biaya produksi rata-rata yang diperlukan oleh perajin tahu Putra Laksana (PLS) yang berada di Kelurahan Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya sebesar Rp 3.599.359,87 dalam satu kali proses produksi. Penerimaan rata-rata yang diperoleh perajin tahu Putra Laksana (PLS) sebesar Rp 6.300.000 dengan diperoleh pendapatan Rp 2.700.640,13 untuk satu kali proses produksi. Berdasarkan Perhitungan kelayakan usaha R/C sebesar 1,75 artinya setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan akan menerima keuntungan sebesar Rp 0,75, sementara itu perhitungan B/C, yaitu perbandingan keuntungan dengan total biaya adalah 0,75 atau 0,75 > 0. Demikian juga perhitungan BEP produksi sebesar 1.599,71 dan BEP harga jual sebesar Rp. 1.333,09. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha agroindustri tahu Putra Laksana (PLS) menguntungkan dan layak untuk diusahakan

    RENTABILITAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA AGROINDUSTRI TEPUNG AREN (Studi Kasus Pada Agroindustri Tepung Aren di Desa Kertaharja Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya: 1) Biaya, penerimaan, dan pendapatan pada agroindustri tepung arendalam satu kali proses produksi. 2) Besarnya rentabilitas pada agroindustri tepung aren dalam satu kali proses produksi, dan 3) Besarnya penyerapan tenaga kerja pada agroindustri tepung aren.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Penarikan responden dilakukan secara purposive samplingyaitu dengan mengambil studi kasus pada perajin tepung aren di Desa Kertaharja Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Besarnya biaya rata-rata yang dikeluarkan perajin tepung aren dalam satu kali proses produksi adalah Rp.4.613.637,91,  Besarnya rata-rata penerimaan yang diperoleh perajin tepung aren adalah sebesar Rp.11.613.333,33,  Besarnya rata-rata pendapatan agroindustri tepung aren di Desa Kertaharja adalah sebesar Rp.6.999.695,42. 2) Besarnya nilai rentabilitas usaha agroindustri tepung aren di Desa Kertaharja Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis dalam satu kali proses produksi adalah 1,51 persen. Jadi, usaha agroindustri tepung aren di Desa Kertaharja Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis mampu menghasilkan laba sebesar 1,51  persen dari modal yang digunakan dalam satu kali proses produksi. 3) Besarnya rata-rata penyerapan tenaga kerja pada seorang perajin tepung aren tersebut, yaitu sebesar 0,81 persen dengan jumlah penduduk usia kerja sebanyak 4.809 orang dikalikan dengan 100 persen

    ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI NATA DE COCO (Studi kasus di Desa Bojongmengger Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)

    Get PDF
    Penelitian agroindustri nata de coco ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Biaya yang dikeluarkan per satu kali proses produksi oleh perajin  agroindustri nata de coco Desa Bojongmengger, 2) Jumlah penerimaan per satu kali proses produksi dari hasil agroindustri nata de coco Desa Bojongmengger, dan 3) Jumlah pendapatan yang diterima per satu kali prpses produksi oleh perajin agroindustri nata de coco Desa Bojongmengger. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Penarikan sampel dengan menggunakan  metode purposive sampling, jadi satu orang dipilih sebagai penghasil agroindustri nata de coco. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Hasilnya menunjukkan bahwa 500 liter air kelapa dan 600 liter air limbah tahu dihasilkan 850 kilogram nata de coco per satu kali proses produksi. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa biaya produksi adalah Rp 1.415.611,57 penerimaan adalah Rp  1.700.000,00 dan pendapatan Rp 284.388,43

    Analisis Biaya, Penerimaan dan R/C Agroindustri Tepung Tapioka (Studi Kasus pada Agroindustri Tepung Tapioka di Desa Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Besarnya biaya dan penerimaan pada agroindustri tepung tapioka di Desa Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, 2) Besarnya pendapatan dan R/C pada agroindustri tepung tapioka di Desa Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Diketahui bahwa lokasi agroindustri tepung tapioka di Desa Bojongasih dapat dikatakan strategis karena memiliki sumber air dan akses sumber matahari yang baik untuk melaksanakan produksi. Sumber air dan matahari sangat penting bagi industri pengolahan tepung tapioka sehingga sangat mendukung keberhasilan usaha industri tepung tapioka. Serta memiliki tempat pembuangan limbah yang jauh dari pemukiman penduduk, sehingga tidak memberikan dampak buruk bagi masyarakat sekitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan mengambil kasus pada seorang pengusaha agroindustri tepung tapioka. Responden yang diambil dalam penelitian ini diambil secara sengaja (purposive sampling), yaitu pada agroindustri tepung tapioka di Desa Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya agroindustri tepung tapioka per satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 19.936494, penerimaan sebesar Rp 22.560.000, 2) pendapatan sebesar Rp 2.623.506 dan R/C agroindustri tepung tapioka adalah 1,13. Dengan demikian usaha agroindustri tepung tapioka menguntungkan

    Pelatihan Implementasi Pembelajaran Daring dalam Masa Pandemi

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 menjadikan proses pembelajaran dilaksankan secara daring atau online. Sehingga perlu adanya media pembelajaran yang efektif salah satunya adalah mobile learning. Mobile learning merupakan media pembelajaran kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi seperti smartphone, tab, handphone dan lainnya. Maka pembelajaran mobile learning dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun diperlukan. Artikel ini akan menjelaskan tentang pelatihan implementasi pembelajaran daring dapat membantu masyarakat dalam memahami dan menggunakan teknologi dengan menggunakan konsep mobile learning

    RENTABILITAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA AGROINDUSTRI TEH CELUP DAUN KELOR (Studi Kasus di Desa Ciheras Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya)

    Get PDF
    Teh merupakan minuman yang dikonsumsi secara umum di masyarakat khususnya masyarakat indonesia. Dalam pembuatan teh daun kelor bermanfaat untuk kesehatan karena mengandung  flavonoid sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, Penerimaan,pendapatan,rentabilitas dan penyerapan tenaga kerja.  Metode yang digunakan yaitu studi kasus dan penarikan responden dilakukan dengan sengaja atau porposive sampling. Hasil dan pembahasan  menunjukan bahwa 1) besarnya biaya yang dikeluarkan PT. Lentra Bumi Nusantara pada agroindustri teh celup daun kelor dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 3.048.816.- besarnya penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 5.500,000 , besarnya pendapatan pada agroindustri teh celup daun kelor adalah sebsesar Rp 2.451.183,95.-  2) besarnya niai rentabilitas agroindustri teh celup daun kelor di Desa Ciheras Kecamatan cipatujah adalah 80,40%, 3) jumlah tenaga kerja yang diserap pada agroindustri teh celup daun kelor dari lingkungan Desa Ciheras dalam satu kali proses produksi adalah sebanyak 6 orang dengan penyerapan tenag kerja sebesar 0,18%.

    ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI PADI BERSERTIFIKAT ORGANIK (Studi kasus pada Kelompok Tani Tirta Rahayu di Desa Sukanagara Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya: (1) biaya yang dikeluarkan dalam usahatani padi bersertifikat organik per hektar per satu musim tanam pada Kelompok Tani Tirta Rahayu, (2) pendapatan dalam usahatani padi bersertifikat organik per hektar per satu musim tanam pada Kelompok Tani Tirta Rahayu, (3) titik impas dalam usahatani padi bersertifikat organik per hektar per satu musim tanam pada Kelompok Tani Tirta Rahayu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, dengan mengambil kasus pada Kelompok Tani Tirta Rahayu di Desa Sukanagara Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Jumlah responden yang diambil adalah seluruh anggota kelompok sebanyak 25 orang  petani dengan menggunakan metode sampling jenuh atau sensus. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa : 1. Besarnya biaya yang dikeluarkan dalam usahatani padi bersertifikat organik per hektar per satu musim tanam di Desa Sukanagara adalah sebesar : Rp 8.182.507,45, 2. Besarnya pendapatan pada usahatani padi padi bersertifikat organik per hektar per satu musim tanam di Desa Sukanagara adalah sebesar : Rp 13.263.252,35, 3. Besarnya titik impas pada usahatani padi padi bersertifikat organik per hektar per satu musim tanam di Desa Sukanagara adalah sebagai berikut: nilai penjualan (BEPnp) adalah Rp 1.584.398,18, titik impas volume produksi (BEPvp) adalah sebanyak 211,25 kilogram. Titik impas luas lahan (BEPLL) adalah seluas 0,07 hektar dan titik impas harga adalah Rp 2.861,58
    corecore