258 research outputs found

    Comparison between the Efficiency of Heterojunction Thin Film InGaP\GaAs\Ge and InGaP\GaAs Solar Cell

    Get PDF
    This paper presents the design parameters for a thin film 3J InGaP/GaAs/Ge solar cell with a simulated maximum efficiency of 32.11% using Tcad Silvaco. Design parameters include the doping concentration, molar fraction, layers’ thickness and tunnel junction characteristics. An initial dual junction InGaP/GaAs model of a previous published heterojunction cell was simulated in Tcad Silvaco to accurately predict solar cell performance. To improve the solar cell’s performance, we have fixed meshing, material properties, models and numerical methods. However, thickness and layer doping concentration were taken as variables. We, first simulate the InGaP\GaAs dual junction cell by changing the doping concentrations and thicknesses which showed an increase in efficiency. Next, a triple junction InGaP/GaAs/Ge cell was modeled by adding a Ge layer to the previous dual junction InGaP/GaAs model with an InGaP /GaAs tunnel junction

    Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Kesehatan Masyarakat (Studi di Provinsi Daerah Istimewa YOGYAKARTA)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empirik dampak desentralisasi fiskal terhadap tingkat kesehatan masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Indikator yang digunakan dalam menilai perkembangan tingkat kesehatan masyarakat adalah dengan mem-proxykan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Usia Harapan Hidup. Sampel dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dari kategori pemerintah daerah yang memiliki data dari tahun 2007 sampai 2013. Analisis penelitian ini menggunakan metode SmartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desentralisasi berpengaruh negatif terhadap tingkat kesehatan masyarakat. Desentralisasi fiskal tidak berpengaruh positif terhadap usia harapan hidup. Tingkat kesehatan masyarakat berpengaruh positif terhadap usia harapan hidup

    Analisis Kadar Nitrit pada Sarang Burung Walet Asal Pulau Sumatera Menggunakan Metode Kromameter

    Get PDF
    Kadar nitrit dalam sarang burung walet (SBW) telah menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir. SBW yang diekspor dari Indonesia ke Negara Tiongkok harus memenuhi standar kadar nitrit (NO2), yaitu maksimum 30 ppm. Dinamika perkembangan teknologi dan jaman saat ini menuntut instrumen pengujian kadar nitrit secara akurat, diantaranya menggunakan spektrofotometer dan kromameter. Penelitian ini mengkaji kadar nitrit pada SBW bersih yang telah dilakukan pencucian asal Pulau Sumatera dengan menggunakan metode spektrofotometer dan mengevaluasi warna menggunakan kromameter berbasis sistem CIE pada parameter L*, a*, b*, C*, dan h*. Jumlah sampel ditentukan secara purposif dari rumah burung walet (RBW). Sebanyak 18 sampel SBW berasal dari berbagai wilayah di Sumatera. Sampel SBW diuji kadar nitritnya menggunakan spektrofotometer di Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) Jakarta dan kromameter diuji di laboratorium Ilmu Teknologi Pangan IPB, Bogor. Hasil kadar nitrit pada SBW menunjukkan bahwa persentase kadar nitrit di bawah 30 ppm adalah 72,22%. Nilai rata-rata L* pada grup A (kadar nitrit >30 ppm) dan B (kadar nitrit <30 ppm) secara berurutan adalah sebesar 67,65Âą1,97 dan 68,47Âą5,25. Hasil analisis statistik dengan uji-t menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara nilai L*, a*, b*, C* dan *h pada kedua grup. Metode kromameter tidak dapat digunakan sebagai metode tunggal dalam mengukur kadar nitrit pada SBW serta tidak dapat membedakan secara signifikan warna SBW yang berasal dari RBW yang berbeda

    POLA PEMELIHARAAN BURUNG WALET PADA PULAU-PULAU UTAMA PENGHASIL SARANG BURUNG WALET DI INDONESIA

    Get PDF
    Burung walet di Indonesia umumnya dibudidayakan pada rumah burung walet (RBW) secara tradisional dengan pola pemeliharaan tertentu. Pola pemeliharaan menjadi salah satu faktor pendukung bagi burung walet untuk memproduksi sarang burung walet (SBW) dengan kualitas baik secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pemeliharaan burung walet di RBW di pulau-pulau utama penghasil SBW di Indonesia. Suatu survei terhadap total 44 RBW di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan telah dilakukan untuk mengetahui pola pemeliharaan di masing-masing pulau tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Pertanyaan dalam kuesioner terdiri atas karakteristik bangunan, kebersihan, sumber makanan dan udara, dan lingkungan RBW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan RBW umumnya bertingkat, dengan atap beton, dinding bata semen, lantai plester semen, dan sirip kayu. Rumah burung walet dibersihkan dibersihkan dengan cara digores/disapu dalam waktu kurang dari dua bulan. Kotoran burung walet umumnya digunakan untuk kebutuhan sendiri. Rumah burung walet umumnya tidak menyediakan bahan untuk menarik serangga atau pakan tambahan. Pakan burung walet umumnyaHymenoptera , dan sumber airnya adalah kolam di dalam gedung RBW. Lingkungan RBW merupakan kawasan pemukiman dan dekat dengan jalan raya. Pembinaan dan pemantauan terhadap pola pemeliharaan burung walet perlu terus dilakukan untuk mendapatkan SBW yang berkualitas baik.

    ARTIKEL REVIEW : BAKTERI NITRITASI DAN PERANANNYA DALAM KEBERADAAN NITRIT PADA SARANG BURUNG WALET

    Get PDF
    Edible bird nest is a high-value export commodity. The industry of edible bird nests encounters various challenges regarding food safety demands for consumers, especially related to the quality of edible bird nests and compliance of nitrite below 30 ppm for the export commodity to China. The purpose of this paper is to obtain information on nitrate content in edible bird nests, the impact of nitrite on consumers and mechanism of nitrite, nitrification processes and mechanisms of nitrification in nature, types of nitrifying bacteria, the nitrification process, and the role of nitrifying bacteria in the edible bird nests, and also nitrite testing methods. This paper shows the nitrite content in edible bird nests at various levels. Nitrite is toxic and dangerous. Nitrite can cause methemoglobinemia, impaired oxygen flow, and difficulty breathing. Hygiene conditions and the environment of the swallow’s house can affect the amount of nitrite in the edible bird nest. Alteration in nitrite can occur through changes in nitrogen in the air to nitrite. Nitrite forming in edible bird nests is a natural process of shift nitrogen in the swallow's house environment and influenced by nitrite-producing bacteria were found in swallow's houses and converting nitrate to nitrite. Nitrification bacteria are bacteria that important role in increasing organic content and the availability of nutrients in the soil by providing nitrate. There are a few bacteria nitrification find in nature and edible bird nests such as Nitrosomonas Sp, Nitrobacter Sp, Nitrospina Sp, Nitrosococcus Sp, Nitrocystis Sp, and Bradyrhizobium japonicum

    DEKONTAMINASI BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus PADA SARANG BURUNG WALET DENGAN PERLAKUAN PEMANASAN (Decontamination of Escherichia coli and Staphylococcus aureus in Edible Bird´s Nest Using Heat Treatment)

    Get PDF
    This research was aimed to examine the heating effect at 70 C for 3.5 seconds on Escherichia coli (E. coli) and Staphylococcus aureus (S. aureus) decontamination in edible bird´s nest. This study used 40 clean edible bird´s nest samples. Samples were divided into two groups, first group was contaminated with E. coli and second group was contaminated with S. aureus. Each group was divided into two treatments. The first treatment was directly tested for microbiological examination and the second treatment was heating at temperature 70 C for 3.5 seconds prior to microbiological examination. The results showed that both of bacteria E. coli and S. aureus had been destroyed by heating treatment. Heating process at 70 C for 3.5 seconds was effective for decontamination of both E.coli and S.aureus
    • …
    corecore