587 research outputs found

    ANALISIS KADAR KETENGIKAN (RANCIDITY) PADA ABON IKAN TUNA (THUNNUS ALALUNGA) DENGAN PENENTUAN ANGKA ASAM THIOBARBITURAT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar ketengikan (Rancidity) pada abon ikan tuna (Thunnus alalunga) dengan penentuan angka asam thiobarbiturat (TBA). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Sampel yang digunakan sebanyak 500 gram yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu penyimpanan abon ikan tuna selama 1 hari, 15 hari, 30 hari, 45 hari dan 60 hari. Penentuan angka TBA dengan melihat oksidasi lemak menggunakan spektrofotometer. Data dianalisis dengan Analisis Varian (ANAVA). Hasil penelitian pengukuran kadar ketengikan abon ikan tuna dengan penentuan angka TBA menunjukkan rata-rata kadar ketengikan abon ikan tuna selama penyimpanan 1, 15, 30, 45 dan 60 hari secara berurutan adalah 0.604, 0.727, 0.816, 1.297 dan 1.644. Uji Duncan pada angka TBA menunjukkan semua perlakuan berbeda nyata (

    Patient-Centric HetNets Powered by Machine Learning and Big Data Analytics for 6G Networks

    Get PDF
    Having a cognitive and self-optimizing network that proactively adapts not only to channel conditions, but also according to its users' needs can be one of the highest forthcoming priorities of future 6G Heterogeneous Networks (HetNets). In this paper, we introduce an interdisciplinary approach linking the concepts of e-healthcare, priority, big data analytics (BDA) and radio resource optimization in a multi-tier 5G network. We employ three machine learning (ML) algorithms, namely, naĂŻve Bayesian (NB) classifier, logistic regression (LR), and decision tree (DT), working as an ensemble system to analyze historical medical records of stroke out-patients (OPs) and readings from body-attached internet-of-things (IoT) sensors to predict the likelihood of an imminent stroke. We convert the stroke likelihood into a risk factor functioning as a priority in a mixed integer linear programming (MILP) optimization model. Hence, the task is to optimally allocate physical resource blocks (PRBs) to HetNet users while prioritizing OPs by granting them high gain PRBs according to the severity of their medical state. Thus, empowering the OPs to send their critical data to their healthcare provider with minimized delay. To that end, two optimization approaches are proposed, a weighted sum rate maximization (WSRMax) approach and a proportional fairness (PF) approach. The proposed approaches increased the OPs' average signal to interference plus noise (SINR) by 57% and 95%, respectively. The WSRMax approach increased the system's total SINR to a level higher than that of the PF approach, nevertheless, the PF approach yielded higher SINRs for the OPs, better fairness and a lower margin of error

    Pengaruh Fading Lintasan Jamak Terhadap Performansi High Speed Downlink Packet Access (Hsdpa)

    Full text link
    HSDPA adalah sebuah teknologi komunikasi bergerak yang berteknologi 3,5G (third and half generation) yang termasuk dalam keluarga teknologi High-Speed Packet Acces (HSPA) yang mampu meningkatkan kecepatan transfer data mencapai 14,4 Mbps untuk download data dan 2 Mbps untuk upload data. Fasilitas teknologi 3,5G tidak jauh berbeda dengan content 3G yang sudah ditawarkan oleh beberapa operator selular di Indonesia yaitu video call, mobile video, mobile TV. Frekuensi yang dipakai oleh teknologi ini sudah dapat dimaksimalisasikan secaraefisien dengan pemakaian bandwith (lebar pita) yang tepat.HSDPA merupakan sistem komunikasi nirkabel, yaitu menggunakan media udara untuk pentransmisian sinyal. Pada Kenyataannya antara pemancar (Node-B) dan pengguna (UE) seringkali terjadi kondisi NLOS (Non Line of Sight), yaitu kondisi dimana terdapat penghalang sinyal seperti pohon, rumah dan gedung yang mengakibatkan sinyal mengalami pemantulan. Adanya objek yang menyebabkan pantulan dan hamburan mengakibatkan sinyal yang sampai di penerima tidak hanya melewati satu jalur (multipath). Sinyal-sinyal multipath tersebut akan mengalami pergeseran fasa dan delay yang akan selalu berubah. Pengaruh dari perbedaan panjang lintasan sinyal akan mengakibatkan pergeseran relatif fasa antara komponen fasa utama yang bersuperposisi dengan komponen fasa lintasan lain. Fading yang terjadi akibat adanya propagasi gelombang multipath dinamakan multipath fading atau fading lintasan jamak. Oleh karena itu, keberadaan fading lintasan jamak akan mempengaruhi performansi dari HSDPA.Dari analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa jenis fading yang terjadi yaitu berupa flat fading. Dengan memvariasikan jarak antara Node-B dan user equipment (UE) dari 100 m – 500 m, diketahui juga bahwa rugi-rugi redaman propagasi (path loss) pada kondisi non-line of sight (NLOS) jauh lebih besar dibandingkan pada kondisi line of sight (LOS), sehingga daya terima pada kondisi NLOS menjadi lebih kecil

    Active vibration control of a horizontal flexible plate structure using intelligent proportional–integral–derivative controller tuned by fuzzy logic and artificial bee colony algorithm

    Get PDF
    © The Author(s) 2019. This paper presents the development of an intelligent controller for vibration suppression of a horizontal flexible plate structure using hybrid Fuzzy–proportional–integral–derivative controller tuned by Ziegler–Nichols tuning rules and intelligent proportional–integral–derivative controller tuned by artificial bee colony algorithm. Active vibration control technique was implemented during the development of the controllers. The vibration data obtained through experimental rig was used to model the system using system identification technique based on auto-regressive with exogenous input model. Next, the developed model was used in the development of an active vibration control for vibration suppression of the horizontal flexible plate system using proportional–integral–derivative controller. Two types of controllers were proposed in this paper which are the hybrid Fuzzy–proportional–integral–derivative controller and intelligent proportional–integral–derivative controller tuned by artificial bee colony algorithm. The performances of the developed controllers were assessed and validated. Proportional–integral–derivative–artificial bee colony controller achieved the highest attenuation for first mode of vibration with 47.54 dB attenuation as compared to Fuzzy–proportional–integral–derivative controller with 32.04 dB attenuation. The experimental work was then conducted for the best controller to confirm the result achieved in the simulation work

    Pengaruh Variasi Konsentrasi Klorofil Terhadap Daya Keluaran Dye-sensitized Solar Cell (Dssc)

    Full text link
    Dye-Sensitized Solar cell (DSSC)merupakan sel surya organic yang dikembangkanoleh Prof. Gratzel (1991) dengan menggunakan dye(zat warna) sebagai penyerap foton. Dye berfungsisebagai penyerap foton yang kemudian diubahmenjadi energi listrik. Sebuah kaca yang dilapisilapisan yang bersifat konduktif atau TCO(Transparent Conductive Oxide), digunakan sebagaisubstrat mengalirnya muatan. Nanopartikel TiO2sebagai pengikat molekul dye, pasangan redoksiodide/triiodide sebagai elektrolit, dan karbon sebagaielektroda lawan pada DSSC. Nanopartikel TiO2, dyeorganik, elektrolit, dan elektroda lawan disusun dandikombinasi dengan struktur berlapis sebagai lapisandonor-aseptor. Pengukuran absorbsi dyemenggunakan spectrophotometer pada spektrumcahaya 300-800 nm menghasilkan jumlah klorofiltotal 80,076 mg/l. Pengujian sel pada cahaya lampuLED 7 watt dengan luminasi 5000 lux menghasilkanVoc sebesar 235,5 mV dan Isc mencapai 14 ÎĽA

    Analisis Penerapan Optical Add-Drop Multiplexer (OADM) Menggunakan Fiber Bragg Grating (FBG) Pada Teknik Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM)

    Full text link
    Optical Add-Drop Multiplexer (OADM) menggunakan Fiber Bragg Grating (FBG) merupakan passive optical device dalam sistem transmisi serat optik yang dapat melakukan multiplexing, demultiplexing, filter, dan routing pada teknik Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM). Hasil analisis penerapan OADM menggunakan FBG dalam sistem serat optik menunjukkan pada spasi kanal 100 GHz terjadi penurunan panjang grating 1,6048 mm sampai dengan 0,1646 mm, penurunan nilai panjang grating tersebut menunjukkan semakin besar jumlah kanal transmisi panjang gelombang yang ditransmisikan. Pada hasil analisis penurunan panjang grating dan Perubahan indeks bias grating sebesar 10-3, 10-4, dan 10-5 terjadi penurunan reflektivitas dan peningkatan transmitivitas sehingga juga dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan jumlah kanal transmisi. Analisis crosstalk pada spasi kanal 100 GHz menunjukkan nilai crosstalk yang kecil antara -25,1282 dB sampai dengan -20,4846 dB, terbukti bahwa OADM menggunakan FBG pada sistem serat optik dapat mengurangi crosstalk.Kata Kunci—OADM, FBG, DWDM, reflektivitas, transmitivitas, crosstalk.I. PENDAHULUANariasi layanan dalam bentuk multimedi

    Analisis Pengaruh Perubahan Kecepatan Komunikasi Data Peer-to-peer Dengan Menggunakan Media Plastic Optical Fiber

    Full text link
    Komunikasi data telah menjadi kebutuhan untuk bertukar data antar pengguna dalam suatu jaringan komputer. Dengan menggunakan Plastic Optical Fiber (POF) sebagai media transmisi data, diharapkan tundaan waktu dalam bertukar data menjadi semakin kecil dan reabilitas jaringan komputer juga terjamin. POF dipilih karena kemudahan dalam proses instalasi dan terminasinya. POF membutuhkan perangkat transceiver agar dapat digunakan pada jaringan komputer. Transceiver optik dapat menggunakan berbagai jenis antar muka, salah satunya RS232. Antar muka RS232 dapat digunakan untuk membentuk jaringan peer-to-peer. Pada penelitian ini akan dilakukan kajian secara eksperimen tentang pengaruh kecepatan dan besarnya data yang dikirim terhadap performansi jaringan peer-to-peer dengan media POF. Berdasarkan hasil penelitian, kecepatan yang digunakan memberikan pengaruh terhadap delay, thoughput, dan parameter eye pattern. Dengan semakin tingginya kecepatan yang digunakan, nilai delay semakin turun dari 836 detik ke 24 detik, nilai throughput semakin naik dari 1.196 bps ke 29.412 bps, nilai noise margin semakin turun dari 89,505% ke 81,248%, nilai timing jitter naik dari 1,654% ke 48,580%, dan nilai bit rate naik dari 1.196 bps ke 37.369 bps.Kata Kunci — Kecepatan, throughput, RS232, dan POF
    • …
    corecore