15 research outputs found

    Eksistensi Musik Angklung Jalanan di Yogyakarta

    Get PDF
    Penelitian dengan judul “Eksistensi Musik Angklung jalanan di Yogyakarta” ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah di antaranya: faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi bertahannya grup-grup Angklung selama 15 tahun serta bentuk penyajian dan analisa bentuk musik Angklung jalanan di Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis yaitu metode pengumpulan data yang bersifat kualitatif. Penelitian ini memilih disiplin etnomusikologi sebagai landasan dalam penelitian serta penulisan. Dilakukan perbandingan terhadap tiga grup Angklung yang masih aktif selama masa pandemi untuk menjadi perwakilan dalam melihat bentuk penyajian serta analisa bentuk musik Angklung di jalanan kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mendasari bertahannya grup-grup Angklung selama 15 tahun yaitu: dorongan ekonomi, kerjasama yang baik antar anggota grup, respons pengguna jalan, relasi sosial antar pengamen Angklung, keberadaan Paguyuban Angklung Yogyakarta, serta dukungan dari LKBH Pandawa. Dalam penyajiannya, grup-grup Angklung jalanan memainkan Angklung yang disusun dalam sebuah bingkai kayu dan diikat dengan karet dan kawat lalu diletakan di atas sebuah stand. Selain memainkan Angklung sebagai alat musik utama, grup-grup Angklung jalanan juga memainkan Gambang, Tripuk (Snare, Tom- tom, Ketipung, Cymbal, Hi-hat), Cello, Bass Gede, serta Kenthongan. Lagu-lagu yang diperdengarkan oleh pemain Angklung berupa lagu bergenre dangdut koplo ataupun bernuansa dangdut koplo. Lagu “Tanpa Batas Waktu” versi Grup Pegasus dianalisa menggunakan buku Ilmu Bentuk Musik yang ditulis oleh Prier SJ. Buku tersebut menjabarkan dasar-dasar yang digunakan dalam bentuk musik yaitu: bentuk musik, kalimat dan motif. Berpedoman pada pernyataan Prier, penelitian ini menentukan bentuk musik, kalimat serta motif yang terdapat dalam lagu “Tanpa Batas Waktu” versi Grup Pegasus

    Representasi Perempuan Korban Perkawinan Anak: Analisis Naratif pada Podcast KBR Prime “Disclose: Dipaksa Kawin”

    Get PDF
    Perkawinan anak merupakan salah satu isu dan permasalahan di Indonesia yang masih menunjukkan tanda peningkatan setiap tahunnya. Namun menurut Fauziah Astrid (2019), pertanyaan seperti "mengapa" dan "bagaimana" terkait perkawinan anak masih jarang dikupas oleh jurnalis Indonesia. Sensitivitas suatu isu seperti perkawinan anak dapat dibangun bila jurnalis dan reporter menyajikan perspektif anak (Astrid, 2019). Salah satu program podcast KBR Prime Disclose mengeluarkan serial terbaru yaitu "Disclose: Dipaksa Kawin" yang mengangkat kisah tentang 4 korban dan penyintas perkawinan anak melalui suara para korban dan dikemas dalam bentuk audio storytelling. Oleh karena itu, penulis akan menganalisis bagaimana podcast KBR Prime "Disclose: Dipaksa Kawin" merangkai informasi dan berita terkait isu perkawinan anak melalui suara para korban perempuan secara naratif menggunakan konsep karakteristik jurnalisme naratif van Krieken (2018) dan elemen audio storytelling Nee dan Santana (2021). Penelitian ini memiliki jenis dan sifat penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis naratif. Serangkaian temuan dalam analisis menunjukkan bahwa isu ekonomi keluarga menjadi hal yang melatarbelakangi terjadinya perkawinan anak. Podcast ini juga menceritakan kisah-kisah para korban dengan perspektif yang berbeda. Terdapat kisah yang merepresentasikan rasa harapan dan perjuangan para korban hingga menjadi penyintas dengan akhir kisah yang bahagia yakni episode 1, 2, 3, dan 6. Namun, juga terdapat episode yang merepresentasikan unsur putus asa dan penderitaan para korban serta akhir kisah yang tidak bahagia yakni episode 4 dan 5. Elemen audio storytelling seperti suara musik dan ambience mendukung visualisasi dan suasana dari kisah dan sudut pandang yang direpresentasikan

    SISTEM E-CRM PADA KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK INDIGROW

    Get PDF
    Orang tua dari anak-anak berkebutuhan khusus umumnya menghadapi keraguan dari dalam dirinya sendiri dan penolakan dari keluarga maupun lingkungan ketika menghadapi kenyataan bahwa anak-anak mereka adalah anak-anak yang spesial. Oleh karena itu, mereka membutuhkan lingkungan tempat mereka dapat berbagi satu sama lain agar mereka lebih kuat dalam mendukung anak-anaknya untuk berkembang. Klinik Indigrow sebagai partner orang tua dan sekolah dalam mengembangkan anak secara optimal, mengalami beberapa masalah yang berkaitan dengan penyelenggaraan jasanya, masalah-masalah itu diantaranya adalah jadwal konsultasi/evaluasi oleh dokter yang seringkali tidak dapat dilaksanakan karena dokter harus menghadiri seminar di luar negeri, mengawasi pelaksanaan home program, dan juga dalam memberikan pendidikan dan dukungan bagi orang tua. Dengan eCRM organisasi akan mampu meningkatkan pelayanannya untuk mendukung orang tua. Pengembangan eCRM bagi Klinik Indigrow dimulai dari analisis terhadap faktor-faktor internal dan eksternal, kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan Matriks SWOT dan Matriks IE untuk mendapatkan alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi bisnis Klinik Indigrow. Analisis dan perancangan sistem eCRM dilakukan dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design (OOA&D) dan didokumentasikan dengan menggunakan notasi Unified Modelling Language (UML). Sesuai dengan masalah yang dijumpai pada penelitian awal, maka fokus analisis dan perancangan ini dibatasi pada bidang pelayanan. Hasil dari perancangan adalah sistem eCRM yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan oleh Klinik Indigrow untuk memberikan dukungan yang lebih terhadap orang tua pasie

    Robert Frost, Nissim Ezekiel and their treatment of human relationships

    No full text
    Robert Frost and Nissim Ezekiel, who had no influence on each other, are both poets of man. Although Frost knows humanity without its "company manners," (Untermeyer, 1930), and Ezekiel is "a poet of the city" (Hess, 1976), both capture the various aspects of human relationships that remain unchanged over time, across cultures and continents. When exploring love between man and woman, both poets believe a blend of physical and platonic or spiritual love is essential for harmonious marital relationships. To Frost, when the two forms of love are balanced, the marriage becomes "a stay against confusion." While in Frost's poems marriages fail because of the absence of physical love, in Ezekiel's portrayal, urban marriages crumble because they are often built on physical love and devoid of understanding or caring. When portraying familial love, Ezekiel seems to be constantly engaged in the quest for an ideal woman who would combine a beloved's charm with a mother's tenderness, which according to him is elusive. However, his mother figures are sacrificing and self-denying, just as how Frost's mothers are filled with tenderness and boundless love. Both poets celebrate the importance of family and raising children to bring about self-realization, despite the discord within familial relationships. In terms of societal relationships, both poets declare their love for life despite its imperfections, standing strong in the face of challenges, not wooed by the soothing calls of the next world: "The woods are lovely, dark and deep, but I have promises to keep." Both poets approve of man's simultaneous isolation from and union with the society. Ezekiel's man is withdrawn into himself, "a single room is all I can love ... but not the world of history." Yet, Ezekiel's man is willing to "close the door and sit alone in kinship with the world. I am near everybody being near myself alone." Frost, too, believes in mending fences, while appreciating each other's differences

    ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ECRM PADA KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK INDIGROW

    Get PDF
    ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ECRM PADA KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK INDIGRO

    School English-as-a-Second-Language experiences of students at tertiary institutions in Tamil Nadu, India: A phenomenological study

    No full text
    After 10 or 12 years of learning English as a second language (ESL) in state government schools, most Indian Tamil ESL students' English proficiency was inadequate to meet the demands of higher education (Gargesh, 2006; “To English,” 2004) or employment (Sankary, 2009; Thiyagarajan, 2008). The current phenomenological study used interviews to explore the lived experiences of 20 adult Indian Tamil ESL students in undergraduate programs and identify reasons for the poor English proficiency to inform educational leadership. Merleau-Ponty's phenomenology of perception (1958) and Heidegger's concept of hermeneutic interpretation (1962) were adopted in data analysis. After triangulation of data from the pilot study, main study, and focus group, 12 major themes were identified, nine of which were similar to previous literature and three were different. The 12 themes were: Difficulty understanding lectures and texts in English, benefits of repeated target language exposure (TLE), early ESL introduction not supported by other factors, participants' socioeconomic background restricting TLE, parents and participants' positive attitudes toward English, lack of influence of first language (L1) proficiency on second language (L2) proficiency, positive influence of intrinsic motivation, schools' socioeconomic status limiting TLE, culture-sensitive ESL curriculum rendered futile, ineffective ESL teaching methods, unsupportive teacher attitudes, and participants' recommendations for improving ESL teaching. Four themes relating to participants' socioeconomic background, school status, ineffective teaching, and unhelpful teacher attitudes could be cited as likely reasons for study population's poor English proficiency. The themes gave rise to six theories, recommendations for educational leaders, and the OPEN SESAME model for elementary school ESL teaching

    SISTEM E-CRM PADA KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK INDIGROW

    No full text
    Parents of children with special needs generally face skepticism from within himself and rejection from family or the environment when faced with the fact that their children are special children. Therefore, they need environments where they can share with each other so they are more powerful in supporting children to develop. Clinic Indigrow as parents and school partners in developing the child optimally, having a few problems relating to the operation of their services, the problems are: The schedule consultation/evaluation by a doctor that often can not be implemented because the doctor had to attend seminars abroad, oversee the implementation of home programs, and also in providing education and support for parents. With eCRM organization will be able to improve its services to support parents. ECRM for Clinical Development Indigrow starting from the analysis of internal factors and external, and then further analyzed using the SWOT Matrix and Matrix IE to get an alternative strategy in accordance with business conditions Indigrow Clinic. ECRM systems analysis and design were calculated using Object Oriented Analysis and Design (OOA & D) and documented with notations Unified Modeling Language (UML). In accordance with the problems encountered in the initial research, analysis and design, the focus is limited to the field of service. Results of the design is the eCRM system that can be developed and utilized by the Clinic Indigrow to provide more support to parents of patients. Keywords: service, eCRM, indigrow childre

    PENGARUH DOSIS MIKROORGANISME PROBIOTIK PADA MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH MAS KOKI (Carassius auratus) DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis mikroorganisme probiotik dan padat tebar yang tepat pada media pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih mas koki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari dua faktor. Parameter yang diamati yaitu kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kualitas air. Analisis data tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan dilakukan dengan menggunakan uji F dengan taraf kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik EM4 pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5 ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan hidup sebesar 80,56 % sedangkan pertumbuhan bobot dan panjang tertinggi dengan dosis 1 ml/L dengan kepadatan 1 ekor/L sebesar 4,58 gr dan 1,62 cm. Kata kunci : kelangsungan hidup, mas koki, padat penebaran, pertumbuhan, probioti
    corecore