Representasi Perempuan Korban Perkawinan Anak: Analisis Naratif pada Podcast KBR Prime “Disclose: Dipaksa Kawin”

Abstract

Perkawinan anak merupakan salah satu isu dan permasalahan di Indonesia yang masih menunjukkan tanda peningkatan setiap tahunnya. Namun menurut Fauziah Astrid (2019), pertanyaan seperti "mengapa" dan "bagaimana" terkait perkawinan anak masih jarang dikupas oleh jurnalis Indonesia. Sensitivitas suatu isu seperti perkawinan anak dapat dibangun bila jurnalis dan reporter menyajikan perspektif anak (Astrid, 2019). Salah satu program podcast KBR Prime Disclose mengeluarkan serial terbaru yaitu "Disclose: Dipaksa Kawin" yang mengangkat kisah tentang 4 korban dan penyintas perkawinan anak melalui suara para korban dan dikemas dalam bentuk audio storytelling. Oleh karena itu, penulis akan menganalisis bagaimana podcast KBR Prime "Disclose: Dipaksa Kawin" merangkai informasi dan berita terkait isu perkawinan anak melalui suara para korban perempuan secara naratif menggunakan konsep karakteristik jurnalisme naratif van Krieken (2018) dan elemen audio storytelling Nee dan Santana (2021). Penelitian ini memiliki jenis dan sifat penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis naratif. Serangkaian temuan dalam analisis menunjukkan bahwa isu ekonomi keluarga menjadi hal yang melatarbelakangi terjadinya perkawinan anak. Podcast ini juga menceritakan kisah-kisah para korban dengan perspektif yang berbeda. Terdapat kisah yang merepresentasikan rasa harapan dan perjuangan para korban hingga menjadi penyintas dengan akhir kisah yang bahagia yakni episode 1, 2, 3, dan 6. Namun, juga terdapat episode yang merepresentasikan unsur putus asa dan penderitaan para korban serta akhir kisah yang tidak bahagia yakni episode 4 dan 5. Elemen audio storytelling seperti suara musik dan ambience mendukung visualisasi dan suasana dari kisah dan sudut pandang yang direpresentasikan

    Similar works