30 research outputs found

    Potensi Interaksi Obat pada Penggunaan Antibiotika Golongan Fluorokuinolon dari Pasien Dewasa dengan Demam Tifoid

    Full text link
    Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan yang bersifat endemik dengan angka kejadian yang tinggi di Indonesia. Fluorokuinolon merupakan golongan antibiotika yang dikenal efektif dalam pengobatan demam tifoid pada pasien dewasa. Selain pemberian antibiotika, diberikan juga obat-obat simptomatik pada pengobatan demam tifoid. Pemberian antibiotika secara bersamaan dengan obat lain dapat menimbulkan efek yang tidak diharapkan mulai dari penurunan absorpsi atau penundaan absorpsiantibiotika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi interaksi penggunaan antibiotika golongan fluorokuinolon dengan obat-obat lain yang diberikan bersamaan padapasien dewasa dengan demam tifoid.Metode: Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional dengan jenis penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum (RSU) Puri Raharja Denpasar dengan menggunakan data pasien yang diambil selama periode 1 Januari 2013 - 31 Maret 2014. Hasil: Selama rawat inap, pemberian obat yang menimbulkan potensi interaksi, diantaranya levofloksasin dengan antasida (8,6%); levofloksasin dengan sukralfat (5,2%); dan siprofloksasin dengan antasida (3,4%). Untuk obat pulang, pemberian obat yang berpotensi menimbulkan interaksi, diantaranya levofloksasin dengan antasida (6,9%), levofloksasin dengan sukralfat(1,7%), dan sparfloksasin dengan antasida (1,7%). Resikoinidapatdiminimalkandenganpemberian antibiotikafluorokuinolon2 jam sebelum atau 6 jam setelah pemberian antasida dan sukralfat.Kesimpulan: Potensi interaksi penggunaan fluorokuinolondapatterjadi akibat pemberian levofloksasin, siprofloksasin, dan sparfloksasin dengan antasida, serta levofloksasin dengan sukralfat

    Strategi Pengembangan Rekam Medis Elektronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Gambiran Kota Kediri

    Get PDF
    Pelayanan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada era disrupsi. Kementerian Kesehatan Indonesia dalam upaya menghadapi era disrupsi pada program pembinaan pelayanan kesehatan rujukan diantaranya dengan mentargetkan pada tahun 2024 seluruh rumah sakit di Indonesia telah menerapkan rekam medis elektronik (RME) terintegrasi serta pengembangan pertukaran resume medis online antar rumah sakit. RME merupakan bagian dari aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang terus dikembangkan. RSUD Gambiran telah menggunakan SIMRS untuk RME, namun penggunaannya belum optimal. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menganalisa strategi pengembangan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri. Kegiatan dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi langsung, kemudian melakukan analisa fishbone untuk menentukan faktor-faktor penyebab masalah, menentukan prioritas penyelesaian masalah dengan analisa USG (urgency, seriousness, growth) dilanjutkan penyusunan strategi dengan analisa SWOT (strength, weakness, opportunity, threats). Faktor sumber daya manusia dan organisasi menjadi faktor utama yang mendukung keberhasilan penerimaan teknologi di rumah sakit. Manfaat dari kegiatan ini adalah dapat mengidentifikasi strategi pengembangan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri. Penyusunan regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME merupakan strategi yang dapat diterapkan pada kegiatan pengabdian masyarakat saat ini

    Thermal model of lava in Mt. Agung during December 2017 episodes derived from Integrated SENTINEL 2A and ASTER remote sensing datasets

    Get PDF
    Publisher's version (útgefin grein)In the beginning of December 2017, Mt. Agung eruption powered down to minor ash emissions and on the middle of December, aerial photographs of the crater were taken by Indonesia Centre of Volcanology and Geological Hazard Mitigation (PVMBG) showing a steadily growing lava occupying approximately one third of the crater. 3D digital elevation model (DEM) of crater were created by PVMBG during and before the eruption, corresponded to lava volume around 2 x 10−2 km3 has been filled the crater. Here we present a method for deriving thermal model within the lava during eruption on 8 and 9 December 2017 using observations from multi infrared satellite SENTINEL 2A and Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (ASTER). We use Thermal Eruption Index (TEI) based on the Shortwave infrared (SWIR) on SENTINEL 2A and Thermal Infrared (TIR) on ASTER, allowing us to differentiate thermal domain within the lava. This study has successfully produced model of sub-pixel temperature (Th), radiant flux (Φrad) and crust thickness model of lava (Δh). The subpixel temperature and radiant flux during the eruption is in the range 655 to 975 °C and 179 MW respectively. The crust thickness model of the lava in the range of 9 to 14 m and the total volume of lava crust during this period is estimated at 3 x 10−3 km3. The combination of infrared satellite remote sensing data shows a potential for fast and efficient classification of difference thermal domains and derive thermal model of lava.The first author has been supported by the Indonesia Endowment Fund for Education (LPDP), Institute of Earth Science and Vinir Vatnajökuls during his PhD project.Peer Reviewe

    Bekerja sebagai psikolog

    No full text
    ix, 117 hlm.; 23 c

    2D and 3D frequency-domain elastic wave modeling in complex media with a parallel iterative solver

    No full text
    International audienceFull-waveform inversion and reverse time migration rely on an efficient forward-modeling approach. Current 3D large-scale frequency-domain implementations of these techniques mostly extract the desired frequency component from the time-domain wavefields through discrete Fourier transform. However, instead of conducting the time-marching steps for each seismic source, in which the time step is limited by the stability condition, performing the wave modeling directly in the frequency domain using an iterative linear solver may reduce the entire computational complexity. For 2D and 3D frequency-domain elastic wave modeling, a parallel iterative solver based on a conjugate gradient acceleration of the symmetric Kaczmarz row-projection method, named the conjugate-gradient-accelerated component-averaged row projections (CARP-CG) method, shows interesting convergence properties. The parallelization is realized through row-block division and component averaging operations. Convergence is achieved systematically even when different physical factors such as the space-dependent Poisson’s ratio, free-surface condition, and seismic attenuation are incorporated in the wave modeling. We determined that the scalability of CARP-CG was satisfactory, especially for large-scale applications, using up to several hundred computational cores. We found a potential improvement in computational complexity compared to time-domain modeling through numerical experiments. Finally, we achieved a convergence at 5 Hz in a 3D heterogeneous model, involving fast-slow-fast layers resembling waveguide geometries, with up to several hundred million unknowns, in fewer than 10 h on fewer than 200 cores. All of these results make CARP-CG a potential candidate of the forward modeling engine for seismic imaging on challenging models
    corecore