724,972 research outputs found

    Sensitive behavior of 2νββ2\nu\beta\beta-decay amplitude within QRPA and broken SU(4) symmetry in nuclei

    Full text link
    Making use of an identity transformation independent of a nuclear model, we represent the {\bb}-amplitude as a sum of two terms. One term accounts for most of the sensitivity of the original {\bb}-amplitude to gppg'_{pp} for realistic gpp1g'_{pp}\simeq 1 (with gppg'_{pp} being the ratio of the triplet and singlet p-p interaction strengths) and is determined by a specific energy-weighted sum rule. The sum rule depends only on the particle-particle residual interaction (being linear function of gppg'_{pp} in the QRPA) and passes through zero at the point gpp=1g'_{pp}=1 where the Wigner SU(4) symmetry is restored in the p-p sector of the Hamiltonian. The second term in the decomposition of the {\bb}-amplitude is demonstrated within the QRPA to be a much smoother function for the realistic values of gppg'_{pp} than the original {\bb}-amplitude. This term is mainly determined by the intensity of the spin-orbit interaction of the nuclear mean field. Thus, the analysis of the present work reveals the reasons for the sensitivity of the {\bb}-amplitude to different components of the nuclear Hamiltonian and thereby can help in constraining nuclear model uncertainties in calculations of the amplitude.Comment: 14 pages, 3 figures; to be published in Nucl. Phys.

    Metastability of reversible condensed zero range processes on a finite set

    Full text link
    Let r: S\times S\to \bb R_+ be the jump rates of an irreducible random walk on a finite set SS, reversible with respect to some probability measure mm. For α>1\alpha >1, let g: \bb N\to \bb R_+ be given by g(0)=0g(0)=0, g(1)=1g(1)=1, g(k)=(k/k1)αg(k) = (k/k-1)^\alpha, k2k\ge 2. Consider a zero range process on SS in which a particle jumps from a site xx, occupied by kk particles, to a site yy at rate g(k)r(x,y)g(k) r(x,y). Let NN stand for the total number of particles. In the stationary state, as NN\uparrow\infty, all particles but a finite number accumulate on one single site. We show in this article that in the time scale N1+αN^{1+\alpha} the site which concentrates almost all particles evolves as a random walk on SS whose transition rates are proportional to the capacities of the underlying random walk

    Are Unitarizable Groups Amenable?

    Full text link
    We give a new formulation of some of our recent results on the following problem: if all uniformly bounded representations on a discrete group GG are similar to unitary ones, is the group amenable? In \S 5, we give a new proof of Haagerup's theorem that, on non-commutative free groups, there are Herz-Schur multipliers that are not coefficients of uniformly bounded representations. We actually prove a refinement of this result involving a generalization of the class of Herz-Schur multipliers, namely the class Md(G)M_d(G) which is formed of all the functions f\colon G\to {\bb C} such that there are bounded functions ξi ⁣:GB(Hi,Hi1)\xi_i\colon G\to B(H_i, H_{i-1}) (HiH_i Hilbert) with H_0 = {\bb C}, H_d ={\bb C} such that f(t1t2...td)=ξ1(t1)ξ2(t2)...ξd(td).tiGf(t_1t_2... t_d) = \xi_1(t_1) \xi_2(t_2)... \xi_d(t_d).\qquad \forall t_i\in G We prove that if GG is a non-commutative free group, for any d1d\ge 1, we have Md(G)Md+1(G),M_d(G)\not= M_{d+1}(G), and hence there are elements of Md(G)M_d(G) which are not coefficients of uniformly bounded representations. In the case d=2d=2, Haagerup's theorem implies that M2(G)M4(G).M_2(G)\not= M_{4}(G).Comment: Minor corrections and clarification

    Blood cholesterol levels of hypercholesterolemic rat (Rattus norvegicus) after VCO treatment

    Get PDF
    Abstrak. Harini M, Astirin OP. 2009. Kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus) hiperkolesterolemik setelah perlakuan VCO. Nusantara Bioscience 1: 53-58. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan VCO terhadap kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.) hiperkolesterolemik. Penelitian ini menggunakan 25 tikus putih jantan galur Wistar yang dikelompokkan menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu: kontrol, simvastatin (1,3 mL/270 g BB), kolesterol (lemak babi 9:1), VCO 1 (1 mL/270 g BB), dan VCO 2 (1,3 mL/270 g BB). Perlakuan diberikan secara oral. Kadar kolesterol total, kadar LDL dan kadar HDL diukur pada hari ke-1, ke-14 dan hari ke-28. Data kadar kolesterol (kolesterol total, LDL dan HDL) dianalisis dengan ANCOVA dan dilanjutkan dengan uji contrast pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan VCO pada berbagai dosis berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar kolesterol total darah, kadar LDL darah dan peningkatan kadar HDL darah tikus putih (R. norvegicus) hiperkolesterolemik. Kata kunci: kolesterol, aterosklerosis, VCO

    Pengaruh Madu Jamur terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan

    Full text link
    Masing-masing kelompok mencit jantan Bulb/C diberikan madu jamur dengan dosis 0,39 ml/20 g BB; 0,52 ml/20 g BB dan metformin 5 mg/ 20 g BB. 30 menit berikutnya diberikan glukosa monohidrat 75 mg/20 g BB secara per oral untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Dilakukan pengukuran kadar glukosa darah setiap menit ke-0, 30, 60, 90 dan 120 setelah pemberian glukosa monohidrat. Hasil menunjukkan bahwa pemberian madu jamur dosis 0,39 ml/20 g BB belum dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit (p > 0,05) sedangkan pemberian madu jamur pada dosis 0,52 ml/20 g BB sudah mampu menurunkan kadar glukosa darah setelah 2 jam pemberian glukosa monohodrat (p < 0,05

    UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL BIJI LAMTORO (Leucaena leucocephala L.) TERHADAP UDEM TELAPAK KAKI MENCIT YANG DIINDUKSI KARAGENIN

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian mengenai uji aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol biji lamtoro (Leucaena leucocephala L.) pada mencit (Mus musculus). Lamtoro telah dikenal oleh masyarakat Indonesia secara turun-temurun dapat mengobati bengkak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol biji lamtoro dapat berkhasiat sebagai antiinflamasi serta mengetahui dosis optimum ekstrak biji lamtoro yang dapat berkhasiat sebagai antiinflamasi. Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode pembentukan radang buatan pada telapak kaki mencit putih jantan. Dilakukan penelitian dengan menggunakan 15 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan kriteria berumur 2-3 bulan dengan berat 20-30 g. Pengujian dilakukan menggunakan 3 dosis yang berbeda dari ekstrak biji lamtoro yaitu 200 mg/20 g BB, 400 mg/20 g BB dan 600 mg/20 g BB. Berdasarkan penelitian di dapatkan persen radang terbesar berada pada dosis 200 mg/20 g BB dan persen radang terkecil pada dosis 600 mg/20 g BB. Data hasil pengukuran besar radang diuji statistik dengan metode LSD dengan hasil kelompok dosis 200 mg/20 g BB tidak memiliki potensi khasiat sebagai antiinflamasi dan kelompok dosis 400 mg/20 g BB serta dosis 600 mg/20 g BB mempunyai potensi khasiat sebagai antiinflamasi

    Pengaruh Royal Jellyterhadap Efek Tonik Bee Pollen Pada Mencit Putih Jantan Galur Swiss Webster

    Get PDF
    Penggunaan obat tradisional sebagai penunjang kesehatan semakin gencar dikalangan masyarakat. Salah satunya dengan pemanfaatan bee pollen dan royal jelly sebagai penambah stamina. Stamina tubuh dan tenaga yang stabil merupakan modal utama. Berbagai usaha ditempuh manusia untuk mempertahankan kondisi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh royal jelly terhadap efek tonik bee pollen. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan memberikan perlakuan terhadap hewan uji. Pada penelitian ini digunakan hewan uji sebanyak 30 ekor yang dibagi dalm 6 kelompok perlakuan. Bahan yang digunakan bee pollen 30 mg/ 20 g BB dan seri konsentrasi royal jelly yaitu 7 mg/ 20 g BB, 14 mg/ 20 g BB, dan 21 mg/ 20 g BB, dan kontrol negatifnya aquadest 0,5 ml/ 20 g BB. Uji efek tonik dengan menggunakan metode natatory exhaustion dengan melakukan pengamatan terhadap selisih waktu lelah yang ditimbulkan hewan uji sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kombinasi royal jelly (7 g dan 10,5 mg) / 20 g BB mampu meningkatkan efek tonik bee pollen 15 mg/ 20 g BB yang dibuktikan dengan nilai p<0,05. Oleh karena itu, dosis kombinasi gabungan royal jelly dan bee pollen mempunyai efek tonik (penguat tenaga) pada mencit putih jantan galur swiss webster
    corecore