18 research outputs found

    Reproduction Based on Islamic Culture: Effort to Increase Understanding of Reproduction System and Prevention of Infectious Diseases

    Get PDF
    The number of people living with HIV / AIDS in Indonesia is increasing from time to time. Based on the Department of Health report, up to December 2011 there were 27,947 HIV/AIDS sufferers in Indonesia. 1,069 (3.83%) of them were aged 15-19, while 13,053 (46.71 %) were aged 20-29. The age group of 30-39 was 8,832 people (31.60%), age group of 40-49 was 2,840 people (10.16%), age group of50-59 was 83 people (0.30%) and over the age of 60 were 233 people (0.83%) The most sufferers are adolescents and adults. This study aims to examine and link learning culture-based human reproductive system in order to improve understanding of reproduction and prevent reproductive disease. The formulation of the problem in this study is how the application of learning culture-based human reproductive system affects the understanding of reproduction. This research is designed with Quasi Experiment method with One Group Pretest-Postest Design The study was conducted at MAN Darussalam Aceh Besar class XI IPA 1 involving 23 students and five observers and a biology teacher. The results of this study obtained a description of the reproduction system based on culture that affects the improvement of students. It was concluded that the application of learning of human culture based reproduction system has been able to increase students understanding on reproduction. Students can build knowledge through active involvement in the learning process and their understanding of the concept of the human reproductive system is increasing (N-gain = 71%)

    Covid 19: Antara Angka Kematian dan Angka Kelahiran

    Get PDF
    This paper aims to see the phenomenon of increasing mortality rates and birthrates during the Covid 19 pandemic. Pandemic Covid 19 has a lot of life, the number of victims worldwide reached 1.49 million people, and Indonesia as many as 17.199 people. To break the chain of the spread of the coronavirus, the Indonesian government has implemented a Large-Scale Social Restriction (PSBB) policy. The PSBB policy taken by the government at least influenced the increase in pregnancy rates, so a baby boom was predicted in 2021. The data in this paper comes from literature studies and relevant online newspapers. The results of this study are; 1) The cause of the high death rate due to Covid-19 is caused by individual factors and external factors. 2) The death rate has reached 17,081 with the number of cases 543,975 where Male groups are more prone to becoming victims of Covid 19 than women. Covid-19 victims in men are 55% higher than women. The high number of men exposed to Covid 19 is influenced by biological factors and social factors. 3) The birth rate has increased due to several supporting factors i.e the implementation of PSBB by the government resulted in more time with family, which led to an increase in pregnancy rates. Furthermore, access to health services is difficult so that many married couples do not visit health services for contraceptive programs until many women conceding and unplanned pregnancies

    PENGOBATAN TRADISIONAL MADEUNG DAN SALE PADA IBU MASA NIFAS DALAM MASYARAKAT ACEH

    Get PDF
    Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang masyarakatnya masih melaksanakan pengobatan tradisional pada ibu pasca melahirkan. Pengetahuan tentang pengobatan tradisional ini diperoleh secara turun temurun. Proses pengobatan madeung dan sale memanfaatkan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan sebagai obat untuk mempercepat proses penyembuhan ibu pasca melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses madeung dan sale sebagai salah satu pengobatan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Aceh dalam upaya penyembuhan ibu masa nifas. Jenis penelitian kualitif dengan pendekatan fenomenologis untuk mengkaji fenomena budaya madeung dan sale dari pandangan dan pengalaman-pengalaman masyarakat. Responden dalam penelitian ini adalah ibu masa nifas dan dukun bayi yang telah berpengalaman dalam meracik dan meramu tumbuhan menjadi obat tradisional yang dikonsumsi oleh ibu masa nifas. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification yang disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses madeung dan sale dilaksanakan selama empat puluh empat hari, dimulai pada hari kedua pasca melahirkan. Kesimpulan bahwa bila dikaji dari sisi medis melakukan madeung dan sale sama prinsipnya dengan sauna. Proses sauna akan menyebabkan tubuh banyak mengeluarkan keringat yang berfungsi dalam memberikan efek pembersihan secara menyeluruh pada kulit dan juga kelenjar keringat. Keadaan berkeringat yang berlebihan ini akan meningkatkan kapasitas detoksifikasi kulit dengan membukanya pori-pori dan mengeluarkan kotoran dari badan. Kotoran tubuh yang tersimpan dalan jaringan lemak kemudian akan mencair dibawah suhu yang tinggi, dan pada akhirnya kotoran tersebut akan dibuang melalui keringat dan saluran pencernaan. Sauna juga mampu menurunkan berat badan karena memiliki kinerja positif pada sistem metabolisme tubuh dengan meningkatkan kecepatan dan intensitas sehingga akhirnya mengakibatkan penurunan berat badan

    ETNOBOTANI DAN IDENTIFIKASI TUMBUHAN OBAT BAGI IBU PASCA MELAHIRKAN DI DESA KRUENG KLUET KECAMATAN KLUET UTARA ACEH SELATAN

    Get PDF
    Desa Krueng Kluet merupakan salah satu desa yang masyarakatnya masih melaksanakan pengobatan dengan memanfaatkan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan sebagai obat untuk mempercepat proses penyembuhan ibu pasca melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk penyembuhan ibu pasca melahirkan di Desa Krueng Kluet Kecamatan Kluet Utara Aceh Selatan. Jenis penelitian kualitif dengan metode in-depth interview. Informan dalam penelitian ini adalah ibu yang sedang dalam masa nifas (ibu pasca melahirkan), ibu yang pernah melahirkan serta memanfaatkan tumbuhan obat tradisional pasca melahirkan, dan dukun bayi yang telah berpengalaman dalam meracik dan meramu tumbuhan menjadi obat tradisional yang dikonsumsi oleh ibu pasca melahirkan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik content analysis (analisis isi) yang disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua kategori obat pasca melahirkan yakni obat luar yakni lampok, pilis dan param yang diracik untuk diolesi pada bagian perut, dahi, lengan serta paha. Serta obat yang diminum berbentuk cair seperti jamu. Masyarakat desa Krueng Kluat percaya dengan menggunakan obat tradisional pasca melahirkan dapat melancarkan keluarnya darah nifas, mengencangkan kembali otot perut, menyembuhkan luka pada rahim dan vagina, sebagai alat kontrasepsi, mengembalikan kebugaran dan kesehatan pada tubuh ibu pasca melahirkan serta menurunkan berat badan

    MENGKONTRUKSI KEARIFAN LOKAL DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL REPRODUKSI OLEH DUKUN BAYI DI ACEH

    Get PDF
    Eksistensi dukun bayi dalam era pengobatan modern di Indonesia masih tinggi, terutama di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi kearifan lokal dalam pengobatan tradisional reproduksi oleh dukun bayi di Aceh. Metode penelitian dengan pendeketan etnografi budaya, melalui pengamatan dan wawancara. Hasil penelitian terlihat serangkaian kearifan lokal dalam pengobatan tradional reproduksi oleh dukun bayi di Aceh dapat dilihat pada pengobatan trandisional sebelum persalinan, proses pertolongan persalinan dan pelayanan pasca persalinan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan dukun Bayi atau Ma’ Blien tidak terlepas dari kebudayaan Indonesia khususnya Aceh. Dalam konteks kearifan lokal reproduksi, Ma’ Blien mengambil peran penting dalam berbagai trandisi pengobatan tradisional reproduksi seperti Urot, Manoe peut ploh peut, Madeung, Sale. Tradisi dan praktik yang dijalankan oleh Ma’ Blien selalu diwarnai dengan nilai-nilai adat dan agama

    Budaya Reproduksi Masyarakat Aceh Dalam Perspektif Pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk : (a) menggali budaya masyarakat Aceh dalam proses reproduksi (kehamilan, melahirkan dan menyusui) dan kontribusinya dalam menjaga kesehatan ibu dan anak (KIA), (b) menganalisis budaya reproduksi masyarakat Aceh dalam perspektif pemikiran Ki Hadjar Dewantara (tumbuh, berkembang, pudar dan mati), (c) menganalisis mengapa budaya reproduksi masyarakat Aceh tersebut dapat mengalami tumbuh, berkembang, pudar dan mati, (d) merancang modul pembelajaran biologi reproduksi berbasis budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), dan (e) merancang buku panduan reproduksi berbasis budaya untuk keluarga. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixmethod (penelitian campuran). Subjek penelitian terdiri atas orang tua khususnya para ibu, dukun bayi, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif model Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan data conclusion drawing/ verification (kesimpulan). Serta analisis data kuantitatif dengan mentabulasi pilihan jawaban masyarakat dengan mengukur tingkat rata-rata dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima budaya selama masa kehamilan yaitu budaya ba boh kaye, budaya mee bu, budaya peusijuk, budaya anjuran dan pantangan makanan selama masa kehamilan serta anjuran dan pantangan perilaku selama masa kehamilan. Empat budaya selama masa melahirkan yaitu budaya pada proses kelahiran bayi, budaya tanoem adoe, budaya madeung dan sale, budaya manoe pet ploh pet, dan budaya peutron dapu. Tujuh budaya selama masa menyusui yaitu budaya cuko ok, budaya peucicap, budaya aqiqah, budaya peutron tanoh aneuk manyak, budaya peusok meh, peuayon aneuk, dan budaya rah jaro bidan. Budaya reproduksi dalam masyarakat Aceh mengalami proses dinamika seperti yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu tumbuh, berkembang, pudar dan mati. Diperkotaan proses dinamika budaya terjadi lebih cepat dibandingkan di daerah perdesaan. Budaya reproduksi diperkotaan didominasi oleh proses pemudaran, karena semakin berkurangnya jumlah masyarakat yang masih melaksanakannya. Budaya reproduksi dalam masyarakat Aceh banyak mengandung nilai positif dan berdampak baik terutama bagi kesehatan ibu dan anak (KIA). Sehingga upaya sambung budaya perlu dilakukan dengan cara kontinyu, konvergen dan konsentris

    Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia Dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Sikap Siswa MAN Darussalam Aceh

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembelajaran sistem reproduksi manusia dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap siswa. Penelitian ini didesain dengan metode Quasi Experiment dengan One Group Pretest-Postest Design. Penelitian dilaksanakan di MAN Darussalam Aceh Besar kelas XI IPA 1 yang melibatkan 23 siswa dan lima observer serta satu guru biologi. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa modul untuk pembelajaran sistem reproduksi manusia dengan pendekatan CTL terdiri dari tujuan pembelajaran, pokok bahasan, contoh kasus, uraian materi dan evaluasi yang dilengkapi dengan LKS/pedoman untuk aktivitas konstruktivisme, inkuiri, masyarakat belajar, bertanya, pemodelan, refleksi dan penilaian sebenarnya. Berdasarkan tanggapan dari peserta didik dan guru dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran sistem reproduksi manusia dengan pendekatan CTL telah mampu mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi kehidupan nyata siswa. Siswa dapat membangun pengetahuan melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar dan pemahaman mereka tentang konsep sistem reproduksi manusia meningkat (N-gain = 71%) dan dapat meningkatkan sikap terhadap sistem reproduksi (N-gain = 50%). Kata Kunci: Sistem Reproduksi Manusia, Contextual Teaching and Learning, Pemahaman Konsep dan Sikap Siswa. This study was conducted to apply Contextual Teaching and Learning (CTL) approach to human reproductive system to improve students' understanding of concepts and attitudes. This study was designed with Quasi Experimental methods by One Group Pretest-posttest design. It was conducted in MAN Darussalam Aceh Besar class XI IPA 1 involving 23 students and five observer as well as a biology teacher. The results of this study found that the design of modules for teaching human reproduction system with CTL approach consists of learning objectives, subject matter, case examples, description and evaluation materials. Learning CTL have 7 activities which must be applied in teaching learning process namely constructivism, inquiry, learning society, questioning, modelling, reflection and authentic assessment. Based on the feedbacks got from students and teachers, it can be concluded that the application of CTL approach to the concept of the human reproductive system have been able to relate the material taught to students' real life situations. Students can construct knowledge through active involvement in the learning process. Their understanding of the concept of the human reproductive system was increases. Keywords: Human Reproduction System, Contextual Teaching and Learning, Concept Understanding and Attitud

    Pelatihan Penggunaan Laboratorium Virtual Bagi Guru IPA

    Get PDF
    Pembelajaran daring diakibatkan Covid-19 menuntut guru harus dapat mengadakan praktikum dalam pembelajaran IPA, namun keterbatasan keterampilan guru dalam mendesain praktikum di saat PJJ merupakan suatu permasalahan rumit yang harus dihadapi guru. Pelatihan penggunaan Laboratorium Virtual bertujuan untuk memberikan bekal dan keterampilan bagi guru IPA dalam memanfaatkan laboratorium virtual pada pembelajaran berbasis praktikum. Peserta dari kegiatan ini adalah guru IPA binaan Majelis Dikdasmen PWM DKI Jakarta. Kegiatan pelatihan dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi laboratorium virtual yang bernama “Laboratorium Maya-Rumah Belajar-Kemendikbud dan penggenalan aplikasi Labster. Peserta pelatihan berjumlah 54 orang. Kegiatan pelatihan terdiri dari tiga kegiatan diantaranya kegiatan pemberian materi, kegiatan praktik penggunaan laboratorium virtual, dan kegiatan evaluasi (tugas). Hasil dari kegiatan ini peserta sangat senang dengan diadakannya pelatihan pengenalan lab virtual, dan berharap kedepannya akan ada lagi pelatihan yang bermanfaat untuk membantu pembelajaran disaat pandemi

    Paradigma Baru Pendidikan Karakter Era Inovasi Disrptif dan Implementasi Praktisnya Di Era Society 5.0

    Get PDF
    Dewasa ini, kita diperhadapkan dengan era revolusi industri keempat yang disebut dengan revolusi industri 4.0, atau dengan istilah lain era inovasi disruptif, dimana inovasi ini berkembang dengan sangat cepat, yang berimplikasi pada terciptanya pasar baru. Dunia pendidikan saat ini dalam menghadapi tantangan tersebut harus mampu beradaptasi, agar proses pendidikan sesuai dengan kondisi dan tuntutan zaman. Penelitian ini akan mengelaborasi lebih dalam terkait paradigma baru pendidikan karakter di era inovasi disruptif dan implementasi praktisnya pada era masyarakat 5.0 melalui analisis konten dengan pendekatan filosofis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, paradigma baru sistem pendidikan 4.0 bergaung kencang dalam beberapa tahun terakhir ini. Oleh sebab itu, pemerintah harus menyediakan fasilitas yang memadai dalam menyongsong era Pendidikan 4.0, mengingat pendidikan adalah sebagai garda terdepan dalam membentengi  karakter peserta didik dari pengaruh negatif era inovasi disrupsi ini.Guru juga harus meng-upgrade kompetensi dalam menghadapi era Pendidikan 4.0 dan masyarakat 5.0, karena subjek pendidikan karakter yaitu peserta didik yang dihadapi guru saat ini, merupakan generasi era cybernetics yang tidak asing lagi dengan dunia digital. Maka pendidikan merupakan asas terpenting dalam menjaga dan membangun karakter peserta didik diera inovasi dirsuptif dan dalam menghadapi tantangan masa depan

    KONSEP MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA (MBKM) : APLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN BIOLOGI

    Get PDF
    Kebijakan merdeka belajar menjadi suatu isu yang ramai didiskusikan didunia pendidikan, konsep yang menyuarakan adanya kemerdekaan dalam belajar ini dilakukan dalam upaya mempersiapkan mahasiswa lulusan perguruan tinggi baik negeri atau swasta agar dapat menghadapi perkembangan zaman serta perubahan yang terjadi sangat cepat. Konsep merdeka belajar berusaha untuk menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan yang lebih unggul dan berkepribadian. Program-program merdeka belajar sangat fleksibel sehingga diharapkan akan mampu menfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya. Artikel ini akan melihat 1) 8 program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) yang tertuang di dalam Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka terbitan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Terbit tahun 2020); 2) Bentuk kegiatan pembelajaran di dalam Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Abulyatama, terutama pada TA 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 8 program merdeka belajar kampus merdeka antara lain; 1) pertukaran pelajar, 2) magang/praktik kerja, 3) mengajar diinstansi pendidikan, 4) proyek di desa, 5) penelitian/riset, 6) kegiatan kewirausahaan, 7) studi/proyek independent dan 8) proyek kemanusiaan. Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unaya telah menjalankan program pertukaran pelajar dengan Universitas Almuslim dan program asisten mengajar di instansi pendidikan serta program membangun desa/kuliah kerja nyata tematik
    corecore