171 research outputs found
The Genetic Information Nondiscrimination Act of 2008: History, Successes, and Future Considerations
History of Entertainment Magazines within the Politics of Power and Sexuality
This article discussed the history of the entertainment magazines in Indonesia. By using the historiography method, this paper interpreted the dynamics of entertainment magazines from its birth until gradually being run over by market competition that coupled with women magazines, television, and pornography. This article also highlighted Sukarno's Political Manifesto in the practice of entertainment magazines during the Guided Democracy era. Entertainment Magazine became an instrument for the dissemination of political jargon through Kebaya. It constructed as a national identity to obstruct western ideology and culture while female sexuality that displayed feminine and sexy in kebaya were objectified through the male gaze
McDonaldisasi Melalui Praktik Jurnalisme Hibrida Di Kompasiana
: This article discusses the development of new media jurnalistic in Indonesia that seem to mix online media and social media as a practise of hybrid jurnalism. Hybrid jurnalism gives a complete picture of how media business is currently runned by the logic of Mcdonaldization as the principle of fast food restaurants. Consequently, it generates the homogenization of content, decreases the quality of jurnalism and misuses the concept of citizen journalism
Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Pernikahan Pariban : (Studi Etnografi Kritis Pernikahan Sepupu di Desa Pasir Tengah, Kabupaten Dairi)
Abstract
This article discusses violence against women in Pariban marriages. Pariban marriages are cousins' marriages that are the only legal ones. This Pariban marriage is also known as a harmonious marriage in Batak culture. Does this research try to explore whether there is violence in Pariban marriages? Then, what are the characteristics of the violence occurring in Pariban marriages, especially in Pasir Tengah village, Dairi Regency? To answer this question, the researcher used the critical ethnographic method developed by Creswell. In addition, this study also uses Pierre Bourdieu's theory and WHO's concept of interpersonal violence and interpersonal communication. Then in the results of this study, the researcher found that there was violence against women who were married to Pariban. The characteristics of violence experienced are four forms of violence, namely physical violence, psychological violence, economic violence and sexual violence.
Keywords: Critical Ethnography, Women's Violence, Pariban Marriage, Pierre Bourdieu
Abstrak
Artikel ini membahas kekerasan terhadap perempuan dalam pernikahan Pariban. Pernikahan Pariban merupakan pernikahan sepupu yang satu-satunya sah di mata hukum. Pernikahan pariban ini juga dikenal sebagai pernikahan yang harmonis di budaya Batak. Penelitian ini mencoba menelusuri kekerasan dalam pernikahan pariban sekaligus mengkarateristikkan karakteristik kekerasan dalam pernikahan Pariban terkhususnya di desa Pasir Tengah, Kabupaten Dairi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti menggunakan metode etnografi kritis yang dikembangkan oleh Jhon Creswell. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori Pierre Bourdieu dan konsep kekerasan antar pribadi dari WHO dan komunikasi interpersonal. Kemudian pada hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa adanya kekerasan terhadap perempuan yang menikah dengan pariban. Karakteristik kekerasan yang dialami terdapat empat bentuk kekerasan, yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan ekonomi dan kekerasan seksual.
Kata Kunci: Etnografi Kritis, Kekerasan Perempuan, Pernikahan Pariban, Pierre Bourdie
Recommended from our members
Design and construction of a RHEED diffractometer with energy resolution capability
In this work the author describes the set up of a UHV system to study the growth of ultra-thin metallic films on a silicon substrate under RHEED conditions. However, a new feature has been added to the normal RHEED apparatus. Because the phosphor screen acts as a high pass filter for the scattered electrons, energy filtering is normally excluded from RHEED techniques. In the experimental apparatus, a biased Faraday collector has been added to measure only the elastically scattered part of the diffracted beams. The electrical currents involved range from about 15 nA to 0.1 nA for the elastically scattered part of a diffracted beam. The (111) surface of Si has been chosen to perform RHEED, with the incident beam along the (100) direction. In order to test the performance of the RHEED set-up, the authors have performed two kinds of measurements, first, they have deposited Ag/Si(111) at different rates and have monitored the diffracted current of the specularly reflected beam with the Faraday collector unbiased, and second, they have tested the capability of the Faraday cup to measure only the elastically scattered part of the diffracted beams
Chondrocranial and hyobranchial structure in two South American suctorial tadpoles of the genus Telmatobufo (Anura: Calyptocephalellidae)
Estrutura do condrocrânio e do aparelho hiobranquial de dois girinos suctoriais sulamericanos do gênero Telmatobufo (Anura: Calyptocephalellidae). Descrevemos aqui o condrocrânio, o aparelho hiobranquial, o músculo reto-abdominal e a musculatura epiaxial de Telmabufo australis e T. ignotus. Além disso, comparamos os girinos de Telmatobufo aos de Calyptocephalella gayi, o grupo-irmão de Telmatobufo.Estructura del condrocráneo y aparato hiobranquial de dos renacuajos suctores sudamericanos del género Telmatobufo (Anura: Calyptocephallidae). Se describen los condrocráneos, aparatos hiobranquiales, músculo recto abdominal, y la musculatura epaxial de Telmabufo australis y T. ignotus. En adición, los renacuajos de Telmatobufo se comparan con los de Calyptocephalella gayi, el grupo hermano de Telmatobufo.Chondrocranial and hyobranchial structure in two South American suctorial tadpoles of the genus Telmatobufo (Anura: Calyptocephalellidae). The chondrocranium, hyobranchium, rectus abdominis muscle, and epaxial musculature of Telmatobufo australis and T. ignotus are described. In addition, these structures were compared wih those of the non-suctorial Calyptocephalella gayi, the sister group of Telmatobufo
KOMODIFIKASI KONTEN HUMOR DALAM PROGRAM YUK KEEP SMILE DI TRANS TV
AbstractOne of mass media functions is entertainment; itis about diversion to distract attention from dailyroutine through entertainment televisionprogram. However, this function is neglectedwhen commodification through logicalcapitalistic applied to obtain high shared rating.Yuk Keep Smile entertainment program is one ofcommodification through slapstick humorcontent, it is attacking and demeaning otherpeople. This study is using Political EconomyMedia Theory focussing on commodification toanalyze how the content of Yuk Keep Smileentertainment program is applying logicalcapitalistic to obtain high shared rating andignoring the quality of it.Keywords: Political Economy Media,Commodification, Rating, Humor
AbstrakSalah satu fungsi media massa adalahmenjalankan fungsi hiburan yakni diversi untukmengalihkan perhatian seseorang dari rutinitassehari-hari melalui tayangan hiburan di televisi.Namun, fungsi ini menjadi terabaikan ketikasebuah tayangan dikemas dalam logikakapitalistik melalui praktik komodifikasi untukmemperoleh rating dan share yang tinggi.Program hiburan Yuk Keep Smile merupakansalah satu yang melakukan praktik komodifikasimelalui konten humor slapstik, salingmenyerang dan merendahkan orang lain.Tulisan ini menggunakan Teori Ekonomi PolitikMedia yang fokus pada komodifikasi untukmenganalisis bagaimana konten-konten hiburanYuk Keep Smile dikomodifikasi berdasarkanlogika kapitalistik untuk memperoleh rating danshare yang tinggi, sementara kualitas kontendiabaikan.Kata kunci: Ekonomi Politik Media, Komodifikasi,Rating, Humo
Diversifikasi Media Massa Sebagai Strategi Ekspansi Media Group
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan bagaimana proses terjadinya diversifikasi media massa di Indonesia khususnya media cetak ke media elektronik dan digital. Kasus yang diambil adalah strategi diversifikasi media massa yang digunakan oleh Media Group, yaitu Media Indonesia ke Metro TV dan media online; mediaindonesia.com dan metrotvnews.com.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengapa Media Group memilih diversifikasi sebagai strategi ekspansi dan bagaimana proses terjadinya diversifikasi tersebut.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekonomi politik media dan teori mediamorfosis. Dengan menggunakan pendekatan ekonomi politik kritis, data diperoleh melalui metode wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media Group melakukan diversifikasi karena dilatarbelakangi oleh konsekuensi logis dari determinisme ekonomi untuk meraih keuntungan iklan dari peluang pasar baru, konsekuensi kepemilikan media yang menjadikan media sebagai instrumen agenda politik pemilik media, dan konsekuensi revolusi teknologi yang menciptakan peluang pasar yakni khalayak yang tersegmentasi akibat teknologi.
Dari hasil temuan tersebut, penelitian ini mengungkapkan dampak politik dari diversifikasi unit Media Group di mana kepentingan pemilik media jelas tampak pada setiap pemberitaan Media Indonesia, Metro TV dan media onlinenya. Media tersebut dimanfaatkan untuk mengokohkan pengaruh pemilik media dalam membentuk opini publik atas pemberitaan-pemberitaannya. Sementara pada dampak ekonomi, Media Group karena tergolong korporasi dengan aset, iklan dan rating yang kecil maka belum menunjukkan sebagai ancaman monopoli pasar media.
Kata Kunci: Diversifikasi, Spasialisasi, Ekonomi Politik Media, Media Group.
Tebal Halaman: isi130 halaman, lampiran 60 halaman
- …