5 research outputs found

    Respon Greenpeace Indonesia pada Implementasi Kebijakan Pemenuhan Energi Listrik 35.000 MWH Indonesia Masa Pemerintahan Joko Widodo (2014 – 2017)

    Get PDF
    Kebijakan pemenuhan energi listrik nasional sebesar 35.000 MWh merupakan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia berjangka waktudari tahun 2015-2019 yang ditujukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasiIndonesia guna meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunandiseluruh kawasan Indonesia. Kebijakan pemenuhan energi listrik ini masihmengandalkan pemanfaatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap(PLTU) Batubara sebagai mayoritas pembangunannya dinilai berbanding terbalikdengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengurangiemisi karbon Indonesia sebesar 26% hingga akhir kepemimpinannya. Greenpeace Indonesia sebagai instrumen Politik Hijau melihatpermasalahan ini sangat penting dipertimbangkan dan harus diselesaikan olehpemerintah secepat mungkin, sehingga masa depan masyarakat Indonesia dankeberlangsungan lingkungan hidup yang ada akan tetap terjaga kelestariannya.Maka Greenpeace Indonesia memberikan respon serta tanggapan dalamkampanye yang mereka lakukan terhadap kebijakan pemenuhan energi listrik35.000 MWh ini sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan lingkunganhidup Indonesia

    Potensi Isolat Cendawan dari Serasah Mahoni dan Akasia sebagai Dekomposer

    Get PDF
    The potential for biodiversity, including microorganisms interacting with stands in the Unhas Educational Forest, has not been well investigated. The stand contains litter that has the potential to be used for the manufacture of organic fertilizer or compost. Efforts to develop organic fertilizers require basic information about the fungi that can potentially provide decomposers. The research method included taking acacia and mahogany leaf litter that had rotted around the plantation and then isolating the fungus using dilution and purification techniques. The collection of fungal isolates was then tested for lignocellulolytic enzymes. The results showed that the fungal isolates with the highest scores for chitinase, pectinase, and cellulase enzyme activity were isolated from mahogany stand litter (M4 10-3) (1) and acacia stand litter (A1 10-2) (2). The results of this study can be used to manufacture organic fertilizers with high nutrient content and can be applied to increase maximum plant growth.Potensi keanekaragaman hayati termasuk mikroorganisme yang berinteraksi dengan tegakan yang ada di Hutan Pendidikan Unhas belum banyak dieksplorasi. Tegakan tersebut memiliki limbah serasah yang berpotensi digunakan untuk pembuatan pupuk organik atau pupuk kompos. Upaya pengembangan pupuk organik memerlukan informasi dasar mengenai jenis-jenis cendawan yang berpotensi sebagai dekomposer. Metode penelitian meliputi pengambilan serasah daun akasia dan mahoni yang sudah lapuk di sekitar pertanaman selanjutnya dilakukan isolasi cendawan dengan teknik pengenceran dan pemurnian. Koleksi isolat cendawan selanjutnya diuji enzim lignoselulolitiknya. Hasil uji aktifitas enzim kitinase diperoleh 1 isolat cendawan dari tegakan mahoni yang memiliki skoring tertinggi (4) yaitu kode  isolat (M4 10-3) (1) sedangkan pada tegakan akasia  didapatkan 2 isolat yaitu kode isolat  (A1 10-2) (2) dan (A4 10-2) (1). Hasil uji aktifitas enzim pektinase diperoleh 2 isolat cendawan dari tegakan mahoni yang memiliki skoring tertinggi (3) yaitu kode  isolat (M4 10-2) (1) dan (M4 10-3) (1), sedangkan pada tegakan akasia didapatkan 1 isolat dengan skoring tertinggi (4) yaitu kode isolat  (A1 10-2) (2).  Hasil uji aktifitas enzim selulase diperoleh 2 isolat cendawan dari tegakan mahoni  yang memiliki skoring tertinggi (4) yaitu kode isolat (M4 10-2) (1) dan (M4 10-3) (1), sedangkan pada tegakan akasia didapatkan 1 isolat dengan skoring tertinggi (4) yaitu kode isolat (A1 10-2) (2). Hasil penelitian ini dapat berpotensi digunakan dalam pembuatan pupuk organik yang mempunyai kandungan hara tinggi dan dapat diaplikasikan dalam meningkatkan pertumbuhan yang maksimal pada tanaman

    Sosiolinguitsik dalam proses pembelajaran bahasa serta kaitannya dengan pendidikan bahasa Arab

    Get PDF
    In the field of education, sociolinguistics plays a crucial role in language acquisition, particularly in the learning of Arabic. Sociolinguistics is field of study examining the interaction between language, human behavior, society, and the mind. According to sociolinguistics, the language used must be structured and possess good grammatical components. Contemporary learners have undergone various developmental phases in language learning, depending on the setting of their language development. The purpose of this article is to describe sociolinguistics and its relevance to Arabic language learning. The development of first and second languages in individuals, guidelines for teaching a second language and approaches to learning the process through the first language. The methodology employed in this research is qualitative. Through literature survey, data was collected using content analysis approach. Information gathered from books, magazines, and articles related to the research objec

    Analisis Pengaruh Kegiatan Pasar Pabean Surabaya Terhadap Kinerja Lalu Lintas Di Jalan KH. Mas Mansyur

    No full text
    Pasar Pabean merupakan pasar tertua di Surabaya yang berdiri sejak tahun 1849. Pasar yang dijadikan sebagai pusat perkulakan ini mengakibatkan kondisi pasar yang selalu ramai oleh pengunjung khususnya Pasar Pabean Utara. Pasar ini berada tepat di samping Jalan KH. Mas Mansyur, di sepanjang jalan ini terdapat toko-toko yang jam operasionalnya sama dengan Pasar Pabean Utara. Kondisi jalan yang tidak cukup lebar ditambah dengan banyak kendaraan yang parkir dan melakukan kegiatan bongkar muat di bahu jalan menyebabkan adanya kemacetan khususnya di jam sibuk. Berpijak dari permasalahan diatas, penelitian ini penting untuk dilakukan guna mengetahui pengaruh kegiatan Pasar Pabean terhadap kinerja lalu-lintas di Jalan KH. Mas Mansyur berdasarkan volume kendaraan, kecepatan kendaraan, geometrik jalan dan hambatan samping. Data yang didapatkan dari survei secara langsung dilapangan kemudian diolah berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonedia (MKJI) 1997. Hasil dari perhitungan diketahui volume lalu-lintas tertiggi sebesar 2063 smp/jam, volume hambatan samping tertinggi 895 kejadian/jam, dengan nilai kecepatan arus bebas (FV) sebesar 52,33 km/jam, nilai kapasitas (CO) sebesar 1498,20 smp/jam, dan derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,38. Nilai DS yang didapat menentukan tingkat pelayanan (LOS) Jalan KH. Mas Mansyur yaitu level F. Kata Kunci: Derajat Kejenuhan (DS), Kapasitas (C), Pasar Pabean, Tingkat Pelayanan (LOS
    corecore