25 research outputs found

    PERANAN PENDIDIKAN EKONOMI KELUARGA DALAM MEMBENTUK PERILAKU EKONOMI SISWA

    Get PDF
    Pendidikan merupakan salah satu pokok dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan dapat membentuk kedewasaan anak dan mengetahui sifat dasar yang ada pada diri anak atau manusia. Dan kaitannya dalam membentuk kedewasaan seorang anak dalam berperilaku ekonomi tentunya lembaga keluarga merupakan lembaga yang memiliki peranan sangat penting. Karena keluarga merupakan unit terkecil dari sebuah lembaga sosial dan keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang harus dihadapi oleh seorang anak yang dapat membentuk sebuah karakter dari seorang anak. Tujuan penulisan ini adalah (1) untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya peranan keluarga dalam memberikan pendidikan ekonomi terhadap seorang anak, (2) memberikan gambaran konseptual tentang bagaimana peranannya keluarga dalam membentuk sikap atau karakter seorang anak yang kaitannya terkait dengan perilaku ekonominya. Keluarga harus bisa memberikan peranannya sebagai agen sosialisasi kepada seorang anak dengan baik, karena pendidikan yang diberikan keluarga (orang tua) memberikan dasar bagi pengetahuan anak yang berpengaruh pada pola tingkah laku anak dikemudian hari terutama tentang hal pendidikan ekonomi. Pendidikan ekonomi keluarga dengan penanaman nilai-nilai ekonomi yang baik dalam keluarga maka akan terbentuk perilaku ekonomi yang baik serta rasional dalam bertindak ekonomi

    Dampak pembelajaran ekonomi Islam dalam membentuk perilaku moralitas ekonomi mahasiswa (sertifikat hak cipta)

    Get PDF
    Sistem perekonomian suatu Negara berkaitan erat dengan falsafah dan idiologi negaranya. Negara Indonesia beridiologikan Pancasila, hendaknya perekonomian dijalankan berdasasarkan Pancasialis yang lebih sering disebut dengan sistem ekonomi Pancasila (Mayasari, 2021). Sistem ekonomi Indonesia yakni sistem Ekonomi Pancasila dijiwai oleh-oleh nilai-nilai Islam yakni keadilan dan kesejahteraan. Dan hal ini tentunya selaras dengan surat Al Maidah Ayat 8 : يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَ‍َٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ ٨ “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Namun pada taraf implementasi tidak dapat dipungkiri bahwa sistem ekonomi Indonesia lebih dekat dengan sistem ekonomi liberal/kapitalis. Sementara Sistem Ekonomi Pancasila menekankan bahwa dalam berperilaku ekonomi secara rasional harus mengedepankan moralitas (Sutiany). Permasalah tersebut tentunya menjadi tugas bagi pendidikan, dimana kondisi ini menjadi persoalan penting dalam penyelenggaraan pendidikan ekonomi terutama penyelanggaraan pembelajaran ekonomi Islam. Karena dengan pembelajaran ekonomi yang bernilai Islam tentunya akan membentuk perilaku peserta didik yang berperilaku ekonomi secara moral dan ini sesuai dengan sistem ekonomi yang menekankan moralitas ekonomi dalam berperilaku. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester 4 prodi pendidikan IPS UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dikarenakan pada semester tersebut mahasiswa sudah mendapatkan pembelajaran ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan motode penelitian kualitatif dengan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yang diperoleh dari mahasiswa melalui teknik pengumpulan datanya berupa wawancara, observasi serta dokumentasi. Sedangkan analisis data dengan melakukan Reduksi, Penyajian data dan menarik Menarik kesimpulan. Dan untuk mengecek keabsahan data dengan menggunakan triangulasi Penelitian ini menghasilkan yaitu proses pembelajaran ekonomi Islam yang berlangsung pada mahasiswa semester 4 prodi pendidikan IPS sudah berjalan cukup baik, hal tersebut dikarena berbagai komponen-komponen penunjang dalam proses pembelajaran dapat dilaksanakan dan dipenuhi, selain itu pembelajaran ekonomi islam mampu memberikan dampak terhadap perilaku ekonomi mahasiswa. Perilaku ekonomi mahasiswa tercermin dari moralitas perilaku ekonomi nya, yakni mampu berbuat atau berperilaku ekonomi sesuai dengan nilai-nilai moral. Nilai-nilai moral yang terdapat pada perilaku ekonomi mahasiswa yaitu dengan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan mengimplementasikan dalam bentuk aktivitas jual beli secara halal serta menghindari aktivitas ekonomi yang memiliki hukum haram. Dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau saran yang diajukan kepada fakutas secara umum untuk menjadikan mata kuliah ekonomi Islam menjadi mata kuliah wajib pada setiap prodi, terlebih dengan adanya pembelajaran ekonomi Islam mampu manambah pengetahuan mahasiswa tentang ekonomi Islam serta mampu membentuk perilaku ekonomi mahasiswa yang bermoral. Bagi Universitas Negeri Malang dengan adanya penelitian ini bisa digunakan oleh Universitas sebagai bahan masukan untuk mengintegrasikan mata kuliah ekonomi. Sehingga hal ini akan membuat Universitas lebih fungsional sebagai lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan kader dan pakar ekonomi serta mampu mencetak intelektual yang berulama. Bagi Pemerintah dinas pendidikan temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan untuk memperbaiki kurikulum ekonomi di Indonesia, sedangkan bagi peneliti selanjutnya bahwa penelitian ini bisa dijadikan acuan dalam mengambangkan penelitian selanjutnya dengan temuan-temuan pada indikator moralitas ekonomi mahasiswa yang lainnya

    Implementation of digital transformation in meatball msmes malang city

    Get PDF
    Digital transformation has become an urgent need for Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in the food and beverage sector, including meatball MSMEs in Malang City. This article discusses the level of digitalization of meatball MSMEs, factors influencing the adoption of digital technology, as well as the challenges and opportunities faced in the digital transformation process. By focusing on digital literacy, use of e-commerce, social media and delivery applications, this research provides an in-depth understanding of the actual conditions of digital transformation in meatball culinary MSMEs. This research provides an impact on the importance of digital transformation as a crucial step for Bakso MSMEs to remain relevant and competitive in the digital era

    Pengaruh literasi ekonomi dan kontrol diri terhadap perilaku pembelian impulsif pada mahasiswa

    Get PDF
    Masa pandemi COVID-19 yang diikuti dengan perkembangan teknologi menyebabkan masyarakat melakukan segala aktivitasnya di rumah yang disertai meningkatnya intensitas penggunaan internet. Hal ini memunculkan suatu fenomena baru yang disebut dengan perilaku pembelian impulsif. Atas dasar permasalahan tersebut, peneliti bermaksud untuk mencari tahu bagaimana gambaran perilaku pembelian impulsif dari sisi mahasiswa yang mempunyai literasi ekonomi disertai kontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh literasi ekonomi dan kontrol diri, serta keduanya terhadap perilaku pembelian impulsif di marketplace pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Malang. Populasi yang dipilih yakni mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Malang angkatan 2018 yang berjumlah 151 dan diambil sebanyak 110 sampel dengan perhitungan rumus Slovin. Instrumen yang dipakai berupa tes literasi ekonomi dan angket untuk mengukur variabel kontrol diri & perilaku pembelian impulsif. Analisis data memakai analisis regresi linear berganda yang sebelumnya dilakukan uji validitas & reliabilitas, serta uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif literasi ekonomi terhadap perilaku pembelian impulsif di marketplace pada mahasiswa, pengaruh signifikan negatif kontrol diri terhadap perilaku pembelian impulsif di marketplace pada mahasiswa, dan terdapat pengaruh signifikan literasi ekonomi dan kontrol diri terhadap perilaku pembelian impulsif di marketplace pada mahasiswa. Adapun nilai koefisien determinasi diketahui sebesar 30,6%

    Implementasi metode diskusi kelompok dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan solusi metode dalam pembelajaran serta untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B pada mata pelajaran IPS di MTs Hasyim Asyari Kota batu yang diperoleh ketika guru mengimplementasikan metode diskusi. Metode yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas, yang mana penelitian terdiri dari 2 siklus, dan empat tahapan diantaranya perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada siklus pertama banyak siswa yang mendapat nilaidi bawah dari nilai ketuntasan atau KKM dimana sebanyak 60% siswa yang belum memenuhi nilai kriteria minimal. Sedangkan siswa yang memenuhi nilai ketuntasan yaitu hanya 40 %.Pada siklus ke dua hasil belajar diperoleh sebanyak 86,67 % siswa mampun memperoleh nilai ≥ 70 dan dinyatakan tuntas, sedangkan 13,33 % siswa yang memperoleh nilai < 70 yang artinya terdapat 2 siswa yang masih belum tuntas

    Digital flip book based e-modules on financial literacy materials

    Get PDF
    Financial literacy is very much needed with the rise of financial products and financial service institutions that are currently available both online and offline. Consumers must have financial knowledge so that they can make good use of it, and not fall into financial problems easily. Financial literacy is focused on financial planning, banking, insurance and investment according to the circular of the Financial Services Authority (OJK) to the public. Students as human beings who are prepared to face a financially independent life, must also be equipped with financial literacy so that they can utilize financial products in their financial planning. Therefore, it is very important to compile modules for students who are currently inseparable from their smartphones and laptops. This e-module can be accessed anytime and anywhere with the gadget you have, both online and offline. The research method used is R & D from Sugiyono which consists of 10 stages. This study develops learning media in the form of e-modules for students and assesses the feasibility of media experts, material experts and students as users. The media expert's assessment resulted in 92.85, from material experts 95.31 and small group students 90.5 while the large group was 88.74 which all showed very valid categories. This shows that the e-module is acceptable and appropriate to be given to students for the Financial Management course on Financial Literacy

    Analisis persepsi mahasiswa terhadap penggunaan Kahoot sebagai media evaluasi pembelajaran pada mata kuliah teori ekonomi moneter

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa mengenai aplikasi Kahoot sebagai media evaluasi pembelajaran. Pendekatan penelitian ini ialah penelitian kuantitatif deskriptif dan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini ialah mahasiswa prodi pendidikan IPS semester 5 yang mengikuti mata kuliah Teori Ekonomi Moneter dengan melibatkan 83 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Kahoot sebagai media evaluasi pembelajaran mendapatkan respon yang positif dari mahasiswa. Hal ini disebabkan karena Kahoot mudah digunakan, memiliki tampilan yang menarik, serta transparan dalam menampilkan skor. Sehingga, mahasiswa semakin termotivasi untuk belajar agar meraih skor tertinggi

    Literasi keuangan anak usia dini: urgensi peran orang tua dan guru (sertifikat hak cipta)

    Get PDF
    Literasi keuangan telah diyakini sebagai salah satu life skill yang dibutuhkan masyarakat di seluruh dunia saat ini. Sehingga, diperlukan pengenalan dan penanaman pemahaman akan pentingnya mengelola uang sejak usia dini. Pembelajaran literasi keuangan yang berkelanjutan diharapkan mampu membekali siswa untuk terampil mengelola dan membuat keputusan keuangan dengan baik di kelak kemudian hari. Namun, permasalahan yang terjadi adalah pembelajaran literasi keuangan tidak secara eksplisit wajib disampaikan pada siswa, baik untuk jenjang usia dini/pra sekolah, sekolah dasar dan menengah maupun perguruan tinggi (dalam kurikulumnya). Di sisi lain, masih terdapat pemahaman dari orang tua bahwa literasi keuangan belumlah penting diajarkan untuk anak-anak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui tingkat literasi keuangan siswa RA 04 Cempaka Putih Batu; 2) mengetahui tingkat literasi keuangan orangtua siswa RA 04 Cempaka Putih Batu, beserta sosialisasi keuangan yang dilakukan orang tua dan persepsinya atas adanya pendidikan literasi keuangan; 3) mengetahui tingkat literasi keuangan guru RA 04 Cempaka Putih Batu, beserta persepsinya atas adanya pendidikan literasi keuangan; serta 4) mengetahui keterkaitan antara tingkat literasi keuangan orang tua, sosialisasi keuangan dalam keluarga, persepsi orang tua atas adanya pendidikan literasi keuangan dan tingkat literasi keuangan anak (siswa RA 04 Cempaka Putih Batu). Pengukuran literasi keuangan, sosialisasi orang tua dan persepsi orang tua atas pendidikan literasi keuangan pada usia dini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan skala Likert 5 poin, yang menunjukkan sangat tidak setuju/tidak pernah hingga sangat setuju/selalu atas pernyataan/indikator yang dipaparkan. Namun, khusus untuk pemahaman keuangan menggunakan poin 0 dan 1 karena memiliki jawaban salah dan benar. data akan diolah menggunakan SPSS untuk deskriptif statistiknya dan PLS-SEM dengan menggunakan software SmartPLS untuk analisa inferensialnya guna memperoleh jawaban atas model penelitian yang telah diajukan. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menginvestigasi keterkaitan antara tingkat literasi keuangan orang tua, sosialisasi keuangan, persepsi atas pendidikan literasi keuangan dan tingkat literasi keuangan anak. Penelitian yang akan dilakukan RA 04 Cempaka Putih, Batu melibatkan siswa Kelas B yang berjumlah 90 orang yang terdiri dari 4 rombongan belajar, guru pengajar dari Kelas B sejumlah 11 orang dan orang tua/wali murid dari Kelas B sejumlah 90 orang Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) tingkat literasi keuangan siswa RA 04 Cempaka Putih Batu berdasarkan hasil penelitian berada pada tingkat menengah dan tinggi, 2) tingkat literasi keuangan orangtua siswa RA 04 Cempaka Putih Batu terkait sikap keuangan (financial attitude), perilaku keuangan (financial behaviour) dan pengetahuan keuangan tergolong cukup baik meski terkait proyeksi masa depan, perencanaan keuangan dan pengangaran masih kurang, Di sisi lain, sosialisasi keuangan yang dilakukan orang tua termasuk baik seperti konsep berbagi, kebiasaan menabung, dan kebutuhan, namun belum banyak orangtua yang melibatkan anak dalam berbelanja. Terkait persepsi, orang tua telah memiliki kesadaran penuh akan pentingnya mengenalkan dan mengajarkan ke anak tentang pengelolaan uang sejak usia dini, 3) tingkat literasi keuangan guru RA 04 Cempaka Putih Batu juga tergolong tinggi, namun rendah dalam kemampuan membandingkan harga. Guru mayoritas setuju bahwa pembelajaran literasi keuangan akan berdampak penting pada kualitas hidup di masa yang akan datang, namun guru tidak begitu yakin apakah pembelajaran keuangan sudah menjadi bagian dari kurikulum dan sudah mengakomodasi pembelajaran terkait literasi keuangan anak usia dini; 4) hubungan yang signifikan tampak pada tingkat literasi keuangan orang tua dengan sosialisasi keuangan yang dilakukan (Financial literacy-parent -> Socialization) dan persepsi orang tua terkait literasi keuangan dengan sosialisasi keuangan yang dilakukan (Perception -> Socialization). Dengan adanya dua hubungan yang signifikan tersebut, sehingga nilai R2 adalah sebesar 0.231. Namun determinan/faktor yang mempengaruhi pemahaman keuangan siswa hanya memiliki nilai R2 yang rendah (0.014). Nilai R2 yang rendah tersebut juga terkait dengan tidak signifikannya pengaruh variabel Sosialisasi yang diprediksi mempengaruhi pemahaman keuangan siswa (Socialization -> Finacial knowledge-kid). Peran variabel Persepsi keuangan yang dihipotesiskan akan memoderasi hubungan variabel dalam model juga tidak berpengaruh secara signifikan (Perception x Financial literacy-parent -> Socialization dan Perception x Socialization -> Finacial knowledge-kid). Namun, terlihat bahwa variabel Persepsi lebih sebagai faktor yang mempengaruhi orang tua dalam memberikan sosialisasi atau pengenalan keuangan pada anakny

    Literasi keuangan anak usia dini: urgensi peran orang tua dan guru

    Get PDF
    Literasi keuangan telah diyakini sebagai salah satu life skill yang dibutuhkan masyarakat di seluruh dunia saat ini. Sehingga, diperlukan pengenalan dan penanaman pemahaman akan pentingnya mengelola uang sejak usia dini. Pembelajaran literasi keuangan yang berkelanjutan diharapkan mampu membekali siswa untuk terampil mengelola dan membuat keputusan keuangan dengan baik di kelak kemudian hari. Namun, permasalahan yang terjadi adalah pembelajaran literasi keuangan tidak secara eksplisit wajib disampaikan pada siswa, baik untuk jenjang usia dini/pra sekolah, sekolah dasar dan menengah maupun perguruan tinggi (dalam kurikulumnya). Di sisi lain, masih terdapat pemahaman dari orang tua bahwa literasi keuangan belumlah penting diajarkan untuk anak-anak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui tingkat literasi keuangan siswa RA 04 Cempaka Putih Batu; 2) mengetahui tingkat literasi keuangan orangtua siswa RA 04 Cempaka Putih Batu, beserta sosialisasi keuangan yang dilakukan orang tua dan persepsinya atas adanya pendidikan literasi keuangan; 3) mengetahui tingkat literasi keuangan guru RA 04 Cempaka Putih Batu, beserta persepsinya atas adanya pendidikan literasi keuangan; serta 4) mengetahui keterkaitan antara tingkat literasi keuangan orang tua, sosialisasi keuangan dalam keluarga, persepsi orang tua atas adanya pendidikan literasi keuangan dan tingkat literasi keuangan anak (siswa RA 04 Cempaka Putih Batu). Pengukuran literasi keuangan, sosialisasi orang tua dan persepsi orang tua atas pendidikan literasi keuangan pada usia dini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan skala Likert 5 poin, yang menunjukkan sangat tidak setuju/tidak pernah hingga sangat setuju/selalu atas pernyataan/indikator yang dipaparkan. Namun, khusus untuk pemahaman keuangan menggunakan poin 0 dan 1 karena memiliki jawaban salah dan benar. data akan diolah menggunakan SPSS untuk deskriptif statistiknya dan PLS-SEM dengan menggunakan software SmartPLS untuk analisa inferensialnya guna memperoleh jawaban atas model penelitian yang telah diajukan. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menginvestigasi keterkaitan antara tingkat literasi keuangan orang tua, sosialisasi keuangan, persepsi atas pendidikan literasi keuangan dan tingkat literasi keuangan anak. Penelitian yang akan dilakukan RA 04 Cempaka Putih, Batu melibatkan siswa Kelas B yang berjumlah 90 orang yang terdiri dari 4 rombongan belajar, guru pengajar dari Kelas B sejumlah 11 orang dan orang tua/wali murid dari Kelas B sejumlah 90 orang Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) tingkat literasi keuangan siswa RA 04 Cempaka Putih Batu berdasarkan hasil penelitian berada pada tingkat menengah dan tinggi, 2) tingkat literasi keuangan orangtua siswa RA 04 Cempaka Putih Batu terkait sikap keuangan (financial attitude), perilaku keuangan (financial behaviour) dan pengetahuan keuangan tergolong cukup baik meski terkait proyeksi masa depan, perencanaan keuangan dan pengangaran masih kurang, Di sisi lain, sosialisasi keuangan yang dilakukan orang tua termasuk baik seperti konsep berbagi, kebiasaan menabung, dan kebutuhan, namun belum banyak orangtua yang melibatkan anak dalam berbelanja. Terkait persepsi, orang tua telah memiliki kesadaran penuh akan pentingnya mengenalkan dan mengajarkan ke anak tentang pengelolaan uang sejak usia dini, 3) tingkat literasi keuangan guru RA 04 Cempaka Putih Batu juga tergolong tinggi, namun rendah dalam kemampuan membandingkan harga. Guru mayoritas setuju bahwa pembelajaran literasi keuangan akan berdampak penting pada kualitas hidup di masa yang akan datang, namun guru tidak begitu yakin apakah pembelajaran keuangan sudah menjadi bagian dari kurikulum dan sudah mengakomodasi pembelajaran terkait literasi keuangan anak usia dini; 4) hubungan yang signifikan tampak pada tingkat literasi keuangan orang tua dengan sosialisasi keuangan yang dilakukan (Financial literacy-parent -> Socialization) dan persepsi orang tua terkait literasi keuangan dengan sosialisasi keuangan yang dilakukan (Perception -> Socialization). Dengan adanya dua hubungan yang signifikan tersebut, sehingga nilai R2 adalah sebesar 0.231. Namun determinan/faktor yang mempengaruhi pemahaman keuangan siswa hanya memiliki nilai R2 yang rendah (0.014). Nilai R2 yang rendah tersebut juga terkait dengan tidak signifikannya pengaruh variabel Sosialisasi yang diprediksi mempengaruhi pemahaman keuangan siswa (Socialization -> Finacial knowledge-kid). Peran variabel Persepsi keuangan yang dihipotesiskan akan memoderasi hubungan variabel dalam model juga tidak berpengaruh secara signifikan (Perception x Financial literacy-parent -> Socialization dan Perception x Socialization -> Finacial knowledge-kid). Namun, terlihat bahwa variabel Persepsi lebih sebagai faktor yang mempengaruhi orang tua dalam memberikan sosialisasi atau pengenalan keuangan pada anaknya
    corecore