Partisipasi Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Fhisip UT pada Program MOOCS Public Speaking yang Dikembangkan UT

Massive Open and Online Courses (MOOC) Public Speaking (PS) adalah bentuk layanan pengabdian masyarakat yang dikembangkan UT secara online dan bersertifikat. Program ini mengajarkan pada pesertanya tentang praktik public speaking secara gratis dan bisa diikuti oleh siapapun yang berminat untuk mempelajari PS, termasuk mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi FHISIP UT. Oleh karena itu, seharusnya mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi FHISIP UT memanfaatkan program yang ditawarkan UT tersebut dengan cara berpartisipasi mengikuti program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi FHISIP UT dalam program MOOC Public Speaking berserftifikat yang dikembangkan UT, yang dilihat dari peran aktif mereka dalam mencari informasi adanya program Moocs Public Speaking, dan peran aktif mereka dalam mengikuti proses pembelajaran dalam Moocs. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data berupa survey dan wawancara mendalam. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah kelompok mahasiswa PS S1 Ilmu Komunikasi FHISIP UT yang mengikuti program Moocs PS pada tahun 2018-2019 sebanyak 2 orang dan Mahasiswa PS S1 Ilmu Komunikasi FHISIP UT yang telah/sedang mengambil matakuliah PS pada masa registrasi 2020.1. (10 orang). Temuan dalam penelitian ini adalah sebagai Berikut: 1). Temuan dari peserta moocs: mereka mendapatkan informasi program Moocss PS dari searching di website UT, Peserta Moocs PS aktif di program Moocs PS pada kelas diskusi, namun tidak aktif dalam pengerjaan tuga. 2). Temuan penelitian dari Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi yang tidak mengikuti Moocs PS: tidak ikut program Moocs PS karena tidak mengetahui adanya program Moocs PS.   Massive Open and Online Courses (MOOC) Public Speaking (PS) is a form of community service developed by UT online and certified. This program teaches participants about the practice of public speaking for free. Anyone can follow by interested in studying PS, including students of the S1 Communication Studies Study Program, FHISIP UT. Therefore, students of the S1 Communication Studies Program, FHISIP UT, should take advantage of the programs offered by UT by participating in the program. This study aims to find out how the participation of S1 Communication Studies students from FHISIP UT in the certified public speaking MOOC program developed by UT, which can be seen from their active role in seeking information on the Moocs Public Speaking program, and their functional role in participating in the learning process in Moocs. . The research design used is descriptive qualitative, with data collection methods in the form of surveys and in-depth interviews. As for the informants in this study, two groups of PS S1 Communication Studies students from FHISIP UT participated in the PS Moocs program in 2018-2019 and PS S1 Communication Studies students from FHISIP UT who have taken/are currently taking PS courses during the 2020 registration period. (10 people). The findings in this study are as follows: 1). Results from MOOCs participants: they got information about the Moocs PS program from searching on the UT website; Moocs PS participants were active in the Moocs PS program in discussion classes but were not involved in doing assignments. 2). Research findings from S1 Communication Studies students who did not participate in the Moocs PS program: did not participate in the Moocs PS program because they did not know about the Moocs PS program

Caring and Sharing to Improve Students’ Well-Being in Distance Learning

Students’ well-being has become a recent concern in education. Many related literatures mentioned that well-being is one of the significant factors in determining students’ success. However, many distance education students experience loneliness and alienation because of lacking social presence and social connectedness. Those problems resulted in a low level of well-being. To deal with the problem, the department carries out Caring and Sharing regularly. The program includes an e-lecture, webinar, greeting from the department, and alumni’s story. The present research aims to explore the students’ perception of Caring and Sharing in improving well-being. To achieve the purpose of the study, a narrative inquiry is employed. Three students from English Literature Department who joined Caring and Sharing were interviewed to know their perception and experience in the program. The finding shows that the students have positive reactions regarding Caring and Sharing and they agree that the program helps improve their well-being. It builds the students’ sense of belonging, confidence, and motivation to study. Moreover, it also identifies aspects influencing their well-being in distance learning. The limitations of the findings are discussed for future research

OPTIMIZATION OF SOCIAL MEDIA AS AN EFFORT TO DESTINATION BRANDING TIDUNG ISLAND, KEPULAUAN SERIBU

Abstrak: Pulau Tidung merupakan salah satu destinasi wisata yang berpotensi menjadi primadona bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Panorama alam yang mengagumkan  membuka potensi sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia dan proyeksinya dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah dan juga masyarakat sekitar. Seharusnya potensi alam yang ada perlu disosialisasikan kepada calon wisatawan potensial. Dalam hal ini, perlu upaya yang menyeluruh dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah dan aparatur negara yang ada di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Seluruh petugas atau pegawai kelurahan perlu menjadi contoh dan pelopor dalam pemanfaatan media sosial sebagai upaya destination branding Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Ironinya, di Pulau Tidung sendiri, baik dari kelurahan maupun masyarakatnya tidak mengoptimalisasikan berbagai media promosi seperti media sosial dalam rangka mempublikasikan seluas-luasnya tentang keindahan Pulau Tidung. Padahal Pulau Tidung sendiri dianggap oleh para wisatawan sebagai Pulau Maladewa kedua di Indonesia bagi para wisatawan yang pernah datang ke Pulau tersebut. Oleh karena itu, adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pelatihan penggunaan media sosial yaitu Instagram sebagai media promosi utama bertujuan untuk meningkatkan destination branding Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Harapan kedepannya wisata Pulau Tidung dapat mengalami peningkatan wisatawan dan menjadikan Pulau Tidung sebagai salah satu pusat destinasi favorit wisatawan dalam negeri dan mancanegara.Abstract:  Tidung Island is one of the tourist destinations that have the potential to become a prima donna for domestic and foreign tourists. The stunning natural panorama opens up the potential as one of the main destinations in Indonesia and its projections can provide benefits for the government and the surrounding community. Supposedly the potential of nature needs to be socialized to potential tourists. In this case, it needs a thorough effort from all parties, especially the local government and state apparatus in Tidung Island, Kepulauan Seribu. All officers or village employees need to be an example and pioneer in the use of social media as an effort to destination branding Tidung Island, Thousand Islands. Ironically, in Tidung Island itself, both the village and the community do not optimize various promotional media such as social media to publish as widely as possible about the beauty of Tidung Island. Tidung Island itself is considered by tourists as the second Maldives Island in Indonesia for tourists who have come to the island. Therefore, the existence of community service activities that focus on training the use of social media, namely Instagram as the main promotional media aims to improve the destination branding of Tidung Island, Thousand Islands. Hopefully, in the future, Tidung Island tourism can experience an increase in tourists and make Tidung Island one of the favorite destinations of domestic and foreign tourists

Pengembangan Rancangan Pembelajaran Massive Open and Online Courses (MOOCs) Public Speaking

Artikel ini menjelaskan hasil penelitian tentang pengembangan rancangan pembelajaran dalam Massive Open and Online Courses (MOOCs) Public Speaking. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil evaluasi yang menunjukan bahwa MOOCs Public Speaking dinilai belum optimal dari sisi rancangan pembelajaran program, materi pembelajarannya, hingga tes kompetensi. Hasil penelitian digunakan untuk menyempurnakan program MOOCs Public Speaking yang telah dikembangkan oleh Universitas Terbuka agar memenuhi aspek keabsahan dan kelayakan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan pakar public speaking, praktisi public speaking, pakar desain instruksional dan dosen UT pengembang MOOCs. Temuan studi menunjukan bahwa secara ideal, pembelajaran Public Speaking secara jarak jauh tetap membutuhkan praktik secara syncrounus dengan jumlah peserta di satu kelas tidak lebih dari 15 untuk mencapai efektivitas program pembelajaran. Apabila diterapkan pada program MOOCs yang sifatnya masif dan self paced, maka dianggap sulit untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajaran MOOCs Public Speaking yang ideal.   This research aims to develop learning designs in Massive Open and Online Courses (MOOCs) of Public Speaking. This research is compiled based on the previous research results, which show that MOOCs Public Speaking is not yet optimal regarding program learning design, learning materials, and competency evaluation. The results of this study will benefit improving the MOOCs Public Speaking program developed by Universitas Terbuka (UT) to meet the feasibility aspect. This research used the research and development method to design a syllabus or learning strategy for the MOOCs Public Speaking program. Data collection techniques were conducted through in-depth interviews with informants, including public speaking experts, public speaking practitioners, instructional design experts and UT lecturers who developed MOOCs. The study findings show that, ideally, distance learning Public Speaking course still requires synchronous mode with no more than 15 participants in one class to achieve the learning program's effectiveness. On the other side, when applied to the massive and self-paced MOOCs program, it is considered challenging to accommodate the ideal learning needs of MOOCs Public Speaking

Tipologi Gaya Video Instruksional di Universitas Terbuka TV

This article explains the typology of instructional video styles in Universitas Terbuka TV (UT TV) as a learning medium in open and distance higher education. Instructional video styles are an essential aspect of learning media because they relate to student involvement in the learning process. This research used a descriptive content analysis method to obtain and determine the style of communication in each video studied. The result indicates that the instructional video style on UT TV tends to be consistent across subjects and disciplines. The style used by most instructional videos on UT TV is slide style, both as the main style and as a secondary style. The slide style is identical to the presentation format in conventional lectures, where slides are positioned as teaching aids so learning material can easily be understood. Artikel ini berusaha memaparkan tipologi gaya video instruksional di Universitas Terbuka TV (UT TV) sebagai media pembelajaran di Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ). Gaya video instruksional merupakan aspek penting dalam media pembelajaran sebab berkaitan dengan tingkat keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi deskriptif untuk mengidentifikasi gaya komunikasi pada setiap video yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa video instruksional di UT TV memiliki gaya komunikasi yang cenderung seragam di seluruh mata pelajaran dan disiplin ilmu. Gaya yang digunakan di sebagian besar video instruksional di UT TV adalah gaya slide, baik sebagai gaya utama maupun gaya pendukung. Gaya slide sangat identik dengan format presentasi pada perkuliahan konvensional, di mana slide diposisikan sebagai alat bantu pengajar saat menyampaikan materi agar mudah dipahami oleh mahasiswa

Kajian Penyempurnaan Kurikulum Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Dari Sudut Pandang Alumni dan Pengguna Lulusan

Program pendidikan yang ditawarkan UT harus dapat mengakomodasi tuntutan peserta didik akan kompetensi dan keterampilan yang mereka harapkan akan mereka peroleh dari proses studi mereka sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan program studi, serta dapat memenuhi kebutuhan pasar. Pengukuran terhadap kinerja lulusan suatu program studi dapat dilakukan melalui tracer study (penelusuran lulusan). Umpan balik yang diperoleh dari lulusan suatu program studi sangat dibutuhkan oleh perguruan tinggi untuk memperbaiki kualitas layanan dan pelaksanaan program yang diselenggarakan. Umpan balik ini juga bermanfaat pula bagi perguruan tinggi untuk memetakan dunia usaha dan industri agar jeda diantara kompetensi yang diperoleh alumni saat kuliah dengan tuntutan dunia kerja dapat diperkecil. Lokasi UPBJJ yang dijadikan sebagai lokasi penelitian terdiri atas Surakarta, Jakarta, Mataram, Banda Aceh, Malang, Yogyakarta, Bandung, Purwokerto, dan Bogor. Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang profil kompetensi lulusan dan pengguna lulusan dari instansi-instansi. Selain itu, penelitian penelusuran lulusan dijadikan dasar untuk mengevaluasi kurikulum suatu program pendidikan untuk menunjukkan kelebihan dan kelemahan kurikulum sehingga menghasilkan saran perbaikan yang mendasar dan dikaitkan dengan kebijakan “kampus merdekaâ€

Factors Influencing The Success of The Transformation from Face-To-Face Tutorial Mode to Web Tutorial During The Covid-19 Pandemic: A Managerial Approach

The Covid-19 pandemic that started in March 2019 was the biggest disruption of this century. All organizations make adjustments to their systems to suit the pandemic situation, including the Open University (UT). This transformation is not easy because it must be done quickly and on a large scale. Web tutorials are web-based online tutorials. The Open University is a university with a long-distance mode in Indonesia that has a reach throughout Indonesia and 52 cities in the world. The current number of UT students is 347,000 students. Internet penetration in Indonesia is still not good. There are still many areas that have not been reached by the internet. Another factor is the competence to use the internet and the learning management system is not sufficient. The process of transformation through innovation is not a simple thing. Successful educational innovation and transformation must be based on sustainability, scope, and scale (Carolan et al., 2020). During the COVID-19 pandemic, the transformation to online learning is not easy. The finding of Morales, et.al (2021) states that the various actors in the learning processes (students, professors, universities) encountered several barriers in adapting to this new setting. This study investigates the factors that influence the transformation of face-to-face tutorials into web-based tutorials. This research is qualitative research with a phenomenological approach. This study investigated 18 informants who worked at UT headquarters and some regional offices. The speakers are unit leaders and employees related to the implementation of web tutorials. Interviews were conducted face-to-face and using the media. The results of the interviews were processed using the NVivo application. The results of data processing show that there are 5 (five) factors that cause the transformation from face-to-face tutorials to web tutorials to take place effectively. The five factors are academic, IT risk, transformation design, supporting factors, and policy risk. These findings indicate that the transformation of face-to- face tutorials into web tutorials in times of disruption requires change in design, consideration of changing risks including informational technology (IT), risks, meeting supporting factors, and taking policy risks into account. The five components of the model can be composed of strategic factors, namely policy, then the main component, namely academic, and supporting components which include supporting factors, IT, and risk management. To obtain an effective model, these five components need to be integrated into a balanced and sequential design. This model is compiled from the information submitted by the informants. This model still requires field testing and refinement. Further research is needed to test the model of the transformation of face-to-face tutorials into web tutorials

Membangun SDM Unggul Melalui Digital Learning Ecosystem (BNBB)

Dalam rangka mewujudkan visi menjadi perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh (PTTJJ) berkualitas dunia, Universitas Terbuka (UT) senantiasa berbenah diri dan berinovasi dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan PTTJJ. Salah satunya adalah dengan optimalisasi pemanfaatan teknologi dalam penyediaan layanan kepada mahasiswa dan masyarakat publik. Memasuki usianya yang ke-37 tahun, UT perlu mempertimbangkan kembali bagaimana layanan yang ditawarkan benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan seluruh pihak terkait

Laporan Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV (IKPSTV) 2022

Laporan riset ini mengambarkan indeks kualitas program siaran televisi Periode I tahun 2022. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas program acara televisi berdasarkan kategori program siaran secara periodik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang berisikan butir-butir dari indikator penilaian kualitas program siaran televisi, yang memiliki poin sebagai alat pengumpulan data yang valid dan sahih pada program siaran yang ditanyakan oleh setiap lembaga penyiaran. Hasil menunjukan bahwa indeks tahun 2022 berada di atas standar nilai yang ditetapkan KPI Pusat. Akan tetapi, jika dirinci sesuai masing-masing kategori program, masih ada yang belum mencapai standar KPI. Kategori program yang berada di bawah standar KPI adalah Infotaimen dan Sinetron. Sementara Religi, Talkshow, Anak, Wisata dan Budaya serta Variety Show sudah mencapai dan berada di atas standar KPI Pusa

Buku Profil 37 Tahun: Membangun SDM Unggul Melalui Digital Learning Ecosystem

Buku ini menyajikan narasi dan dokumentasi UT dalam menerapkan tata kelola dan memberikan pelayanan akademik dengan menggunakan berbagai aplikasi melalui Distance Learning Ecosystem. Selain itu, disajikan pula pendapat mahasiswa mengenai manfaat dan pengalaman mahasiswa dalam menggunakan aplikasi layanan bahan ajar, bantuan belajar, hingga ujian yang disediakan UT