149 research outputs found

    From/To: Carl Feril (Chalk\u27s reply filed first)

    Get PDF

    PEMODELAN SISTEM MANAJEMEN PEMBERIAN AIR PADA DAERAH IRIGASI CIHOE-CIKUMPENI KABUPATEN BOGOR

    Get PDF
    Permodelan Sistem Manajemen pemberian air pada Daerah Irigasi Cihoe Cikumpeni dilakukan \ untuk menentukan model sistem manajemen air sungai Cihoe. Sebanyak 12 (dua belas) model system pemberian air dibuat untuk mengetahui efisiensi keandalan sistem jaringan irigasi. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa faktor keandalan debit berada pada rentang 25% hingga 67%. Dari semua uji model yang mendekati dengan ketersediaan air adalah model 11 dengan faktor keandalan rata-rata 67%, model 7 dengan faktor keandalan rata-rata 62%, model 10 dengan faktor keandalan rata-rata 58%. Secara keseluruhan dari semua permodelah yang diteliti mengalami defisit ketersediaan air terutama pada musim tanam II (Gadu I) dan musim tanam III (Gadu II)

    PENILAIAN TEKNIS SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS KAMPUNG SILIWANGI, CIGOMBONG, KABUPATEN BOGOR)

    Get PDF
    Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang pemenuhan kebutuhan terhadap air bersih tersebut diatur oleh pemerintah melalui suatu sistem pelayanan air bersih yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum. Luasnya daerah pelayanan seringkali mengakibatkan beberapa wilayah, terutama di pedesaan, tidak dapat dilayani oleh sistem pelayanan air bersih ini, oleh karena itu pemerintah menggalakkan program pengadaan air bersih berbasis masyarakat, yang merupakan program gotong royong masyarakat dengan dana dapat berasal dari pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah program pengadaan air bersih bagi masyarakat Kampung Siliwangi, Desa Cigombong, yang mendapatkan dana CSR dari salah satu produsen air kemasan. Sistem yang diterapkan merupakan teknologi penyediaan air sederhana, yang dibangun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan warga Kampung Siliwangi. Penilaian teknis dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang diterapkan sudah sesuai dengan kondisi lingkungan dan keinginan masyarakat. Hasil analisis yang dilakukan dengan cara survey dan analisis hidrolika sederhana menunjukkan bahwa sistem penyediaan air bersih di Kampung Siliwangi tidak mampu melayani kebutuhan seluruh warga, terutama pada saat jam puncak. Kebutuhan warga saat jam puncak adalah 5 ltr/dtk, sedangkan besar aliran yang terjadi adalah 2.5 ltr/dtk dan jumlah ini merupakan aliran air stabil. Selain itu, terjadi kesulitan saat air tidak digunakan karena tidak tersedianya bak penampung di jalur distribusi atau bak pelepas tekanan di jalur transmisi. Pengaturan air dilakukan langsung pada sumbernya. Hal ini sudah tentu kurang efektif, mengingat diperlukan sumber daya manusia untuk mengatur sistem penyediaan air bersih

    ANALISIS KOEFISIEN DEBIT MODEL ALAT UKUR CELAH SEGIEMPAT DI LABORATORIUM HIDROLIKA TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

    Get PDF
    Rumusan hidrolika sebagian besar merupakan rumusan empiris yang diperoleh dari hasil serangkaian pengujian di laboratorium. Untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa terhadap ilmu hidrolika, laboratorium merancang bangun model saluran terbuka yang dilengkapi oleh alat ukur, salah satunya adalah alat ukur celah segiempat. Dengan persamaan Kindsvater-Carter, diperoleh nilai Cd 0.9729 Berdasarkan nilai penyimpangan baku hasil percobaan dengan dua metode pengukuran, nilai koefisien Cd yang digunakan adalah nilai hasil metode volumetrik

    Analysis of Land Cover Changes On Rainwater Runoff In Ciapus Sub-Watershed

    Get PDF
    Ciapus Sub Watershed is part of the Cisadane watershed which passes through 3 (three) sub-districts in Bogor Regency, namely Dramaga District, Ciomas District, and Tamansari District. From 2011 to 2020 housing construction in Dramaga, Ciomas and Tamansari sub-districts increased. High enough rainfall and continuous land changes will result in water infiltration not functioning properly and will cause an increase in surface runoff. Therefore, it is necessary to know how much influence changes in land cover have on the runoff discharge of rainwater in the Ciapus sub-watershed. The purpose of this study was to identify changes in land cover in the Ciapus sub-watershed and to determine the magnitude of the increase in runoff due to changes in land cover in the Ciapus sub-watershed. The results of the analysis of the Ciapus sub-watershed have 8 types of land cover, namely water bodies, primary dry land forest, secondary dry land forest, gardens, dry land agriculture, mixed dry land agriculture, rice fields and settlements. The biggest change in land cover area between 2011 and 2020 is the increase in residential area of ​​2441.59 ha. Meanwhile, dry land agriculture experienced the largest reduction in area of ​​1288.68 ha. Based on the calculation of runoff discharge using the rational method, the amount of discharge that occurred in 2011 was 153.31 mm/second while in 2020 it was 214.99 mm/secon

    Prevalencia de queratocono en pacientes de 0 a 50 años en la población de Huancayo 2015 - 2017

    Get PDF
    RESUMEN El queratocono es una patología ocular producto del adelgazamiento en la zona central y paracentral de la córnea, produciendo disminución de la agudeza visual de manera progresiva. Objetivo: determinar la prevalencia de queratocono en el Centro Médico Oftalmológico “Mesías” durante el periodo 2015 – 2017. Metodología: El estudio se basó en el método científico, es de tipo descriptivo básico retrospectivo, nivel descriptivo, de diseño transversal no experimental. Se usó la técnica revisión documentaria, el instrumento usado fue una ficha de recolección de datos de Queratocono, la cual fue validada por expertos, la población de estudio estuvo conformada por todos los pacientes atendidos en el Centro Médico Oftalmológico “Mesías” durante el periodo 2015 - 2017, el muestreo fue no probabilístico por conveniencia. La muestra estuvo conformada por los pacientes con diagnóstico de queratocono cuyo total fueron 56 pacientes atendidos, los datos fueron registrados en la ficha de recolección de datos Resultados: En el 2015 hubo una frecuencia de 21 pacientes con queratocono equivalente al 1.9% por cada mil habitantes, en el año 2016 la frecuencia disminuyó a 17 pacientes con queratocono, teniendo una prevalencia de 1.4%, mientras que en el 2017 hubo 18 pacientes con queratocono teniendo como prevalencia 1.4% Conclusión: la prevalencia de queratocono en pacientes atendidos en el Centro Médico Oftalmológico “Mesías” durante el periodo 2015 al 2017 es del 1.6%, valor que se asemeja a lo referido en similares estudios Palabras Clave: Queratocono, córnea, disminución de agudeza visual, patología ocular, Centro Médico Oftalmológico “Mesías”

    ANALISIS STABILITAS LERENG BOGOR-CILEBUT DENGAN PENDETAILAN DI STA. 0 + 040

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang analisis stabilitas lereng Bogor-Cilebut digunakan data hasil pengamatan secara langsung, sedangkan untuk Sta.0+040 digunakan data uji CPT (Sondir) dan data LHR (Lalu lintas Harian Rata-rata). Analisis lereng Bogor-Cilebut dilakukan berdasarkan peta situasi global kondisi lereng yang didapat. Analisis stabilitas lereng pada Sta.0+040 dilakukan dengan program komputer Slope W. Hasil analisis menunjukkan adanya tumbuhan, bangunan dan lereng tidak langsung bersinggungan dengan badan jalan dapat memperkuat stabilitas lereng. Dindingpenahan tanah pada Sta.0+040 memenuhi syarat stabilitas lereng dengan nilai Faktor Keamanan yang didapat sebesar 2,021

    STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN ALUR PELAYARAN DI MUARA SUNGAI CIUJUNG LAMA KABUPATEN SERANG

    Get PDF
    Rencana normalisasi Sungai Ciujung Lama yang mengalami sedimentasi meliputi perkuatan tebing saluran dan konstruksi pelindung pantai. Studi keandalan kapasitas saluran dilakukan untuk mengetahui debit dan kecepatan rencana kanal, juga untuk mengetahui ketahanan dinding saluran terhadap penggerusan. Hasil perhitungan dimensi kanal yang direncanakan berupa saluran trapesium dengan lebar dasar 20 meter, lebar puncak 48 meter dan tinggi 7 meter, memiliki debit maksimum 473,79 m3/detik, debit aliran normal 249,41 m3/detik, dan debit jagaan 224,38 m3/detik. Kecepatan aliran maksimum adalah 1,99 m/detik, dan kecepatan aliran normal adalah 1,66 m/detik jauh melebihi kecepatan yang diizinkan sebesar 0,002 m/detik, menunjukkan bahwa dinding saluran tidak aman terhadap erosi, sehingga direncanakan perkuatan dengan mempergunakan pasangan batu kosong (riprap) dengan berat butir antara 10-60 kg, lapis pasir kasar dengan tebal 20 cm, dan filter berupa lapis geotekstil dengan bukaan O95 0,033 mm. Sedangkan perencanaan konstruksi pelindung pantai dilakukan dengan menentukan tinggi gelombang representatif H10, penentuan kondisi gelombang, tinggi muka air rencana, dan penentuan elevasi puncak revetmen. Perencanaan struktur pelindung pantai berupa revetmen dengan tinggi 6.00 meter, kemiringan 1:2, material penyusun blok beton segmental dengan tebal 0,35 meter, lapis pasir kasar dengan tebal 20 cm, dan filter berupa lapis geotekstil dengan bukaan O95 0,024 mm
    corecore