16 research outputs found

    Klinik Pengobatan Thibbun Nabawi di Kota Pontianak

    Full text link
    Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat dalam melakukan sebuah aktivitas, baik itu kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat adalah dengan membangun fasilitas kesehatan baik berupa rumah sakit maupun klinik. Salah satu klinik yang berkembang di masyarakat adalah pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif yang mulai dikenal adalah Thibbun Nabawi atau pengobatan ala Nabi. Thibbun Nabawi atau pengobatan ala Nabi merupakan perkataan, pengajaran dan tindakan Rasulullah yang berkaitan dengan dengan kesehatan maupun pengobatan. Adapun jenis Thibbun Nabawi adalah pengobatan herbal, bekam, gurah dan ruqyah. Tujuan dari perancangan klinik Thibbun Nabawi agar masyarakat khususnya yang beragama Islam dapat melakukan pengobatan yang merupakan sunnah Rasulullah. Perlu adanya klinik Thibbun Nabawi di Pontianak berdasarkan minat masyarakat terhadap pengobatan Rasulullah. Konsep pada perancangan klinik Thibbun Nabawi ini adalah spiritual. Konsep ini diambil berdasarkan sifat pengobatan yang harus tenang dan banyak mengingat sang Maha Pencipta. Konsep spiritual diterapkan dengan bentuk tatanan kawasan yang terpusat dengan mushallah sebagai pusatnya. Suasana islami dapat tercipta didalam kawasan dengan memisahkan fungsi pengobatan laki-laki dan perempuan yang berada dibagian sisi mushallah. Penempatan Utilitas di setiap bangunan menggunakan sistem yang sederhana agar lebih mudah perawatannya sebagai kawasan terpusat. Struktur bangunan yang sederhana menyesuaikan dengan fungsi bangunan

    KLINIK PENGOBATAN THIBBUN NABAWI DI KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat dalam melakukan sebuah aktivitas, baik itu kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat adalah dengan membangun fasilitas kesehatan baik berupa rumah sakit maupun klinik. Salah satu klinik yang berkembang di masyarakat adalah pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif yang mulai dikenal adalah Thibbun Nabawi atau pengobatan ala Nabi. Thibbun Nabawi atau pengobatan ala Nabi merupakan perkataan, pengajaran dan tindakan Rasulullah yang berkaitan dengan dengan kesehatan maupun pengobatan. Adapun jenis Thibbun Nabawi adalah pengobatan herbal, bekam, gurah dan ruqyah. Tujuan dari perancangan klinik Thibbun Nabawi agar masyarakat khususnya yang beragama Islam dapat melakukan pengobatan yang merupakan sunnah Rasulullah. Perlu adanya klinik Thibbun Nabawi di Pontianak berdasarkan minat masyarakat terhadap pengobatan Rasulullah. Konsep pada perancangan klinik Thibbun Nabawi ini adalah spiritual. Konsep ini diambil berdasarkan sifat pengobatan yang harus tenang dan banyak mengingat sang Maha Pencipta. Konsep spiritual diterapkan dengan bentuk tatanan kawasan yang terpusat dengan mushallah sebagai pusatnya. Suasana islami dapat tercipta didalam kawasan dengan memisahkan fungsi pengobatan laki-laki dan perempuan yang berada dibagian sisi mushallah. Penempatan Utilitas di setiap bangunan menggunakan sistem yang sederhana agar lebih mudah perawatannya sebagai kawasan terpusat. Struktur bangunan yang sederhana menyesuaikan dengan fungsi bangunan.   Kata Kunci: Kesehatan, Pengobatan Alternatif, Thibbun Nabaw

    Analisis Ekranisasi Manga “Kimetsu No Yaiba” ke dalam Film Anime Layar Lebar “Kimetsu No Yaiba: Mugen Reshha-Hen” Ditinjau dari Aspek Angle Kamera

    Get PDF
    Manga dan film anime layar lebar memiliki perbedaan dalam menyampaikan cerita secara visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perbedaan dalam ekranisasi manga "Kimetsu no Yaiba" ke dalam film anime "Kimetsu no Yaiba: Mugen Ressha-Hen". Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan fokus pada aspek angle kamera. Objek penelitian meliputi manga dan film anime tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekranisasi manga ke dalam film anime menghasilkan perubahan dalam aspek angle kamera, seperti penciutan, penambahan, dan perubahan yang bervariasi. Meskipun terdapat perubahan dalam angle kamera, penekanan pada adegan tidak mengubah alur cerita versi manga ke dalam film anime layar lebar. Perbedaan ini disebabkan oleh sifat media yang berbeda antara manga dan film anime layar lebar. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya angle kamera dalam ekranisasi serta peran yang dimainkannya dalam mempertahankan inti cerita.

    PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI MENGIKUTI PELATIHAN BREVET PAJAK A DAN B TERHADAP PILIHAN BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PAJAK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang)

    Get PDF
    ABSTRACTThis study aims to determine the effect of interest and motivation in attending tax brevet training a and b on career choices as a tax accountant. The population in this study were all accounting students class 2016 Islamic University of Malang. The sample used was some accounting students class 2016 Islamic University of Malang. The technique used in sampling is purposive sampling technique, the sample chosen is 137 respondents. The data were collected using a questionnaire method. The data analysis method used is multiple regression analysis with the help of SPSS software version 14 (Statistical Products and Service Solutions version 14). The test data used were simultaneous hypothesis testing (f), determination coefficient (R2), and partial hypothesis testing (t). The results showed that the independent variable simultaneously had a significant effect on the dependent variable. Based on the coefficient of determination test results, the value of Adjusted R2 Square is 88.9%, while the remaining 11.1% is influenced by other variables not included in this study. Based on the results of the partial test, all variables have an influence on the choice of a career as a tax accountant, interest and motivation to attend training have a positive effect on career choices as a tax accountant.Keywords: Interests, Motivation to Join Tax Brevet Training and Career Options as a Tax Accountan

    3D GaN nanoarchitecture for field-effect transistors

    Get PDF
    The three-dimensionality of 3D GaN field-effect transistors (FETs) provides them with unique advantages compared to their planar counterparts, introducing a promising path towards future FETs beyond Moore's law. Similar to today's Si processor technology, 3D GaN FETs offer multi-gate structures that provide excellent electrostatic control over the channel and enable very low subthreshold swing values close to the theoretical limit. Various concepts have been demonstrated, including both lateral and vertical devices with GaN nanowire (NW) or nanofin (NF) geometries. Outstanding transport properties were achieved with laterally contacted NWs that were grown in a bottom-up approach and transferred onto an insulating substrate. For higher power application, vertical FETs based on regular arrays of GaN nanostructures are particularly promising due to their parallel integration capability and large sidewall surfaces, which can be utilized as channel area. In this paper, we review the current status of 3D GaN FETs and discuss their concepts, fabrication techniques, and performances. In addition to the potential benefits, reliability issues and difficulties that may arise in complex 3D processing are discussed, which need to be tackled to pave the way for future switching applications

    Top-down GaN nanowire transistors with nearly zero gate hysteresis for parallel vertical electronics

    Get PDF
    This paper reports on the direct qualitative and quantitative performance comparisons of the field-effect transistors (FETs) based on vertical gallium nitride nanowires (GaN NWs) with different NW numbers (i.e., 1-100) and diameters (i.e., 220-640 nm) fabricated on the same wafer substrate to prove the feasibility of employing the vertical 3D architecture concept towards massively parallel electronic integration, particularly for logic circuitry and metrological applications. A top-down approach combining both inductively coupled plasma dry reactive ion etching (ICP-DRIE) and wet chemical etching is applied in the realization of vertically aligned GaN NWs on metalorganic vapor-phase epitaxy (MOVPE)-based GaN thin films with specific doping profiles. The FETs are fabricated involving a stack of n-p-n GaN layers with embedded inverted p-channel, top drain bridging contact, and wrap-around gating technology. From the electrical characterization of the integrated NWs, a threshold voltage (Vth) of (6.6 ± 0.3) V is obtained, which is sufficient for safely operating these devices in an enhancement mode (E-mode). Aluminium oxide (Al2O3) grown by atomic layer deposition (ALD) is used as the gate dielectric material resulting in nearly-zero gate hysteresis (i.e., forward and backward sweep Vth shift (ΔVth) of ~0.2 V). Regardless of the required device processing optimization for having better linearity profile, the upscaling capability of the devices from single NW to NW array in terms of the produced currents could already be demonstrated. Thus, the presented concept is expected to bridge the nanoworld into the macroscopic world, and subsequently paves the way to the realization of innovative large-scale vertical GaN nanoelectronics

    ANALISIS PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK USIA DUA TAHUN DARI SEGI SINTAKSIS MENGGUNAKAN KAJIAN MEAN LEIGHT OF UTTERENCE (MLU)

    No full text
    Bahasa merupakan sistem arbiter yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Manusia saling memahami satu sama lain dari bahasa yang diucapkannya. Penelitian ini dilakukan pada seorang anak yang berusia dua tahun. Anak ini bernama Ziyad Zafran Nugraha anak dari Bapak Heldi Nugraha dan Ibu Yati. Penelitian dilakukan untuk melihat kemampuan anak tersebut dalam berbicara dalam tiap ujarannya. Penelitian ini menggunakan teknik kajian Mean Length of Unterenncce (MLU). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara merekam kata-kata yang disampaikan oleh si anak dengan menggunakan telepon genggam. Metode yang digunakan adalah metode sadap dan catat, kemudian hasil rekaman dituliskan dan dianalisis. Cara menganalisis dengan melihat morfem dan sintaksis yang dipakai oleh anak.Kata kunci: Pemerolehan bahasa, Mean Length of Unterenncce (MLU), Morfem Language is an arbitrary system used by humans to communicate. Humans understand each other from the language they speak. This study was conducted on a child who was two years old. This child is named Ziyad Zafran Nugraha, the son of Mr. Heldi Nugraha and Mrs. Yati. The study was conducted to see the child's ability to speak in each utterance. This research uses the Mean Length of Unterence (MLU) study technique. The data collection technique was done by recording the words conveyed by the child using a mobile phone. The method used is the tapping and recording method, then the recording results are written down and analyzed. How to analyze by looking at the morphemes and syntax used by children.Keywords: Language acquisition, Mean Length of Unterence (MLU), Morphem

    KEDUDUKAN DAN KEKUATAN SAKSI PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK (PERSPEKTIF HUKUM ACARA PIDANA ISLAM DAN HUKUM ACARA PIDANA DI INDONESIA)

    Get PDF
    Keterangan saksi sangat diperlukan untuk mendukung proses persidangan dalam hal pembuktian perbuatan yang disangkakan kepada terdakwa. Menurut Pasal 1 ayat 26 KUHAP yang dimaksud dengan saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang dia dengar sendiri, dia lihat sendiri dan dia alami sendiri. Dalam Hukum Acara Pidana Islam juga mensyaratkan seorang saksinya dapat melihat dan berbicara. Namun terdapat problematika bagi seorang yang mengalami disabilitas sensorik, karena dia memiliki keterbatasan dalam salah satu fungsi dari panca indera. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana dengan seorang saksi penyandang disabilitas sensorik yang tidak mampu memenuhi salah satu syarat tersebut dapat diterima kesaksiannya dalam persidangan dan bagaimana kedudukan beserta kekuatan pembuktiannya dalam Hukum Acara Pidana Islam dan Hukum Acara Pidana di Indonesia, sehingga dituangkan menjadi judul “KEDUDUKAN DAN KEKUATAN SAKSI PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK (Perspektif Hukum Acara Pidana Islam Dan Hukum Acara Pidana di Indonesia).” Penelitian ini merupakan Penelitian Pustaka (library research) dengan pendekatan penelitian hukum normatif, penelitian hukum yang berfokus pada kaidah-kaidah atau asas-asas dalam arti hukum dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang bersumber dari peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, maupun doktrin dari para pakar hukum terkemuka. Dengan dasar teori pembuktian dan teori unus testis nulus testis. Teori unus testis nulus testis mempunyai kegunaan yaitu untuk mencari bukti-bukti lainnya yang ada kaitannya dengan perkara yang sedang berlangsung. Sementara teori yang digunakan untuk mengkaji masalah menggunakan teori pembuktian sebagai tolak ukur untuk menganilisis dalam perspektif hukum Islam. Hasil dari penelitian ini bahwa dalam Hukum Acara Pidana Islam dan Hukum Acara Pidana terdapat pesamaan yaitu keduanya menjelaskan secara jelas bahwa pembuktian dari saksi penyandang disabilitas sensorik bisa dengan tulisan maupun bahasa isyarat, meskipun dalam Hukum Acara Pidana Islam terdapat beberapa perbedaan mengenai kedua pembuktian tersebut, namun mayoritas ulama membolehkan memakai kedua cara pembuktian tersebut karena keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama seperti berbicara. Namun terdapat sedikit perbedaan didalam kedudukannya, menurut Hukum Acara Pidana Islam kedudukan saksi penyandang disabilitas sensorik hanya sebagai alat bukti keterangan saksi, sedangkan dalam hukum acara pidana ada dua yaitu sebagai alat bukti keterangan saksi dan petunjuk
    corecore