10 research outputs found

    Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Seksual Pra Nikah di SMA Negeri "Y" Kota Batam Tahun 2016

    Get PDF
    Premarital sexual behavior in adolescents is all behavior that is driven by the desire teenager well with the opposite sex or same-sex committed before their official relationship as husband and wife. Sexual objects could be someone else, people in the delusion, or self. Kinds of premarital sex among other things: kissing, necking, petting, intercourse. About 54% of the teenage single women had lost their virginity. The purpose of this study is to determine the relationship between Knowledge and Attitudes of Young Women With Pre-Marital Sexual Behavior In SMAN “Y” Batam 2016. In research using quantitative research with an analytical design using the cross-sectional approach, the samples of research use Probability Sampling Methods and techniques Simple Sampling with 218 respondents. The results of the research are most of the respondents have good knowledge about sexual behavior before marriage as many as 211 respondents (96.8%) and a positive attitude about the premarital sexual behavior of 132 respondents (60.6%). From the results of Chi-Square test knowledge study is p-value 0,001 > 0,05 and attitudes p-value 0.002 > 0.05. The conclusion of this research is There are Relationship Knowledge and Attitudes About Sexual Behaviour of Young Women Pre Marital In SMAN “Y” Batam

    EFFECT OF NATURE SOUNDS MUSIC THERAPY DURATION ON BLOOD PRESSURE AMONG PRIMIPAROUS POSTPARTUM WOMEN

    Get PDF
    Background: Postpartum blues rate for Asia is between 26-85%, while the prevalence in Indonesia is 50-70%. All postpartum women can experience stress, almost 80% of primiparous women experience feelings of sadness after childbirth. Stress can stimulate the sympathetic nerves to trigger the work of the heart and can trigger increased blood pressure. Music raises changes in brainwave status, stress hormones and affects the cardiovascular system. Nature sounds music is music that has a slow tempo and may cause relaxed and comfortable feelings. Objective: To prove the effect of natural music therapy duration on blood pressure among primiparous postpartum women. Method: This study used a true experimental design (pretest-posttest control group design). The sampling technique used Simple random sampling. The respondents of this study were primiparous postpartum women amounted to 39 mothers. The samples in this study were divided into three groups namely the treatment group of music therapy with 15 minutes duration, the treatment group of music therapy with 30 minutes duration and the control group. Analysis to test the effect of duration of nature sounds music on primiparous postpartum women used One-way ANOVA and Kruskall Wallis test Results: The result of study analysis showed that there was differences between systolic blood pressure and diastolic blood pressure with p-value 0,010 and 0,009 (p value <0,05)   Conclusion: There was an effect of duration of natural music therapy on blood pressur

    Effect Of Massage Therapy Towards Weight Gain On Stunting Toddlers

    Get PDF
    Stunting is a chronic nutritional problem occurringin toddlers, characterized by shorter height compared to children of their age. Massage therapy is known to providevarious benefits such as increasing endurance, increasing body weight, stimulating the Vagus nerve, increasing breast milk production, overcoming stomach pain, and improving sleep quality. This research employed Quasi-Experiment method with Two Groups Pre-test and Post-test design, by observing and giving treatment for 14 days. The research involved 20 stunting toddlers in Tanjung Riau, Batam as the samples. The research results revealed that there was an effect of giving massage therapy on weight gain in stunting toddlers. The Independent Sample T-test obtained a significant p-value of 0.033 (P < 0.05).Therefore, it can be concluded that there is an effect of giving massage therapy on weight gain in stunting toddlers

    Hubungan Pengetahuan Siswi Sekolah Dasar terhadap Kesiapan Dalam Menghadapi Menarche Tahun 2023

    Get PDF
    Kesiapan menghadapi menarche merupakan salah satu kondisi yang memerlukan penyesuaian fisik, psikologis dan sosial dari seseorang remaja putri. Faktor yang mempengaruhi kesiapan remaja dalam menghadapi menarche, salah satu faktornya adalah komunikasi ibu dengan anak tentang menstruasi dan kesehatan reproduksi dapat mendukung kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Kesiapan atau ketidaksiapan menghadapi menarche berdampak terhadap reaksi individual remaja putri pada saat datangnya menstruasi yang pertama Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V dan VI SDN 009 Botania Batam sebesar 73 orang. Pengambilan sampel secara Total Sampling  Pengumpulan data dengan observasi dan pembagian kuisioner. Uji statistik menggunakan uji parametrik Chi-square Hasil analisis univariat mayoritas pengetahuan responden cukup dengan jumlah 39 orang (53,4%) dan mayoritas responden siap dengan menarche dengan jumlah 55 orang (75,3%). Hasil analisis bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan siswi sekolah dasar terhadap kesiapan dalam menghadapi menarche. (p.value 0.000). Kesimpulan penelitian ini hubungan yang signifikan antara pengetahuan siswi sekolah dasar terhadap kesiapan dalam menghadapi menarche. Diharapkan agar pihak instusi pendidikan dapat menjalin kerja sama lintas sektoral dengan Intitusi Pelayanan Kesehatan dan Puskesmas dalam mempersiapkan siswi SD menghadapi menarche

    THE RELATIONSHIP OF TEENAGER KNOWLEDGE LEVEL ABOUT HIV/AIDS WITH HIV/AIDS PREVENTION BEHAVIOR DURING THE COVID-19 PANDEMIC AT SMA KARTINI, BATAM CITY

    Get PDF
    HIV continues to be a major global public health problem. A person infected with HIV will experience a gradual decline in immunity and will develop AIDS. The highest rates of HIV-infected cases were reported in the age groups of 25-49 years and 20-24 years. However, there is a surprising fact about the 15-19 year old group which is a group of teenagers. The risk of HIV infection in teenagers is caused by several factors. One of these factors is the level of knowledge. Teenager knowledge about free sex and HIV/AIDS transmission is still low. Based on data obtained from the P2P Division report of the Batam City Health Office, HIV cases has decreased compared to 2020 as many as 541 cases to 484 cases in 2021 with the largest distribution of cases in the Lubuk Baja District area with 245 HIV sufferers. The Covid-19 pandemic has hampered efforts to control disease, including controlling HIV/AIDS, especially in Batam City, including educational activities related to HIV/AIDS, which have stalled due to restrictions on mobility. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge of teenagers about HIV/AIDS with HIV/AIDS preventive behavior during the Covid-19 pandemic at SMAS Kartini, Batam City. This type of correlation research with cross sectional approach. Data were obtained from distributing questionnaires to students of SMA Kartini City, Batam aged 15-18 years, totaling 74 samples. The results showed that 36 respondents with good knowledge had good behavior in preventing HIV/AIDS transmission, 35 respondents (97.2%) and 1 respondent (2.8%). There are 29 respondents with sufficient knowledge, namely 28 respondents (96.5%) who behave well in preventing HIV/AIDS transmission and 1 respondent (3.5%). Lack of knowledge of 9 respondents, namely those who behave well in preventing the transmission of HIV/AIDS. There is no significant relationship between the level of knowledge and prevention behavior (p=1,000). In conclusion, there is no relationship between the level of knowledge of teenagers about HIV/AIDS with HIV/AIDS prevention behavior during the COVID-19 pandemic at SMAS Kartini, Batam City, in the 2021-2022 academic year

    MANAJEMEN KEBERSIHAN MENSTRUASI (MKM) PADA REMAJA SEBAGAI PENERAPAN PRILAKU MENJAGA KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN

    Get PDF
    Abstrak: Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) adalah pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. Akses menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama periode menstruasi, dan memiliki akses untuk pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi zoom, dan pada kegiatan ini diberikan kuesioner pada pre dan post untuk mengukur pengetahuan remaja tentang MKM pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat (pengabmas) yang dilakukan tentang MKM pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan didapatkan jumlah responden adalah remaja putri yang sudah mendapatkan menstruasi dengan usia 13-20 tahun sebanyak 32 orang,  dan mayoritas remaja berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (58%). Hasil Pre-test didapatkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi mayoritas dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 22 orang (70%) dan setelah penyuluhan lewat presentasi dan video interaktif post-test menunjukkan tingkat pengetahuan mayoritas memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 25 orang (78,5%). Abstract:  Menstrual Hygiene Management (MHM) is the management of hygiene and health when women experience menstruation. Women should be able to use sanitary pads, change them frequently during the menstrual period, have access to their disposal, and have access to toilets, soap and water to clean themselves in comfortable conditions with privacy maintained. The aim of this activity is to provide health education about MHM for Adolescents as the Application of Behavior Maintaining Personal and Environmental Hygiene. activities carried out with online media with the zoom application, and we’re given a questionnaire to pre and post to measure adolescent knowledge about MHM. The results of was found that 32 respondents were young women who had menstruated with the age of 13-20 years, and the majority of adolescents had high school education as many as 19 people (58%). The results of the pre-test found that the level of knowledge of young women about MHM was mostly 22 people (70%) and after counseling through post-test presentations and interactive videos showed that the majority level of knowledge had a good knowledge level of 25 people (78, 5%). Abstrak:Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) adalah pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. Perempuan harus dapat Akses menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama periode menstruasi, dan memiliki akses untuk pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi zoom, dan pada kegiatan inidiberikan kuesioner pada pre dan post untuk mengukur pengetahuan remaja tentang Menstruasi (MKM) pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat (pengabmas) yang dilakukan tentang Menstruasi (MKM) pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan didapatkan jumlah responden adalah remaja putri yang sudah mendapatkan menstruasi dengan usia 13-20 tahun sebanyak 32 orang,  dan mayoritas remaja berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (58%).Hasil Pre-test didapatkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi mayoritas dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 22 orang (70%) dan setelah dilakukan penyuluhan lewat presentasi dan video interaktif post-test menunjukkan tingkat pengetahuan mayoritas memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 25 orang (78,5%). 

    AKTUALISASI PERAN IBU HAMIL DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MELAKUKAN IMUNISASI TETANUS TOXOID DI PMB ATLANTIKA, AMD.KEB TANGKI SERIBU KOTA BATAM

    Get PDF
    World Health Organization (WHO) di seluruh dunia, pada tahun 2017 AKI di dunia mencapai angka 295.000 jiwa. Di Indonesia AKI 305/100.000 kelahiran hidup dan AKB 21,12/1000 kelahiran hidup. Infeksi tetanus adalah salah satu penyebab kematian ibu yang disebabkan oleh bakteri Clostriduim tetani karena persalinan yang tidak steril atau akibat luka yang diperoleh ibu hamil sebelum melahirkan. Salah satu rencana penurunan AKI dan AKB adalah rencana Sustainable Development Goals (SDGs) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi dengan menghilangkan tetanus (ETMN) antara ibu dan bayi di Indonesia. Program ini dapat dicapai salah satunya dengan cakupan imunisasi tetanus toxoid yang tinggi dan merata. Dalam melakukan imunisasi tetanus toxoid ibu harus mendapatkan sedikitnya dua kali suntikan selama kehamilan, guna melindungi bayi agar tidak terkena infeksi tetanus neonatorum. Tujuan dari penatalaksanaan kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran peran ibu hamil untuk meningkatkan partisipasi pada diri sendiri bahwa pentingnya imunisasi TT. Metode yang penulis gunakan dalam penatalaksanaan kasus yaitu teknik observasi deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada klien. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data dasar (primer) maupun data khusus yaitu dengan wawancara dan data sekunder dari dokumen seperti buku KIA ataupun catatan rekam medis dari ibu hamil pada Ny. E usia 37 tahun G3P2A0. Kesimpulannya berdasarkan hasil dari pengkajian, diharapkan ibu yang baru hamil pertama untuk lebih meningkatkan kesadaran untuk imunisasi sesuai jadwal dan untuk petugas kesehatan agar lebih banyak memberikan penyuluhan, konseling kepada ibu hamil tentang imunisasi TT.

    PEMBERIAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA NY. H SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI BPM MARLINA LIMBONG, AMD.KEB DI LEGENDA MALAKA KOTA BATAM

    Get PDF
    Kehamilan dan melahirkan adalah momen yang membahagiakan bagi setiap calon ibu di dunia. Namun, tak dipungkiri menjalani kehamilan dan persiapan melahirkan saat wabah covid-19 dapat menambah kecemasan sang ibu. Sebab, persiapan yang dilakukan menjadi lebih matang dan ada lebih banyak prosedur yang harus dijalankan, konsultasi kehamilan dapat dilakukan secara online atau melalui telepon sehingga pemeriksaan kehamilan tetap bisa dilakukan untuk melihat perkembangan bayi. Tujuannya yaitu untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan antenatal care pada masa pandemi covid-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis deskriptif, yang berupa penelitian dengan metode atau pendekatan study kasus. Dari hasil pengkajian Ny H usia 20 dan asuhan kebidanan yang sudah diberikan dan didapatkan bahwa semuanya dalam kondisi normal dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan metode 7 langkah Varney dan pendokumentasian SOAP. Dari Hasil setelah melakukan Asuhan Kebidanan di BPM Marlina Limbong, Amd.Keb asuhan kebidanan telah diberikan klien mengatakan merasa puas dan mengerti terkait asuhan yang didapatkan, dan memberikan manfaat yang besar bagi klien dan serta keluarga dan pada klien menganjurkan ibu untuk tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai yang telah ditetapkan kementerian kesehatan yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga kebersihan dan menjaga jarak. Serta menganjurkan ibu untuk melakukan test rapid sebelum melakukan proses persalinan. Kata kunci : Asuhan Kehamilan, Pandemi covid-1

    Hubungan Tingkat Pengetahuan Vulvae Hygiene pada Remaja saat Menstruasi Terhadap Kejadian Pruritus Vulvae di SMA Negeri 12 Kota Batam

    No full text
    Hubungan Tingkat Pengetahuan Vulvae Hygiene pada Remaja saat Menstruasi Terhadap Kejadian Pruritus Vulvae di SMA Negeri 12 Kota Bata

    Pengaruh Pendidikan Seks Terhadap Perilaku Tindak Kekerasan Seksual pada Siswa Kelas VII SMP N 34 Batam Tahun 2022

    No full text
    AbstrakPada masa remaja terjadi kematangan seksual yang menyebabkan keingintahuan terkait sesksualitas tinggi, sehingga pada masa ini diperlukan bimbingan dan pengarahan kepada remaja. Oleh karena itu baik orang tua guru atau pendidik harus memfasilitasi remaja untuk memperoleh informasi tentang pendidikan seks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendidikan seks mempengaruhi perilaku tindak kekerasan seksual,Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan secara cross sectional, populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 34 Batam. Adapun sampel penelitian ini berjumlah 31 orang sampel diambil menggunakan rumus slovin. Berdasarkan uji statistik hubungan usia dengan perilaku tindak kekerasan seksual diperoleh p value 0,609 > 0,05 berarti tidak ada hubungan antara usia dengan perilaku tindak kekerasan seksual, hasil uji statistik hubungan jenis kelamin dengan perilaku tindak kekerasan seksual didapatkan p value 0,326 > 0,05 berarti tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku tindak kekerasan seksual, sedangkan hasil uji statistik hubungan antara pengetahuan dengan perilaku tindak kekerasan seksual didapatkan p value 0,003<0,05 yang berarti ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan perilaku tindak kekerasan seksual, begitu pula hasil uji statistik hubungan sikap dengan perilaku tindak kekerasan seksual di dapatkan p value 0,004<0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku tindak kekerasan seksual.Kata Kunci: Pendidikan, Seksual, Pengetahuan, Perilaku, Kekerasan,  AbstractDuring adolescence, sexual maturity occurs which causes curiosity related to high sexuality, so that at this time guidance and direction are needed for adolescents. Therefore, both parents, teachers or educators must facilitate adolescents to obtain information about sex education. The purpose of this study was to determine whether sex education affects the behavior of acts of sexual violence. This study used quantitative analytical research with a cross sectional approach, the population of this study was all seventh grade students of SMPN 34 Batam. The sample of this study amounted to 31 samples taken using the slovin formula. Based on the statistical test of the relationship between age and sexual violence behavior, p value 0.609 > 0.05 means that there is no relationship between age and sexual violence behavior. there is no relationship between gender and behavior of acts of sexual violence, while the results of statistical tests of the relationship between knowledge and behavior of acts of sexual violence obtained p value 0.003 <0.05 which means there is a significant relationship between knowledge and behavior of acts of sexual violence, as well as test results Statistical relationship between attitude and behavior of acts of sexual violence was obtained p value of 0.004 <0.05, which means that there is a significant relationship between attitudes and behavior of acts of sexual violence.Keywords: Educational, Sexual, Knowledge, Behavior, Violenc
    corecore