11 research outputs found

    Hubungan Coping Self-Efficacy Dengan Parenting Stress Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Autism Spectrum Disorder (ASD)

    Get PDF
    Permasalahan dan keterbatasan pada anak ASD dapat menyebabkan terjadinya parenting stress pada orang tua dalam melakukan pengasuhan. Untuk meminimalkan dampak dari parenting stress, dibutuhkan suatu strategi dalam mengatasinya, salah satunya dengan coping self-efficacy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan coping self-efficacy dengan parenting stress pada orang tua yang memiliki anak Autism Spectrum Disorder (ASD). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain korelasional menggunakan teknik analisis Pearson Product Moment. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 orang tua yang memiliki anak ASD dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan adaptasi skala Coping Self-Efficacy Scale (α = .925) dan adaptasi skala Parenting Stress Scale (α = .832). Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson Product Moment menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar - .443 yang berada pada kategori sedang dengan nilai signifikansi (p) sebesar .000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara coping self-efficacy dengan parenting stress pada orang tua dengan anak ASD. Jadi, dapat disimpulkan bahwa coping self- efficacy berkaitan dengan parenting stress pada orang tua yang memiliki anak ASD. Kata Kunci : Autism Spectrum Disorder (ASD), Coping Self-Efficacy, Parenting Stres

    Evaluasi Kecukupan Nutrien Pakan Kelinci Bunting New Zealand White Pada Peternakan Kelinci di Kabupaten Blitar

    Get PDF
    Rabbit gestation production was expressed by litter size, there so many factor influence such as adequate nutrient. The aim of this study was to determine the nutrient adequacy of rabbit gestation. The method used is survey dan data were analyzed descriptively. Twenty Seven rabbit gestation were observed in this study. There were three components in this study, which calculates the consumption of dry matter, crude protein, and total digestible nutrient in lactating dairy cows with reference to Permentan 2014. This research showed that consumption of dry matter, crude protein, and total digestible nutrien was 185,58 g, 31, 84 g and 12,21 g. In conclution, the ration given to rabbit gestation was sufficient Dry Matter, Crude Protein, and Total Digestible Nutrient

    Pemanfaatan Cairan Pencuci Piring dan Garam Sebagai Alternatif Untuk Mendeteksi Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah

    Get PDF
    This study was conducted to determine the benefits of dishwashing liquid and cooking salt as a alternative for CMT fluids for subclinical mastitis testing in dairy cows in Udanawu sub-district, Blitar district. The materials used in this study were 12 dairy cows suffering from subclinical mastitis, paddle, CMT fluid, ,dishwashing liquid and cooking salt. This study used a randomized block design (RBD). The treatments were giving CMT fluids, a mixture of dishwashing liquid and 20%, 30%, and 40% of table salt on milk taken from each nipple that was placed on the paddle. The results of this study showed that there was a significant difference (P <0.05) for each concentration of dishwashing liquid mixture and cooking salt. The range of mean scores on the administration of CMT was 3.75 ± 0.25, the cairan pencuci piring mixture of cooking salt was 20% 1.67 ± 0.14, the mixture was 30% 2.92 ± 0.52, the mixture was 40% 3.42 ± 0.57. The conclusion of this study is that a mixture of cairan pencuci piring and cooking salt can be used as a substitute for CMT fluids which is cheap and easy to obtain and can serve as a guideline for dairy farmers to prevent subclinical mastitis in dairy cows

    Suplementasi Biji Semangka dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Fungsional Ayam Kampung

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi biji semangka dalam pakan ayam kampung untuk menghasilkan telur fungsional. Tujuan jangka panjang adalah memanfaatkan bahan pakan lokal untuk menghasilkan telur fungsional. Biji semangka sebagai sumber mineral organik digunakan untuk menghasilkan telur fungsional. Seratus butir telur ayam persilangan kedu-bangkok digunakan dalam penelitian ini.  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan dimana masing-masing ulangan terdiri 5 ekor ayam. Pakan perlakuan terdiri dari pakan basal +  level penambahan tepung biji semangka sebanyak 0% (P0), 0,05%(P1), 0,075% (P2) dan 0,1% (P3). Dapat disimpulakan bahwa suplementasi biji semangka berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap haugh unit sebesar 92,33, sedangkan pada tinggi putih telur P3 berpengaruh nyata (P<0,05) yakni sebesar 8 mm dan  mampu meningkatkan kandungan Fe dalam telur secara sangat nyata (P<0,01) dengan nilai 3,78 mg/100g. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suplemetasi  biji semangka sebagai sumber mineral Fe mampu meningkatkan kualitas telur fungsional.

    PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 3 BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKFaradila, Riska. 2017. Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN 3 Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:(1)Drs. Fauzi, M.Pd. (2) Linda Vitoria, S.Si., M.Sc.Kata Kunci: Berpikir Kritis, Hasil Belajar MatematikaKemampuan berpikir kritis mengandung makna sebagai kesiapan dalam pengambilan keputusan yang penuh pertimbangan. Berpikir kritis meliputi kemampuan memberi penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, memberi penjelasan lanjut serta mengatur strategi dan taktik. Semua aspek tersebut merupakan aspek-aspek yang dibutuhkan untuk mengikuti pembelajaran matematika. Penelitian ini mengangkat masalah adakah pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 3 Banda Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 3 Banda Aceh. Hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 3 Banda Aceh.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Dengan jenis penelitian kausal komparatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SDN 3 Banda Aceh yang berjumlah 90 siswa. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas Va yang berjumlah 30 orang.Pengumpulan data menggunakan angket/ kuesioner dengan skala Likert dan dokumentasi nilai hasil belajar kognitif matematika. Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas, dan uji linieritas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F hitung > F tabel atau 10, 398 > 4,20, maka tolak Ho dan terima Ha, artinya terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 3 Banda Aceh

    Daya Hambat Jus Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Agalactiae Dan Streptococcus Uberis Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah

    Get PDF
    Pengumpulan data penelitian dilakukan mulai 12 Februari 2014 sampai dengan 12 Maret 2014 di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya hambat jus daun kelor (Moringa oleifera) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae dan Streptococcus uberis penyebab penyakit mastitis pada sapi perah. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai zat antimikroba alami alternatif pengganti zat antimikroba kimia. Materi penelitian adalah bakteri Streptococcus agalactiae yang diperoleh dari stok bakteri di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, bakteri Streptococcus uberis yang diperoleh dari stok LSIH Universitas Brawijaya, jus daun kelor dan larutan Iodip. Metode yang digunakan pada penelitian adalah percobaan dengan menggunakan RAL yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah konsentrasi jus daun kelor 20%, 30% dan 40%, serta larutan Iodips (10%) sebagai pembanding. Variabel yang diukur adalah zona hambat pertumbuhan bakteri setiap perlakuan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus daun kelor (Moringa oleifera) dengan konsentrasi 20%, 30%, dan 40% memiliki kemampuan dalam menghambat bakteri Streptococcus agalactiae dan Streptococcus beris. Jus daun kelor (Moringa oleifera) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae dan Streptococcus uberis berbeda sangat nyata (P&lt;0,01) dengan larutan Iodip yang merupakan pembanding zat antimikroba. Nilai rata-rata diameter zona hambat bakteri Streptococcus agalactiae terhadap perlakuan P0, P1, P2, P3 secara berurutan 6,02 mm, 4,07 mm, 4,92 mm dan 5,48 mm. Sedangkan nilai rata-rata diameter zona hambat bakteri Streptococcus uberis terhadap perlakuan P0, P1, P2, P3 secara berurutan 5,22 mm, 3,13 mm, 4,36 mm dan 4,43 mm. Peningkatan konsentrasi jus daun kelor (Moringa oleifera) akan empengaruhi zona hambat yang terbentuk dimana semakin tinggi konsentrasinya maka semakin besar zona hambat yang terbentuk. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah jus daun kelor (Moringa oleifera) memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae dan Streptococcus uberis

    KARAKTERISASI BAKTERIOSIN YANG DIPRODUKSI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) DARI SUSU KUDA SUMBAWA

    Get PDF
    The purpose of this study was to analyze the bacteriocin produced by lactic acid bacteria (LAB) as an antibacterial. These bacteriocins can inhibit the growth of indicator bacteria such as Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Bacillus cereus. This study also studied the characterization of bacteriocin produced by LAB. The results showed that bacterial LAB species based on identification with Microbact KIT 12A and Microbact KIT 12B method were Streptococcus equinus 93,75% and bacteriocin produced could inhibit the growth of Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Bacillus cereus. The presence of inhibition of growth of these bacteria in the presence of the formation of clear zones around the colonies on the media Mueller Hinton Agar (MHA).The bacteriocin activity test remains active after heating to 80 ° C for 15 minutes, 30 minutes and 100 ° C for 15 minutes, 30 minutes. Bacteriocin is activated by 5% trypsin enzyme. The characterization of Streptococcus equinus is coccus shaped and Gram-positive, fermenting glucose

    Evaluasi Kecukupan Nutrien Pakan Kelinci Bunting New Zealand White Pada Peternakan Kelinci di Kecamatan Nglegok Blitar

    Get PDF
    Rabbit gestation production was expressed by litter size, there so many factor influence such as adequate nutrient. The aim of this study was to determine the nutrient adequacy of rabbit gestation in nglegok regency. The method used is survey dan data were analyzed descriptively. Twenty Seven rabbit gestation were observed in this study. There were three components in this study, which calculates the consumption of dry matter, crude protein, and total digestible nutrient in lactating dairy cows with reference to Permentan 2014. This research showed that consumption of dry matter, crude protein, and total digestible nutrien was 185,58 g, 31, 84 g and 12,21 g. In conclution, the ration given to rabbit gestation was sufficient Dry Matter, Crude Protein, and Total Digestible Nutrient

    Karakteristik Performa Reproduksi Ternak Kelinci

    Get PDF
    This study was conduced to determine the reproduction performance characteristics of rabbits in Ngelegok sub-district, Blitar district. The material used in this study was rabbits in 5 people's farms in Ngelegok sub-district, Blitar district. The method used in this research is interviews and surveys directly to the location of the rabbit farming business. The data collected are primary data derived from a survey of reproduction in livestock breeding rabbits as many as 5 people in the Ngelegok sub-district of Blitar district, then conducted direct interviews with breeders using a list of questions available on the sheet questionnaires. The results of the study showed that the first breeding male rabbits was at least 6 months old, while for female cattle the first mating age was at least 5 months. The litter size produced by each type of rabbit varies. Litter size between 4-12 rabbits per birth. S / C of each type of rabbits there is no difference, with 2 or 3 times a marriage, rabbits likely to experience a pregnancy. Lambing frequency rabbits around 4.5 to 6 times per year, while the distance mating rabbit for mating again at least 14 days and a maximum of 55 days. The conclusion that the reproduction performance of rabbits in the Ngelegok&nbsp;sub-district of Blitar District is good enough, but every kind of rabbits have different reproduction performance characteristics
    corecore