Twin Barge-Spar Hydrodynamic Interaction on Floatover Deck Installation

Jurnal ini berisi tentang instalasi floatover sebuah heavy weight topside deck pada fasilitas terapung minyak dan gas. Dalam penelitian ini bangunan apung yang ditinjau adalah SPAR dengan diameter 25m x tinggi 100 m dan 5m sarat air yang akan ditempatkan pada lokasi tertentu dengan tinggi gelombang signifikan (Hs) mencapai 3 meter, periode gelombang (Tp) bervariasi antara 6s sampai 10s, kecepatan arus 0.4 m/s, dan kecepatan angin 26 knots. Dengan pendekatan teknis secara benar maka konsep instalasi floatover dapat dilakukan daripada menggunakan metode instalasi heavy lift. Analisa floatover telah dilakukan menggunakan perangkat lunak MOSES dan hasilnya menunjukkan jenis instalasi ini dapat dikerjakan sebagai alternatif yang bagus untuk instalasi topside pada fasilitas terapung lepas pantai. Hasil untuk kondisi ekstrem saat instalasi menunjukkan nilai maksimum RMS roll, pitch, dan heave adalah 1.11 degree, 1.13 degree, dan 0.057g secara berurutan. Nilai maksimum tersubut terjadi saat tahap instalasi docking stage

A Holistic View of Legal Documentation from Shari'ah Perspective

The legal documentation having several features tends to make legal writing formal. This formality can take the form of long sentences, complex constructions, archaic and hyper-formal vocabulary, and a focus on content to the exclusion of reader needs. Some of this formality in legal writing is necessary and desirable, given the importance of some legal documents and the seriousness of the circumstances in which some legal documents are used. Yet not all formality in legal writing is justified in the Shariah point of view. It may sometimes to the extent that formality hinders reader comprehension, and do not reflect clear communication. This paper will explore some clauses of the legal documentation and analyze it check and balance from the Shariah perspective. In the second part of this paper, we will investigate some of controversial clauses that are deemed as prohibition elements. This paper conclude by proposing some suggestion in Islamizing the currently practice legal documentation in order to incorporate with the Shariah requirement.Legal documentation, rights and liabilities, Shariah requirement, prohibitions in legal documentation.

Are Islamic banks in Malaysia really ‘Islamic’?

Understanding the underlying wisdom of the origin of Muamalat could clear some misconceptions towards Islamic banks in Malaysia. These misconceptions arise when we talk about transformation from conventional bank to Islamic bank. The development process of Islamic banking and the services offered by Islamic banks may be similar to those of conventional banks with some exception that include general banking principles. Therefore this term paper combine both practitioners and academicians thoughts and ideas regarding the Islamic banking and finance operating mechanisms and its possible impacts to clear some common misgivings.Islamic banks, Malaysia, Islamic financial institutions, Misconceptions, Common misgivings

T A M A N W I S A T A A I R P A N A S K A L I A N G E T W O N O S O B O

Taman rekreasi adalah tempat yang digunakan orang pada umumnya untuk melakukan aktifitas yang bersifat menghibur / wisata. Mereka ingin mendapatkan hiburan untuk menyegarkan pikiran mereka setelah jenuh dengan rutinitas yang mereka jalani. Ada banyak macam jenis taman rekreasi. Dalam dunia pariwisata, umumnya dikenal beberapa jenis taman rekerasi, yaitu : taman rekerasi Alam, Bangunan dan Buatan. Taman rekreasi alam memanfaatkan keindahan alam untuk menarik pengunjung seperti, Gunung, Hutan / Hutan Lindung, Danau, Pantai, Laut, Sungai. Kemudian contoh taman rekreasi bangunan adalah Bangunan Bersejarah seperti Museum, Candi, Monumen, Benteng. Lalu yang termasuk taman wisata buatan adalah Kebun Binatang, Taman Buah, Taman Bunga, Kolam Renang (Water Boom, Water Park), Taman Mini, Taman Impian, dan lain-lai

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII MTs INTIBAHUSYSYUBBAN UJUNGSEMI KABUPATEN CIREBON

FAISHAL FAHMY: Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Problem SolvingTerhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII MTs Intibahusysyubban Ujungsemi Kabupaten Cirebon Kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu hal yang penting yang harus dicapai dalam pembelajaran matematika. Selama ini guru hanya mengutamakan kemampuan logis dan menghitung sehingga kreativitas dianggap bukanlah sesuatu yang penting dalam proses belajar mengajar. Metode pembelajaran Problem Solving merupakan metode pembelajaran yang memberikan keleluasaan berpikir secara aktif yang berpusat pada keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan kreativitas yang mana dapat membuat siswa lebih berhati-hati dalam mengenali tahap-tahap yang sesuai dengan proses pemecahan masalah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik respon siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran Problem Solving, untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan metode pembelajaran Problem Solving, serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode pembelajaran Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas VIII MTs Intibahusysyubban Ujungsemi Cirebon. Metode pembelajaran Problem Solving merupakan suatu cara mengajar dengan menghadapkan siswa kepada suatu masalah agar dipecahkan atau diselesaikan baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Dengan peran siswa secara aktif untuk ikut berpikir terhadap suatu masalah akan memicu siswa untuk berpikir mencari solusinya secara kreatif. Penelitian ini mengambil populasi seluruh siswa MTs Intibahusysyubban Ujungsemi Kabupaten Cirebon Tahun Pelajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 127 siswa, sedangkan sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah satu kelas yaitu kelas VIII dengan jumlah siswa 44. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen angket dan tes tulis uraian. Hasil penelitian ini didapat 31 siswa atau 70,45 % memberikan respon sangat baik, dan 13 siswa atau 29,55 % memberikan respon baik. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa terdapat hubungan linear antara metode pembelajaran Problem Solving dengan kemampuan berpikir kreatif siswa sebesar Ŷ = 1.208 X. Koefisien bernilai positif artinya terdapat hubungan positif antara metode pembelajaran Problem Solving dengan kemampuan berpikir kreatif siswa, semakin tinggi metode pembelajaran Problem Solving maka semakin meningkat kemampuan berpikir kreatifnya. Berdasrkan uji statistik didapat bahwa harga thitung = 17,507 lebih besar dari harga ttabel = 2,020. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Solving berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII MTs Intibahusysyubban Ujungsemi Kabupaten Cirebon. Kata kunci: Metode Pembelajaran Problem Solving, Kemampuan Berpikir Kreatif

KANDUNGAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN-KARAKTER PADA LAGU KEBUN BINATANG HASIL LOKAKARYA CIPTA LAGU ANAK DI RUMAH MIMPI BANDUNG. Fahmy Thohari 136040033

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalah rendahnya nilai karakter pada anak. Dewasa ini, pemberitaan pada media cetak maupun elektronik sering memaparkan betapa hancurnya nilai karakter anak-anak melalui tindakan asusila dan amoral di sejumlah wilayah. Contohnya sekelompok anak yang melakukan bullying pada temannya, mulai dari bullying verbal seperti penghinaan, dan ancaman, hingga bullying fisik seperti memukul, menendang dan meludahi. Adanya ketidakseimbangan desain pendidikan yang hanya memfokuskan pada pencapaian aspek kognitif semata dan mengabaikan aspek penanaman dan pembinaan nilai/sikap diduga sebagai penyebab munculnya degradasi moral. Untuk itu pendidikan nilainilai karakter perlu diberikan pada anak sebagai tindakan preventif. Untuk menanamkan niali-nilai pendidikan karakter pada anak membutuhkan perlakuan khusus. Karena anak cenderung masih memiliki keinginan untuk bermain dan berfantasi sesuai dengan dunia anak. Salah satu media dalam proses pendidikan anak salah satunya dengan musik dan lagu. Lagu anak yang baik adalah lagu yang menanamkan nilai-nilai pendidikan sehingga selain anak mampu menyanyikannya, menghapal syair dari lagu, anak juga mampu memahami maksud yang terkandung dalam sebuah nyanyian. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai “Kandungan Nilai-Nilai Pendidikan-Karakter Pada Lagu Kebun Binatang Hasil Kegiatan Lokakarya Cipta Lagu Anak di Rumah Mimpi Bandung.

ANALISIS KONFLIK MANUSIA DENGAN GAJAH SUMATERA (ELEPHAS MAXIMUS SUMATRANUS)DI KECAMATAN PEUNARON KABUPATEN ACEH TIMUR

Penelitian ini bertujuan menganalisis konflik manusia dengan gajah sumatera, memetakan kawasan konflik, menganalisis pengaruh pengetahuan, persepsi, kebiasaan, dan tindak lanjut penanggulangan konflik terhadap konflik yang terjadi, dan menganalisis persepsi masyarakat terhadap konservasi di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Pengambilan data dilakukan pada Bulan Juli sampai dengan September 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan wawancara terhadap 40 warga Bukit Tiga, Peunaron Lama, Peunaron Baru, Arul Pinang, dan 30 warga Lokop dan sekitarnya masyarakat di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Analisis data dengan menguunakan skala likert, aplikasi ArcGIS, regresi linear berganda, dan chi square. Hasil penelitian (1) daerah dengan frekuensi dan intensitas konflik paling tinggi hingga paling rendah adalah lokop, sri mulya, arul pinang, bukit tiga, peunaron lama, dan peunaron baru, (2) pemetaan daerah dengan konflik yang paling tinggi berada di daerah yang berbatasan dengan hutan, (3) nilai signifikasi pengetahuan 0,049 0,05, (4) nilai uji chi square terhadap persepsi adalah 0,836 > 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini, (1) desa yang berbatasan langsung dengan hutan memiliki tingkat konflik yang tinggi, (2) pengetahuan, persepsi, dan kebiasaan masyarakat berpengaruh terhadap konflik yang terjadi (3) persepsi masyarakat terhadap konservasi tidak berhubungan dengan frekuensi konflik. Kata Kunci : Analisis, konflik manusia dengan gajah sumatera, persepsi masyarakat

Silver/Polyethylene Glycol Nanocomposite Thin Films and its Biological Applications

The synthesis of silver nanoparticles with different sizes and concentrations was carried out using NaBH4 as a reducing agent and polyethylene glycol (PEG) as a stabilizer. The thin films of PEG embedded with Ag nanoparticles (Ag NPs) were deposited by electrospray deposition technique (ESD) and the morphology of subsequent prepared films was studied by AFM. Structure-property relationships of the colloid and subsequent films were discussed in dependence on the concentration of NaBH4. The synthesized Ag/PEG nanocomposite solution was characterized by UV-visible spectroscopy and Transmission electron microscopy (TEM). Chemical composition in the whole and on the surface of films were investigated by Fourier transform infrared (ATR-IR) and X-ray photoelectron microscopy (XPS), respectively. The UV-visible results indicate to the formation of spherical Ag NPs where the absorption peak was observed at wavelengths around 395 nm. TEM images showed the well dispersion of Ag NPs in the PEG matrix with average particle size of 13 nm.  Furthermore, the antimicrobial activity of the nanocmposite was studied. The Ag NPs released from the polymer matrix proven to have a significant antimicrobial activity against S. Pneumonia, B. Subtilis, E. Coli, and A. Fumigates

PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI MIKORIZA DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK TANAMAN NILAM (POGOSTEMON CABLIN BENTH.)

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk hayati mikoriza dan dosis pupuk kandang terhadap setek tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang dilakukan bulan September sampai Desember 2019. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial 4x4 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti yaitu dosis pupuk hayati mikoriza (0, 5, 10 dan 15 g tanaman-1) dan dosis pupuk kandang (0, 10, 20 dan 30 ton ha-1) dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Parameter yang diamati yaitu jumlah tunas setek, tinggi tunas setek 15, 30, 45 dan 60 HST, diameter tunas setek 15, 30, 45 dan 60 HST, jumlah daun 15, 30, 45 dan 60 HST, berat basah setek, berat kering setek, dan persentase akar terkolonisasi mikoriza. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis pupuk hayati mikoriza berpengaruh sangat nyata terhadap parameter panjang tunas setek 60 HST, jumlah daun 45 dan 60 HST, berat berangkasan kering dan persentase kolonisasi mikoriza, berpengaruh nyata terhadap parameter panjang tunas setek 30 dan 45 HST, diameter tunas setek 45 HST, jumlah daun 30 HST dan berat berangkasan basah. Dosis pupuk hayati mikoriza terbaik untuk pertumbuhan setek tanaman nilam terdapat pada dosis 15 g polibag-1. Hasil penelitian juga menunjukkan perlakuan dosis pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap parameter panjang tunas setek 60 HST, jumlah daun 45 dan 60 HST dan berat berangkasan tanaman. Dosis pupuk kandang terbaik untuk pertumbuhan setek tanaman nilam terdapat pada dosis 30 ton ha-1. Terjadi interaksi yang nyata antara dosis pupuk hayati mikoriza dan dosis pupuk kandang terhadap parameter berat berangkasan kering tanaman. Interaksi terbaik pada penelitian ini terdapat pada kombinasi dosis pupuk hayati mikoriza 15 g polibag-1 dengan dosis pupuk kandang 10 ton ha-1.Abstract. This study aims to determine the effect of mycorrhizal biofertilizer dosages and organic fertilizer dosage on cutting of patchouli (Pogostemon cablin Benth.) and the interaction between the two factors. This research was carried out in the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture and Agrotechnology Plant Physiology Laboratory, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh conducted from September to December 2019. Analysis of the data used in this study was a Block Random Design (BRD) 4x4 Factorial pattern with 3 replica. The factors studied were mycorrhizal biofertilizer dosage (0, 5, 10 and 15 g plant-1) and organic fertilizer dosage (0, 10, 20 and 30 tons ha-1) and continued with the Lowest Significant Difference (LSD) at the level 5%. The parameters observed were the number of cuttings buds, cuttings height of 15, 30, 45 and 60 DAP, cuttings diameter of 15, 30, 45 and 60 DAP, number of leaves 15, 30, 45 and 60 DAP, wet cuttings weight, dry cuttings weight, and the percentage of mycorrhizal colonized roots. The results showed the treatment of mycorrhizal biofertilizer dosage had a very significant effect on the parameters of the shoot length of 60 DAP cuttings, the number of leaves 45 and 60 DAP, the weight of the dry buds and the percentage of mycorrhizal colonization, significantly affected the parameters of 30 and 45 DAP cuttings, 45 DAP, leaf number 30 HST and wet wet weight. The best of mycorrhizal biofertilizer dosage for the growth of patchouli plant cuttings is at a dose of 15 g polybags-1. The results also showed that the treatment of manure dosages significantly affected the parameters of shoot length of 60 DAP, leaf numbers 45 and 60 DAP and plant weight. The best organic fertilizer dosage for the growth of patchouli plant cuttings is at a dose of 30 tons ha-1. There was a real interaction between mycorrhizal biofertilizer dosage and organic fertilizer dosage on the parameters of plant dry weight. The best interaction in this study was on a combination of 15 g mycorrhizal biofertilizer dosage with 10 tons ha-1 manure dosage of manure