5,920 research outputs found

    PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF LINTAS BUDAYA PADA SMEs DIKALANGAN PEMUDA INDONESIA DAN MALAYSIA*

    Get PDF
    Kelompok wirausahawan (entrepreneur) dalam membangun kehidupan masyarakat telah membuktikan keberhasilannya dengan efektif di beberapa negara. Kehadiran kelompok wirausahawan di Indonesia dan Malaysia telah membangun nilai strategis. Tidak hanya sekedar menciptakan kesejahteraan masyarakat, melainkan telah membangun komunitas usaha masyarakat yang didasari oleh simbiosis mutualistik antara dua negara serumpun ini. Sejauh ini kelompok wirausahawan di kedua negara, sebagian besar baik di Indonesia maupun di Malaysia, lebih banyak lahir relatif tidak sistematis. Kondisi ini tidak bisa dipertahankan untuk jangka panjang, harus ada usaha membangun budaya usaha khususnya di kalangan generasi muda. Makalah ini akan membahas dua aspek penting yakni pertama, merumuskan model jaringan usaha pada komoditi kreatif di kalangan generasi muda antar bangsa. Kedua, merumuskan strategi pembinaan wirausaha muda dengan menempatkan potensi ASEAN sebagai pasar potensial industri kreatif di kalangan anak muda di Indonesia dan Malaysia. Metode penulisan bersifat deskriptif analisis dengan mengkaji potensi dan masalah yang dihadapi (SWOT Analisys) di kedua kota terpilih, yakni Bandung dan Kualalumpur, baik pada sumber data primer maupun sekunder. Fokus kajian lebih dipusatkan pada studi perilaku komunal formal (sosiologis yuridis) baik melalui pola interlasi langsung maupun media elektronik. Kata kunci: pembinaan wirausaha, industri kreatif, jaringan usah

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI PEDESAAN MELALUI UKM (Studi Kasus di Desa Sukamaju, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini, adalah (a) bagaimana pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pedesaan (PNPM Mpd); (b) bagaimana dampak program pemberdayaan, terhadap usaha pemberantasan kemiskinan masyarakat pedesaan; (c) faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan program tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, dengan pendekatan kualitatif terhadap pelaksanaan PNPM Mpd di Desa Sukamaju Kabupaten Sukabumi. Adapun yang menjadi informan adalah tokoh-tokoh masyarakat, dan pelaku usaha objek sasaran. Sedangkan yang menjadi informan kunci, adalah pelaksana pemberdaya pada program tersebut dalam hal ini dinas terkait di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Hasil penelitian, adalah (a) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mpd) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat, dalam usaha mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) dan pengurangan angka kemiskinan secara terpadu pada kawasan luar Bandar; (b) pelaksanaan bantuan pinjaman modal UKM di Desa Sukamaju, telah menunjukkan keadaan yang cukup berarti. Hal ini ditunjukan dengan perkembangan modal yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, dan memberikan kenaikan pendapatan bagi kelompok sasaaran di Desa Sukamaju; (c) program yang dilaksanakan tidak terbebas dari berbagai faktor penghalang yang mengambil bagian dalam memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan. Dalam pelaksanaan program PNPM Mpd di Desa Sukamaju, didapat beberapa faktor penghalang terutama kesadaran masyarakat. Sedangkan faktor eksternal terutama sokongan sumberdaya program yang disediakan oleh pemerintah baik dana, teknologi, maupun manusia (pendamping). Kata Kunci: PNPM Ppd, pemberdayaan masyarakat, kemiskina

    KAJIAN HUKUM TENTANG HAK CIPTA SEBAGAI OBJEK JAMINAN FIDUSIA

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaturan hak cipta menurut hukum Indonesia dan bagaimana pengaturan Hak Cipta yang dapat dijadikan sebagai obyek jaminan fidusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dan disimpulkan: 1. Pengaturan hak cipta dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 lebih memberikan perlindungan hukum bagi pencipta, pemegang hak cipta dan hak terkait terlebih dalam hal pemanfaatan ekonomi hak cipta dan hak terkait yang sebelumnya tidak di atur dalam UUHC 2012. Antara lain yaitu pengaturan dalam Padal 16 ayat (1 dan 3), hak cipta merupakan benda bergerak tidak berwujud dapat dijadikan obyek jaminan fidusia. 2. Hak Cipta dapat dijadikan obyek jaminan fidusia di dalam Pasal 16 ayat (4) dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam hal ini adalah undang-undang jaminan fidusia dan undang-unang perbankan. Hak cipta merupakan benda bergerak tidak berwujud dapat dijadikan obyek jaminan fidusia (Pasal 16 ayat (1 dan 3), telah memenuhi persyaratan dalam undang-undang jaminan fidusia dimana dalam Pasal 1 ayat (2) yang menjadi obyek jaminan fidusia adalah jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. (Pasal 2 dan 3). Hak cipta sebagai obyek jamian fidusia merupakan hal yang baru sehingga pihak bank tidak serta merta dapat melaksanakannya karena perlu penjabaran yang lebih lanjut dalam peraturan seperti untuk menilai hak cipta yang dijadikan obyek jaminan apakah benar-benar memiliki. Kata kunci: Hak cipta, objek jamina

    Vintage Capital and the Dynamics of the AK Model

    Get PDF
    This paper analyzes the equilibrium dynamics of an AK-type endogenous growth model with vintage capital. The inclusion of vintage capital leads to oscillatory dynamics governed by replacement echoes, which additionally influence the intercept of the balanced growth path. These features, which are in sharp contrast to those from the standard AK model, can contribute to explaining the short-run deviations observed between investment and growth rates time series. To characterize the convergence properties and the dynamics of the model we develop analytical and numerical methods that should be of interest for the general resolution of endogenous growth models with vintage capital.

    DNS++: Dynamic Name Resolution with Homomorphic Encryption Based Privacy

    Get PDF
    This paper presents DNS++, a re-design of the Internet's name resolution system that addresses dynamic information and privacy. DNS++ uses a pub/sub overlay to send updates about a given service to interested clients, allowing them to (re)select between replicas according to their requirements, as updates about services and their features dynamically change. Since third-party brokers in the overlay are not always trusted for the confidentiality of the content flowing through them, clients' privacy is preserved in DNS++ through homomorphic encryption. Brokers are prevented from accessing encrypted service information but can perform homomorphic match and forward service updates to relevant clients through the overlay accordingly. Assuming that forwarding tables in each broker are implemented via ordered data structures, the time required for adding a new client's subscription, and to perform homomorphic match between existing subscriptions and service updates, would grow logarithmically with the number of entries within a table. This is shown by our performance evaluation, which confirms that DNS++ is feasible to be deployed with an acceptable performance overhead

    Evaluator services for optimised service placement in distributed heterogeneous cloud infrastructures

    Get PDF
    Optimal placement of demanding real-time interactive applications in a distributed heterogeneous cloud very quickly results in a complex tradeoff between the application constraints and resource capabilities. This requires very detailed information of the various requirements and capabilities of the applications and available resources. In this paper, we present a mathematical model for the service optimization problem and study the concept of evaluator services as a flexible and efficient solution for this complex problem. An evaluator service is a service probe that is deployed in particular runtime environments to assess the feasibility and cost-effectiveness of deploying a specific application in such environment. We discuss how this concept can be incorporated in a general framework such as the FUSION architecture and discuss the key benefits and tradeoffs for doing evaluator-based optimal service placement in widely distributed heterogeneous cloud environments
    corecore