14 research outputs found

    Perubahan morfologis dan anatomis kelapa sawit pada rezim air dan salinitas berbeda

    Get PDF
    Salinitas tinggi dan genangan dapat terjadi pada tempat dan waktu yang sama; meskipun demikian pemahaman terhadap pengaruh kedua kondisi tersebut terhadap pertumbuhan, respon morfologis, dan anatomis kelapa sawit masih sedikit. Telah dilakukan penelitian dengan mengkombinasikan 2 aras salinitas (non salin dan salin) dan tiga taraf genangan (tanpa genangan, interval genangan 2 minggu, dan interval genangan 4 minggu). Penelitian dilakukan dalam pot selama 4 bulan dengan bahan tanam kelapa sawit berumur 4 bulan. Parameter pertumbuhan dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada jenjang nyata 5%. Pengamatan visual secara langsung dan pembuatan preparat melintang akar dilakukan untuk mengetahui perubahan morfologi dan anatomi tanaman. Hasil analisis menunjukkan salinitas tinggi dan genangan konsisten menurunkan parameter pertumbuhan kelapa sawit. Salinitas tinggi dan genangan tidak secara konsisten mengubah rasio luas masing-masing jaringan penyusun akar primer, sekunder, dan tersier. Kelapa sawit membentuk pneumatophore dan saluran aerenkima pada kondisi genangan, baik non salin maupun salin. Mekanisme adaptasi terhadap genangan tersebut dapat menurunkan pengaruh negatif cekaman salinitas tinggi. High salinity and waterlogging can occur at the same place and time; however, the effects of these two conditions on growth, morphological, and anatomical responses of oil palm was not fully understood. A research had been done by combining two levels of salinity (non saline and saline) and three levels of waterlogging (without waterlogging, two-week waterlogging intervals, and four-week waterlogging intervals). The study was conducted in pots for 4 months used 4 months old oil palm planting material. The growth parameters were analyzed by analysis variance continued by Duncan multiple-range test at 5% level of convidence. The morphological and anatomical changes of plants were observed trought direct observation and root cross section. The results showed that high salinity and waterlogging consistently decreased the oil palm growth parameter. High salinity and waterlogging did not consistently change the ratio of the area of each primary, secondary, and tertiary root tissue. Palm oil formed pneumatophores and aerenchyma under both non saline and saline waterlogging. Adaptation mechanisms to these waterlogging could reduce the negative effects of high salinity stress

    CHALLENGES AND GAP CAPACITY OF PALM OIL FARMERS IN ACCESSING DIGITAL EXTENSION AND ASSISTANCE SERVICES

    Get PDF
    Palm oil cultivation practices in the future must adopt good agricultural practices (GAP) to ensure sustainability and market acceptance. If farmers fail to implement GAP, they will face the threat of being marginalized and even eliminated from the supply chain. Extension services can be a means of disseminating information regarding the palm oil GAP. With the development of ICT, opportunities have opened up to use digital platforms as a medium for extension. In this research, a socio-economic and demographic characteristics of farmers for digital-based extension services was studied. Farmer data from four locations namely East Kotawaringin, Paser, Sekadau, and Central Mamuju were collected. Data from each parameter component at each location was analyzed for variance (Anova) at a 5% level of significance. The results show that the level of education is directly proportional, while age is inversely proportional to the level of ownership of smartphones as a means of digital education. The existence of farmer groups increases the percentage of conventional extension received by farmers, and where farmers also get information regarding the availability of digital extension materials. The variations in the level of importance and type of information needed by farmers are caused by the development phases of oil palm plantations. Recommendations for overcoming challenges and reducing the gap in farmer capacity in accessing digital extension is development of an integrated digital platform specifically for extension on oil palm cultivation that is adaptive to the needs of farmers and to various digital tools to enhance dissemination

    PEMBUATAN FILM DOKUMENTER PERTAMBANGAN MINYAK SECARA TRADISIONAL DENGAN JUDUL “THE EXISTENCE FROMOLD WELL” (EKSISTENSI DARI SUMUR TUA)

    Get PDF
    2009. Pembuatan film dokumenter ini bertujuan: (1)menunjukan tentang masih adanya pertambangan minyak secara tradisional kepada masyarakat luas. (2) merancang desainmedia promosiyang tepat guna menunjang produksi film dokumenter The Existence From Old Well. Penelitian dalam hal ini difokuskan pada pengumpulan data, dengan cara melakukan wawancara langsung dengan penambang minyak tradisional maupun pemerintah setempat yang berkompeten. Data-data yang dikumpulkan diantaranya adalah: (1) jumlah penambang minyak yang masih aktif, (2) jenis minyak yang didapatkan (3)penjualan dan penggunaan minyak. Data yang diperoleh, diolah menjadi suatu rancangan untuk menciptakan alur cerita sebuah film dokumenter. Konsep Tugas Akhir ini dijabarkan dalam lima bab dan lampiran yaitu, pendahuluan, identifikasi data, konsep Kreatif perancangan dan perencanaan media, visualisasi karya dan penutu

    PEMBANGUNAN SISTEM REKOMENDASI PEMUPUKAN BERBASIS WEB BAGI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT

    Get PDF
    Kelapa sawit merupakan tanaman perennial yang membutuhkan ketercukupan nutrisi sepanjang tahun. Penyediaan nutrisi tanaman melalui pemupukan harus sesuai dengan kebutuhan spesifik kelapa sawit. Pengetahuan tentang jenis pupuk, perhitungan dosis, dan penaksiran karakteristik iklim sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pemupukan. Penentuan rekomendasi pemupukan melalui analisis tanah dan daun seringkali tidak dapat dilakukan oleh petani akibat faktor biaya dan pengetahuan yang terbatas. Penentuan jenis, dosis, dan waktu pemupukan ditentukan oleh factor internal dan eksternal tanaman. Pembangunan sistem rekomendasi melibatkan 3 domain pengetahuan pemupukan kelapa sawit, yaitu domain tanah, tanaman, dan iklim. Perhitungan kebutuhan nutrisi didasarkan pada defisit antara unsur pemasok dan unsur penghilang nutrisi pada agroekosistem kelapa sawit. Langkah penentuan dosis pupuk diawali dari perhitungan defisit nutrisi, identifikasi jenis pupuk penyuplai nutrisi, penentuan aturan matematis, dan penentuan waktu pemupukan berdasarkan data iklim. Sistem rekomendasi pemupukan kelapa sawit ditampilkan dengan format antarmuka berupa website (http://smartferti.com/)

    SMARTFERTI, SISTEM PAKAR PEMUPUKAN KELAPA SAWIT BERBASIS ANDROID

    Get PDF
    ABSTRACTKnowledge of good fertilization for oil palm on smallholder farmers is still limited.The availability of fertilizer knowledge both from primary sources and in theliterature as a secondary source, does not make it easy for farmers. An expert system is built in the form of a mobile application to implement the available knowledge base to provide fertilizer recommendations. The oil palm fertilization expert system in this research is called SmartFerti. SmartFerti is developed with a reasoning approach using a forward chaining method. The application design is based on the type of nutrients, planting density (stand per hectare, SPH), land area, type of fertilizer, and location. SmartFerti was built using 8 knowledge bases collected from reputable sources which were processed to obtain conclusions. SmartFerti provides fertilizer recommendations which include doses per semester and application time for 11 provinces in Indonesia. Nutrients that can be recommended include nitrogen, phosphorus, potassium, calcium, and magnesium. SmartFerti fertilization expert system uses an android-based interface built using App Inventor 2,0 (www,appinventor,mit,edu)

    Pemanfaatan Aplikasi SawitKita (Smallholders Assisted With Information Technology) dalam Mendukung Penerapan Good Agricultural Practices (GAP)

    Get PDF
    Di era digital saat ini, terbuka peluang mekanisme penyuluhan baru berbasis platform digital. Penelitian ini memiliki nilai kebaruan yaitu memberikan kontribusi pada pengembangan komunikasi massa dalam penggunaan media baru berbasis internet oleh petani. Metode deskriptif analitis digunakan untuk menganalisis fitur aplikasi SawitKita untuk mengetahui kebermanfaatan dan media pendamping dalam penerapan Good Agriculture Practices (GAP). SawitKita (Smallholders Assisted with Information Technology) merupakan sebuah aplikasi teknologi informasi dan komunikasi berbasis android yang menjadi media transfer informasi antara pekebun dengan pakar dan praktisi kelapa sawit. SawitKita dapat digunakan dalam mode online dan offline.  SawitKita menyediakan sistem pakar yang dapat mendampingi pekebun dalam mengambil keputusan operasional kebun sesuai dengan prinsip GAP. Fitur yang disajikan dalam halaman utama SawitKita terdiri dari 3 pilar utama yang terintegrasi dalam satu aplikasi. Pertama, Sistem pakar yang tersedia saat ini meliputi sistem pakar persiapan lahan (LahanKita), pembibitan (BibitKita), pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPTKita), pemupukan (FertiKita), pengelolaan panen (PanenKita), dan administrasi keuangan (DanaKita). Kedua, Learning Management System (LMS) yaitu SawitKita Learning. Ketiga, fitur diskusi online HelloPlanters

    The Level of Knowledge about the Concept of Music Copyrights and the Perceptions of Consequences about Illegal MP3s Downloading: the Case of Music Consumers in Jakarta

    Get PDF
    The Level of Knowledge about the Concept of Music Copyrights and the Perceptions of Consequences about Illegal MP3s Downloading: the Case of Music Consumers in Jakarta
    corecore