118 research outputs found

    Perlindungan Hukum Hak-Hak Masyarakat Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah di Kota Jambi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap, mengkaji, dan memahami kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah ditinjau dari aspek normatif, lebih khusus mengkaji tentang perlindungan hukum hak-hak dan peran serta masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis secara normatif kebijakan dan strategis pola pemanfaatan ruang wilayah Kota Jambi berdasarkan Perda RTRW Nomor 10 Tahun 2013, dan untuk menganalisis perlindungan hukum dan keberpihakan terhadap hak-hak masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan. Metode Pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan normatif.Jenis pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konsep (conceptual approach), pendekatan analitis (analytical approach), dan pendekatan historis (historical approach).  Hasil penelitian setelah dianalisis secara normatif dan kualitatif, menunjukkan bahwa secara konseptual hak-hak individu dan masyarakat telah diatur dan dilindungi oleh Konstitusi Negara, yaitu UUD 1945 maupun oleh berbagai peraturan perundang-undangan, terutama yang mengatur tentang Penataan Ruang (Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007, Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010, dan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010). Selain itu juga Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan bahwa setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus melibatkan masyarakat. Demikian pula halnya dengan Perda RTRW Nomor 10 Tahun 2013 telah mengatur dan melindungi secara jelas hak dan kewajiban masyarakat, akan tetapi keterlibatan masyarakat dalam penyusunan RTRW  hanya sebatas konsultasi publik saja. Padahal bentuk partisipasi masyarakat menurut Undang-undang dan Peraturan Pemerintah bukan hanya sebatas konsultasi publik akan tetapi peran serta  dalam menyusun dan merencanakan penataan ruang tersebut. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Jambi dalam rangka memberikan perlindungan hukum hak-hak masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan dengan baik, maka perlunya melakukan peninjauan kembali, dan keikutsertaan masyarakat harus diutamakan

    Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keluarga untuk Memberikan Dukungan Kepada Klien Diabetes Mellitus dalam Menjalani Diet

    Full text link
    The purpose of this research was to determine the factors that influence family for giving support to clients with diabetes mellitus in diet therapy. Methodology of this research was a descriptive correlative with cross sectional approach. The number of sample is 106 respondents who have diabetes mellitus at areas of Puskesmas Harapan Raya. The sample were taken proportionate stratified random sampling technique. The measurement tool of this research is questionnaires which consist of 32 quesionnaire of family support. This research used chi squre test as bivariate analysis and logistic regresision for multivariate analysis. The results of this research show there were relationship between the level of family knowledge (p value = 0,000 ), family practice (p value = 0,000), socio economic status (p value = 0,006) and compliance of diet therapy. The results also shows there are no relationship between the stage of family development (p value = 1,000), family emotion (p value = 1,000), spiritual (p value =0,302), socio cultural (p value = 0,621) and compliance of diet therapy. The result of test shows the highest factors to influence family to give support to client with diabetes mellitus in diet therapy is family knowledge with Exp(B) 65,985. It is suggested to health care providers of Puskesmas to involve family in nursing threatment of client with diabetes mellitus. Keywords : Diabetes mellitus, Diet, Famil

    Pelayanan Sosial Bagi Remaja Putus Sekolah

    Get PDF
    Setiap anak Indonesia berhak mendapatkan pendidikan untuk pengembangan potensi, minat dan bakat dirinya agar mereka kelak dapat menjadi penerus bangsa yang memiliki kemampuan intelektual sehingga dapat dijadikan sumber daya manusia yang berpotensi dalam memimpin bangsa dan negara kearah yang lebih baik. Namun banyak faktor yang akhirnya membuat anak-anak Indonesia mengalami putus sekolah. Faktor-faktor yang menyebabkan remaja putus sekolah adalah ekonomi keluarga, kurangnya kemampuan dan minat remaja dalam mengikuti pendidikan di sekolah, kondisi tempat tinggal remaja, pandangan masyarakat terhadap pendidikan, adat istiadat dan ajaran-ajaran tertentu. Remaja putus sekolah merupakan masalah sosial yang harus mendapatkan perhatian khusus, karena dampak yang ditimbulkan tidak lagi hanya dirasakan oleh individu remaja itu sendiri, tetapi juga oleh masyarakat. Dampak yang ditimbulkan yaitu pengangguran, kriminalitas, kemiskinan dan kenakalan remaja. Diperlukan upaya penanganan remaja putus sekolah untuk mengurangi dampak negatif yang mereka timbulkan. Dalam upaya mengurangi remaja putus sekolah, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pelayanan sosial. Pelayanan sosial tersebut bertujuan agar remaja putus sekolah tetap mendapatkan pendidikan di luar sekolah yang dapat dijadikan bekal untuk memperoleh pekerjaan sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Pelayanan sosial yang diberikan tentunya harus sesuai dengan kebutuhan remaja putus sekolah. Pelayanan sosial yang dapat diberikan yaitu berupa pembinaan bagi remaja putus sekolah melalui bimbingan. Bimbingan yang diberikan yaitu bimbingan mental agama, bimbingan sosial dan fisik, bimbingan keterampilan dan Praktek Belajar Kerja (PBK)

    Interpretive structural model of key performance indicators for sustainable manufacturing evaluation in automotive companies

    Get PDF
    This paper aims to analyze the interrelationships among the key performance indicators of sustainable manufacturing evaluation in automotive companies. The initial key performance indicators have been identified and derived from literature and were then validated by industry survey. Interpretive structural modeling (ISM) methodology is applied to develop a hierarchical structure of the key performance indicators in three levels. Of nine indicators, there are five unstable indicators which have both high driver and dependence power, thus requiring further attention. It is believed that the model can provide a better insight for automotive managers in assessing their sustainable manufacturing performance

    Key performance indicators for sustainable manufacturing evaluation in automotive companies

    Get PDF
    The automotive industry is regarded as one of the most important and strategic industry in manufacturing sector. It is the largest manufacturing enterprise in the world and one of the most resource intensive industries of all major industrial system. However, its products and processes are a significant source of environmental impact. Thus, there is a need to evaluate sustainable manufacturing performance in this industry. This paper proposes a set of initial key performance indicators (KPIs) for sustainable manufacturing evaluation believed to be appropriate to automotive companies, consisting of three factors divided into nine dimensions and a total of 41 sub-dimensions. A survey will be conducted to confirm the adaptability of the initial KPIs with the industry practices. Future research will focus on developing an evaluation tool to assess sustainable manufacturing performance in automotive companies

    STUDI PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN PERKOTAAN

    Get PDF
    Pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan jalan mengakibatkan peningkatan titik-titik kemacetan khususnya di wilayah perkotaan. Di era modernisasi kemacetan telah melekat dengan perkotaan sehingga dianggap bahwa kemacetan tidak akan mungkin pernah dihilangkan namun dapat diturunkan. Salah satunya adalah dengan penerapan angkutan umum berbasis massal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja ruas jalan di Jalan Flamboyan Raya yang merupakan salah satu jalan yang sering mengalami kemacetan karena merupakan jalan yang berada di lokasi pusat jual beli yaitu Pasar Melati. Tingginya hambatan samping seperti pejalan kaki ataupun penyeberang jalan, serta kendaraan yang berhenti ataupun parkir turut menyumbang dampak terhadap kemacetan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi penelitian masih memiliki kinerja yang relatif baik yang dibuktikan dengan nilai Derajat Kejenuhan (DS) yaitu 0,26. Namun tidak menutup kemungkinan akan mengalami peningkatan di tahun-tahun berikutnya. Proyeksi pertumbuhan nilai Derajat Kejenuhan (DS) dilakukan dengan menggunakan nilai faktor pertumbuhan lalu lintas untuk jalan perkotaan yaitu 4% menujukkan akan terjadi peningkatan nilai Derajat Kejenuhan hingga tahun 2030

    Pengujian Soal Berbasis HOTS pada Pembelajaran Sejarah di Sekolah IT Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan mengenai Pengujian Soal Berbasis HOTS pada pembelajaran sejarah sebagai bentuk implementasi pembelajaran inovatif yang dilaksanakan di Sekolah Islam Terpadu Raudhatul Ulum Sakatiga. Jika melihat kurikulum 2013, adanya bentuk penilaian pada hasil capaian belajar siswa tidak hanya pada pengetahuan saja, namun juga pada aspek afektif dan psikomotorik. Hasil penilaian tersebut juga sebagai bentuk laporan dari semua rangkaian belajar siswa dalam jenjang pendidikan sebagai deksripsi kompetensi masing-masing siswa. Adapun metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode eksperimen dimana siswa sebagai subjek dan melakukan percobaan soal berbasis HOTS secara langsung. Selain itu juga dengan menggali informasi dari sumber-sumber buku, serta sumber jurnal, artikel maupun sumber internet lainnya yang sesuai dengan ketentuan dalam rangka menperoleh informasi yang sesuai dengan tema yang dibahas. Sejalan dengan pembelajaran inovatif masa kini dimana dalam aspek kognitif atau pengetahuan hal yang diukur adalah berkaitan dengan konsep berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah serta mempunyai kemampuan yang kreatif dan inovatif. Pada keterampilan lainnya adalah kemampuan dalam segi afektif dan psikomotorik, siswa melakukan penyesuaian diri dan memiliki bentuk komunikasi yang baik dan keterampilan diri dalam kolaborasi dan mampu membawa diri dalam kerjasama tim dengan baik.
    • …
    corecore