Share : Social Work Journal
Not a member yet
    213 research outputs found

    TINJAUAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS) DI AFRIKA: LITERATUR REVIEW

    Get PDF
    Studi ini bertujuan untuk mereview berbagai literatur mengenai topik Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Afrika melalui pendekatan Bibliometrik. Pencarian artikel dibatasi sejak 2020-2021 melalui database Scopus, dan ditemukan sejumlah 835 artikel yang membahas topik yang dimaksud, setelah dilakukan proses seleksi maka ditetapkan sebanyak 621 artikel yang dianggap relevan dalam studi ini. Berdasarkan pemetaan network dan density visualization terdapat 5 kluster yang terdiri dari 118 kata kunci atau konsep dan diketahui 6 topik dominan yang sering dikaji berhubungan dengan SDGs di Afrika yaitu 1) Sustainable Development Goals, 2) South Africa, 3) Africa, 4) Climate change, 5) Female, 6) Human. Hasil review menunjukkan bahwa kawasan ini masih menghadapi tantangan dalam pencapaian SDGs seperti upaya pencapaian SDGs 6. Kawasan Afrika menghadapi tantangan ketahanan air pada dengan target pasokan air dan sanitasi yang jauh di bawah tolok ukur global. Pada SDGs 7, banyak program yang gagal meningkatkan akses energi memasak untuk rumah tangga di Sub-Sahara Afrika. Kemudian pada SDGs 2, hanya sedikit kemajuan yang dicapai dalam mengurangi tingkat malnutrisi. Sehingga pelibatan pemangku kepentingan lokal, nasional, dan internasional dibutuhkan untuk mencapai SDGs 2030 di Afrika. This study aims to review various literature on Sustainable Development Goals (SDGs) in Africa through a Bibliometrics approach. The search for articles was limited from 2020 to 2021 through the Scopus database, where 835 articles were found discussing the topic. After the manuscript selection process was carried out, 621 articles were considered relevant in this study. Based on network mapping and density visualization, there are 5 clusters of 118 keywords or concepts and six dominant topics are often studied related SDGs in Africa, namely 1) Sustainable Development Goals, 2) South Africa, 3) Africa, 4) Climate change, 5) Female, and 6) Human. The review results show that this region still faces challenges in achieving SDGs, such as efforts to achieve SDG 6. The African region faces water security challenges with a water supply and sanitation targets far below global benchmarks. In SDGs 7, many programs fail to improve access to cooking energy for households in Sub-Saharan Africa, Then on SDGs 2, only slight progress was made in reducing malnutrition rates, so the involvement of local, national, and international stakeholders is needed to achieve the 2030 SDGs in Africa

    PERAN KELEMBAGAAN LOKAL DALAM MENGKOORDINASIKAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA PADA DESA WISATA

    No full text
    Beberapa tahun terakhir, pariwisata telah mendapat banyak perhatian sebagai wadah potensial untuk mencapai tujuan pembangunan. Sebagai salah satu negara dengan jumlah pulau yang sangat banyak, Indonesia memiliki peluang besar untuk memajukan ekonomi negara melalui bidang pariwisatanya. Melalui artikel ini, penulis akan membahas bagaimana kelembagaan lokal dapat menjadi sebuah awalan yang baik bagi suatu negara untuk mengembangkan perekonomiannya hingga menciptakan kesejahteraan sosial. Penulis menggunakan metodi studi literatur atau kajian pustaka sebagai metode penyusunan artikel. Penulis juga menggunakan 3 (tiga) teori: Community Development Theory, Community Based Tourism Theory, serta Social Capital Theory sebagai dasar elaborasi atas pemikiran-pemikiran yang akan dituliskan pada bagian pembahasan. Hasil dari kajian literatur yang penulis lakukan memperlihatkan bahwa kelembagaan lokal dalam sektor pariwisata memegang peranan yang besar. Kelembagaan lokal dapat meningkatkan partisipasi masyarakat di desa wisata, mengembangkan ekonomi lokal, serta membentuk sebuah pembangunan sosial yang berkelanjutan. Saran yang dapat diberikan oleh penulis yakni kelembagaan lokal dapat meningkatkan upayanya dengan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur, mempromosikan praktik pariwisata ke kancah internasional, serta memperluas pendidikan pariwisata di sekolah menengah. Dengan itu, lembaga lokal dapat berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal dan menciptakan kesejahteraan sosial bagi masyarakat di desa wisata

    PERAN KELOMPOK SADAR WISATA DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS MASYARAKAT AKAN POTENSI WISATA DI DESA WISATA BABULU LAUT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kelompok sadar wisata dalam meningkatkan kapasitas masyarakat akan potensi wisata di Desa Babulu Laut dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat bagi kelompok sadar wisata dalam meningkatkan kapasitasmasyarakat akan potensi wisata di Desa Babulu laut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data pada penelitian terkait dengan peran kelompok sadar wisata dalam peningkatan kapasitas masyarakat adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen pertama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran  yang dilakukan oleh kelompok sadar wisata karya sinar laut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi wisata yaitu, memberikan pemahaman terkait potensi pariwisata di Desa Babulu Laut dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat melalui pelatihan dan orientasi lapangan, melakukan kerjasama dengan stakeholder, membangun kerjasama dan melibatkan masyarakat. Faktor yang mendukung berupa sumber daya manusia yang dimiliki sangat mendukung, sumber daya alam, dan adanya dukungan dari pemerintah Desa, untuk faktor penghambat yaitu kurangnya pendanaan, dan adanya Pandemi Covid-19 di Indonesia, hal inilah yang menjadi hambatan kelompok sadar wisata dalam menjalankan kegiatanya

    STRATEGI KOMUNIKASI PENDAMPING SOSIAL PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM PELAKSANAAN PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS KELUARGA (P2K2) DI KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG

    Get PDF
    Kemiskinan menjadi masalah sosial yang terus berkembang di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi salah satu program pengentasan kemiskinan yang dianggap telah berhasil menurunkan angka kemiskanan. Dalam proses bisnis PKH terdapat kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2). Keberhasilan P2K2 salah satunya dipengaruhi oleh strategi komunikasi dari para pendamping sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi komunikasi dari para pendamping sosial PKH dalam P2K2. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa pendekatan kualitatif, metode deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Informan ditentukan berdasarkan strategi purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi non partisipatif, wawancara mendalam, FGD dan studi dokumentasi. Teknik analisis data akan dilakukan melalui tiga tahapan utama yaitu tahap reduksi data, tahap display data, dan tahap kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan dalam P2K2 di Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang dilakukan melalui lima aspek utama yang terdiri dari dari komunikator, pesan yang disampaikan, saluran yang digunakan, komunikan, dan pengaruh (efek) yang diharapkan

    POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENGAJAR SEKOLAH TANPA ATAP DI DESA CARINGIN, JATINANGOR

    Get PDF
    Sekolah Tanpa Atap dibangun dengan harapan agar anak-anak di Desa Caringin dapat memeroleh pendidikan non formal yang tidak mereka dapatkan di sekolah, khususnya yang berkaitan dengan akhlak dan mental. Anak-anak yang tergabung dalam yayasan ini memiliki latar belakang, rentang usia, dan daya tangkap yang berbeda, beberapa di antaranya bahkan merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kondisi ini lantas membuat para pengajar harus memiliki metode khusus dalam menangani setiap anak.Salah satu cara untuk mengatasi problematika tersebut adalah melalui komunikasi interpersonal. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) menjelaskan pola interaksi interpersonal di Sekolah Tanpa Atap Desa Caringin, Jatinangor, (2) menjelaskan penerapan pola komunikasi interpersonal berdasarkan nilai-nilai guna meraih tujuan pembinaan peserta didik di Sekolah Tanpa Atap Desa Caringin, Jatinangor.  Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, disertai wawancara terstruktur dengan pendiri yayasan, pengajar, serta peserta didik, observasi non partisipatif, dan dokumentasi kegiatan belajar. Berdasarkan penelitian, dapat diketahui bahwa pola komunikasi interpersonal yang dilakukan untuk pembinaan peserta didik di sekolah non formal ini berupa komunikasi satu arah, dua arah dan multi arah. Pola komunikasi yang diajarkanberdasarkan pada nilai-nilai pembinaan siswa, meliputi keimanan, budi pekerti, prestasi, demokrasi, kreativitas, kewirausahaan, kesehatan, sastra dan budaya, serta teknologi informasi – komunikasi. Sekolah Tanpa Atap was built with the hope that children in Caringin Village could receive non formal education which they didn’t get from formal school, especially which related to morals and mentality. Children in this foundation came with different background, age, and comprehension, even some of them are children with special needs. This situation pushes the teacher to plan an exceptional method to handle each student. One way to overcome this problem is through interpersonal communication. The purpose of this research is (1) to explain the pattern of interpersonal interaction at Sekolah Tanpa Atap in Caringin Village, (2) to explain the application of interpersonal communication patterns based on values in order to achieve the goal of fostering students at Sekolah Tanpa Atas in Caringin Village. The method used is qualitative descriptive, accompanied by interview, unsystematic observation and documentation. Based on the research, it can be seen that the pattern of interpersonal communication that dominates this school is one-way, two-way and multi-way communication. The communication patterns used to foster students are based on student development values, including faith, character, achievement, democracy, creativity, entrepreneurship, health, literature and culture, as well as Information and Communication Technology

    PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN SELF-ESTEEM PENERIMA MANFAAT DI SENTRA MULYA JAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pekerja sosial di Sentra Mulya Jaya Jakarta dalam meningkatkan self esteem yang rendah pada penerima manfaatnya. Self esteem merupakan salah satu faktor utama dalam pola pikir seseorang. Terlebih pada orang-orang yang berada di suatu sentra rehabilitasi. Mereka akan berpikir bahwa dirinya tidak lagi memiliki nilai di dalam suatu masyarakat karena perbuatan yang pernah dilakukannya. Seperti pada wanita rentan sosial ekonomi, anak yang berhadapan dengan hukum, disabilitas, lansia, dan lain sebagainya yang selalu berpikir bahwa dirinya sulit diterima masyarakat sekitarnya, sulit menerima kesalahan dirinya yang menyebabkan kecemasan. Metode penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif dengan analisa datanya menggunakan metode deskriptif dengan informan peksos dan observasi terhadap penerima manfaat di Sentra Mulya Jaya Jakarta.  Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran pekerja sosial dalam meningkatkan self esteem yang rendah pada penerima manfaat di Sentra Mulya Jaya Jakarta yaitu sebagai motivator, broker, fasilitator, dan caregiver. Tahapan-tahapan yang dilakukan pekerja sosial dalam meningkatkan self esteem juga sesuai dengan teori pekerjaan sosial yaitu pada tahap intervensi dengan menggunakan metode case work dan group work. Metode case work yang digunakan seperti bimbingan individu dan metode group work yang digunakan seperti permainan dinamika kelompok. Dalam meningkatkan self esteem yang rendah pada penerima manfaat di Sentra Mulya Jaya Jakarta, pekerja sosial juga tidak sungkan untuk memberikan masukan, saran, dan motivasi ketika penerima manfaat sedang mengikuti kegiatan vokasional. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, maka penerima manfaat akan berinteraksi dan berdinamika dengan teman-temannya yang lain. This study aims to determine the role of social workers at Sentra Mulya Jaya Jakarta in increasing low self-esteem on beneficiary usefulness. Self esteem is one of the main factors in one's mindset.  Especially for people who are in a rehabilitation center.  They will think that they no longer have value in a society because of the actions they have done.  For example, women who are socioeconomically vulnerable, children who are in conflict with the law, harassment, the elderly, and so on, who always think that they are difficult to accept in their surroundings, find it difficult to accept their own mistakes that cause anxiety. The research method used is a qualitative approach with data analysis using descriptive methods with social workers informants and observations of the benefits of receivers at Sentra Mulya Jaya Jakarta.  Data collection techniques using interviews, observation, and documentation.  The results of this study indicate that the role of social workers in increasing low self-esteem among beneficiaries at Sentra Mulya Jaya Jakarta is as a motivator, broker, facilitator, and caregiver.  The stages carried out by social workers in increasing self-esteem are also in accordance with social work theory, namely at the intervention stage using case work and group work methods.  The case work method used is like individual guidance and the group work method used is like group dynamics games.  In raising low self-esteem for beneficiaries at Sentra Mulya Jaya Jakarta, social workers also don't hesitate to provide input, suggestions, and motivation when beneficiaries are participating in vocational activities.  By participating in these activities, beneficiaries will interact and have dynamics with their other friends

    KEAMANAN MANUSIA: PERGESERAN PARADIGMA KEAMANAN NASIONAL (Studi Literatur Pada Kecelakaan Lalu Lintas Dalam Perspektif Kesejahteraan Sosial)

    Get PDF
    Kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian ketiga di dunia. Namun, penanganan terhadap kejadian kecelakaan secara signifikan belum berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan perspektif berbeda terhadap penanganan kecelakaan lalu lintas yaitu dengan menempatkan isu kecelakaan lalu lintas sebagai bentuk perlindungan terhadap keamanan manusia yang dimaknai dalam perspektif kesejahteraan sosial, sehingga secara lebih luas memberi kerangka pada pergeseran paradigma keamanan nasional menuju keamanan manusia dan menjadi isu yang diperhatikan oleh berbagai pihak dengan fokus keamanan manusia (human safety). Metode deskriptif digunakan dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya penanganan terhadap kecelakaan lalu lintas dapat memberikan jaminan perlindungan bagi keamanan manusia dan relevan dengan konsepsi negara kesejahteraan, di mana kebijakan sosial diimplementasikan dalam rangka mengupayakan pemenuhan kesejahteraan bagi warga negara, terutama penanganan terhadap pengemudi yang berkendaraan dengan kecepatan di atas ketentuan ruas jalan yang dilalui ataupun melalui pembangunan infrastruktur dan failitas yang dapat memberikan perlindungan dan mendukung keselamatan pengguna jalan raya

    OPPORTUNITIES AND CHALLENGES DALAM PENGELOLAAN DESA WISATA PUJON KIDUL BERBASIS SUSTAINABLE TOURISM

    No full text
    Desa Pujon Kidul termasuk  salah satu dari sekian banyaknya desa wisata yang ada di indonesia. Pujon Kidul adalah salah satu desa yang menarik karena segala aset dan potensinya, termasuk kebudayaan dan keindahan alamnya. Sustainable tourism menggambarkan keadaan dimana pariwisata berkembang sangat pesat dari segala aspek dan dapat memberikan peluang besar bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan peluang dan tantangan wisata Desa Pujon Kidul serta strategi pengembangannya menjadi destinasi wisata berbasis desa. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi literatur dari beberapa artikel, jurnal, buku, serta rujukan lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desa wisata Pujon Kidul memiliki peluang untuk berkembang menjadi tempat wisata edukasi, agrowisata, dan kesenian atau budaya. Peluang tersebut dapat menimbulkan pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan, peningkatan partisipasi komunitas dalam pengambilan keputusan, serta konservasi lingkungan di Desa Pujon Kidul. Peningkatan kesadaran masyarakat, bencana dan gangguan alam, kurangnya sarana dan prasarana, dan persaingan dengan desa wisata lainnya menjadi tantangan untuk pengembangan Desa Pujon Kidul. Meningkatkan kualitas SDM, menyediakan sarana dan prasarana pendukung, mempertahankan kualitas alam dan memberikan pelayanan terbaik, serta memperbaiki sistem manajemen dapat dilakukan dengan bekerja sama antar stakeholder terkait

    IMPLEMENTASI SDG'S-12 MELALUI PENGEMBANGAN KOMUNITAS DALAM PROGRAM CSR

    Get PDF
    Meningkatnya konsumsi dan produksi manusia telah memberikan dampak negatif bagi kehidupan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencapai pola konsumsi dan produksi berkelanjutan yang sejalan dengan SDGs-12. Program CSR dapat menjadi alternatif untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini karena adanya kaitan yang erat antara tanggung jawab sosial perusahaan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Perusahaan dapat menciptakan program pengembangan komunitas di bidang pengelolaan limbah organik dan anorganik. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan dan pengelolaan sampah, perusahaan dapat membantu menciptakan budaya keberlanjutan yang lebih luas. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data studi literatur. Penulis mencoba menganalisis penelitian kepustakaan sebelumnya yang berisi informasi dan data empiris tentang hubungan antara SDGs dan pengembangan komunitas dalam CSR, serta skenario yang dapat diterapkan oleh CSR perusahaan untuk pengelolaan limba

    MOTHER EDUCATES: QUESTIONING MOTHER’S CARE CAPACITY FOR SCHOOL-AGE CHILDREN

    Get PDF
    Parenting is a two-way interaction process between parents and children that is influenced by the culture and social institutions in which children are raised. Exploring factors that influence the ways mothers in parenting the children is the focus of this study. The research conducted in qualitative method with a descriptive research design. In-depth interviews, focus group discussions and observations, were the methods used by researchers to gather information from informants. The results show that age, education level, parenting experience received by parents, and the birth order of children contributed to the mother's care process. Using a framework of internal/external driving factors, and internal/external inhibiting factors the researchers chart the influences on mothers’ parenting practices. The researchers recommend developing a local community of mothers as an important strategy for learning and sharing experiences in parenting

    195

    full texts

    213

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Share : Social Work Journal
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇