186 research outputs found

    Virally mediated gene manipulation in the adult CNS

    Get PDF
    Understanding how the CNS functions poses one of the greatest challenges in modern life science and medicine. Studying the brain is especially challenging because of its complexity, the heterogeneity of its cellular composition, and the substantial changes it undergoes throughout its life-span. The complexity of adult brain neural networks results also from the diversity of properties and functions of neuronal cells, governed, inter alia, by temporally and spatially differential expression of proteins in mammalian brain cell populations. Hence, research into the biology of CNS activity and its implications to human and animal behavior must use novel scientific tools. One source of such tools is the field of molecular genetics—recently utilized more and more frequently in neuroscience research. Transgenic approaches in general, and gene targeting in rodents have become fundamental tools for elucidating gene function in the CNS. Although spectacular progress has been achieved over recent decades by using these approaches, it is important to note that they face a number of restrictions. One of the main challenges is presented by the temporal and spatial regulation of introduced genetic manipulations. Viral vectors provide an alternative approach to temporally regulated, localized delivery of genetic modifications into neurons. In this review we describe available technologies for gene transfer into the adult mammalian CNS that use both viral and non-viral tools. We discuss viral vectors frequently used in neuroscience, with emphasis on lentiviral vector (LV) systems. We consider adverse effects of LVs, and the use of LVs for temporally and spatially controllable manipulations. Especially, we highlight the significance of viral vector-mediated genetic manipulations in studying learning and memory processes, and how they may be effectively used to separate out the various phases of learning: acquisition, consolidation, retrieval, and maintenance

    La resolución de problemas y el uso de técnicas estadísticas en el contexto de la carrera de ingeniería mecánica

    Get PDF
    El objetivo fundamental de la matemática es servir de instrumentos de modelación a diferentes situaciones que se presentan en otras disciplinas de la carrera o en el ejercicio profesional de sus graduados. Las heurísticas, las habilidades, la meta-cognición y las creencias todas ellas importantes. De los elementos de la estrategia didáctica que de ahí emerge se tienen los modelos matemáticos que es un concepto que debe dominar el egresado durante su vida profesional. G.Polya planteó.“¿Qué significa dominar las matemáticas? Significa poder resolver problemas, y no solo problemas tipos, sino también problemas que exigen pensamiento independiente, sentido común, originalidad, inventiva. “La atención se ha centrado en el proceso implicado en la resolución de problemas Se muestra un ejemplo de los resultados obtenidos de un estudio realizado entre el Departamento de Matemática y la facultad de Mecánica de la Universidad de Camagüey (Cuba)

    Representasi Maskulinitas pada Anime Grand Blue

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Representasi Maskulinitas pada Anime Grand Blue”. Penelitian ini membahas mendeskripsikan tokoh tentang gambaran gender maskulinitas seseorang yang ada dalam bentuk anime. Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang dikumpulkan berupa anime yang berjudul “Grand Blue” karya Kenji Inoue yang diadaptasi menjadi anime oleh studio Zero-G. Penelitian ini menggunakan teori maskulinitas dari John Beynon. Data yang disajikan dalam bentuk dekskriptif serta didukung dengan percakapan dialog dan potongan screenshoot. Hasil penelitian menemukan dalam anime Grand Blue tokoh Kitahara Iori berdasarkan teori maskulinitas John Beynnon memiliki karakter sifat maskulinitas tradisional yaitu; 1) No sissy stuff, 2) Be a big wheel, 3) Be a sturdy oak, dan 4) Give em hell. Selain itu terdapat pula data sifat maskulinitas new man yang ada pada tokoh Kitahara Iori dengan memenuhi poin ciri-ciri sebagai berikut; 1) Memiliki tubuh yang fit, sehat dan maskuler. 2) Sangat ambisius, memiliki daya saing dan pencapaian yang tinggi untuk menunjukan kesuksesannya. 3) Suka menikmati waktu luang kadang playboy dan orang asyik dalam berpesta. 4) Pemberani, suka berpetualang dan mencoba hal-hal baru. Kesimpulan dari data yang diperoleh ditemukan bahwa dalam teori maskulinitas John Beynon terdapat tiga jenis tipe maskulinitas yaitu tradisional, new man, dan metroseksual. Pada tokoh Kitahara Iori sifat maskulinitas yang terbentuk adalah sifat maskulinitas tradisional dan new man. Kata Kunci: Representasi, Maskulinitas, John Beynon, Anim

    Bimbingan dan konseling Islam dengan terapi self management dalam mengatasi insomnia seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

    Get PDF
    Fokus penelitian adalah (1) Bagaimana proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Self Management dalam mengatasi insomnia seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya? (2) Bagaimana hasil akhir Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Self Management dalam mengatasi insomnia seorang Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya? Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisa deskriptif. Dalam menganalisa kendala insomnia seorang mahasiswa UINSA data yang digunakan berupa hasil observasi yang disajikan dalam bab penyajian data dan analisis data. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa insomnia ini dampak fisiologis adalah yang bisa terjadi pada fisik atau tubuh seseorang. Tubuh akan merasa kelelahan, tekanan darah naik, merasa pusing, nyeri sendi, komponen molekul pada tubuh juga meningkat dan berdampak pada gangguan kesehatan. Gangguan sistem metabolisme tubuh juga bisa terjadi misalnya peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemi atau juga bisa hipoglikemia, hiperlipidemia, hipertensi, dan lain sebagainya. Bahkan dampak pada psikolosis dan social. Hasil akhir dari proses ini cukup berhasil dengan presentase 85% yang mana hasil tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan pada sikap atau perilaku konseli yang kurang semangat menjalani kehidupan kesehariannya menjadi semnagat dengan wajah yang tenang

    KOMUNIKASI PERSUASIF ERAT (ELDERLY RIGHT ADVOCACY TREATMENT) INDONESIA DALAM MEMBENTUK RASA KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP LANSIA DI KOTA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Provinsi D.I Yogyakarta merupakan provinsi dengan angka lansia paling tinggi di Indonesia pada tahun 2022 menurut data dari Dukcapil D.I Yogyakarta. Tingginya angka lansia di Yogyakarta membuat munculnya banyak isu sosial terkait lansia. Untuk mengatasi isu sosial tersebut, muncul beberapa lembaga yang bergerak dalam mengatasi isu lansia, salah satunya ERAT Indonesia. Sebagai upaya mengatasi isu sosial tersebut, ERAT Indonesia menggunakan komunikasi persuasif untuk mencapai tujuannya. Komunikasi persuasif yang dilakukan ditujukan kepada anak muda yang turut mengikuti kegiatan-kegiatan lembaganya terkait lansia. Untuk mengetahui komunikasi persuasif yang dilakukan ERAT Indonesia serta bagaimana pandangan anak muda, digunakan teori Kemungkinan Elaborasi. Untuk mendapatkan data yang tepat, dilakukan wawancara dengan beberapa anggota ERAT Indonesia serta beberapa anak muda yang terlibat dalam kegiatan ERAT Indonesia. Penelitian ini juga diperkaya dengan hasil observasi pada media sosial dan dokumentasi milik ERAT Indonesia. Pada penelitian ini ditemukan bahwa pihak ERAT Indonesia melakukan riset sebelum memaparkan materi terkait lansia pada kegiatannya. ERAT Indonesia juga melakukan pendekatan non formal dengan anak muda untuk mengetahui pandangannya terhadap lansia. Komunikasi persuasif yang dilakukan ERAT Indonesia kepada anak muda juga dilakukan secara tersirat pada kegiatan pelatihan gratis yang diadakan oleh pihaknya serta memanfaatkan media sosialnya. Ditemukan hambatan komunikasi persuasif yang dilakukan, diantaranya kurangnya SDM milik ERAT Indonesia serta pandemi yang berlangsung

    Exploding the necroptotic bubble

    Get PDF
    The apoptotic death of cells is accompanied by the exposure of “eat-me” signals that serve to prevent necrotic degradation of apoptotic cells, and thereby prevent inflammation, promote resolution of immune responses, and stimulate tissue repair. These “eat-me” signals include the exposure of phosphatidylserine (PS) on the outer plasma membrane during the early stages of apoptosis as well as on the surface of apoptotic bodies, plasma membrane vesicles that are shed during the later stages of cell death. In our recent publication (PLoS Biol. 15(6):e2002711), we describe similar ‘eat-me’ and ‘find-me’ signals present during necroptosis, challenging some of our common assumptions about regulated forms of lytic death

    Functional Effects of the TMEM43 Ser358Leu Mutation in the Pathogenesis of Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy

    Get PDF
    Background: The Ser358Leu mutation in TMEM43, encoding an inner nuclear membrane protein, has been implicated in arrhythmogenic right ventricular cardiomyopathy (ARVC). The pathogenetic mechanisms of this mutation are poorly understood. Methods: To determine the frequency of TMEM43 mutations as a cause of ARVC, we screened 11 ARVC families for mutations in TMEM43 and five desmosomal genes previously implicated in the disease. Functional studies were performed in COS-7 cells transfected with wildtype, mutant, and 1:2 wildtype:mutant TMEM43 to determine the effect of the Ser358Leu mutation on the stability and cellular localization of TMEM43 and other nuclear envelope and desmosomal proteins, assessed by solubility assays and immunofluorescence imaging. mRNA expression was assessed of genes potentially affected by dysfunction of the nuclear lamina. Results: Three novel mutations in previously documented desmosomal genes, but no mutations in TMEM43, were identified. COS-7 cells transfected with mutant TMEM43 exhibited no change in desmosomal stability. Stability and nuclear membrane localization of mutant TMEM43 and of lamin B and emerin were normal. Mutant TMEM43 did not alter the expression of genes located on chromosome 13, previously implicated in nuclear envelope protein mutations leading to skeletal muscular dystrophies. Conclusions: Mutant TMEM43 exhibits normal cellular localization and does not disrupt integrity and localization of other nuclear envelope and desmosomal proteins. The pathogenetic role of TMEM43 mutations in ARVC remains uncertain

    PEMENUHAN HAK-HAK PEKERJA RUMAHAN DALAM POLA USAHA KEMITRAAN ANTARA PERUSAHAAN DENGAN PEKERJA RUMAHAN

    Get PDF
    Perlindungan hak-hak pekerja rumahan masih belum jamak menjadi diskursus dalam hukum ketenagakerjaan meskipun UUD 1945 telah menjamin hak atas perlakuan yang adil dalam hubungan kerja. Pola usaha kemitraan adalah salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat mempekerjakan pekerja rumahan dengan alasan efisiensi. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji jaminan hak-hak pekerja rumahan, penerapan pola usaha kemitraan pada pekerja rumahan dan dampaknya. Adapun metode yang digunakan adalah yudiris-empiris. Hasil penelitian adalah pola usaha kemitraan tidak dapat diterapkan dalam relasi perusahaan dengan pekerja rumahan karena selain tidak memiliki dasar hukum juga berdampak pada tidak terpenuhinya hak-hak pekerja rumahan

    MANAJEMEN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 MUARA BUNGO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejurusan Negeri 4 Muara Bungo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang mengkaji Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan di SMKN 4 Muaro Bungo. Maka dapat diperoleh hasil penelitian ini yakni Penggunaan strategi pemasaran jasa pendidikan yang tepat menjadi cara agar dapat menarik minat pelanggan jasa pendidikan dan menjaga eksistensi sekolah di lingkungan masyarakat. Selain itu dengan meningkatnya peserta didik, maka sekolah dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan maupun sarana prasarana agar mampu bersaing dengan sekolah lain. Dalam melakukan pemasaran pendidikan, SMKN 4 Muaro Bungo melakukan perencanaan pada bulan Desember yang menggunakan strategi pemasaran pada segi segmentasi, strategi penentuan pasar sasaran, strategi penentuan posisi pasar
    corecore