18 research outputs found
Internet of Things (IoT) Arduino-Based Classroom Monitoring Utilizes Temperature Sensors And CO2 Sensors
Comfort room temperature is determined by indoor air quality, such as temperature and CO2 gas. This study aims to determine the comfort of a class by reviewing the number of students, CO2 gas, and temperature in an Arduino-based classroom using an automatic IoT system with a Completely Randomized Design (CRD) method. Research proves that there is a significant effect between the number of students on the concentration of CO2, but it does not directly affect the air temperature in the room. The lecture hall is still relatively safe but not ideal and requires a temperature reduction of -7oC
DIGITALISASI DAN POLA KERJA BARU: DAMPAK BAGI INDUSTRIALISASI DAN RESPONS KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN
This article attempts to decipher claims about the āfuture of workā based on the development of digitalization and look atthe policy response to those claims. Specifically, it explains the main developments of new digital technologies that shapejobs and employment in the context of Industry 4.0 and the emergence of various digital platforms. Digitalization alsohas an impact on the industrialization process to predict the loss of old manufacturing jobs. This is projected to disruptthe workforce that is at risk of new work patterns and dehumanization. This article is prepared using a qualitative methodwith a literature study approach, which aims to build a critical analysis of digitalization and its impact on labor andindustrialization policies. The results of this study indicate several industrialization policy responses at the global andnational levels for each digital development model. This study confirms that digital technology will not deterministicallyform a new future but the choices and logical consequences of a digital work pattern model that is different from the oldpattern. So, the industrialization policy response in the digital era must be able to answer the wave of disruption for theworkforce. Policies in the education and training aspects of the affected workforce are an urgency that cannot be ignoredin the era of industrial automatio
PEMANTAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DI DAERAH PERBATASAN
Community service activities in the form of consulting Pancasila's values for the young generation in the border area are carried out in an effort to bring Pancasila's values to the community more widely. Only then can we expect to be able to withstand the speed of ideological influences from the outsidekegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan nilai-nilai Pancasila bagi generasi muda didaerah perbatasan ini dilakukan dalam upaya untuk membumikan nilai-nilai Pancasila secara lebih luas lagi kepada masyarakat. Dengan demikian diharapkan dapat mampu menahan laju pengaruh ideologi dari luar
MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN KONSTRUKTIF PADA KELOMPOK B2 TAMAN KANAK-KANAK MUāAMALAH KEPAHIANG
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memperbaiki proses dan hasil belajar
mengajar melalui media Konstruktif (bentuk-bentuk geometri), (2) mengetahui
keaktifan anak dalam proses pembelajaran. (3) mengetahui respon anak
terhadap pembelajaran logika matematika dengan menggunakan (bentuk-
bentuk geometri, (4) mengetahui kelebihan dan kekurangan guru dalam
membuka, intraksi dan menutup pembelajaran. Subjek penelitian pada
tindakan ini adalah anak kelompok B2 Taman Kanak-kanak Muāamalah
dengan jumlah anak 30 yang terdiri dari: 14 anak laki-laki dan 16 anak
perempuan. Jenis Penelitian yang dilakukan berupa Penelitian Tindakan
Kelas (clasroom action research) dengan 2 siklus. Alur pelaksanaannya
meliputi Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, Refliksi. Pelaksanaan
dilakukan 2 siklus, setiap siklus mengalami peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan: (1)
proses pembelajaran siklus 1(67%), siklus II (88%) hasil evaluasi meningkat.
Ini terlihat dari hasil siklus I (64%) dan siklus II (82%). ( 2) Anak merespon
secara baik belajar matematika dengan menggunakan bentuk-bentuk
geometri, (3) Menggunakan bentuk-bentuk geometri dapat meningkatkan
hasil belajar matematika di kelompok B2 Taman Kanak-kanak Muāamalah
Kepahiang dengan lebih cepa
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE FONIK MENGGUNAKAN PAPAN SLIP PADA ANAK KELOMPOK B1 TAMAN KANAK-KANAK TADIKA PURI KEPAHIANG
Skripsi, jurusan pendidikan guru PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Bengkulu. Solving: kemampuan membaca latar belakang
pengambilan penelitian adalah kemampuan membaca anak pada TK Tadika
Puri Kepahiang masih rendah, karena kurangnya minat anak untuk belajar
membaca, disamping itu lingkungan juga kurang mendukung. Oleh karena itu
penulis mengadakan penelitian dengan masalah tersebut di atas. Masalah
yang dirumuskan Apakah melui metode fonik menggunakan papan slip
dengan tema Binatang dapat meningkatkan kecerdasan bahasa anak pada
aspek membaca pada anak kelompok B1 Taman Kanak-Kanak Tadika Puri
Kepahiang. Subjek penelitian ini semua siswa kelompok B1 berjumlah 20
anak, yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini pengamatan
pelaksanaan pembelajaran yang berulang-ulang secara bertahap dalam
siklus-siklus. Sebelum melaksanakan penelitian diadakan observasi ke
kelompok B1 TK Tadiak Puri Kepahiang, kemudian dilaksanakan penelitian
tindakan kelas (PTK) yang dilengkapi hasil pengamatan yang tertulis pada
lembar pengamatan baik terhadap aktivitas siswa dan guru yang dilaksanak
secara berulang-ulang. Hasil kesimpulan penelitian melalui metode fonik
menggunakan papan slip dalam proses kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakn dengan baik dan terencana menghasilkan hasil yang baik, juga
saran agar semua pendidik dalam melaksanakn pendidikan seoptimal
mungkin sehingga tidak menjadikan masalah yang dapat menghambat
lajunya pendidikan di era globalisasi
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MELALUI METODE BERCERITA DENGAN GAMBAR SERI DI KELAS B1 TK WIDYA KENCANA KABUPATEN KEPAHIANG
Latar belakangnya diadakan penelitian ini adalah karena kemampuan
berkomunikasi anak sangat rendah itu ditandai dengan adanya anak belum
mampu menceritakan kejadian sekitarnya , secara sederhana .Dari berbagai
alas an yang terjadi dalam kelas B1 di Taman Kanak - Kanak Widya Kencana
. Maka , diadakan peneitian ini bertujuan untuk meningkatan kemampuan
berkomunokasi anak. Untuk usia taman kanak ā kanak dengan metode
bercerita
dengan
gambar
seri
dapat
meningkatkan
kemampuan
berkomunikasi pada anak . Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) , dengan subjek penelitian anak kelompok B Taman Kanak ā
kanak Widya Kencana Kabupaten kepahiang tahun ajaran 2011-2012
berjumlah 14 anak , yang terdiri dari 7 orang perempuan dan 7 orang laki ā
laki. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana tiap siklus terdiri dari 4
tahap yaitu (1) perencanaan , (2)pelaksanaan tindakan , (3) observasi , (4)
refleksi. Penggumpulan data dilakukan dengan menggunakan tehnik
observasi . Lembar observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan
aktifitas anak maupun aktifitas guru di kelas ketika proses belajar mengajar
berlangsung . Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan diketahui bahwa
metode cerita dengan gambar seri dapat meningkatkan kemampuan
bekomunikasi pada anak usia dini. Hal ini dapat terlihat dari keberhasilan
anak pada siklus I sebanyak 57,14% meningkat sebanyak 28,57% pada
siklus ke II menjadi 85,71%. Begitu juga dengan aktifitas guru pada siklus I
mendapat skor 35 untuk kemampuan merancang pembelajaran dan 67 untuk
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran . Pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 38 dan 70 semua dengan kategori baik
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PENGGUNAAN REINFORCEMENT SECARA VARIATIF PADA ANAK KELOMPOK B3 TAMAN KANAK ā KANAK NEGERI PEMBINA KEPAHIANG
Permasalahan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu ā Bagaimana
peggunaan reinforcement secara variaif dapat meningkatkan kedisiplinan
anak kelompok B3 Taman Kanak- Kanak Negeri Pembina Kepahiangā.
Adapun tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu untuk
meningkatkan kedisiplinan anak kelompok B3 Taman Kanak- Kanak Negeri
Pembina Kepahiang. Tindakan yang digunakan untuk meningkatkan
kedisiplinan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu dengan
penggunaan reinforcement secara variatif. Subjek penelitian berjumlah 20
orang anak yang terdiri dari 12 orang anak laki-laki dan 8 orang anak
perempuan. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri atas 2 siklus.
Pada siklus I secara umum diperoleh 62,25% anak yang telah
meningkatdisiplinnya. Pada siklus II secara umum diperoleh 89,61% anak
yang telah meningkat disiplinnya. Siklus II dinyatakan berhasil karena
persentase dari kriteria keberhasilan yaitu 75%. Maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan reinforcement secara variatif dapat meningkatkan
kedisiplinan anak kelompok B3 Taman Kanak- Kanak Negeri Pembina
Kepahiang
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN ORIGAMI PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK MUāAMALAH KEPAHIANG KABUPATEN KEPAHIANG
Meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan bermain origami pada
kelompok B Taman Kanak-kanak Muāamalah Kepahiang. Skripsi Program S1
PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Bengkulu. pokok
masalah pada penelitian ini adalah pada setiap kegiatan melipat hanya 20%
anak saja yang mampu menyelesaikan lipatannya. Penelitian Tindakan Kelas
ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kreativitas
dengan menggunakan kegiatan bermain origami pada anak kelompok B
Taman kanak-kanak Muāamalah Kepahiang Semester 1 Pada Tema Binatang
tahun pelajaran 2011/2012.. Adapun Subjek Penelitian pada Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah seluruh anak kelompok B1 Taman Kanak-kanak
Muāamalah kepahiang tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 anak
yang terdiri dari 18 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Pada penelitian
tindakan kelas (PTK) ini dikumpulkan dengan tehnik observasi dan tehnik
hasil karya. Pada siklus i hasil dari analisis menunjukkan tingkat keberhasilan
anak dalam pembelajaran 68.40% , jadi pada siklus I penelitian ini dinyatakan
gagal. Pada siklus II penulis menggunkan metode perlombaan. Pada siklus II
ini kreativitas anak meningkat hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang
menunjukkan tingkat keberhasilan mencapai 85.52 % dan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa kegiatan bermain origami dapat dijadikan sebagai sarana
untuk mengembangkan kreativitas anak
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELAS B2 TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KENCANA DI KECAMATAN KEPAHIANG
Kondisi kelas B2 Taman Kanakākanak Widya Kencana Kecamatan
Kepahiang memiliki data yang menunjukkan kemampuan keaksaraan anak dalam
kelas ini sangat rendah.Hal ini,ditandai dengan hasil pembelajaran menulis anak
masih sangat rendah,misalnya:anak belum bisa menulis denga rapi yakni tulisan
yang dibuat terlalu besar,masih keluar garis,bergelombang naik turun,huruf dalam
kata
masih
kurang
serta
belummengenalspaUntuk
mengatasi
beberapa
permasalahan di atas maka dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
judul meningkatkan kemampuan keaksaraan dengan menggunakan media gambar
pada anak kelas B2 Taman kanakākanak Widya Kencana Kecamatan
Kepahiang.Tahun ajaran 2011/2012,dengan subjek penelitian 20 anak yang terdiri
dari 10 anak perempuan dan 10 anak lakiālaki. Metode penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 siklus dimana setiap
siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu (1) perencanaan,(2) pelaksanaan tindakan,(3)
observasi (4) refleksi pengumpulan data dilakukan dengan mengasesment dari
teknik lembar penugasan anak dan observasi.Lembar observasi ada dua yaitu
lembar observasi pembelajaran anak sedangkan lembar observasi guru adalah
untuk mengetahui peningkatan aktifitas guru merancang pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran.Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan diketahui
data keberhasilan anak yang menunjukkan pada siklus I sebanyak 60% dan
meningkat 10% pada siklus ke II menjadi 70% begitu juga pada kemampuan guru
merencanakan pembelajaran pada siklus I mendapat skor 27 meningkat menjadi 29
pada siklus II. Dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I guru mendapatkan
nilai 52 meningkat menjadi 53 pada siklus II.Kemampuan guru dalam merencanakan
pembelajaran mendapatkan nilai 29,kemampuan guru melaksanakan pembelajaran
mendapatkan nilai 54,pembelajaran anak pada siklus III dari 70 % meningkat 20%
menjadi 90% pada siklus III. Pada siklus III penelitian dikatakan berhasil karena
sudah mencapai angka keberhasilan berdasarkan kriteria yang ditentukan