47 research outputs found

    THE STUDY ON THE STUDENTS’ MOTIVATION OF UNINTERESTED STUDENTS IN ENGLISH DEPARTMENT FOR THEIR STUDY SUSTAINABILITY IN ENGLISH DEPARTMENT OF MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF PONOROGO

    Get PDF
    Key Words: Motivation, Uninterested Students, English Department The aims of this study are to find out the motivation that possessed by uninterested student in English department and to investigate how they can survive and sustain their study in the department they are uninterested in. Motivation is one of essential factor for the students in their learning process. The lack of motivation will cause less enthusiastic of students to do learning activity. Unluckily, interest is one of part of motivation that will give many benefits for the students to get best achievement. The data was taken from the field research in Muhammadiyah University of Ponorogo, particularly in last semester students and 6th semester student of English Department Faculty of Teaching Training and Education. The subject of this study were 6 students that chosen by using purposive sampling, all of them were female. The method of this study was qualitative method. The data collecting technique that used was interview technique. The data analysis in this study was using Field Analysis of Miles and Huberman Model. The descriptive qualitative method was used in presenting the result of data analysis. The uninterested students in English department of Muhammadiyah University of Ponorogo, had double duty to sustain their study in this department than students interested in it, because they possessed extrinsic motivation first, then just in the long process of learning, most of them could build their intrinsic motivation also instrumental and integrative motivation that support each other so that, it produced stronger motivation that made them could sustain their study and also affected their learning achievement. The most interesting thing was the fact that talent or aptitude, which had correlation with language intelligence, also helped them to blend themselves in the department that they were uninterested before, further became prominent students in the class Thus, better for the students to know their interest before they took particular department. For the parent, they could not forced their children to join department that did not suitable with their children’s interest and aptitude, because it would affect the strength of their children’s motivation which would affect their learning achievement. For the lecturer should understand how the way to increase their students interest in the learning process, so that they would got best achievement

    Efektivitas Ekstrak Biji dan Buah Ginje (Thevetia peruviana) untuk Mencegah Kontaminasi pada Perkecambahan Biji Kacang Hijau Secara In Vitro

    Get PDF
    Tissue culture is one of the techniques of plant propagation in aseptic conditions. Thevetia peruviana is a perennial dicotyledonous plants throughout the year are included in the family Apocynaceae that serves as an antibacterial, antifungal and anti-termite. The purpose of this study was to determine the effectivity of seeds and fruits extract of ginje (Thevetia peruviana) for prevent contamination in green beans seed germination in in vitro. Culture media using ½ MS media. Media culture planted by green beans. This research method using a completely randomized design (CRD) with two factors, factor 1 is varians extract, namely: seed and fruit ginje and factor 2 is concentration of extract, namely: 0% (K1), 15% (K2) and 30% (K3) . The extraction method of seeds and fruits ginje is using infundation. The results showed that in fruit thevetia extract bottle is more prevent contamination 40% and seed germination is normally, while in seed extract thevetia, the bottle which not contamination presentation is low and seed germination abnormal. The fruit thevetia extract in E2K2 and E2K3 concentration is more effective for prevent contamintation in green beans seed germnination in in vitro

    IMPROVING STUDENTS SPEAKING ABILITY BY USING AUDIO VISUAL AS TEACHING MEDIA

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah mengenai apakah media audio visual meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas VII SMP PGRI 3 Sei Awan Ketapang. Penulis menggunakan penelitian tindakan kelas. Subjek dari penelitian ini adalah 26 siswa yang terdapat pada kelas VII B. Alat yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah field notes, observation checklist and students result. Pada 3 kali penelitian, terbukti bahwa penggunaan audio visual sebagai media mengajar telah meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Melalui menghapal dialok menggunakan audio visual dan latihan berbicara dialok di bangkunya meningkatkan percaya diri siswa. Menonton,mendengarkan, meniru percakapan dari audio visual dan mendengarkan serta mengulangi percakapan meningkatkan pengucapan. Melakukan koreksi tulisan percakapan siswa setelah penampilan, menebak arti kata pada percakapan VCD dan mengganti kata bergaris bawah dengan kata sendiri meningkatkan penggunaan kata yang benar dan kosakata. Dan menghapal percakapan,berlatih percakapan meningkatkan kelancaran. Nilai berbicara dari pertemuan ke pertemuan meningkat, hasil penampilan berbicara yang pertama adaah 50,76, hasil penampilan berbicara yang kedua adalah 61,03 dan hasil penampilan berbicara yang ketiga adalah 62,95. Kata Kunci : Kemampuan Berbicara, Media Audio Visual. Abstract: The purpose of this research is to improve students speaking ability using audio visual media to the Seventh Grade B Students of SMP PGRI 3 Sei Awan Ketapang in Academic Year 2011/2012. The writer has conducted a classroom action research. The subjects of this research were 26 students who belong to the VII B class. The tools of data collection used field note, observation checklist and students result. In three cycles, it is proved that the use of audio visual as teaching media has improved students speaking ability. Through memorizing the dialogue using audio visual and practicing them in students seat students improved their confidence. Watching, listening, imitating dialogues from audio visual and listening and repeating them, students improved pronunciation. Correcting students written dialogue after performing, guessing the meaning words in dialogue of VCD and changing the underlined word with own word students improved using correct word and vocabulary. Also by memorizing and practicing the dialogue students improved their fluency. The score of speaking from cycle to cycle improved, the first students speaking performance result is 50,76, the second students speaking performance result is 61,03 and the third students speaking performance result is 62,95. Keyword: Speaking Ability, Audio Visual Medi

    BAHASA GAUL TUTOR DI APLIKASI BIMBINGAN BELAJAR ONLINE ZENIUS

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa gaul dan pembentukan bahasa gaul yang digunakan oleh tutor di aplikasi bimbingan belajar online Zenius. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan tutor di dalam video aplikasi bimbingan belajar online Zenius. Data dalam penelitian ini berupa tuturan yang mengandung bahasa gaul yang digunakan oleh tutor mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Sosiologi di aplikasi bimbingan belajar Online Zenius. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik pengolahan data yang dilakukan ada lima tahap yaitu (1) pentranskripsian data, (2) pengidentifikasian data, (3) pengklasifikasian data, (4) penginterpretasian data, dan (5) penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan bahasa gaul dengan menyisipkan bentuk kata verba, nomina, pronomina, ajektiva, adverbia, konjungsi, preposisi, demonstrativa, interjeksi, dan kategori fatis. Serta bentuk frase nomina, pronomina, verba, keterangan, dan frase depan, sementara pada klausa terdapat bentuk klausa verba. Tujuan dari penggunaan istilah tersebut adalah untuk menciptakan suasana yang akrab ketika proses pembelajaran dan lebih terasa semakin menarik dan juga asyik bagi para siswa. Pembentukan bahasa gaul yang digunakan oleh tutor di aplikasi bimbingan belajar online Zenius meliputi,a) penghilangan fonem, b) penggunaan Bahasa Inggris, c) penggantian fonem, d) penambahan fonem, e) pemendekan dua kata, f) metatesis, g) kontraksi, dan g) pola acak. Berdasarkan hal tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya penggunaan bahasa dengan menyisipkan istilah bahasa gaul berupa kata, frasa, maupun klausa. Serta terdapat pembentukan bahasa gaul yang ditemukan yakni penghilangan fonem, penggunaan Bahasa Inggris, penggantian fonem, penambahan fonem, pemendekan dua kata, metatesis, kontraksi dan pola acak yang tidak dapat dijelaskan secara morfologis pembentukannya.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa gaul dan pembentukan bahasa gaul yang digunakan oleh tutor di aplikasi bimbingan belajar online Zenius. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan tutor di dalam video aplikasi bimbingan belajar online Zenius. Data dalam penelitian ini berupa tuturan yang mengandung bahasa gaul yang digunakan oleh tutor mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Sosiologi di aplikasi bimbingan belajar Online Zenius. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik pengolahan data yang dilakukan ada lima tahap yaitu (1) pentranskripsian data, (2) pengidentifikasian data, (3) pengklasifikasian data, (4) penginterpretasian data, dan (5) penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan bahasa gaul dengan menyisipkan bentuk kata verba, nomina, pronomina, ajektiva, adverbia, konjungsi, preposisi, demonstrativa, interjeksi, dan kategori fatis. Serta bentuk frase nomina, pronomina, verba, keterangan, dan frase depan, sementara pada klausa terdapat bentuk klausa verba. Tujuan dari penggunaan istilah tersebut adalah untuk menciptakan suasana yang akrab ketika proses pembelajaran dan lebih terasa semakin menarik dan juga asyik bagi para siswa. Pembentukan bahasa gaul yang digunakan oleh tutor di aplikasi bimbingan belajar online Zenius meliputi, a) penghilangan fonem, b) penggunaan Bahasa Inggris, c) penggantian fonem, d) penambahan fonem, e) pemendekan dua kata, f) metatesis, g) kontraksi, dan g) pola acak. Berdasarkan hal tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya penggunaan bahasa dengan menyisipkan istilah bahasa gaul berupa kata, frasa, maupun klausa. Serta terdapat pembentukan bahasa gaul yang ditemukan yakni penghilangan fonem, penggunaan Bahasa Inggris, penggantian fonem, penambahan fonem, pemendekan dua kata, metatesis, kontraksi dan pola acak yang tidak dapat dijelaskan secara morfologis pembentukannya

    Keberhasilan Pengobatan Massal Filariasis di Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan

    Get PDF
    Kusan Hulu Sub-district is one of filariasis endemic areas in Tanah Bumbu District of South Kalimantan Province which has implemented partial Mass Drug Administration (MDA) filariasis program starting in 2012 and simultaneously in all area of Tanah Bumbu District starting in 2015. This study aims to determine endemicity filariasis after the first MDA in 2015 in Kusan Hulu Sub-district by conducting a finger blood survey to determine microfilaria rate and know the type of microfilariae. The design of this study was cross sectional. The study was conducted in Kusan Hulu sub-district from March to November 2015. The results of the finger blood survey showed a mf rate of 0.4% of the 500 population. The type of microfilariae found was Brugia malayi. Both positive patients were of male sex with age> 45 years. There was a decrease in mf rate in Kusan Hulu Sub-district from before MDA compared to after the first MDA was conducted from 12.37% in 2008, and 0.91% in 2011 to 0.4% in 2015, so the area became nonendemic (mf rate <1%)

    Penggunaan Bahasa Asing Di Ruang Publik Kota Bengkulu

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini mendeskripsikan fenomena penggunaan bahasa asing di ruang publik Kota Bengkulu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah ruang publik Kota Bengkulu berupa penamaan geografi, bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki warga negara indonesia atau badan hukum indonesia, rambu umum, penunjuk jalan, fasilitas umum, spanduk dan alat informasi lain yang merupakan pelayanan umum. Data penelitian adalah kata atau frase bahasa asing yang terdapat di ruang publik Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan ada empat tahap yaitu (1) identifikasi data, (2) klasifikasi data, (3) interpretasi data, dan (4) kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adalah partisipan yang menggunakan bahasa asing di ruang publik Kota Bengkulu digunakan oleh tiga pihak lembaga yaitu (1) lembaga usaha, (2) lembaga pendidikan, dan (3) lembaga pemerintah. Penggunaan bahasa asing oleh lembaga usaha dan lembaga pendidikan sebagai penamaan mempunyai maksud dan tujuan untuk (1) menarik pembeli dan (2) menarik pengguna jasa. Penggunaan bahasa asing oleh lembaga pemerintah mempunyai maksud dan tujuan untuk menyampaikan informasi serta anjuran kepada publik. Penggunaan bahasa di ruang publik Kota Bengkulu ditemukan dalam bentuk (1) kata dan (2) frase. Jenis frase yaitu (1) frase nominal, (2) frase verbal, dan (3) frase adjektival. Bentuk frase struktur bahasa asing dan frase struktur bahasa Indonesia membentuk tiga pola yaitu (1) MD-DM, (2) DM-MD, dan (3) DM-DM. Terdapat bentuk frase struktur bahasa Indonesia dengan menggunakan kata asing. Jenis kelas kata yaitu (1) nomina, (2) verba, dan (3) adjektiva.Penggunaan Bahasa Asing Di Ruang Publik Kota Bengkul

    Tantangan Dalam Pengelolaan Regulasi Penjaja Makanan di Wilayah Sekitar Lingkungan Sekolah di Kota Samarinda

    Get PDF
    Latar belakang: Makanan dan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian masyarakat, khususnya orang tua, pendidik dan pengelola sekolah. Pangan jajanan merupakan jenis makanan yang sangat dikenal terutama di kalangan anak sekolah. Dengan banyaknya makanan dan jajanan sekolah yang mengandung bahan kimia berbahaya di kantin sekolah, wilayah sekitar lingkungan sekolah dan penjaja makanan di sekitar sekolah merupakan agen penting yang bisa mengkonsumsi makanan tidak sehat. Komitmen orang tua dan pendidik diperlukan untuk mengawasi makanan dan jajanan sekolah yang dikonsumsi. Tantangan sesungguhnya terletak pada pengelola sekolah diharapkan dapat membuat kebijakan tertentu terhadap pedagang miskin penjual makanan di wilayah lingkungan sekitar sekolah. Metode: Metode yang digunakan dalam penulisan studi kasus ini adalah metode penelusuran pustaka. Bahan pustaka yang terkumpul selanjutnya dianalisis dan disintesis untuk membangun suatu alternatif solusi dalam  meningkatkan keamanan pangan jajanan anak sekolah. Hasil: Di beberapa sekolah swasta yang ada di kota Samarinda, memberlakukan kebijakan larangan menjajakan makanan di area sekolah. Namun, untuk di sekolah negeri, kebijakan yang diberlakukan tidak terlalu berdampak. Hal ini dikarenakan penjaja makanan hanya beberapa hari saja meniadakan kegiatan berjualan, kemudian muncul lagi di hari selanjutnya. Peran pemerintah untuk mengawasi penjualan makanan jajanan belum maksimal, yaitu belum memberikan penyuluhan kepada PJAS secara berkala dan rutin, belum juga dilakukan pelatihan penjaja membuat pangan jajanan yang aman, larangan kepada penjaja untuk tidak menjual pangan jajanan yang mengandung bahan tambahan pangan yang berbahaya juga belum secara ketat dilakukan. Simpulan: Perilaku jajan anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus karena anak sekolah merupakan kelompok yang rentan terhadap penularan bakteri dan virus yang disebarkan melalui makanan atau biasa disebut dengan food borne disease. Pengelola sekolah belum memberlakukan regulasi ketat terkait aturan yang mengatur apa yang boleh dijual dan komposisi bahannya pada penjual makanan di sekitar wilayah lingkungan sekolah.Latar belakangMakanan dan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian masyarakat, khususnya orang tua, pendidik dan pengelola sekolah. Pangan jajanan merupakan jenis makanan yang sangat dikenal terutama di kalangan anak sekolah. Dengan banyaknya makanan dan jajanan sekolah yang mengandung bahan kimia berbahaya di kantin sekolah, wilayah sekitar lingkungan sekolah dan penjaja makanan di sekitar sekolah merupakan agen penting yang bisa mengkonsumsi makanan tidak sehat. Komitmen orang tua dan pendidik diperlukan untuk mengawasi makanan dan jajanan sekolah yang dikonsumsi. Tantangan sesungguhnya terletak pada pengelola sekolah diharapkan dapat membuat kebijakan tertentu terhadap pedagang miskin penjual makanan di wilayah lingkungan sekitar sekolah. MetodeMetode yang digunakan dalam penulisan studi kasus ini adalah metode penelusuran pustaka. Bahan pustaka yang terkumpul selanjutnya dianalisis dan disintesis untuk membangun suatu alternatif solusi dalam  meningkatkan keamanan pangan jajanan anak sekolah. HasilDi beberapa sekolah swasta yang ada di kota Samarinda, memberlakukan kebijakan larangan menjajakan makanan di area sekolah. Namun, untuk di sekolah negeri, kebijakan yang diberlakukan tidak terlalu berdampak. Hal ini dikarenakan penjaja makanan hanya beberapa hari saja meniadakan kegiatan berjualan, kemudian muncul lagi di hari selanjutnya.Peran pemerintah untuk mengawasi penjualan makanan jajanan belum maksimal, yaitu belum memberikan penyuluhan kepada PJAS secara berkala dan rutin, belum juga dilakukan pelatihan penjaja membuat pangan jajanan yang aman, larangan kepada penjaja untuk tidak menjual pangan jajanan yang mengandung bahan tambahan pangan yang berbahaya juga belum secara ketat dilakukan. KesimpulanPerilaku jajan anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus karena anak sekolah merupakan kelompok yang rentan terhadap penularan bakteri dan virus yang disebarkan melalui makanan atau biasa disebut dengan food borne disease. Pengelola sekolah belum memberlakukan regulasi ketat terkait aturan yang mengatur apa yang boleh dijual dan komposisi bahannya pada penjual makanan di sekitar wilayah lingkungan sekolah. Kata Kunci: pengelolaan regulasi, penjual makanan, anak sekola

    VARIASI BAHASA DALAM KOLOM MELA KOMENTAR SURAT KABAR RAKYAT BENGKULU

    Get PDF
    The purpose of this study is to describe the variation of spoken language in the column Mela Bengkulu People's newspaper commentary and language variations in the column Mela Bengkulu People's newspaper comments in terms of formality. This research uses descriptive research design and  using documentation technique as data collection tool. For data analysis, the following steps are used: (1) read carefully, (2) code every data obtained, (3) tabulate data used to describe language usage, (4) analyze data of spoken language in terms of level (5) classify the results of data analysis, (6) synthesize the results of classification, (7) conclude. From the result of the research, it is found that the variation of language in Mela Comments column used standard oral language and non standard oral language. Language variations seen in terms of formality are used diverse casual and familiar variety. The marker of standard oral spoken language is seen in the use of Indonesian vocabulary and diction and no regional language elements. Markers of oral spoken language use are not seen in non-standard word usage, regional/foreign language usage, slang usage and presence of expression statements. Markers of casual usage are seen in the use of regional/foreign languages, the use of non-standard words, the use of slang and expressions. The use of familiar varieties is seen in the use of the word hello, the use of regional/foreign languages and typical terms. Conclusion; Language variations in the October 26 to 24 November 2016 edition of Mela Comments column of 26 topics with 265 speeches, can be summarized by 38 speeches using standard oral language and 227 using non-standard spoken language. Language variations are viewed in terms of its formality using a variety of casual and diverse. Keywords: language variation, mela komentar column, Rakyat Bengkulu newspape

    KAJIAN SOSIOLINGUISTIK TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA SLANG DI MEDIA SOSIAL TWITTER

    Get PDF
    Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan secara lisan maupun tulisan yang berhubungan dengan lingkungan, hal ini termasuk ke dalam sosiolinguistik. bahasa pada zaman sekarang berkembang begitu cepat melalui media sosial salah satunya yang sering digunakan yaitu media sosial twitter, dimana setiap kata yang dilontarkan atau ditulis menjadi sebuah kata yang populer di kalangan masyarakat, banyaknya kata yang dilontarkan tersebut termasuk ke dalam bahasa slang atau bahasa gaul yang menjadi bahasa sehari-hari. Permasalahan yang terdapat yaitu mengenai penggunaan bahasa slang yang tidak diketahui maknanya oleh penutur sehingga dapat membuat orang tersinggung oleh perkataannya. Penelitian ini termasuk ke dalam deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa slang di media sosial twitter. Subjek dalam penelitian ini yaitu pengguna bahasa slang di media sosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menganalisis data yang termasuk ke dalam bahasa slang dan ditemukan di media sosial dengan cara menangkap layar lalu menyimpannya di sebuah dokumen dan dijadikan data transkripsi.Kata kunci: bahasa slang, media sosial twitter, sosiolinguisti

    Policy brief: penelusuran ancaman kasus TB pada petugas kesehatan di Indonesia

    Get PDF
    Pendahuluan: Jarak kontak yang cukup dekat petugas kesehatan dengan pasien memudahkan terjadi penularan penyakit TB. Resiko terkena TB pada petugas kesehatan tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum dan meningkat menjadi enam kali dengan bertambahnya akses pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan, kasus HIV AIDS dan TB MDR.  Selama ini, penerapan budaya keselamatan manajemen fasilitas pelayanan kesehatan dan perilaku petugas kesehatan dalam mempersepsikan infeksi penularan TB menyebabkan keterlambatan diagnosa dan pengobatan TB. Tidak terdapat data laporan jelas tentang prevalensi kasus TB aktif dan laten pada petugas kesehatan menunjukan kecenderungan menyembunyikan tingginya insiden TB pada petugas kesehatan. Jika pemerintah gagal melindungi petugas kesehatan dari penularan penyakit TB, maka bisa dipastikan semakin berkurangnya SDM yang melayani kesehatan dan mengakibatkan meningkatnya kasus TB di Indonesia. Isi: Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) TB di fasilitas pelayanan kesehatan telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2012. Metode pengawasan sistematis yang memastikan dipatuhinya pedoman tersebut belum tersedia. Penelitian yang dilakukan di RSUP Adam Malik, Medan menunjukan bahwa prevalensi TB Laten pada petugas kesehatan sebesar 53%. Faktor yang mempengaruhinya yaitu usia, lama bekerja dan kontak dengan penderita TB. Tingginya prevalensi TB laten petugas kesehatan dipengaruhi oleh besarnya beban infeksi TB pada masyarakat dan difasilitas kesehatan karena banyak kasus TB yang datang berkunjung dan dirawat.Rekomendasi: Kementerian kesehatan dan Dinkes perlu memperkuat kebijakan dan pengembangan strategi komprehensif berbasis bukti untuk menjamin kesehatan petugas dalam bekerja. Kebijakan tersebut terkait laporan data prevalensi dan insiden kasus TB diantara petugas kesehatan, pengawasan pelaksanaan PPI di faskes, sangsi dalam pelanggaran serta mengatur kompensasi untuk petugas kesehatan yang terkena TB akibat kerja. Manajemen faskes dan petugas kesehatan wajib melaksanakan PPI sesuai standar pedoman, melakukan pemeriksaan skrining TB dan HIV tahunan, melaporkan hasilnya kepada instuti terkait serta mengutamakan keselamatan dalam bekerja
    corecore