79 research outputs found
HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN DENGAN STATUS GIZI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYU URIP SURABAYA
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Seperti pada lansia makan masih ada yang dibantu oleh keluarganya jika keluarganya tidak ada dirumah atau kerja maka lansia tidak makan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan tingkat kemandirian dengan status gizi pada lansia di Posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip Surabaya.
Desain penelitian adalah analitik cross sectional. Populasi sebanyak 65 lansia berusia 60-90 tahun dan besar sampel 56 responden, menggunakan simple random sampling. Variabel independent adalah tingkat kemandirian dan status gizi sebagai variabel dependent. Pengumpulan data responden menggunakan instrumen index bhartel dan register timbang bulan KMS kemudian dilakukan dengan uji statistik Rank Spearman.
Hasil hampir setengahnya (42,9%) responden mandiri dan sebagian besar (62,5%) responden memiliki status gizi normal. Uji statistik Rank Spearman didapatkan nilai ρ = (0,000) < = (0,05) menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat kemandirian dengan status gizi pada lansia di Posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip Surabaya.
Kesimpulan adalah tingkat kemandirian yang baik maka akan semakin baik status gizi lansia. Lansia disarankan agar mempertahankan kemandiriannya semaksimal mungkin agar tidak bergantung pada orang lain dan mencukupi asupan makanan dengan memperhatikan status gizinya
ANALISA PENGARUH LOAD CAPACITY PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP TANJUNG AWAR-AWAR 350 MW TERHADAP EFISIENSI TURBIN GENERATOR QFSN-350-2 UNIT 1
AbstrakPeningkatan kebutuhan listrik di berbagai bidang harus selaras dengan usaha untuk meningkatkan efisiensi sistem pembangkit. Peralatan utama yang perlu diperhatikan efisiensinya adalah boiler, turbin, generator, kondenser dan pompa. Fokus pada penelitian ini mengevaluasi peralatan turbin uap dan generator yang merupakan salah satu peralatan di PT PJB UBJ O&M PLTU Tanjung Awar-Awar. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perubahan load capacity pembangkit listrik tenaga uap tanjung awar-awar 350 MW terhadap efisiensi turbin generator pada unit 1. Penelitian dilakukan dengan memvariasi perubahan kenaikan load capacity saat PLTU sedang beroperasi yaitu load capacity 75%, 85% dan 100%. Hasil data operasi dihitung secara teoritis dan matematis denga n metode analisa thermodinamika. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat pengaruh kenaikan load capacityterhadap efisiensi isentropis turbin, berturut-turut dari load capacity 75%, 85% dan 100% memiliki efisiensi sebesar 89,02%, 90,42% dan 91,77%. (2) Terdapat pengaruh load capacity terhadap efisiensi turbin generator. Nilai efisiensi turbin generator berturut -turut dari beban 75%, 85% dan 100% yaitu 86,02%, 87,2% dan 88,64% sedangkan untuk generator, pengaruh load capacity tidak berpengaruh besar terhadap efisiensinya yaitu 95,32% 95,45% dan 95,98%.Kata kunci: Effisiensi turbin generator, Load capacity , Analisis energi, PLTU Tanjung Awar-Awar.AbstractIncreasing electricity needs in all fields must be aligned with the effort to improve the efficiency of power generation systems. The main noteworthy equipment efficiency is the boiler, turbine, generator, condenser and pumps. The focus on this research evaluates the steam turbine and generator equipment which is one of the equipment PT PJB UBJ O & M PLTU Tanjung Awar-Awar. The purpose of doing this research is to know the influence of the change of load capacity of steam power plant tanjung awar -awar 350 MW turbine generator efficiency against on unit 1.. Research done by doing a changes to increase load capacity when PLTU is operating i.e. load capacity 75%, 85% and 100%. The result of the data operation calculated theoretically and mathematically with the method thermodinamika. The results showed (1) there is the influence of the increase in load capacity against the efficiency of isentropis, a row of load capacity 75%, 85% and 100% efficiency of 89.02%, 90.42% and 91.77%. (2) there is an influence of load capacity towards the efficiency of the turbine generator. The value of the efficiency of the turbine generator in a row from the burden of 75%, 85% and 100% i.e., 86.02%, 87.2% and 88.64% whereas for the generator,effect by load capacity has no effect on efficiency that is 95.32% 95.45% and 95.98%. Keywords: Efficiency of turbine generators, Load capacity, Energy analysis, Tanjung Awar-Awar PLTU
PENGARUH KUALITAS BATUBARA TERHADAP EFISIENSI BOILER TIPE CFB UNIT 3 PLTU JERANJANG LOMBOK BARAT DENGAN METODE ASME PTC 4
The need for electricity supply has relatively increased every year, while coal as a PLTU fuel has experienced price increases and high demand for exports has caused coal in Indonesia to use low quality. By paying attention to the aspects of fuel factors and operating parameters on boiler performance to be efficient using the ASME PTC 4 method. This study analyzes coal quality in the form of HHV values for boiler efficiency and coal mass flow rate and heat loss distribution in CFB Unit 3 PLTU Jeranjang type boilers. The purpose of this study was to determine the effect of coal quality in the form of HHV values on boiler efficiency and the effect of coal quality on the mass flow rate of coal fuel. The coal used has an HHV value of 4,125 kcal/kg, 4,154 kcal/kg, 4,247 kcal/kg, 4,103 kcal/kg, 3,880 kcal/kg. Data collection uses operating data, boiler specifications and coal content data. The research data were analyzed descriptively and theoretically calculated. In this study, the effect of coal quality in the form of HHV values on boiler efficiency with the highest efficiency results was 83.88% at HHV 4,125 kcal/kg and the lowest was 80.52%% at HHV 4,103 kcal/kg with the greatest heat loss due to dry flue gas. , combustion of H2, and fuel moisture. With the largest difference in flow rate of input coal and heat input, namely 5,779 kg/h at HHV 4,247 kcal/kg and the smallest, namely 577 kg/h at HHV 4,125 kcal/kg due to the high moisture in the fuel and the difference between input coal and heat input because it does not high carbon was identified in unburned coal during sampling.
Keywords: coal, boiler, efficiency, flow rate, heat loss
ANALISA ENERGI DAN EKSERGI TURBIN UAP PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 TANJUNG AWAR-AWAR
AbstrakSumber energi sistem pembangkit tenaga listrik berkapasitas besar saat ini masih di dominasi oleh bahanbakar fosil yang semakin menipis ketersediaanya. Setiap peralatan pembangkit yang beroperasi tidakefektif dan efisien merupakan sumber kerugian energi. Penelitian ini menganalisa kerugian energi padaperalatan turbin uap di PLTU Tanjung Awar-Awar. Analisa kerugian energi ini menggunakan konsepHukum I dan Hukum II Termodinamika. Hukum pertama termodinamika menunjukan kerugian energibersifat kuantitatif. Hukum kedua termodinamika menunjukan keefektifan penggunaan eksergi sebagaibatasan potensi energi dalam sistem yang bersifat kualitatif. Batasan keefektifan suatu sistem dipengaruhioleh parameter temperatur lingkungan. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui laju kerugian ataukehilangan energi dalam sistem serta mengetahui potensi kerugian energi yang dapat dilakukan perbaikan.Hasil dari penelitian menunjukan besar efisiensi energi turbin uap rata-rata sebesar 91,48 % dengan lajukerugian energi rata-rata sebesar 31,11 MW dari total energi yang masuk system. Efisiensi eksergi rata-ratapada turbin uap sebesar 94,08 % dengan laju kerusakan eksergi rata-rata pada turbin uap sebesar 25,98MW dari total eksergi total masuk sistem. Dari total potensi energi yang masuk sistem rata-rata energiyang termanfaatkan sebesar 93,30 %, kemudian besar peluang energi yang masih bisa ditingkatkan ratarata1,33 % dari total potensi energi yang tersedia.Kata Kunci: Efisiensi, Efektifitas, Turbin Uap, Analisis Energi Dan Analisis Eksergi.AbstractEnergy source system of large-capacity power plants currently in the domination by fossil fuels aredepleting for availability. Each operating plant equipment is not effective and efficient source of energylosses. This research analyzes the energy losses on the equipment steam turbine in Tanjung Awar-Awarpower plant. Analysis of loss of energy it uses the concept of Law I and II Law of thermodynamics. Firstlaw thermodinamika showed losses of energy are quantitative. Second law thermodinamika showedeffectiveness the use of exergy as a limitation of the potential energy in the system are purely qualitative.Effectiveness limits a system affected by parameters temperature environment. The purpose of thisresearch to find out the rate of losses or loss of energy in the system as well as knowing the potential lossof energy can do the repairs. The results of the research indicate large steam turbine energy efficiency onaverage by 91.48% energy loss rate with an average of 31.11 MW of the total energy that enters thesystem. The efficiency of the average exergy on steam turbine of 94.08% with the rate of damage to exergyon average of 25.98 MW steam turbine of total exergy total entry system. Of the total potential energy ofthe incoming system average energy termanfaatkan of 93.30%, then great opportunities of energy that canstill be improved an average of 1.33% of total potential energy available.Keywords: Efficiency, Effectiveness, Steam Turbines, Energy Analysis And Exergy Analysis
Development of a retractable tray dryer for drying crops in solar PV farms
Temperature plays a significant element in Solar PV technology as well as herbal growth. Significant research laboratories have proven that approximately 0.5% electricity from PV generators are reduced based on 1°C increase of the module temperature which is dispersed as heat energy whereas increasing temperature may degrade the plant growth. Harvesting the dissipated heat from the bottom surface of a Photovoltaic (PV) Array is currently a new research area which is in line with sustainable urban development. This study suggested a new prototype of Retractable Tray Dryer (RtD) be embedded directly under PV arrays as means of harvesting the dissipated heat as well as reducing the bottom temperature within the concept of heat convection. The tray dryer is designed in such a way that it can be suited to any PV structures and can be clustered for a large scale farm. A specified leavy-type herbal crop was used as sample and tested at the Universiti Putra Malaysia PV Pilot site. Field test of the embedded tray as compared to the normal system showed higher drying rate for RtD which produces higher yield and good quality of dried crops
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN LAHAN BASAH DALAM PRANATA HUKUM DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
Penelitian ini berfokus perlindungan lahan basah yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimnatan Selatan. Di pilihnya lokasi di Kabupaten ini mengingat daerah Kabupaten HSU ini memiliki kawasan lahan basah yang sangat besar luasannya untuk wilayah provinsi Kalimantan Selatan ini. Berdasarkan konsep perlindungan hukum menurut ilmu hukum bahwa perlindungan bersifat preventif dan bersifat represif. Salah satu bentuk perlindungan hukum preventif (pencegahan ) adalah ketika konsep dan tujuan perlindungan diatur atau dituangkan dalam tataran peraturan peraturan hukum. Yang menjadi fokus penelitian tentang perlindungan hukum lahan basah ini di teliti tentang bagaimana pengaturan dan pemanfataan kawasan lahan basah di wilayah pedesaan oleh pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara dan tentang bagaimana implementasi perlindungan terhadap lahan basah dalam pranata hukum Kabupaten Hulu Sungai Utara.Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian hukum normative dengan didukung data data empiris. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfatan kawasan lahan basah ini dalam pengaturannya akan mengacu secara umum pada ketentuan kawasan dalam Perda tentang Tata Ruang, juga pengaturan yang terkait dengan perlindungan lingkungan. pemanfataan kawasan lahan basah di Kabupaten Hulu Sungai Utara ini dikembangkan untuk berbagai kegiatan yakni : Usaha transportasi/pengangkutan ( Transportasi sungai ),usaha pemeliharaan ikan dan pengolahannya,usaha pertanian (untuk kawasan persawahan ),usaha wilayah/ tempat pengembangan Peternakan itik, kerbau,usaha pengembangan wisata (Kolam pemancingan ikan, wisata Lomba renang kerbau rawa) Implementasi perlindungan hukum kawasan lahan basah di kabupaten HSU Provinsi Kalimnatan Selatan dalam bentuk kegiatan pemanfataan kawasan lahan basah yang disesuaikan dengan potensi geografis kabupaten ini dan penyusunan konsep perlindungan lingkungan lahan basah ini dituangkan dalam berbagai pranata hukum di kabupaten ini yakni dalam bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati serta dalam pertauran des
PERLINDUNGAN HUKUM PETANI LAHAN BASAH DI BATOLA DALAM EKSISTENSI PADA UPAYA KETAHANAN PANGAN
Penelitian ini adalah persoalan mengenai eksistensi dan peran petani dalam upaya ketahanan pangan pada masyarakat di desa-desa pada kabupaten Batola. Mengingat Kabupaten Batola memiliki luasan lahan pertanian lahan basah dan kabupaten ini merupakan salah satu penyangga ketahanan pangan di Kalimanatan Selatan. secara normatif perlindungan petani dan norma tentang pangan,. Oleh karenanya menjadi penting mengetahui bagaimana kebijakan pemerintah khsususnya terkait upaya mencapai ketahanan pangan, dan bagaiamana pula perlindungan akan hak petani terkait eksistensi dan pemberdayaan dalam berbagai upaya menuju ketahanan pangan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui dan mengkontruksikan bagaimana implementasi peraturan hukum tentang pangan dan pemberdayaan petani, dengan menganalisis upaya yang sudah dilakukan pemerintah kabupaten Batola dalam mencapai tujuan tersebut. mewujudkan ketahanan pangan dan keterlibatan para petani dalam tujuan tersebut. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode empiris,yakni menggali keadaan secara nyata dilokasi penelitian. Sebagaian data-data primer dengan mengumpulkan data melalui wawancara. Kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan peraturan hukum terkait pangan dan pemberdayaan petani. Kemudian juga menggunakan teori-teori hukum yang yang relevan dengan obyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Batola sudah membuat rencana berbagai kebijakan terkait tujuan mewujudkan ketahanan pangan. upaya tersebut pemberdayaan masyarakat petani sudah dilakukan dengan melibatkan petani dalam mendirikan Lumbung-Lumbung padi di berbagai desa Kecamatan Anjr Pasar, dan melibatkan petani dalam mengembangkan jenis tanaman selain padi serta areal pekarangan sebagai areal perkebunan tanaman pertanian dan perkebunan. Hal ini menunjukkan perlindungan para petani dalam mencapai ketahanan pangan sudah dilakukan dengan membuat berbagai kebijakan terkait hal ini, dan di implementasikan dalam bidang ketahanan pangan dan pertanian
ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA QUALITY MONITORING DENGAN MENGGUNAKAN OPEN SOURCE TOOL
Data merupakan komponen terpenting dalam pengelolaan sistem informasi pada suatu perusahaan. Data dapat digunakan untuk mempengaruhi tujuan dan mengambil keputusan. Kualitas data menjadi hal yang patut diperhitungkan oleh organisasi untuk bisa membuat kebijakan bisnis yang berdampak positif pada organisasi. Banyak organisasi yang telah mengelola datanya menjadi kualitas yang baik namun masih banyak organisasi yang belum mampu untuk menjadikan kualitas data yang baik menjadi proses yang harus dilakukan terus menerus padahal sebagian besar metodologi setuju bahwa penilaian kualitas data adalah proses yang harus dilakukan terus menerus. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut terdapat proses data quality monitoring yang nantinya akan memonitoring kualitas data yang telah dilakukan oleh proses data profiling. Metode tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam aplikasi mulai dari yang berbayar hingga open source namun dengan tingginya harga aplikasi yang berbayar banyak organisasi yang memanfaatkan aplikasi open source. Pada penelitian ini peneliti melakukan analisa dan perancangan arsitektur data quality monitoring dengan menggunakan open source tools.
Kata kunci : Data Quality, Data Quality Monitoring, Open Sourc
Ratio of Legal Regulation of the Authority to Investigate Forestry Crime
The presence of Law No. 18 of 2013 concerning Prevention and Eradication of Forest Destruction, intends to provide comprehensive protection of the importance of the existence of forests. On the other hand, this P3H Law also resulted in overlapping authorities investigating criminal acts on forest destruction. The authority to investigate criminal acts of forest destruction is carried out by three institutions namely police investigators, civil servant investigators, and investigators for the Prevention and eradication of forest destruction
- …