3 research outputs found

    STUDI KASUS: ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS POST SC ATAS INDIKASI PRE-KLAMSIA BERAT DI RUANGAN RAWAT GABUNG KEBIDANAN RSUP DR.M.DJAMIL

    Get PDF
    Salah satu indikator yang mendapat perhatian seksama adalah tekanan darah yang seharusnya dalam batas normal.Jika ibu hamil ditemukan dengan kenaikan tekanan darah yang disertai dengan gejala dan tanda yang ada adalah tekanan darah 160/110 mmHg, urin kurang dari 400 cc/24 jam (oliguria), proteinuria lebih dari 3 gr/liter, keluhan subjektif seperti nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri kepala, edema paru dan sianosis, gangguan kesadaran, bidan segera melakukan konsultasi atau merujuk ibu ke pelayanan kesehatan yang lengkap untuk mendapatkan pertolongan persalinan seksio cesarean. Tujuan penelitian adalah melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas post sc atas indikasi PEB melalui pendekatan pola pikir manajemen asuhan kebidanan varney secara komprehensif Metode yang digunakan adalah studi kasus untuk mengeksplorasi masalah. Subjek penelitian adalah Ny. E P1A0H1.Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2016, di ruang rawat inap kebidanan RSUP. Dr.M. Djamil Padang. Tekhnik pengambilan data antara lain data primer meliputi pemeriksaan fisik, wawancara, observasi dan data sekunder, meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan.Analisis data dilakukan dengan cara membuat narasi dari hasil wawancara dan pemeriksaan dengan menggunakan 7 langkah Varney Asuhan kebidanan pada kasus Ny “E” yaitu ibu nifas post seksio cesarean atas indikasi pre eklamsia berat menggunakan prinsip manajemen Varney. Pasien di observasi dan diberikan asuhan sesuai dengan wewenang bidan di rumah sakit yang mengedepankan asuhan kolaborasi baru asuhan mandiri, dan dari asuhan yang diberikan dibahas perbedaan dan kesenjangan antara teori dan praktek.Kesimpulan penelitian adalah tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik dalam asuhan kebidanan pada Ny. E

    Cronobacter condimenti sp. nov., isolated from spiced meat, and Cronobacter universalis sp. nov., a species designation for Cronobacter sp. genomospecies 1, recovered from a leg infection, water, and food ingredients

    Get PDF
    A re-evaluation of the taxonomic position of five strains, one assigned to Cronobacter sakazakii (strain 1330T), two previously assigned to Cronobacter genomospecies 1 (strains NCTC 9529T and 731) and two as Cronobacter turicensis (strains 96 and 1435) was carried out. The analysis included a phenotypic characterization, sequencing of the 16S rRNA gene and multilocus sequence analysis (MLSA) of seven housekeeping genes (atpD, fusA, glnS, gltB, gyrB, infB, ppsA; 3036 bp). The 16S rRNA gene sequence analysis and MLSA showed strain 1330T, isolated from spiced meat purchased in Slovakia, to form an independent phylogenetic line. Cronobacter dublinensis was the closest neighbour species on the basis of the MLSA. DNA–DNA reassociation and phenotypic analysis revealed that strain 1330T represented a novel species, for which the name Cronobacter condimenti sp. nov. is proposed, type strain 1330T = CECT 7863T, = LMG 26250T). The four bacterial strains NCTC 9529T, 731, 96 and 1435, isolated from water, a leg infectionand two food ingredients; onion powder and rye flour, repectively, showed on the phylogenetic tree to cluster together within an independent phylogenetic line, with Cronobacter turicensis as the closest species. The DNA–DNA hybridization data and the phenotypic characterization confirmed that these strains represented a novel species, for which the name Cronobacter universalis sp. nov. is proposed with type strain NCTC 9529T = CECT 7864T, = LMG 26249T
    corecore