5 research outputs found

    PENGARUH PENGAYAAN LINGKUNGAN TERHADAP GEJALA AUTISTIC LIKE BEHAVIOR,UJI EXPERIMENTAL PADA TIKUS

    Get PDF
    Pengobatan definitif untuk Autism Spectrum Disorders (ASD) belum ditemukan sampai saat ini. Paparan Valproic Acid (VPA) pada ibu hamil merupakan salah satu faktor lingkungan terjadinya ASD pada anak. Patomekanisme yang mendasari gangguan ini diduga gangguan sinaps. Mayoritas orang tua dari anak ASD mengalami peningkatan stres kronis yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan emosional karena dapat menyebabkan beban sosial serta finansial. Penelitian sebelumnya menemukan aktivitas neuronal bisa distimulasi melalui pengayaan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengayaan lingkungan terhadap gejala Autistic Like Behaviour (ALB); penurunan interaksi sosial dan peningkatan gerakan repetitif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan one group pretest post test without control. Sampel terdiri dari 6 ekor induk tikus Spraque Dawley (SD) yang diinjeksikan dengan VPA 500 mg/kgBB intraperitoneal yang telah dilarutkan dalam normal saline menjadi 1.5 ml, kemudian diambil secara acak 6 ekor anak tikus usia 3 minggu yang mempunyai gejala ALB dan dipindahkan ke kandang pengayaan lingkungan selama 4 minggu. Pengamatan dilakukan menggunakan Closed Circuit Television (CCTV). Analisis data menggunakan uji t berpasangan. Dari penelitian didapatkan rata-rata perilaku interaksi sosial dan gerakan repetitif sebelum diberikan pengayaan lingkungan adalah 84.67 ± 43.112 dan 174.67 ± 52.572, setelah diberikan pengayaan lingkungan didapatkan rata-rata perilaku interaksi sosial dan gerakan repetitif adalah 312.00 ± 49.210 dan 31.50 ± 25.509. Dari analisis data didapatkan hasil uji t berpasangan pada perilaku interaksi sosial dan gerakan repetitif adalah sebesar p=0.001 (p<0.05) dan p= 0.003 (p<0.05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan perilaku interaksi sosial dan gerakan repetitif hewan coba sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) pemberian pengayaan lingkungan selama 4 minggu. Kata kunci: ASD (Autism Spectrum Disorders), ALB (Autistic Like Behaviour), gerakan repetitif, interaksi sosial, pengayaan lingkunga

    Short Communication: The diversity of butterflies (Superfamily Papilionoidea) as a success indicator of tin-mined land revegetation

    Get PDF
    Some former tin-mining areas in Belitung District have been revegetated. With the increase of vegetation age, the environmental quality changes, and so does the diversity of insects living in the vegetated areas. The objective of this study was to propose the use of butterfly diversity as a success indicator of tin-mined land revegetation. The research was conducted at six locations in Belitung District, consisting of one tin-mined land that had not been revegetated, four revegetated tin-mined lands with different ages of vegetation, namely 1-5 years, 5-10 years, 10-20 years, more than 20 years, and primary forest in Gunung Tajam. The research used the Pollard walk method and specimens were obtained using insect nets. The results showed that the highest diversity of butterflies was recorded in primary forest (31 species), followed by vegetated mined lands with the following ages of vegetation: > 20 years (21 species), 10-20 years (15 species), 5-10 years (14 species ), and 1-5 years (7 species), and the lowest diversity was found in tin-mined land that had not been revegetated (2 species). The Shannon-Wiener diversity index in tin- mined land that had not been revegetated was low, namely 0.56 while in the revegetated tin mined land was medium, i.e., 1.47 – 2.96 and in primary forest was high, i.e., 3.2. The diversity of butterflies in revegetated land increased with the increasing age of vegetation, and the community similarity index between revegetated land and forest also increased with the increasing age of vegetation. Therefore, the diversity of butterflies may be used as a success indicator of revegetation in former tin mining areas

    Pengaruh Pengayaan Lingkungan terhadap Gejala Autistic Like Behavior, Uji Experimental Pada Tikus

    Get PDF
    Pengobatan untuk Autism Spectrum Disorders (ASD) belum ditemukan saat ini. Paparan Valproic Acid (VPA) pada ibu hamil merupakan faktor lingkungan terjadinya ASD pada anak. Patomekanisme diduga adanya gangguan sinaps. Mayoritas orang tua anak ASD mengalami peningkatan stres kronis yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan emosional karena menyebabkan beban sosial dan finansial. Penelitian sebelumnya menemukan aktivitas neuronal bisa distimulasi melalui pengayaan lingkungan. Tujuan: Mengetahui pengaruh pengayaan lingkungan terhadap gejala Autistic Like Behavior (ALB); penurunan interaksi sosial dan peningkatan gerakan repetitif. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental laboratorik dengan one group pretest post test without control. Sampel terdiri dari 6 ekor tikus Spraque Dawley (SD) yang diinjeksikan dengan VPA 500 mg/kgBB intraperitoneal yang dilarutkan dalam normal saline menjadi 1.5 ml, kemudian diambil enam ekor anak tikus usia tiga minggu yang mempunyai gejala ALB dan dipindahkan ke kandang pengayaan lingkungan selama empat minggu. Pengamatan dilakukan menggunakan Closed Circuit Television (CCTV). Analisis data menggunakan uji t-berpasangan. Hasil: Analisis data didapatkan hasil uji t-berpasangan pada perilaku interaksi sosial dan gerakan repetitif adalah p=0.001 dan p= 0.003. Simpulan: Ada perbedaan yang signifikan perilaku interaksi sosial dan gerakan repetitif hewan coba sebelum dan sesudah pemberian pengayaan lingkungan selama 4 minggu

    Keanekaragaman kupu-kupu (superfamili papilionoidea) di lahan revegetasi pasca tambang timah kabupaten Belitung

    Get PDF
    Kupu-kupu adalah serangga yang dapat dijadikan bioindikator lingkungan. Aktivitas penambangan timah di Bangka Belitung mengakibatkan kerusakan lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Belitung pada enam lokasi, yaitu lahan revegetasi umur 0 tahun (belum direvegetasi), 1-5 tahun, 5-10 tahun, 10-20 tahun, lebih dari 20 tahun, dan hutan Gunung Tajam, dengan menggunakan metode transek Pollard dan teknik sweeping net selama 3 hari di masing-masing lokasi penelitian. Keanekaragaman kupu-kupu tertinggi ditemukan di hutan Gunung Tajam (32 spesies), selanjutnya diikuti oleh lahan revegetasi umur lebih dari 20 tahun (20 spesies), lahan revegetasi umur 10-20 tahun (15 spesies), umur 5-10 tahun (14 spesies), umur 1-5 tahun (7 spesies), dan lahan revegetasi umur 0 tahun (2 spesies). Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener di lahan revegetasi umur 0 tahun tergolong rendah (H’ = 0,56), lahan yang di revegetasi tergolong sedang (H’ = 1,47 – 2,96), dan di hutan Gunung Tajam tergolong tinggi (H’ = 3,2). Keanekaragaman kupu-kupu di lahan revegetasi diduga berkaitan dengan tumbuhan pakan dan kondisi mikroklimat di lokasi tersebut. Keanekaragaman kupu-kupu di lahan revegetasi meningkat seiring dengan lamanya umur revegetasi, selain itu semakin tua umur revegetasi terdapat perubahan pada komunitas kupu-kupu yang ditemukan di lokasi revegetasi tersebut. Oleh karena itu, keberadaan kupu-kupu potensial untuk dijadikan sebagai indikator keberhasilan lahan revegetasi pasca tambang timah
    corecore