Pengobatan definitif untuk Autism Spectrum Disorders (ASD) belum ditemukan sampai saat ini. Paparan Valproic Acid (VPA) pada ibu hamil merupakan salah satu faktor lingkungan terjadinya ASD pada anak. Patomekanisme yang mendasari gangguan ini diduga gangguan sinaps. Mayoritas orang tua dari anak ASD mengalami peningkatan stres kronis yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan emosional karena dapat menyebabkan beban sosial serta finansial. Penelitian sebelumnya menemukan aktivitas neuronal bisa distimulasi melalui pengayaan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengayaan lingkungan terhadap gejala Autistic Like Behaviour (ALB); penurunan interaksi sosial dan peningkatan gerakan repetitif.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan one group pretest post test without control. Sampel terdiri dari 6 ekor induk tikus Spraque Dawley (SD) yang diinjeksikan dengan VPA 500 mg/kgBB intraperitoneal yang telah dilarutkan dalam normal saline menjadi 1.5 ml, kemudian diambil secara acak 6 ekor anak tikus usia 3 minggu yang mempunyai gejala ALB dan dipindahkan ke kandang pengayaan lingkungan selama 4 minggu. Pengamatan dilakukan menggunakan Closed Circuit Television (CCTV). Analisis data menggunakan uji t berpasangan.
Dari penelitian didapatkan rata-rata perilaku interaksi sosial dan gerakan repetitif sebelum diberikan pengayaan lingkungan adalah 84.67 ± 43.112 dan 174.67 ± 52.572, setelah diberikan pengayaan lingkungan didapatkan rata-rata perilaku interaksi sosial dan gerakan repetitif adalah 312.00 ± 49.210 dan 31.50 ± 25.509. Dari analisis data didapatkan hasil uji t berpasangan pada perilaku interaksi sosial dan gerakan repetitif adalah sebesar p=0.001 (p<0.05) dan p= 0.003 (p<0.05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan perilaku interaksi sosial dan gerakan repetitif hewan coba sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) pemberian pengayaan lingkungan selama 4 minggu.
Kata kunci: ASD (Autism Spectrum Disorders), ALB (Autistic Like Behaviour), gerakan repetitif, interaksi sosial, pengayaan lingkunga