166 research outputs found

    PENGETAHUAN KADER TENTANG SISTEM 5 MEJA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG

    Get PDF
    ABSTRAK  Latar Belakang Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan salah satu UKBM yang sudah sangat berkembang di Indonesia. Keberadaan Posyandu tersebut yaitu untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam penyelenggaraan posyandu yang memiliki peran penting salah satunya adalah kader. Kader memiliki peran dalam kegiatan Posyandu salah satunya yaitu menjadi penggerak sistem 5 meja di Posyandu, Namun pada kenyataannya sistem 5 meja belum berjalan secara optimal hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya pengetahuan.  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan kader tentang sistem 5 meja di posyandu. Penelitian ini adalah Deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah kader di wilayah keja Puskesmas Jatinangor.  Metode pengambilan sampel menggunakan Teknik Propotionate Stratified random sampling dengan jumlah sampel 83 responden.Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas.  Hasil menunjukan 51 responden (61.4%) dengan pengetahuan baik, 26 responden (31.3%) dengan pengetahuan cukup, dan 6 responden (7.2%) dengan pengetahuan kurang.  Simpulan  pengetahuan kader di posyandu wilayah kerja puskesmas Jatinangor kabupaten sumedang baik. Saran bagi kader posyandu agar pengetahuan nya tentang system 5 meja di aplikasikan dengan baik pada saat kegiatan posyandu.  Kata Kunci: Kader, Posyandu, Sistem 5 mej

    Hubungan karakteristik dengan pengetahuan tokoh masyarakat mengenai keberadaan posyandu di wilayah kerja puskesmas jatinangor

    Get PDF
    Posyandu merupakan salah satu program kesehatan pemerintah dengan memberdayakan masyarakat agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Posyandu berada dilingkungan masyarakat, di lingkungan masyarakat terdapat orang yang ditokohkan yang disebut dengan tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat merupakan unsur penggerak dalam menggerakan masyarakat agar berperan aktif dalam kegiatan posyandu. Pengaruh tokoh masyarakat terhadap keberadaan posyandu di lingkungan masyarakat dipengaruhi oleh pengetahuan. Faktor yang memengaruhi pengetahuan adalah usia, pendidikan, dan pekerjaan

    Elderly’s Expectations of Services in Integrated Health Post (Posbindu): A Qualitative Study

    Get PDF
    Many factors influence the compliance of the elderly to visit the Integrated Health Post (Posbindu). One factor that needs to be explored is the expectation of the elderly on the services in this post. Expectations that are met with performance will create satisfaction, leading to a regular visit to the Posbindu. This study aimed to explore the expectations of the elderly towards services provided in the Posbindu. A qualitative phenomenology study using a in-depth interview was conducted to 8 elderly informants from 7 Posbindu from 7 public health centers (Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas) who were selected by purposive sampling in Bandung City. Posbindu and Puskesmas was selected in a simple random manner. The study was conducted from July to October 2018. Explored concepts were structure, process, and output of expectations. The collected data was processed by coding and categorization.This study discovered that the structural expectation covered three subthemes, namely accessibility, human resources, and facilities. The process expectation was formed by three subthemes: behavior and communication skills of the cadres; behavior and communication skills of the health providers; consultation and treatment. The output expectation was formed by three categories, including information about their illness, controlled disease, and the desire to stay healthy. This study discovered 3 new categories from several subthemes of the health care provided in the Posbindu, i.e. free services, attendance of a doctor, and medicine prescription. In conclusion, the expectation of the elderly towards the health services at the Posbindu has been identified. Ekspektasi Lansia terhadap Pelayanan di PosbinduBanyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan lansia untuk datang ke Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Salah satu faktor yang perlu digali adalah harapan para lansia. Harapan sesuai dengan kenyataan akan menciptakan kepuasan, yang mengarah ke kunjungan rutin ke Posbindu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi harapan para lansia terhadap layanan di Posbindu. Penelitian fenomenologis kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam kepada 8 informan lansia dari 7 Posbindu (dari 7 Puskesmas) yang dipilih secara purposive sampling di Kota Bandung. Pemilihan Posbindu dan Puskesmas dilakukan secara acak sederhana. Studi ini dilakukan dari Juli hingga Oktober 2018. Konsep yang dieksplorasi adalah struktur, proses, dan output dari harapan. Data yang dikumpulkan, diproses dengan pengkodean dan kategorisasi. Penelitian ini menemukan harapan struktural dicakup oleh tiga sub-tema, yaitu aksesibilitas, sumber daya manusia, dan fasilitas. Harapan proses dibentuk oleh tiga sub-tema, yaitu perilaku dan komunikasi kader; perilaku dan komunikasi tenaga kesehatan; konsultasi dan perawatan. Harapan masukan dibentuk oleh tiga kategori, termasuk informasi tentang penyakit mereka, penyakit terkendali, dan keinginan untuk tetap sehat. Studi ini menemukan 3 kategori baru dari beberapa subtema yaitu tidak perlu membayar , kehadiran dokter, dan pemberian obat. Simpulan, harapan lansia terhadap layanan kesehatan di Posbindu telah diidentifikasi

    CADRES OF THE INTEGRATED HEALTH POST FOR ELDERLY AND THEIR SATISFACTION: HERZBERG THEORY APPROACH

    Get PDF
    Integrated health post (posbindu) is a place for the elderly to obtain various health services to improve their quality of life.  The satisfaction of the health care volunteers (cadres) has an important role in the success of the posbindu. The higher the cadre’s satisfaction, the higher the performance in managing the posbindu. According to Herzberg, two factors that contributed to the work satisfaction, namely motivator factor and hygiene factor. Identifying these factors is important, so that cadres can remain active and satisfy in doing their work in the posbindu. The purpose of this study was to explore the components of cadres’ satisfaction in providing health services in the posbindu based on Herzberg’s factors A qualitative phenomenological study was conducted on 12 active and 6 inactive cadres in 16 posbindu, Bandung City, West Java, Indonesia. A purposive sampling was performed to select the posbindu and the cadres. Data collection was carried out by an in-depth interview to explore the work satisfaction factors based on the concept of the Herzberg theory. Triangulation was based on the result of active and inactive cadres interviews, as well as observation of the activities during the posbindu. This study discovered practicing religious teachings and social relations as two new components that can influence satisfaction in the workplace

    ASPÉK SOSIAL DINA BABASAN JEUNG PARIBASA SUNDA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek-aspek sosial yang terkandung dalam babasan dan paribasa Sunda, gambaran kehidupan sosial orang Sunda dilihat dari babasan dan paribasa Sunda, serta ciri khas masarakat Sunda yang ditemukan dalam babasan dan paribasa Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan teknik studi pustaka dan analisis unsur langsung. Instrumen dalam penelitian ini adalah kartu data. Hasil penelitian aspek sosial dalam babasan dan paribasa Sunda adalah sebagai berikut. Pertama, aspek sosial dalam babasan dan paribasa mencakup kelompok sosial, etika sosial, identitas sosial, stratifikasi sosial dan interaksi sosial. Kedua, kehidupan sosial orang Sunda dibentuk oleh kelompok sosial berdasarkan umur, jenis kelamin, dan kekerabatan serta memiliki stratifikasi dalam bidang ékonomi, kekuasaan, kepemimpinan, pendidikan, profesi, dan usia. Kehidupannya menjunjung gotong royong, saling membantu, masyarakatnya ramah dan menghindari perselisihan. Ketiga, ciri khas masyarakat Sunda di antaranya memiliki perhatian khusus kepada orang tua dan kehidupan rumah tangga. Mata pencaharian masyarakat didominasi oleh petani. Sikap dan sifat masyarakatnya sangat ramah, sopan, terbuka, dan sangat menjaga lisan agar tidak menyakiti hati orang lain. Kehidupan masyarakatnya dipengaruhi oleh ajaran Islam, tapi sebagian percaya kepada tahayul, jampe, ciri khas pakaiannya adalah iket atau totopong serta memelihara kuda. Kata kunci: Aspek Sosial, Babasan, Paribasa. Tujuan tina ieu panalungtikan nya éta ngadéskripsikeun aspék-aspék sosial nu kakandung dina babasan jeung paribasa Sunda, gambaran kahirupan sosial urang Sunda ditilik tina babasan jeung paribasa Sunda, sarta ciri has masarakat Sunda nu kapanggih dina babasan jeung paribasa Sunda. Métode nu digunakeun dina ieu panalungtikan nya éta déskriptif, kalawan téhnik studi pustaka jeung analisis unsur langsung. Instrumén dina ieu panalungtikan nya éta kartu data. Hasil panalungtikan aspék sosial dina babasan jeung paribasa Sunda nya éta nu ditataan ieu. Kahiji, aspék sosial dina babasan jeung paribasa ngawengku kelompok sosial, étika sosial, idéntitas sosial, stratifikasi sosial jeung interaksi sosial. Kadua, kahirupan sosial urang Sunda diwangun ku kelompok sosial dumasar umur, wanda jinis, jeung pancakaki, miboga stratifikasi dina widang ékonomi, kakawasaan, kapamingpinan, atikan, pakasaban jeung umur, kahirupanana silih tulung, gotong royong, budina soméah jeung daréhdéh sarta nyingkahan pacogrégan. Katilu, ciri has masarakat Sunda di antarana masarakat Sunda miboga panitén ka jalma anu umurna geus kolot, ka kolot (indung-bapa) jeung ka na kahirupan rumah tangga, pakasaban masarakat lolobana tatanén, sikep jeung sipat masarakatna soméah, daréhdéh, sopan tur ngajaga omongan sangkan teu matak nganyerikeun haté sarta kahirupan masarakat Sunda kapangaruhan ku ajaran Islam, tapi aya sawatara anu masih percaya kana tahayul jeung jampé, aya upacara kawinan, sok make iket atawa totopong jeung ngingu kuda. Kecap Galeuh: aspék sosial, babasan, paribasa

    Comparison of health education with videos and leaflets on the knowledge of young women about early detection of breast cancer In SMP Negeri 15 Bandung

    Get PDF
    Background: Breast cancer is a malignant tumor that grows in the breast tissue and is the most common cancer disease affecting women in Indonesia with an incidence of 42.1 per 100.000 population and an average death rate of 17 per 100.000 population. The increasing incidence of breast cancer in women as adolescents and young adults is due to several factors such as parity at a young age, family history, gene mutations, and poor lifestyle factors. Early detection of breast cancer through education on causative factors and how to prevent breast cancer and  breast self-examination technique will be very useful to reduce the incidence. Purpose: This study aimed to determine the comparison of breast cancer early detection health education with video and leaflets on the knowledge of young women about early detection of breast cancer. Methods: This study used a quasi experiment method with two control group design. Samples collected with consecutive sampling techniques. This study conducted for 7 days in December 2019 on young women at SMP Negeri 15 Bandung with 40 subjects in each group. The technique used to collect the data is questionnaire. The experimental group is given with Video and the control group is given with Leaflet. The bivariate data analysis used Paired T-Test and Non-paired T-test. Results: The results of this study showed that there was an increase in the knowledge before and after being given video (p = 0.000) and leaflet (0,003) with significant difference in young women who were given video compared to those given leaflets (p=0,000).Conclusion: there were differences in health education with videos and leaflets on the knowledge of young women about early detection of breast cancer

    UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG KESEHATAN IBU HAMIL, BAYI DAN BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS JATINANGOR KECAMATAN JATINANGOR SUMEDANG

    Get PDF
    Peran kader dalam penyelenggaraan posyandu sangat besar karena selain pemberi informasi kesehatan pada masyarakat. Salah satu peran kader posyandu pada saat pelayanan kegiatan posyandu adalah melakukan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi dan balita. Permasalahan yang dihadapi kader masih kurangnya  pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil, bayi dan balita. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang kesehatan ibu hamil, bayi dan balita, agar ibu hamil dan ibu yang mempunyai bayi dan balita mengetahui tentang kesehatannya. Metode kegiatan bertahap dengan : 1) meningkatkan pengetahuan kader dengan ceramah bervariasi, 2) Demonstrasi, 3) Latihan (Role Play) dan 4) Monitoring & Evaluasi. Hasil kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu tentang kesehatan ibu hamil yaitu sebesar 7,7% dan kesehatan bayi dan balita juga meningkat sebesar 20,3%. Pemberian pelatihan tentang kesehatan ibu hamil, bayi dan balita diwilayah puskesmas Jatinangor pada kader dapat menigkatkan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai langkah awal dalam memberikan penyuluhan dan membentuk keterampilan kader untuk di salurkan kembali kepada ibu hamil dan ibu yang mempunyai bayi dan balita. Kata Kunci: Kader posyandu, Kesehatan ibu hamil, Bayi dan balita, Pengetahuan.  ABSTRACT The role of cadres in organizing posyandu (Integrated Service Post In Indonesia)was very large because in addition to provide health information to the community. One of the roles of cadres was educated pregnant women and mothers who have babies and children under five years old when posyandu activity was held. The problem faced by cadres was still a lack of knowledge about the health of pregnant women, infant and children under five years old. The purpose of this community services was to increasethe knowledge of cadres in posyandu about health the health of pregnant women, infant and children under five years old, so they would know about their health. Gradual activity method with : 1) increaning cadre knowledge with varied lectures, 2) demonstration, 3) exercises (Role play) and 4) Monitoring & Evaluation. The result of this activity was the increasing of cadres knowledge about the health of pregnant women, which amounted to 7.7% and the health of infant and children under five years old also increased by 20.3%. providing cadres’ training on the health of pregnant women, infant and children under five years old in Jatinagor Community health center (or, “Puskesmas Jatinagor” in Indonesia) could increase knowledge which could be used as an initial step in providing counseling and forming cadres’ skill to be distributed back to pregnant women and mothet who have babies and children under five years old. Keywords : Posyandu, cadres, health of pregnant women, infant and children under five years old, Knowledge.

    Aktivitas Smatren Ramadhan dalam Menumbuhkan Pendidikan Karakter Peserta Didik

    Get PDF
    Penelitian ini menjelaskan tentang aktivitas smatren ramadhan dalam menumbuhkan pendidikan karakter peserta didik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif di SMKN 1 Cikalongkulon, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Agama Islam pada sekolah umum telah melaksanakan berbagai program. Program tersebut berupa kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler peringatan hari besar Islam, pesantren kilat dan kegiatan keIslaman lainnya. Pesantren kilat (Sanlat) diselenggarakan setiap bulan suci Ramadhan tiba. Hal ini diwujudkan untuk membimbing peserta didik agar memiliki wawasan ilmu agama Islam yang luas, berakhlak mulia dan pada akhirnya diharapkan agar mereka menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah. Kegiatan smartren ini diharapkan siswa dapat : 1) Meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik terhadap ajaran Islam sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt, 2) Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, 3) Meningkatkan akhlakul karimah peserta didik dalam hubungan nya dengan Allah Swt, dengan orang tua, sesama manusia lainnya, dan dengan lingkungan hidup yang lainnya, dan 4) Termotivasi untuk membaca Al-Qur’an, memahami, dan memfungsikan nilai-nilai Al-qur’an

    APLIKASI AKAD WAKALAH PADA PRODUK BSM E-MONEY DI BANK SYARIAH MANDIRI

    Get PDF
    The development of increasingly sophisticated technology, transactions do not need to bring cash, but nowadays the community has been facilitated by the existence of electronic money (E-Money). BSM E-Money is a product in the Bank Syariah Mandiri Bandung Branch Office Ahmad Yani, which is a prepaid card based on smart cards that can be used for various transactions. BSM E-Money products use the wakalah contract, but in its operation the wakalah contract on BSM E-Money products is not explained in detail in the product implementation instructions, it is feared that there will be misuse of the contract. The purpose of this study is to find out: 1) Application of wakalah contract in BSM E-Money products in Bank Syariah Mandiri. 2) Form and process of transaction of BSM E-Money products. 3) Relevance between the application of wakalah contract on BSM E-Money products at Bank Syariah Mandiri with Sharia Economic Law. The framework of thought of this research is based on the contract used in time with the rewards for BSM E-Money products including the contract contract in terms of leasing services and also based on the principle of muamalah, namely the origin of muamalah may be done until there is a argument that prohibits it. The research method used in this study is a juridical-normative method. The type of data used in this study is qualitative. Source of data used is primary data in the form of interviews with Bank Syariah Mandiri and Product Operational Standards (SOP). Secondary data sources are obtained from literature in the form of books and other written documents. In this study the author uses data collection techniques by means of documentation, interviews and literature studies. The results of the study researchers conclude: 1) Application of wakalah contract on BSM E-Money products at Bank Syariah Mandiri Bandung Branch Office Ahmad Yani uses a wakalah contract whereby Bank Syariah Mandiri represents its work to partner outlets (merchants) to become representatives in transactions done by the customer. Partner outlets (traders) get rewards (wages / fees) from each transaction made by the customer for their work. 2) The form and process of BSM E-Money products can be used in various transactions at partner outlets (traders) that already have E-Money marks and can receive various transactions such as top-up, shopping transactions and payment transactions. 3) The relevance between the wakalah contrct in BSM E-Money products is in accordance with Sharia Economic Law

    MAKNA LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR POS KOTA (KAJIAN SEMANTIK)

    Get PDF
    ABSTRAKMakna ialah suatu hal yang penting dalam penulisan judul berita. Makna leksikal dan gramatikal ialah makna utama sebelum adanya makna lain. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan makna leksikal pada judul berita surat kabar Pos Kota (2) Mendeskripsikan makna gramatikal pada judul berita surat kabar Pos Kota (3) Mengetahui frekuensi pemaknaan pada judul berita surat kabar Pos Kota. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh berasal dari judul berita di surat kabar Pos Kota edisi 22-28 Mei 2017. Penelitian ini difokuskan pada makna leksikal dan gramatikal pada judul berita. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna leksikal dan gramatikal judul berita surat kabar Pos Kota sejauh ini cukup sesuai, karena terdapat beberapa kata yang maknanya menimbulkan salah pemaknaan. Jumlah data yang dianalisis sebanyak 44 judul berita, 10 makna leksikal dan 34 makna gramatikal. Makna leksikal yang ditemukan masuk ke dalam kelas kata verba, nomina, dan ajektiva. Makna gramatikal yang ditemukan antara lain: makna afiksasi, reduplikasi, komposisi, konversi, dan akronim. Terdapat 18 data makna judul berita yang menyimpang, sehingga perlu perbaikan, dan judul berita yang lain sudah tepat makna dan penulisannya, namun perlu penjelasan saja. Selain itu, ditemukan beberapa kata yang belum ada maknanya di dalam KBBI, sehingga perlu untuk dimasukkan kata tersebut dan maknanya sebagai acuan utama pencarian makna. Kata kunci: Semantik, Makna, Leksikal, Gramatikal, Judul Berita, Pos Kota
    • …
    corecore