35 research outputs found

    Profesionalisme jurnalis perempuan dalam peliputan covid - 19 : Studi fenomenologi jurnalis perempuan dalam peliputan covid -19 di Kota Bandung

    Get PDF
    Permasalahan yang sering terjadi selama peliputan di lapangan, menjadikan kerja sebagai wartawan dianggap sebagai pekerjaan yang maskulin. Dengan segala problematika masih banyak dari kalangan perempuan yang memilih berprofesi sebagai wartawan. Untuk menjadi seorang wartawan perempuan, harus memiliki pribadi yang berani dan sigap dalam melakasanakan pekerjaan, profesionalisme kerja di dalam ruang redaksi ataupun diluar lapangan menjadi sifat & sikap yang harus dimiliki wartawan perempuan untuk menghadapi tantangan kerja yang datang kapan saja. Tujuan dengan adanya penelitian ini untuk mengetahui bagamaina Profesi jurnalis perempuan liputan dilapangan saat pandemi seperti ini. Bisa dibilang jurnalis prepmpuan mampu memiliki keberanian untuk mengulkan informasi apalagi berkaitan dengan pandemi Covid – 19 untuk turun kelapangan agar menyajikan berita fakta. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode fenomenologi. Dalam studi fenomenologi, tindakan manusia serta segala peristiwa yang telah terjadi dianggap sebagai sebuah realitas yang bermakna. Individu bisa memberikan makna terhadap realitas tersebut. metode ini merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada pengalaman-pengalaman manusia dan bagaimana manusia menginterpretasikan pengalamannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna profesionalisme jurnalis perempuan adalah sebagai hati nurani dan bentuk tanggung jawab kerja baik dari penulisan dan teknis kerja yang sesuai dengan aturan dan etika jurnalistik. Dengan berbagai macam latar belakang yang mendorong para jurnalis perempuan terjun kedunia jurnalistik untuk mecari berita fakta saat Pandemi Covid -19, para jurnalis perempuan mempunya cara profesional untuk mengahadapi problemtika yang datang dari dalam maupun luar lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa jurnalis perempuan dapat memaknai profesioalisme kerja wartawan berdasarkan pengalaman kerja menjadi wartawan. Jurnalis yang profesional dapat dilihat dari bagaimana pengalaman, rasa ingin tahu dan juga pengetahuan. Dengan berbagai macam tantangan yang ada dalam kerja jurnalis menjadi pembelajaran tersendiri bagi para jurnalis perempuan di kota Bandung

    PENGARUH RELIGIUSITAS DAN LITERASI KEUANGAN SYARIAH TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENABUNG DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Study Kasus Masyarakat Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas dan literasi keuangan terhadap minatmasyarakat Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek dalam menabung di lembagakeuangan syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan,Kabupaten Trenggalek yang berusia minimal 18 tahun dan memiliki tabungan atau produk di lembagakeuangan syariah. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitiansebanyak 97 responden. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan datamenggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisisregresi linier berganda. Hasil penelitian dalam uji f menunjukkan bahwasanya variabel religiusitas dan literasikeuangan syariah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung. Sedangkan dengan uji tmenunjukkan bahwasanya variabel religiusitas (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap minat menbaung(Y) dengan nilai signifikasi 0.005 < 0.05, sedangkan pada variabel literasi keuangan syariah berpengaruhpositif signifikan terhadap minat menabung (Y) dengan nilai signifikasi sebesar 0.000<0.05

    PENGARUH STRES KERJA, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KLINIK KELUARGA SEHAT WEDORO SIDOARJO

    Get PDF
    Penelitian iniHbertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh stres kerja, kepuasan kerja dan lingkungan kerja terhadap klinik keluarga sehat wedoro sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dimana peneliti menyebarkan kuesioner sebagai media pengambilan data dan kemudian diolah menjadi data interval yang kemudian diolah menggunakan SPSS18. Populasi dan sampel penelitian ini berjumblah 36 karyawan klinik keluarga sehat wedoro sidoarjo. Hasil uji hipotesis secara parsial stres kerja secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap komiten organisasi, kepuasan kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap komiten organisasi, dan lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap komiten organisasi. Dan hasil uji hipotesis secara simultan nilai Fhitung dinyatakan 11,570 dan termasuk lebih besar dari Ftabel 2,92. Artinya Ho ditolak dan Hi diterima. Dan nilai signifikan adalah 0,000 kurang dari 0,05. Jadi stres kerja, kepuasan kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadapJkomitmen organisasi. Sedangkan dari uji determinasi diperoleh koefisien R Square 0,5202 berarti bahwa hubungan antara stres kerja, kepuasan kerja dan lingkungan kerja terhadap omitmen organisasi mempunyai pengaruh sebesar 52,0%, sedangkan sisanya 48,0% dijelaskan oleh variable lain yang tidak termasuk dalam permodelan. Kata Kunci : Stres Kerja, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Komitmen Organisasi

    Penguatan Kebijakan One Health dan Jejaring Laboratorium Dalam Deteksi Dini Leptospirosis di Indonesia

    Get PDF
    Abstract International Leptospirosis Society stated Indonesia as a country with high leptospirosis incidence and ranked third in the world for mortality. Rikhus Vektora, in 2015 - 2017 in 25 provinces in Indonesia, showed that positive leptospirosis rats were found in all regions. However, Health Service Providers (PPK) both at the basic and advanced levels stated that they were unable to carry out a diagnosis of leptospirosis cases. Meanwhile, the data also showed that in the provinces where no leptospirosis cases reported, there were Leptospira bacteria found in captured rats both in settlements and remote areas. This condition causes leptospirosis like the phenomenon of the iceberg that is seen as no cases while the facts in the field of many people infected with late treatment. One Health approach in cross-sector leptospirosis data integration from a related department is needed in determining priorities for the prevention of leptospirosis. It is necessary to establish a laboratory network to obtain faster information regarding the enforcement of the diagnosis of leptospirosis cases. The proposed policy recommendations are the discovery of leptospirosis cases with capacity building for doctors and health workers through clinical lectures, cross-sector joint surveillance, and strengthening of laboratory networks for early enforcement of leptospirosis diagnose. Keywords: leptospirosis, one-health, laboratory, early detection, Indonesia Abstrak International Leptospirosis Society menyatakan Indonesia sebagai negara dengan insidens leptospirosis tinggi dan peringkat ketiga dunia untuk mortalitas. Hasil Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit (Rikhus Vektora) pada tahun 2015 - 2017 di 25 provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa di setiap provinsi ditemukan persentase tikus positif bakteri Leptospira. Namun, penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) baik yang ada di tingkat dasar maupun lanjutan menyatakan belum mampu untuk melakukan penegakkan diagnosa kasus leptospirosis. Sementara itu, data juga menunjukkan bahwa pada beberapa provinsi yang menyatakan tidak ada kasus leptospirosis ditemukan adanya bakteri Leptospira pada tikus yang ditangkap baik pada ekosistem yang dekat dengan pemukiman maupun yang jauh dari pemukiman. Kondisi ini menyebabkan leptospirosis seperti fenomena gunung es yaitu terlihat tidak ada kasus sementara fakta di lapangan banyak orang terjangkit yang terlambat diobati. Pendekatan ‘One Health’ dalam integrasi data leptospirosis lintas sektor (Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, Dinas Pertanian) diperlukan dalam penentuan prioritas penanggulangan leptospirosis. Selain itu, perlu dibuat jejaring laboratorium agar didapatkan informasi lebih cepat terkait penegakan diagnosis kasus leptospirosis. Rekomendasi kebijakan yang diusulkan adalah penemuan kasus leptospirosis dengan capacity building dokter dan tenaga kesehatan dengan cara ceramah klinis, surveilans bersama lintas sektor dan penguatan jejaring laboratorium untuk penegakan dini diganosa leptospirosis. Kata kunci: leptospirosis, one-health, laboratorium, deteksi dini, Indonesi
    corecore