53 research outputs found

    Konsep Kebahagiaan pada Remaja yang Tinggal di Jalanan, Panti Asuhan dan Pesantren

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan konsep kebahagiaan remaja yang tinggal dijalanan, dipantiasuhan dan dipondok pesantren.Metode yang digunakan adalah kualitatif, sehingga wawancara dan observasi adalah alat utama dalam pengumpulan data.Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsep kebahagiaan pada remaja berpusat pada adanya rasa kebebasan dalam berpikir dan bertindak. Perbedaan kebahagiaan remaja jalanan, panti asuhan dan pesantren sebagai berikut: pada remaja Jalanan,tidak mendapatkan kebebasan dirumah sehingga melarikan diri untuk mencari kebahagiaan diluar rumah. Padaremaja Panti asuhan: kebebasan yang sangat luas namun tidak terarah sehingga merasa kurang percaya diri dalam menghadapimasa depan dan sosialisasi juga terbatas. Pada remaja pesantren: kebebasan yang diatur secara ketat, namun dapat memenuhi kebutuhannya dalam pengasuhan orangtua dan pesantren. Halinimenjadikannya lebih mandiri dan bersosialisasi secara luas meski pada komunitas yang terbatas

    Resilience Dynamics of Disability People in the Workplace

    Get PDF
    The physical limitations of people with disabilities who work need resilience skills to survive and adapt at work. This study aimed to determine demands, resilience, and social support for disabled persons in the workplace. This study used a qualitative method with a case study approach. The participants were two physically disabled men who worked at the Warehouse division. Data collection was conducted through in-depth interviews. The study results showed that their work demanded a lot of loading of things that needed to be lifted, high stacking, and increased work if colleagues did not enter shifts. The resilience of disabled people in the workplace is emotion regulation, impulse control, empathy, optimism, causal analysis, self-efficacy, reaching out, and adaptability. Participants demonstrated fairly good resilience skills while at work. This is due to internal factors, including disabled people who have accepted their conditions, have a high sense of gratitude, and are hardworking. External factors included being the breadwinner of the family, difficulty in getting a job, the salary, and there is some social support from family, co-workers, superiors, and the company. Keywords: Disabled People, Resilience, Workin

    GAMBARAN KARAKTER DAN ASPIRASI TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakter mahasiswa psikologi dan mengekplorasi aspirasi mahasiswa dalam pengembangan pendidikan karakter di lingkungan kampus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian sebanyak 118 Mahasiswa Psikologi. Metode pengumpulan data menggunakan angket terbuka dan diperdalam dengan Focus Group Discussion (FGD) pada beberapa mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran karakter mahasiswa psikologi: Secara kuantitatif, mahasiswa mampu menyebutkan karakter positif (76) lebih banyak dibandingkan dengan karakter negative (66). Karakter yang khas pada Mahasiswa fakultas psikologi adalah sikap kekeluargaan yang cukup kuat. Beberapa mahasiswa merasa bahwa proses perkuliahan mahasiswa dapat menumbuh kepercayaan diri, melatih komunikasi dan berpikir analisis dan kritis. Disamping itu, kegiatan kemahasiswaan juga mampu memberikan kontribusi dalam pembelajaran berorganisasi, interaksi sosial dan kepemimpinan. Aspirasi mahasiswa tentang pendidikan karakter kurang berkembang secara optimal karena merasa bahwa pengembangan karakter yang dilakukan di kampus juga sangat minim

    ANALISIS PERMASALAHAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT DI KELAS AKSELERASI SMA Y MAKASSAR

    Get PDF
    Abstrak Tujuan penelitian ini adalah menganalisis permasalahan pelaksanaan pendidikan akselerasi dari sudut pandang sekolah dan guru, anak berbakat dan orangtuanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data adalah wawancara pada 25 oranf yakni (manager akselerasi, 4 guru pengajar aksel, 12 siswa aksel dan 10 orangtua siswa aksel). Observasi juga digunakan baik dalam sekolah maupun rumah siswa. Dokumentasi berupa hasil psikotes, rapor dan penghargaan prestasi para siswa berbakat. Adapun hasil dari analisis dan pembalasannya adalah : cukup banyak permasalahan yang ada dalam pelaksanaan akselerasi sehingga kemampuan anak berbakat tidak berkembang secara optimal. Permasalahn yang bersumber dari sekolah yang berdampak langsung pada siswa, yakni kemampuan dan sikap guru dalam mengajar. Selain itu, tidak adanya deteksi bakat khusus siswa baik bidang akademik dan non akademik beserta fasilitasnya. Adapun permasalahan yang ditimbulkan dari sekolah dan orangtua yang berdampak pada siswa aksel yakni agar fokus pada pelajaran sekolah saja sehingga membatasi segala aktifitas anak. Dampaknya cukup banyak terutama dalam perkembangan kepribadian siswa dalam hal kemampuan interaksi dengan orang lain dan kesempatan dalam pengembangan diri. Disisi lain ada permasalahan yang ditimbulkan oleh sekolah yang berdampak langsung pada siswa aksel dan ada juga pada orangtua, yakni masalah fasilitas pembelajaran yang kurang optimal di kelas aksel sehingga orangtua harus kembali memenuhi kebutuhan anaknya untuk pembelajaran disekola

    The Meaning Of Divorce For Wives (The Marriage Age 20 Years And Above)

    Get PDF
    Abstract This study aims to (1) describe the overview of the life of the Marriage (2) Explain the reason for the wives did divorce at the age of marriage has reached 20 years (3) Knowing the psychological condition of the subjects post-divorce. This study uses a qualitative method of data collection in the form of interviews and documentation. The research subjects are four and add with the informant as much as four people. The results of this research are (1) Household life subjects had massive conflicts, domestic violence and even infidelity. The conflict that often occurs and the lack of ability to make problem solving the complex problems faced. Child's attitude does not affect the subject's decision to divorce. (2) A lot of unpleasant incident in the relationship of husband and wife for households. Subjects have been feeling tired and physically to survive, while there was no sign of positive change of her husband, the kids are great, economically ex-husband and the family is quite helpful and the subjects feel life itself will be better then the subject decided to divorce. Perception wife, honored to perform contested normal divorced from the talak divorce. (3) Subject to feel more calm because of the conflict intensity dropped dramatically after the divorce for no longer live at home with her husband. Subjects had a lot of time to themselves and deepen the use of religion and worship. Only in this way, the subject may continue to be grateful and do not regret the past life. However, the subjects had to make a living despite the additional subsidy granted by the former husband. In the social interaction is often the subject of conversation to be sensitive to neighbors or group those talks about divorce

    Self Awareness Perokok saat Berkendara

    Get PDF
    Perilaku berkendara sambil merokok tidak sedikit memakan korban bahkan ada yang mengalami kebutaan terkena imbas dari merokok sambil berkendara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui self-awareness perokok saat berkendara. Self-awareness merupakan kondisi sadar dengan keadaan diri baik secara fisik maupun dalam memikirkan kemungkinan yang terjadi dari setiap tindakan baik dari diri maupun lingkungannya. Tidak jarang ditemui perokok dengan sadar merokok dan mengganggu lingkungan sekitar bahkan ada yang merokok sambil berkendara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Kuantitatif deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan fakta terhadap suatu masalah dan mendapatkan informasi secara luas tentang fenomena dengan menggunakan tahapan-tahapan penelitian kuantitatif. Responden dalam penelitian ini merupakan pengendara yang berada di Kota Makassar dengan jumlah sebanyak 202 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji kruskal-wallis. Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan bahwa self-awareness pada pengendara yang merokok di Kota Makassar berada pada kategori sedang. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa self-awareness berdasarkan aspek kesadaran emosional menunjukkan hasil yang signifikan berdasarkan pada kategori usia dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan aspek penilaian diri akurat tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai signifikansi 0,407. Hal tersebut menunjukkan bahwa self-awareness dari aspek kesadaran emosional ditinjau berdasarkan usia pengendara yang merokok saat berkendara memiliki rasa bertanggung jawab terhadap diri dan tidak dengan mudah terpengaruh namun berdasarkan aspek penilaian diri akurat ditinjau berdasarkan usia pengendara yang merokok saat berkendara tidak mampu mengidentifikasi standar diri dan tidak memiliki pertimbangan moral

    KONSEP KEBAHAGIAAN PADA REMAJA YANG TINGGAL DI JALANAN, PANTI ASUHAN DAN PESANTREN

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep kebahagiaan remaja yang tinggal dijalanan, dipantiasuhan dan dipondok pesantren. Metode yang digunakan adalah kualitatif, sehingga wawancara dan observasi adalah alat utama dalam pengumpulan data. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsep kebahagiaan pada remaja berpusat pada adanya rasa kebebasan dalam berpikir dan bertindak. Perbedaan kebahagiaan remaja jalanan, panti asuhan dan pesantren sebagai berikut: pada remaja Jalanan, tidak mendapatkan kebebasan kdirumah sehingga melarikan diri untuk mencari kebahagiaan diluar rumah. Pada remaja Panti asuhan: kebebasan yang sangat luas namun tidak terarah sehingga merasa kurang percaya diri dalam menghadapi masa depan dan sosialisasi juga terbatas. Pada remaja pesantren: kebebasan yang diatur secara ketat, namun dapat memenuhi kebutuhannya dalam pengasuhan orangtua dan pesantren. Hal ini menjadikannya lebih mandiri dan bersosialisasi secara luas meski pada komunitas yang terbatas

    Teacher Psychological Readiness Analysis in the Implementation of Inclusive Education at Junior High School of 18 Malang

    Get PDF
    Abstract The changing of Indonesia education system which trying to implement inclusive education, still reaping the pros and cons at this time. Especially the teachers who determine the learning process. The purposes of this research are to describe (1) Implementation of inclusive education at SMPN 18 Malang, (2) the teacher readiness in implementing inclusive education, (3) The process of changing the mindset that supports teachers and conditions. This research was conducted at SMPN 18 Malang and using a qualitative approach; then quantitative data was used to illustrate trends and perceptions of the teachers' in general attitudes toward disabilities and inclusive education. The results showed that: (1) the implementation of inclusive learning in SMPN 18 Malang is more likely to implement integration system. In the process quite complex conflict, this is toward in two things that teachers do not understand the concept of inclusive implementation and lack of preparation regarding management. (2) In general, teachers appear to lack the full readiness in implementing inclusive education. In general, teachers still think that his job dealt only regular students / normal. The readiness of the teacher is very influenced by the knowledge and capabilities of teachers in dealing with disabilities (3) At the beginning stated inclusive, teacher reaction is quite diverse, there is refusal openly, there are full of doubts, some are trying to receive. Over time, teachers continue to interact with disabled students. Rating of teacher will vary according to the disabilities’ response in the interaction process. The headmaster tried to make the circumstances that support the implementation of comprehensive school with not much to create conflicts on the teacher. Suggestions that recommended by the researcher are the schools require inclusive education’s consultant to immediately evaluate and improve the conditions for the implementation of inclusive education that can run optimally

    KONSEP KEBAHAGIAAN PADA REMAJA YANG TINGGAL DI JALANAN, PANTI ASUHAN DAN PESANTREN

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan konsep kebahagiaan remaja yang tinggal dijalanan, dipantiasuhan dan dipondok pesantren.Metode yang digunakan adalah kualitatif, sehingga wawancara dan observasi adalah alat utama dalam pengumpulan data.Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsep kebahagiaan pada remaja berpusat pada adanya rasa kebebasan dalam berpikir dan bertindak. Perbedaan kebahagiaan remaja jalanan, panti asuhan dan pesantren sebagai berikut: pada remaja Jalanan,tidak mendapatkan kebebasan dirumah sehingga melarikan diri untuk mencari kebahagiaan diluar rumah. Padaremaja Panti asuhan: kebebasan yang sangat luas namun tidak terarah sehingga merasa kurang percaya diri dalam menghadapimasa depan dan sosialisasi juga terbatas. Pada remaja pesantren: kebebasan yang diatur secara ketat, namun dapat memenuhi kebutuhannya dalam pengasuhan orangtua dan pesantren. Halinimenjadikannya lebih mandiri dan bersosialisasi secara luas meski pada komunitas yang terbatas.Kata kunci: Kebahagiaan, Remaja panti asuhan, Remaja pesantren, Remaja jalana

    MEMBANGUN KARAKTER BANGSA YANG MULTIKULTURAL MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF

    Get PDF
    Abstrak Pendidikan inklusif yang mulai gencar diberbagai negara merupakan pengejawantahan dari konsep yang telah dirumuskan UNESCO pada tahun 1994. Harapan dari pendidikan inklusif adalah semua anak dalam kondisi apapun dapat menikmati haknya mendapatkan kesempatan yang sama dalam bidang pendidikan. Konsep ini tentunya sangat tepat untuk Indonesia yang memiliki wilayah cukup luas dan sangat beragam penduduknya (multikultural). Pendidikan di Indonesia, seperti halnya negara-negara berkembang lainnya masih dalam tahap sosialisasi dan berusaha untuk menerima anak berkebutuhan khusus (ABK) agar memiiki hak yang sama dengan siswa lainnya mengenyam pendidikan di sekolah umum. Pendidikan ini disebut sebagai pendidikan inklusif. Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih cukup banyak kendala, terutama infrastruktur dan SDM yang harus dipersiapkan secara matang. Beberapa kajian dan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan inklusif mampu meminimalisir perbedaan dan prasangka, menghargai perbedaan individu dan bahkan mampu menumbuhkan sikap empati dan prososial. Adapun tujuan penulisan ini adalah memaparkan hasil beberapa penelitian dan studi literatur yang akan mengkaji secara mendalam dampak psikologis dari pelaksanaan pendidikan inklusif yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan juga memiliki peran dalam membangun karakter bangsa
    • …
    corecore