37 research outputs found

    PERBEDAAN PROBLEM FOCUSED COPING ANTARA SISWA AKSELERASI DAN SISWA REGULER DI SMP MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan problem focused coping antara siswa akselerasi dan reguler SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan subyek siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang diambil dengan teknik disproporsionate stratified random sampling berjumlah 29 siswa reguler dan 12 siswa akselerasi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala problem focused coping. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji beda (uji-t) Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa terdapat perbedaan problem focused coping anatara siswa akselerasi dan siswa reguler yang berdasarkan hasil uji beda dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,489 > dari 0,05. Selain itu, siswa kelas reguler memiliki problem focused coping lebih tinggi dibandingkan siswa akselerasi di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dari nilai mean problem focused coping pada kelas reguler sebesar 96 masuk dalam kategori tinggi, sedangkan nilai mean pada kelas akselerasi sebesar 88 termasuk dalam kategori sedang

    Implementasi pengelolaan retribusi parkir berdasarkan Peraturan Daerah No.4 Tahun 2017 dihubungkan dengan Kepwal No.551/Kep.648-DisHub/2017 Tinjauan Siyasah Maliyah

    Get PDF
    Potensi retribusi daerah sebagai sumber utama pendapatan asli daerah sangat besar, akan tetapi potensi tersebut belum optimal karna kurangnya kebijakan dan peraturan yang mendukung kesadaran wajib retribusi masih rendah. Kota Bandung merupakan kota kembang. Yang sebagian tempat keramaian pertokoan, pasar dan wisata bermain, dimana terdapat sarana-sarana yang dapat dijadikan sebagai objek retribusi parkir untuk pemasukan pada keuangan daerah. Menurut keputusan walikota ada 246 titik lokasi parkir yang tersebar di kota bandung, dengan inovasi baru adanya mesin parkir di 58 kawasan dengan jumlah mesin 445 unit dan masih menggunakan manual terdapat 188 Tujuan dari penelitian ini adalah, (1) untuk mengetahui mekanisme Pemungutan Retribusi Parkir di tepi jalan, berdasarkan peraturan daerah no 4 tahun 2017 dan Kepwal.no.551/648-DisHub/2017. (2) Untuk mengetahui penerapan tarif retribusi parkir oleh pengelola parkir, berdasarkan Perda no.4 Tahun 2017, dan (3) untuk mengetahui tinjauan Siyasah Maliyah terhadap implementasi Perda no.4 tahun 2017 dan Kepwal.no.551/648-DisHub/2017 Penelitian ini bertolak pada pemikiran bahwa pola kebijakan pemerintah mengenai aspek perekonomian yang menuntut pengaturan salah satunya adalah siyasah maliyah yang membicarakan bagaimana Pemerintah mengatur, mengawasi, serta mengelola suatu negara dalam aspek perekonomian yang diimplementasikan dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang mengacu terhadap al-Qur’an dan al-Sunnah serta kaidah-kaidah fiqh siyasah yang dikemas dalam aturan perundang-undangan yang berlaku dengan tujuan untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis,yaitu metode penelitian yang tujuannya memberikan suatu gambaran secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki untuk kemudian dianalitis. Metode pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris yaitu pendekatan penelitian yang membahas bagaimana hukum beroperasi dalam masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) mekanisme pemungutan parkir di kota bandung dengan dua cara, yakni manual dan mesin parkir, akan tetapi yang lebih efektif jika dilihat dari pendapatan retribusi parkir manual lebih banyak di banding dengan mesin elektronik parkir, untuk pemungutannya masih banyak kebocoran yang terjadi dilapang (2) Penerapan tarip parkir sudah diatur dalam Perda no.4 tahun 2017, akan tetapi masih banyak pelanggaran-pelanggaran yang dibuat oleh pengelolala parkir (Jukir) dalam penetapan tarifnya,(3) Kebijakan pemerintah tersebut harus direalisasikan dengan tujuan hukum islam khususnya Hifzh Mal dan mengacu pada prinsip dan kaidah-kaidah siyasah maliyah seperti prinsip keadilan dan maslahah mursalah

    KEBIJAKAN SISTEM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) N 1 CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan sistem penerimaan peserta didik baru serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kebijakan sistem penerimaan peserta didik baru di SMK N 1 Cangkringan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Setting penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Cangkringan Sleman Yogyakarta. Adapun subjek penelitiannya adalah kepala sekolah, panitia penerimaan peserta didik baru/PPDB, dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan metode trianggulasi sumber dan metode trianggulasi teknik dengan membandingkan data yang diperoleh kemudian dianalisis secara terus menerus sampai diperoleh kejenuhan data sehingga data dapat dipandang mengandung kebenaran.Teknik analisis data menggunakan cara pengumpulan data, mereduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: 1) Kebijakan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru di SMK N 1 Cangkringan sudah dilakukan dengan berbagai program guna meningkatkan jumlah peserta didik baru. Program-program tersebut meliputi program meningkatkan kualitas SDM, pembenahan infrastruktur sekolah, peningkatan mutu dibidang akademik maupun non akademik, mengadakan lomba sebagai ajang promosi serta membuka jurusan baru. 2) Faktor pendukung meliputi: dukungan dari peran guru dan siswa menjadi faktor utama keberhasilan promosi dalam rangka meningkatkan jumlah peserta didik, karena guru dan siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan promosi, serta kegiatan promosi tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai media seperti brosur, pamflet, leaflet, website dan blog. 3) Faktor penghambat meliputi: letak geografis sekolah yang berada di daerah lereng merapi, perbedaan pemahaman SDM yang berbeda-beda karena kemampuan setiap individu tidak sama, serta dari segi biaya untuk penerimaan peserta didik baru/PPDB yang belum tercukupi

    Pengaruh Penambahan Karagenan terhadap Tingkat Penerimaan Sediaan Krim Wajah

    Get PDF
    Carrageenan is a hydrocolloid compound extracted from red seaweed (Sargassum sp.). The content of phenolic compounds in carrageenan can counteract free radicals, so it has the potency as antioxidants when applied as face creams. Vanishing cream is a semi-solid preparation containing less than 60% water. The advantage of vanishing cream is easy to wash with water and not sticky. The aim of this study was to determine the effect of adding carrageenan to face cream, the optimal formulation accepted by consumers and the quality of facial cream products with the addition of carrageenan. Face cream preparations is done by mixing the oil phase and the water phase. Carrageenan is soluble in the aqueous phase. The results of the sensitivity test of the preparation showed that there was no irritation on the panelists' skin. The hedonic test showed a significant effect on 4 parameters and the most accepted formulation was formulation 3 with the addition of 1% carrageenan. The results of the homogeneity test showed that the three formulations were homogeneous mixtures. The pH test showed the same results for F1 and F3 pH 7 or neutral and F2 pH 6 or weak acid. The TPC result at F3 was <2.5x102 CFU/g which showed it still meets the quality requirements of facial cream.Keyword:        Antioxidants, Carageenan, Facial Cream, TPC, Sargassum sp. Karagenan merupakan senyawa hidrokoloid yang diekstrak dari rumput laut merah (Sargassum sp.). Kandungan senyawa fenol dalam karagenan dapat menangkal radikal bebas, sehingga berpotensi untuk diaplikasikan ke dalam krim wajah sebagai antioksidan. Vanishing cream adalah suatu sediaan setengah padat yang mengandung air kurang dari 60%. Kelebihan dari vanishing cream ini ialah mudah dicuci dengan air dan tidak lengket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan pada sediaan krim wajah, serta formulasi yang paling diterima oleh konsumen dan mutu produk krim wajah dengan penambahan karagenan. Pembuatan sediaan krim wajah dilakukan dengan mencampurkan fase minyak dan fase air. Karagenan dicampurkan dalam fase air. Hasil uji sensitifitas sediaan menunjukkan bahwa tidak ada iritasi pada kulit panelis. Uji hedonik menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap 4 parameter dan formulasi yang paling diterima ialah formulasi 3 dengan penambahan karagenan 1%. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa ketiga formulasi merupakan campuran homogen. Uji pH menunjukkan hasil yang sama untuk F1 dan F3 pH 7 atau netral dan F2 pH 6 atau asam lemah. Adapun uji ALT yang mendapatkan hasil pada F3 yaitu <2,5x102 yang artinya masih memenuhi syarat mutu sediaan krim wajah.Kata kunci:    Antioksidan, Karagenan, Sediaan Krim Wajah, ALT, Sargassum sp

    THE SPEAKING ABILITY OF THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SMA NEGERI 1 GEBOG KUDUS IN ACADEMIC YEAR 2013/2014 TAUGHT BY USING DISCOVERY-DISCUSSION TECHNIQUE

    Get PDF
    Many countries in the world use English to communicate. Most of important information and knowledge are written in English. English also used n International affairs. Realizing the importance of English, the government decides English as compulsory subject in high school level. Based on the School Based Curriculum, speaking is one of the major skills that have the important role for students especially in increasing their knowledge and experience. Speaking must be taught and applied in the class. In fact, in daily life someone does more in speaking than writing. Many English teachers have spent much time in the class on reading and writing and almost forget the speaking ability. In teaching speaking, teacher must choose a technique which is suitable on the students’ condition. When the teacher asks the students to speak about something happened on them, most of them keep silent. There are some problems happened in speaking teaching. First, the students are less in vocabulary. Second, the students are afraid of making mistakes. The third problem is the use of monotonous technique. One technique which can be used in teaching speaking and also can improve students’ vocabulary is discovery-discussion technique. The objective of this research are to find out the speaking ability of the eleventh grade students of SMA N 1 Gebog Kudus in academic year 2013/2014 before and after being taught by using discovery-discussion technique and to find out significant difference between the speaking ability of the eleventh grade students of SMA N 1 Gebog Kudus in academic year 2013/ 2014 before and after being taught by using discovery-discussion technique. In this research, the writer used experimental research as a design of the research. The data were collected by recording oral test of pre-test and post-test. Then, the writer identified and analyzed based on statistic calculation for getting good result accurately, completely and systematically. The population of this research is the eleventh grade students of SMA N 1 Gebog Kudus in academic year 2013/2014 and takes one class (XI-IPA3) as a sample that consist of 28 students. The result of this research shows that the speaking ability of the eleventh grade students of SMA N 1 Gebog Kudus in academic year 2013/2014 after being taught by using discovery-discussion technique was categorized good. The mean is 80, and the standard deviation is 6.5. Meanwhile the speaking ability of the eleventh grade students of SMA N 1 Gebog Kudus in academic year 2013/2014 before being taught by using discovery-discussion technique was categorized sufficient. The mean is 58.21 and standard deviation is 7.45. Moreover the calculation of t-observation (to) 19.64 was higher than t-table (tt) 2.06 in level of significance 5%. It means there is significance difference between the speaking ability of the eleventh grade students of SMA N 1 Gebog Kudus in academic year 2013/2014 before and after being taught by using discovery-discussion technique. Based on the result above, the writer suggests that the English teacher is expected can use discovery-discussion as an alternative technique to teach speaking. In usage of this technique, it is suggested to choose an interesting an updated material. For the students, it is suggested more active in every activity during teaching learning process both in asking question and practice the dialogue

    Pengaruh Komisaris Independen, Sales Growth, Profitabilitas, Firm Size dan Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance

    Get PDF
    Tax avoidance is an effort made to reduce the tax burden in order to obtain maximum profit in accordance with tax regulations. This study aims to identify whether independent commissioners, sales growth, profitability, firm size, and institutional ownership have an effect on tax avoidance. The object used in this study used the consumer cyclicals sector companies listed on the IDX for the period 2018 – 2021. The sampling technique used was a purposive sampling method with 68 companies over a 4 year period, resulting in a total sample of 272 research samples. The method in this study uses multiple linear regression analysis with quantitative data. Measurement of tax avoidance with the Effective Tax Rate (ETR) is obtained from income tax expense divided by profit before tax. Independent commissioners have no effect on tax avoidance. Sales growth has a negative and significant effect on tax avoidance. Profitability has a negative and significant effect on tax avoidance. Firm size has a negative and significant effect on tax avoidance. And institutional ownership has no effect on tax avoidance. The results of the F test were 16.391 and a significance value of 0.000 so that the regression model in the study was declared feasible or accepted. The adjusted R square test results of 0.325 (32.5%) variable tax avoidance are influenced by independent variables, namely independent commissioners, sales growth, profitability, firm size and institutional ownership

    PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPETENSI TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi Pada Anggota PKK Pelaksana PKH di Desa Sowan LorKec. Kedung Kab. Jepara)

    Get PDF
    Adanya penurunan pelaksanaan PKH, mulai tahun 2014 hingga tahun 2016 hingga capaian pelaksanaan program hanya 89%. Sementara kenaikan pelaksanaan program PKH hanya terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 95%. Peningkatan pelaksanaan progam PKH pada tahun 2013 terjadi karena petinggi desa Sowan Lor baru saja terpilih sehingga masih semangat melaksanakan tugas dan program PKH dilaksanakan setelah para anggota PKK mendapat pelatihan peningkatan kompetensi sehingga motivasi mensukseskan PKH masih tinggi. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan kompetensi secara bersama-sama terhadap motivasi kerja anggota PKK dalam melaksanakan program keluarga harapan di desa Sowan Lor Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Maka obyek penelitian adalah 56 orаng sebagai sample/ responden. Data primer yang digunakan diperoleh dengan kuesioner kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa Hasil uji F diketahui nilai Fhitung (132,620) > Ftabel (2,78), dan nilai signifikan 0,000 < 0,05, jadi dapat dijelaskan bahwa gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan kompetensi secara bersamaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi anggota PKK di Desa Sowan Lor Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara

    DETEKSI CEMARAN Salmonella sp. PADA KOMODITAS TUNA, TONGKOL DAN CAKALANG (TTC) YANG DIJUAL DI PASAR INPRES DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Fish is a nutrition source, mainly protein, which is easily decomposed as a result of bacterial and enzyme activity. Therefor its fish after harvest if it is not done properly will cause the fish to become damaged quickly and experience a decrease in quality because fish is a type of food that is easily subject to biological damage and is susceptible to microbial contamination (Christanti and Azhar, 2019). Incorrect handling will lead to decreased product quality. Cross contamination is one result of poor handling processes, so that the product is contaminated by pathogenic bacteria. One of the pathogenic bacteria, namely Salmonella sp. which needs to be considered for its presence in fishery products, both fresh and frozen (Ijong, Berhimpon and Sumampow, 2015). The purpose of this research is to determine the contamination of Salmonella sp. and the prevalence of contamination in Tuna, Cob and Skipjack (TTC) commodities. Final Practical Work (KPA) will be held from 14 March to 10 June 2022 at the Fish Quarantine Station, Quality Control and Safety of Fishery Products in Yogyakarta, located in Sleman Regency, Yogyakarta. The samples tested were 19 fresh fish products in the Tuna, Cob and Cakalang (TTC) commodities. Microbiological quality testing of fishery products, both fresh and frozen, needs to be carried out in order to guarantee food safety for the community. Test procedure for Salmonella sp. using conventional methods in accordance with SNI 01-2332.2-2006, which includes pre-enrichment, enrichment, isolation of bacteria or selective, observation of typical Salmonella colony morphology, isolation of pure culture of Salmonella and biochemical tests. The test results showed that all fresh fish samples taken from the InPres market in the Yogyakarta area were negative for Salmonella sp. and the prevalence is 0%. The application of good sanitation and hygiene will prevent contamination of pathogenic bacteria and still maintain the cold chain to inhibit enzyme reactions found in the fish's body. Bacterial contamination Salmonella sp. usually found in fishery products, agriculture and food product

    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SHEET MASK DENGAN EKSTRAK AIR TERIPANG PASIR (Holothuria scabra)

    Get PDF
    Teripang merupakan salah satu komoditas ekspor yang cukup besar di Indonesia. Pemanfaatan teripang di Indonesia kurang popular disebabkan penampilan yang kurang diminati oleh konsumen. Ekstrak teripang pasir dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kesehata\n kulit menggunakan masker kertas/sheet mask. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi dan uji aktivitas antioksidan sediaan sheet mask dengan penambahan ekstrak air teripang pasir. Pembuatan sheet mask menggunakan bahan utama ekstrak air teripang pasir.Pengujian ekstrak teripang pasir meliputi uji aktivitas antioksidan, uji viskositas, uji kadar air, uji ALT dan uji hedonik. Hasil pengujian antioksidan menunjukkan konsentrasi ekstrak teripang pasir yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi adalah konsentrasi 9% dengan dengan nilai IC50 pada konsentrasi 999,39 ppm dan nilai ALT 1,9 x 101 cfu/gram. Nilai uji hedonik menunjukkan pada konsentrasi 9% disukai kenampakan dan aromanya dengan skor rata-rata 7,87 dan 7,93 secara berurutan
    corecore