33 research outputs found

    Perbedaaan pemberian nafkah iddah dan mutah cerai talak dalam putusan Pengadilan Agama di wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bandung

    Get PDF
    Ketentuan pasal 149 Kompilasi Hukum Islam, yang bunyi dari pasal tersebut adalah. Bekas suami wajib untuk memberikan mut’ah yang layak kepada bekas istrinya kecuali qobla dukhul, memberi nafkah, maskan, dan kiswah selama masa iddah. Di Wilayah Yuridiksi Pengadilan Tinggi Agama Bandung, terdapat putusan Pengadilan Cerai Talak yang di dalamnya ada yang mencantumkan pemberian nafkah iddah dan mut’ah, ada juga yang tidak mencantumkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Dasar pertimbangan pemberian nafkah iddah dan mut’ah cerai talak di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bandung, 2). Landasan hukum perbedaan pemberian nafkah iddah dan mut’ah cerai talak dalam putusan Pengadilan Agama di wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bandung, 3). Metode penemuan hukum perbedaan pemberian nafkah iddah dan mut’ah di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis dengan teknik pengumpulan data yang digunakan studi kepustakaan dan wawancara langsung dengan salah satu hakim Pengadilan Agama Bandung. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah asas putusan berdasarkan pasal 178 HIR/189 RGB dan pasal 50 UU No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan kehakiman, yaiut: 1). Memuat dasar alasan yang jelas dan rinci, 2). Wajib mengadili seluruh bagian gugatan, 3). Tidak boleh mengabulkan melebihi tuntutah, 4). Diucapkan dimuka umum. Data yang terhimpun dari hasil penelitian bahwa: 1). dasar Pertimbangan hakim dalam memutus perkara berdasarkan peraturan perundang-undangan, keadaan suami istri, dan didasarkan pada hukum Islam.2). Landasan hukum dalam perbedaan pemberian nafkah iddah dan mut’ah cerai talak dalam putusan Pengadilan Agama di wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bandung, putusaan yang tidak mencantumkan nafkah iddah dan mut’ah berdasarkan pada Pasal 178 ayat 3 HIR/ Pasal 189 ayat 3 Rgb, dan putusan yang mencantumkan nafkah iddah dan mut’ah didasarkan pada hak ex officio hakim yang berpedoman pada Pasal 41 Huruf c Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan bilamana perkawinan putus karena talak maka bekas suami berhak untuk memberika nafkah dan mut’ah yang layak kepada bekas istri, pengadilan juga dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas istri, walaupaun penerapan hak ex officio hakim tersebut juga menyimpangi ketentuan pasal 178 ayat 3 HIR/Pasal 189 ayat 3 Rgb, namun demikian putusan tersebut tidak melanggar asas ultra petitum. 3). Metode peneuan hukum yang digunakan adalah metode interpretasi atau penafsiran dalam teori penemuan hukum (rechtvinding)

    ANALISIS FAKTOR PENARIK DAN PENDORONG YANG MEMOTIVASI PENGUNJUNG DI MUSEUM SRI BADUGA KOTA BANDUNG

    Get PDF
    Fokus penelitian ini adalah mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pengunjung berkunjung ke Museum Sri Baduga. Dari hasil kuesioner yang di sebar pada responden di dapatkan kondisi atau tanggapan responden mengenai Faktor – Faktor yang mempengaruhi Motivasi Pengunjung berkunjung ke Museum Sri Baduga. Faktor – Faktor tersebut di bagi kedalam dua sub variabel yaitu Faktor pendorong dan Faktor penarik. Penelitian ini melibatkan 91 responden pengunjung. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik populasi dan sampling dengan menggunakan kuisioner. Kemudian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pengunjung yang berkunjung, data diolah dengan menggunakan Analisis Faktor dan SPSS 22.0. Output dari metode Analisis Faktor yaitu berupa kondisi atau tanggapan responden mengenai Faktor – Faktor yang mempengaruhi Motivasi Pengunjung berkunjung ke Museum Sri Baduga. Faktor – Faktor tersebut di bagi kedalam dua sub variabel yaitu Faktor pendorong dan Faktor penarik. Ada 3 faktor yang mendominasi pengunjung untuk berkunjung ke Museum Sri Baduga, yaitu Faktor Produk Wisata dan Aktivitas Wisata (yaitu sarana transportasi yang mendukung), Faktor Psikologis (faktor Perbedaan lingkungan kawasan wisata dengan lingkungan sehari-hari), dan Faktor Rekreasi dan Edukasi (faktor Berkunjung untuk bermain dan mendapat pengetahuan baru). Kata Kunci: motivasi, motivasi berkunjung, dan Museum Sri Baduga   PULL AND PUSH FACTOR ANALYSIS WHICH MOTIVATING VISITOR IN SRI BADUGA MUSEUM BANDUNG ABSTRACT By : Dendis Pradita Ningtias 1002177 The focus of this research is to study the factors which affecting the tourists motivation visiting The Sri Baduga Museum. From the results of questionnaires distributed to the respondents, The researcher obtained the conditions or respondents response regarding the factors which affecting tourists motivation visiting the Sri Baduga Museum. these factors were divided by the researcher into two sub variables which is the push and pull factors . This research involve 91 respondents to study the factors. The method in this research used is descriptive method with quantitative approach also with sampling techniques using random sampling . Then to determine the factors which affecting the tourists motivation visiting Sthe Sri Baduga Museum, The researcher using factor analysis method and SPSS 22.0. The output of factor analysis method is in the form of conditions or responses of respondents regarding the factors which affecting tourist motivation visiting the Museum Sri Baduga. These factors were divided into two sub variabels which is push and pul factors. There are 3 dominant factor which affecting tourist motivation visiting The Sri Baduga Museum. These factors are touris product and activity (the transportation facilities which supoting the tourist), Psycological Factor (Environmental differences of museum area with everyday environment), dan Recreation and education Factors (Visiting the museum to play and gain a new knowledge). Key Words : Motivation, Visitor Motivation and Sri Baduga Museu

    Optimasi Proses Bleaching Pada Proses Pembuatan Kertas Seni Berbahan Baku Serat Pinang Sirih (Areca Catechu L.) Menggunakan Response Surface Method (Kajian Lama Waktu Bleaching Dan Kadar H2o2)

    Get PDF
    Tanaman pinang sirih (Areca catechu L.) adalah sejenis palma yang dimanfaatkan untuk tujuan komersial karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi pada setiap bagian dari tanaman pinang mulai dari daun, batang, biji dan serabut. Bagian dari tanaman pinang yang belum dimanfaatkan secara maksimal terletak pada serat yang terdapat pada buah tanaman pinang. Serat pinang mengandung selulosa sebesar 53,2%, sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp untuk kertas seni. Pada pembuatan kertas seni untuk memperoleh warna yang lebih cerah, diperlukan proses pemutihan untuk menarik perhatian ketika dilihat. Pada saat proses pemutihan faktor yang harus diperhatikan yaitu kadar bahan kimia untuk pemutih dan lama waktu saat proses pemutihan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penambahan kadar H2O2 dan lama waktu pemasakan bleaching yang optimal pada pembuatan kertas dari serat pinang dan kertas kardus bekas untuk menghasilkan kertas seni yang berkualitas dari segi fisik kertas yaitu kuat tarik, tebal kertas, gramatur dan kecerahan. Metode RSM merupakan kumpulan teknik statistik dan matematis yang digunakan untuk mengembangkan, memperbaiki dan mengoptimalkan proses, dimana respon yang ditentukan dipengaruhi oleh beberapa variabel yang bertujuan untuk mengoptimalkan respon yang telah ditentukan. Metode ini dapat diterapkan pada proses kimia. Model yang digunakan dalam RSM yaitu CCD (Central Design Composite) dengan menggunakan 2 faktor perlakuan, yaitu faktor pertama adalah lama waktu bleaching (X1) dan faktor kedua adalah kadar H2O2 (X2). Faktor pertama menggunakan batas atas 90 menit (X1=-1) dan batas bawah 150 menit (X1=1). Faktor kedua menggunakan viii batas atas 5% (X1=-1) dan batas bawah 15% (X1=1). Respon yang akan diuji yaitu kuat tarik dan tingkat kecerahan. Pada kombinasi perlakuan lama waktu bleaching dan kadar H2O2 didapatkan perlakuan terbaik yaitu lama waktu bleaching 150 menit dan kadar H2O2 15%. Hasil respon optimal yang didapatkan yaitu tingkat kecerahan 69,50% dan kuat tarik 14,71 kN/m2. Hasil uji fisik kertas seni lainnya yaitu gramatur 282 gr/cm2, ketebalan 0,88 mm dan kadar air 6,5%

    Bacterial and fungal microflora in surgically removed lung cancer samples

    Get PDF
    <p>Abstract</p> <p>Background</p> <p>Clinical and experimental data suggest an association between the presence of bacterial and/or fungal infection and the development of different types of cancer, independently of chemotherapy-induced leukopenia. This has also been postulated for the development of lung cancer, however the prevalence and the exact species of the bacteria and fungi implicated, have not yet been described.</p> <p>Aim</p> <p>To determine the presence of bacterial and fungal microflora in surgically extracted samples of patients with lung cancer.</p> <p>Materials and methods</p> <p>In this single-center prospective, observational study, tissue samples were surgically extracted from 32 consecutive patients with lung cancer, and reverse-transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) was used to identify the presence of bacteria and fungi strains.</p> <p>Results</p> <p>The analysis of the electrophoresis data pointed out diversity between the samples and the strains that were identified. Mycoplasma strains were identified in all samples. Strains that appeared more often were Staphylococcus epidermidis, Streptococcus mitis and Bacillus strains, followed in descending frequency by Chlamydia, Candida, Listeria, and Haemophilus influenza. In individual patients Legionella pneumophila and Candida tropicalis were detected.</p> <p>Conclusions</p> <p>A diversity of pathogens could be identified in surgically extracted tissue samples of patients with lung cancer, with mycoplasma strains being present in all samples. These results point to an etiologic role for chronic infection in lung carcinogenesis. Confirmation of these observations and additional studies are needed to further characterize the etiologic role of inflammation in lung carcinogenesis.</p

    Oscillations of a multi-string pendulum

    Get PDF
    The mathematical pendulum is one of the most widely studied problems in engineering physics. This is, however, primarily limited to the classical pendulum with a single bar and mass configuration. Extensions to this include multi-degree of freedom systems, but many of the classical assumptions, such as a single bar per mass, are preserved. Several designs used in practice utilize multiple or trapezoidal configurations in order to enhance stability. Such designs have not been studied in great detail and there is a need for additional work in order to fully analyze their response characteristics. The two-string pendulum design characteristics are initially investigated, both in terms of oscillation characteristics and string tension. Analytical and numerical methodologies are applied in order to predict the response of the two-string pendulum in free and forced oscillations. Validation of the results is performed by comparisons to simulations conducted with a standard commercial software package. A preliminary optimization study is conducted for a driven two-string pendulum. Finally, it is shown how to apply the results of the analysis and optimization studies developed in this work in a typical design case.Office of Naval Researc

    Návrh technologie obrábění součásti č.v. 80 - 003 - 062 pro sériovou výrobu

    No full text
    Prezenční345 - Katedra mechanické technologieNeuveden

    Laditelné generátory harmonického signálu s minimálním harmonickým zkreslením

    No full text
    Import 20/04/2006Prezenční výpůjčkaVŠB - Technická univerzita Ostrava. Fakulta elektrotechniky a informatiky. Katedra (454) elektroniky a telekomunikační technik

    Oscillations of a multi-string pendulum

    Get PDF
    The mathematical pendulum is one of the most widely studied problems in engineering physics. This is, however, primarily limited to the classical pendulum with a single bar and mass configuration. Extensions to this include multi-degree of freedom systems, but many of the classical assumptions, such as a single bar per mass, are preserved. Several designs used in practice utilize multiple or trapezoidal configurations in order to enhance stability. Such designs have not been studied in great detail and there is a need for additional work in order to fully analyze their response characteristics. The two-string pendulum design characteristics are initially investigated, both in terms of oscillation characteristics and string tension. Analytical and numerical methodologies are applied in order to predict the response of the two-string pendulum in free and forced oscillations. Validation of the results is performed by comparisons to simulations conducted with a standard commercial software package. A preliminary optimization study is conducted for a driven two-string pendulum. Finally, it is shown how to apply the results of the analysis and optimization studies developed in this work in a typical design case.http://archive.org/details/oscillationsofmu109453377Hellenic Navy author.Approved for public release; distribution is unlimited
    corecore