57 research outputs found

    PROTOTIPE KULIAH UMUM BERBASIS UBIQUITOUS LEARNING PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH

    Get PDF
    The role of a highly credible academic lecturers or charismatic figures at a public lecture in a university are expected to affect behavior changes of the freshmen in understanding the core of the courses.. However, the public lecture has many obstacles if it would be implemented in distance education, because they are the limited number of charismatic figures, and the time constraints of the charismatic figures. With the development of information and communication technology (ICT), the public lecture presentation can be conducted through the use of ICT. In this way, the number of the target recipients become very large and can be spreaded out in many areas at once than if occurs in the face to face meetings. This study aims to: (1) develop a learning media prototype of a lecture-based ubiquitous learning (u-learning) or multi studio-based learning. The media is expected to show enlightenment from the charismatic figures that allow asynchronous learning, (2) empirically evaluate the validity and effectiveness of the use of the substance based learning media model u-learning. In accordance with the purpose of the study, the results of this research produce: (1) a learning media prototype containing lecture-based u-learning; (2) quantitative results of testing on the new student orientation activities (Orientasi Studi Mahasiswa Baru = OSMB) in the distance education regional office in Bandung (UPBJJ Bandung) which shows that all students responded positively. About the quality of media performance, 71.13% of the students commened good, while the students who answered good for the layout of the media are 68.25%, and the students who answered good for the systematics of public lectures are 70.38%, (3) results of qualitative data showed that the public lecture media is useful and accepted by the new students but not by the students of the last semester. In addition, the availability of electrical appliances and other technical equipment it should be considered if we would like to use this kind of media in remote areas. The prototype media or product generated from this study is expected to be used by various higher education institutions that require the content of the product, and can become an example for the development of a variety of enlightenment lecture materials. Peran tokoh akademisi berkredibilitas tinggi atau berkarisma dalam memberi pencerahan akademis pada suatu kuliah umum di perguruan tinggi diharapkan dapat mempengaruhi perubahan perilaku mahasiswa baru untuk memahami inti perkuliahan. Namun demikian, kuliah umum mengalami banyak kendala jika dilakukan pada pendidikan jarak jauh , karena keterbatasan jumlah tokoh keteladanan, dan keterbatasan waktu dari tokoh tersebut.Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kuliah umum dapat dilakukan melalui pemanfaatan TIK. Melalui cara ini, maka jumlah penerima materi atau sasaran target menjadi sangat besar dan dapat dilakukan di berbagai daerah sekaligus dibandingkan jika dengan pertemuan tatap muka. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan prototipe media pembelajaran untuk kuliah umum berbasis ubiquitous learning (u-learning) atau multi studio-based learning. Media tersebut diharapkan dapat menampilkan pencerahan dari para tokoh yang memungkinkan terjadinya asynchronous learning; (2) melakukan evaluasi secara empirik validitas substansi dan efektivitas pemanfaatan model media pembelajaran berbasis u-learning. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini adalah (1) prototipe media media pembelajaran berisi kuliah umum berbasis u-learning, (2) secara kuantitatif, hasil uji coba pada kegiatan orientasi belajar mahasiswa baru (OSMB) di UPBJJ Bandung menunjukkan semua respon mahasiswa menanggapi secara positif. Untuk kualitas tampilan media, 71,13% mahasiswa menjawab bagus; sedangkan mahasiswa yang menjawab bagus sebesar 68,25% untuk tata letak media; dan mahasiswa menjawab sistematika materi kuliah umum termasuk bagus sebesar 70,38%; (3) secara kualitatif, hasil uji coba menunjukkan bahwa media kuliah umum ini bermanfaat dan dapat diterima oleh mahasiswa baru tetapi tidak oleh mahasiswa semester akhir. Pemanfaatan media di daerah terpencil juga perlu memperhatikan tentang ketersediaan peralatan listrik dan peralatan teknis lainnya. Prototipe media atau produk yang dihasilkan pada penelitian ini diharapkan akan dapat digunakan oleh berbagai instansi pendidikan tinggi yang membutuhkan, dan dapat dijadikan prototipe/contoh untuk pengembangan berbagai materi pencerahan lainnya. &nbsp

    MODAL SOSIAL DAN MODAL MANUSIA PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH DI UNIVERSITAS TERBUKA

    Get PDF
    This article discusses about distance education in the context of sosiological point of view. The discussion emphasizes on the concepts of social capital and human capital, especially, the role of distance education in contributing social capital and human capital in the society. It is also focuses about the contribution social capital and human capital in the distance education institution in Indonesia, that is the Universitas Terbuka. The discussion shows us that distance education institution has the role in improving the human capital that, then, force in increasing the social capital between the human who are involved in the society social network

    PEMODELAN PEMBIMBINGAN PRAKTIK PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN JARAK JAUH MELALUI LESSON STUDY

    Get PDF
    This study aims to generate an effective way of guiding the practice of Professional Capabilities Stabilization (Pemantapan Kemampuan Profesional/PKP) and is used to enhance the ability of S1 PGSD-UT student in the learning improvement. Through lesson study in PKP considered important, because theoretically, provide a way for teachers to improve learning systematically (Podhorsky, C., & Fisher, D., 2007). As the program estuary of S1 PGSD-UT program, this program is the culmination of a course that has been followed earlier by S1 students PGSD. Through PKP, students are expected to have better professional skills in applying the principles of action research (PTK) to find, analyze, and formulate learning problems encountered. The study was conducted with a participatory or emancipatory paradigm approach as set out basic concepts of participatory action reseach (McTaggart, R., 1991, Carr and Kemmis, 1990, Connole, 1993). The study was conducted in 2014 with 34 students S1 PGSD-UT as a sample. The research method using observation, learning journals, interviews, and documentaries. Results showed that the lesson study as a model for professional development of educators through collaborative learning and continuous assessment based on the principles of collegiality and mutual learning to build a learning community. Lesson study selected and implemented the guidance PKP be an effective way to improve the quality of learning and teaching in the classroom. The development of lesson study conducted and based on the "sharing" knowledge based on practice and teacher learning outcomes. Stages lesson study on mentoring PKP include six, namely: (1) forming a group lesson study, (2) determine the focus of the study, (3) plan research lesson, (4) the implementation and observation of learning, (5) to discuss and analyze the results of observation, and (6) of reflection. Guidance PKP with lesson study produced five phases, namely a phase in service training, Generic Classroom Action Research  (CAR practices), studying ICT, report preparation and presentation of reports PKP. Through lesson study under the guidance of PKP increased teacher competence, quality improvement processes and learning outcomes, development of democratic learning paradigm based on constructivism to develop scientific thinking. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu cara yang efektif dalam pembimbingan praktik Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa S1 PGSD-UT dalam perbaikan pembelajaran. Melalui lesson study dalam PKP dianggap penting, karena secara teoretis, menyediakan suatu cara bagi guru untuk dapat memperbaiki pembelajaran secara sistematis (Podhorsky, C., & Fisher, D., 2007). Sebagai program muara dari program S1 PGSD-UT, program ini merupakan puncak dari mata kuliah yang telah di ikuti sebelumnya oleh mahasiswa S1 PGSD. Melalui PKP, mahasiswa diharapkan akan memiliki kemampuan profesional yang lebih baik dalam menerapkan prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk menemukan, menganalisis, dan merumuskan masalah pembelajaran yang dihadapi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan paradigma participatory atau emancipatory sebagai konsep dasar yang berangkat dari participatory action reseach (McTaggart, R., 1991, Carr and Kemmis, 1990, Connole, 1993). Penelitian dilakukan pada tahun 2014 dengan 34 mahasiswa S1 PGSD-UT sebagai sampel. Metode penelitian menggunakan teknik observasi, jurnal belajar, wawancara, dan dokumenter. Hasil menunjukkan bahwa lesson study sebagai model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Lesson study dipilih dan diimplementasikan pada bimbingan PKP menjadi cara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di kelas.  Pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil “sharing†pengetahuan yang berlandaskan pada praktek dan hasil pembelajaran guru. Tahapan lesson study pada pembimbingan PKP mencakup enam, yaitu: (1) membentuk group lesson study, (2) menentukan fokus kajian, (3) merencanakan research lesson, (4) pelaksanaan dan observasi pembelajaran, (5) mendiskusikan dan menganalisis hasil observasi, dan (6) refleksi. Bimbingan PKP dengan lesson studydihasilkan 5 fase, yaitu fase in service training, Generik PTK (praktik PKP), belajar ICT, penyusunan laporan PKP dan Presentasi hasil laporan PKP. Melalui lesson study dalam bimbingan PKP terjadi peningkatan kompetensi guru, peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran, pengembangan pembelajaran yang demokratis berbasis paradigma konstruktivisme untuk membangun pola pikir ilmiah.  &nbsp

    KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SECARA LISAN MELALUI METODE BERCERITA DI KELAS RENDAH SD NEGERI 34 PONTIANAK

    Get PDF
    Tujuan penelitian adalah agar anak dapat berkomunikasi dengan alat atau tanpa alat untuk menyampaikan pesan/informasi melalui bercerita dengan rasa menyenangkan. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang dikemas dalam layanan informasi berkenaan dengan tema Mengenal Diriku. Metode cerita yang dibawakan merupakan variabel tindakan yang dikemas harus menarik dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK/SD. Metode ini akan menstimulasi dan memotivasi anak untuk mengeluarkan pendapat, mengemukakan pendapat tentang tokoh-tokoh dalam suatu cerita tertentu. Dari hasil tindakan diperoleh hasil dengan kriteria tinggi sehingga penggunaan media bercerita memberikan pengaruh tinggi dalam meningkatkan kemampuan membaca cerita anak di SD Negeri 34 Pontianak. Kata Kunci: komunikasi lisan, metode cerita, kelas rendah

    Efektivitas Intervensi Keterampilan Self-Regulated Learning dan Keteladanan dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Mandiri dan Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah intervensi psikologis, yang pada umumnya dilakukan secara tatap muka dalam laboratorium, kelas atau lingkungan lain, dapat dilakukan melalui jarak jauh. Intervensi psikologis pada penelitian ini diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan prestasi belajar dari mahasiswa tahun pertama pada pendidikan jarak jauh. Dalam konteks sistem pendidikan jarak jauh formal, mahasiswa tahun pertama harus menyesuaikan diri dan menghadapi lingkungan belajar yang berbeda dengan sistem pendidikan tatap muka yang selama ini mereka kenal. Mahasiswa pendidikan jarak jauh diharapkan untuk mampu belajar mandiri jika mereka ingin sukses dalam belajarnya. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen lapangan dan dilakukan untuk menjawab dua hipotesis utama, yaitu: (1) intervensi akan meningkatkan secara signifikan kemampuan belajar mandiri dari mahasiswa tahun pertama pendidikan jarak jauh, (2) intervensi akan meningkatkan secara signifikan prestasi belajar dari mahasiswa tahun pertama pendidikan jarak jauh. Intervensi yang diberikan kepada mahasiswa dan khusus dikembangkan pada penelitian ini adalah keterampilan Self-Regulated Learning (SRL) (dengan judul “Strategi Belajar CERDAS pada Pendidikan Jarak Jauh”) dan keteladanan dari mahasiswa pendidikan jarak jauh yang berhasil (dengan judul “Di Balik Toga Universitas Terbuka”). Subyek penelitian adalah mahasiswa Universitas Terbuka dari Program Administrasi Publik yang melakukan registrasi pertama pada semester awal tahun 2004. Sampel penelitian di bagi dengan cara random assignment dalam tiga kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Analisis hipotesis dilakukan dengan Multivariate Analysis of Variances (MANOVA). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan belajar mandiri yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p = 0,028). Namun, tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis lebih detil menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari salah satu komponen kemampuan belajar mandiri, yaitu komponen kebutuhan belajar, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p = 0,005). Sebagai kesimpulan, penelitian ini membuktikan bahwa intervensi psikologis yang biasanya diberikan pada pendidikan tatap muka ternyata dapat efektif digunakan pada pendidikan jarak jauh. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi secara signifikan meningkatkan kebutuhan belajar yang kemudian meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa

    Kemampuan Belajar (Learning Volition) Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh (Studi Kasus di Universitas Terbuka)

    Get PDF
    Kecenderungan pilihan seseorang untuk melanjutkan kuliah menunjukkan kemauan belajar atau "learning volition" yang tinggi dari orang tersebut. Learning volition atau kemauan belajar ini menentukan keberhasilan seseorang dalam proses studinya selain berbagai faktor seperti kesiapan seseorang untuk belajar mandiri dan faktor-faktor psikososial lainnya. Volition melibatkan faktor kognisi, motivasi dan emosi. Learning volition didefinisikan sebagai "kemauan seseorang untuk bertahan pada komitmen belajar yang telah dibuatnya "

    Belajar Mandiri: Ditinjau dari Sudut Pandang Psikologis

    Get PDF
    Paper ini bertujuan untuk mengkaji lebih jauh mengenai pengertian belajar mandiri. Kajian mengenai belajar mandiri akan dilakukan dari sudut pandang psikologis. Secara sepintas akan disinggung pula pandangan bidang lain mengenai belajar mandiri, sehingga dapat dilihat perbedaan pandangan dari beberapa bidang ilmu mengenai topik yang sama. Dengan adanya kajian ini, diharapkan akan dapat diperoleh wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai belajar mandiri

    Efektivitas Komunikasi dan Prestasi Belajar Mahasiswa pada Pendidikan Jarak Jauh (Kasus di Unit Program Belajar Jarak Jauh Jakarta)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik demografi mahasiswa dalam kaitannya dengan indeks prestasi kumulatif (IPK), (2) mengkaji aktivitas komunikasi mahasiswa jika dikaitkan dengan IPK, dan (3) menganalisis efek komunikasi terhahap IPK. Metode analisis data yang dipergunakan adalah Chi Square dan CHAID.Penelitian ini dilaksanakan di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Jakarta menggunakan metode survai, dengan populasi sebesar 252 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sejumlah 78 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek demografi tidak berkaitan secara signifikan dengan perubahan pada perolehan IPK. (2) ada hubungan antara penggunaan informasi atau pesan dan IPK, (3) ada hubungan antara pemilihan media komunikasi dan IPK, serta ada hubungan antara perilaku komunikasi dan IPK. Responden yang mempunyai IPK sedang atau di atas 2.00 mempunyai ciri, selalumengerjakan tugas mandiri, selalu aktif dalam kelompok belajar, dan memilih media personal dengan datang langsung atau melalui telpon dalam melakukan komunikasi dengan sumber belajarnya. Adapun responden yang mempunyai IPK rendah atau di bawah 2.00 mempunyai ciri, tidak pernah mengerjakan tugas mandiri, tidak aktif mengikuti tutorial, jarang merencanakan mata kuliah setiap semesternya, dan memilih media untuk berkomunikasi melalui surat via pos.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik demografi mahasiswa dalam kaitannya dengan indeks prestasi kumulatif (IPK), (2) mengkaji aktivitas komunikasi mahasiswa jika dikaitkan dengan IPK, dan (3) menganalisis efek komunikasi terhahap IPK. Metode analisis data yang dipergunakan adalah Chi Square dan CHAID.Penelitian ini dilaksanakan di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Jakarta menggunakan metode survai, dengan populasi sebesar 252 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sejumlah 78 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek demografi tidak berkaitan secara signifikan dengan perubahan pada perolehan IPK. (2) ada hubungan antara penggunaan informasi atau pesan dan IPK, (3) ada hubungan antara pemilihan media komunikasi dan IPK, serta ada hubungan antara perilaku komunikasi dan IPK. Responden yang mempunyai IPK sedang atau di atas 2.00 mempunyai ciri, selalumengerjakan tugas mandiri, selalu aktif dalam kelompok belajar, dan memilih media personal dengan datang langsung atau melalui telpon dalam melakukan komunikasi dengan sumber belajarnya. Adapun responden yang mempunyai IPK rendah atau di bawah 2.00 mempunyai ciri, tidak pernah mengerjakan tugas mandiri, tidak aktif mengikuti tutorial, jarang merencanakan mata kuliah setiap semesternya, dan memilih media untuk berkomunikasi melalui surat via pos

    E-LEARNING PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH: KONSEP YANG MENGUBAH METODE PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

    Get PDF
    For a long time, teaching and learning in a formal higher education is always means the meeting of teacher and learners in the classroom. The rapid changes in technology shift the paradigm of teaching and learning. The emerging in the use of the Internet changes the teaching and learning activities. Teaching and learning not only happends in the real classroom, but also in the virtual classroom where teacher and and learners separate physically. E-learning becomes a popular tool as an interactive tool for virtual education. However, the use and the implementation of e-learning in formal education are not as simple as it says. Since, changing paradigm of teaching and learning is a complicated process which involved many parties. The article discusses how e-learning changes the teaching and learning in a formal higher education in Indonesia. The article also discuss the prior experience of Universitas Terbuka, as a distance education institution in Indonesia, in implementing the teaching and learning through the Interne
    corecore