14 research outputs found
PERBAIKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PERAKITAN DENGAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS DI CV. JAYA PRATAMA BANDUNG)
CV. Jaya Pratama merupakan sebuah industri perakitan tas. Dengan memperhatikan lintasan
keseimbangan lintasan perakitan, efisiensi lintasan perakitan produk juga akan semakin baik.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan keseimbangan lintasan
perakitan. Algoritma genetika (AG) merupakan salah satu dari metode tersebut yang terinspirasi
oleh evolusi biologi seperti warisan, seleksi alam, mutasi dan pindah silang. Metode ini efektif dan
efisien menghasilkan solusi yang mendekati optimal. (Suresh, 1996). Dalam penelitian studi kasus
keseimbangan lintasan CV. Jaya Pratama, dengan 9 stasiun kerja dan 23 elemen operasi yang
ada, AG yang dikembangkan mampu menghasilkan efisiensi lintasan rata-rata sebesar 94,55%
dengan 8 stasiun kerja. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan metode Rank Positional Weight
(RPW) dan Region Approach (RA) sebagai pembanding yang menghasilkan efisiensi lintasan ratarata sebesar 89,77% dengan 8 stasiun kerja dan 87,78% dengan 9 stasiun kerja. Hasil ini
membuktikan bahwa AG mampu memberikan solusi perancangan keseimbangan lintasan
perakitan yang lebih baik dibandingkan rancangan awal lintasan dan juga metode heuristik RPW
dan RA dalam kasus keseimbangan lintasan perakitan produk tas pita di CV. Jaya Pratama
Bandung.
Kata kunci: Algoritma Genetika, Keseimbangan Lintasan Perakitan, Efisiensi lintasa
PENGEMBANGAN APLIKASI WEB LOCATION BASED SERVICE UNTUK SPBU DAN BENGKEL DI KOTA BANDUNG
SPBU dan Bengkel telah menjadi lokasi penting untuk diketahui keberadaanya dibalik
semakin bertambahnya jumlah kendaraan. Permasalahan yang ada adalah ketidak-tahuan lokasi SPBU
dan bengkel, terlebih bagi wisatawan luar Bandung yang baru pertama kali berkunjung.
Kini telah ada sebuah layanan yang akan mempermudah kita untuk menemukan suatu lokasi,
yaitu Location Based Service (LBS) adalah sebuah konsep aplikasi yang terintegrasi dengan lokasi
geogafis. Ada fitur ini dapat digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak berbasis website yang
dapat menampilkan koordinat geografis suatu lokasi.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah website dengan pemanfaatan layanan Location Based
Service(LBS) dari Google Maps API dengan menampilkan koordinat lokasi pada sebuah peta dan
tampilan rute yang diharapkan dapat membantu user untuk menampilkan suatu informasi maupun
lokasi SPBU dan bengkel di kota Bandung.
Kata kunci : Location Based Service, SPBU, Bengkel, Google Maps API, Rut
ANALISIS PERBANDINGAN LAYANAN DBMS ANTARA SQL SERVER DI MICROSOFT AZURE SEBAGAI PLATFORM AS A SERVICE DENGAN SQL SERVER
SQL Server adalah sistem manajemen basis data relasional Microsoft (RDBMS). SQL
Server sekarang dapat di-host sepenuhnya di Microsoft Azure, baik dalam mesin virtual host
(VM) atau sebagai layanan host. Hosting mesin virtual di Azure dikenal sebagai infrastruktur
sebagai layanan (IaaS), dan hosting layanan di Azure dikenal sebagai platform sebagai layanan
(PaaS). Versi Microsoft SQL Server yang di-hosting dikenal sebagai Azure SQL Database atau
hanya SQL Database yang dioptimalkan untuk perangkat lunak sebagai pengembangan aplikasi
(SaaS) layanan. Ebook ini, Microsoft Azure Essentials Migrating SQL Server Databases ke
Azure, memperkenalkan Anda ke SQL Server dalam mesin virtual Azure dan ke Azure SQL
Database, dan memandu Anda memulai dengan setiap pendekatan. Ini membawa Anda dari
membuat contoh SQL Server di mesin virtual atau sebagai layanan platform untuk memigrasi
database lokal ke Azure dan kemudian untuk mengamankan data dan database di Azure. Di luar
konten penjelas, setiap bab mencakup satu atau lebih walk-through dengan tangkapan layar yang
luas sehingga Anda dapat mengikuti dan membuat langganan uji coba, membuat SQL Server
dalam mesin virtual Azure, membuat Database Azure SQL, memigrasikan basis data di tempat ke
setiap lingkungan Azure, membuat pengguna, membuat cadangan dan memulihkan data, dan
mengarsipkan data.
Kata kunci : DBMS, PaaS, SQL Database
PENENTUAN RUTE DAN PENJADWALAN UNTUK MENENTUKAN PENGIRIMAN PAKET DI SETIAP DISTRIBUTION CENTER DI PT. POS INDONESIA MAIL PROCESSING CENTER (MPC) BANDUNG 40400
PT. Pos Indonesia Mail Processing Center (MPC) Bandung 40400 merupakan
bagian dari PT. Pos Indonesia yang memiliki fungsi manajerial terkait kegiatan
Collecting, Processing, Transporting, Delivery dan Reporting yang sudah efektif
dan efisien di suatu wilayah kerjannya. Namun dalam proses Transporting
(antaran) di PT. Pos Indonesia Mail Processing Center (MPC) Bandung 40400
masih menggunakan sistem zoning dimana dalam melakukan pengirman masih
membagi wilayah secara tersier, serta masing-masing area hanya dilayani oleh
satu kendaraan. Sehingga permasalahan tentu akan muncul banyaknya kegiatan
distribusi atau pengiriman barang yang akan dikirim dari pusat pengiriman ke
tujuan. Pengiriman paket atau barang terdapat kendala seperti traffic yang ada
diruas jalan dan mengakibatkan kepadatan pada ruas jalan dan waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pengiriman menjadi mundur sehingga perlu adanya
penjadwalan untuk dapat mengetahui kapan waktu keberangkatan dan waktu tiba
dari setiap kendaraan. Dalam melakukan perbaikan terhadap rute dan
Penjadwalan maka dilakukan evaluasi yang dapat diselesaikan dengan metode
Clarke and Wright Saving yang mempertimbangkan nilai saving yang tertinggi ke
terendah untuk menentukan rute yang sudah terbentuk, penentuan rute juga
mempertimbangkan kapasitas dari setiap kendaraan yang akan melayani rute yang
sudah terbentuk. Untuk persoalan penjadwalan, dapat dilihat dari hasil rute yang
sudah terbentuk yang sudah diselesaikan dengan Clarke and Wright Saving dengan
mempertimbangkan waktu tempuh, jarak antara MPC ke DC, waktu loading dan
unloading.
Hasil analisis yang telah dilakukan untuk menentukan rute dengan metode Clarke
and Wright Saving bahwa terbentuk hasil rute yang terbentuk selama 25 hari
sebanyak kurang lebih 10 kendaraan atau rute untuk setiap harinnya. Dari segi
jarak sebelum menggunakan metode Clarke and Wright Saving sebesar 10.200 Km,
sedangkan setelah menggunakan Clarke and Wright Saving sebesar 7.472,4 Km.
maka memiliki selisih sebesar 2727,6 KM atau persentase sebesar 27%
penghemetan yang didapatkan jarak antara kondisi saat ini dengan menggunakan
metode Clarke and Wright Saving.
Dari hasil tersebut bahwa dapat dipertimbangkan oleh PT. Pos Indonesia Mail
Processing Center (MPC) Bandung 40400 dengan melakukan evaluasi terhadap
jarak tempuh menggunakan metode Clarke and Wright Saving, dan penjadwalan
untuk mengetahui kapan kendaraan akan berangkat dan kapan akan tiba, tentu
ii
dengan mempertimbangkan kecepatan serta ruas jalan yang sesuai dengan yang
ada dilapangan.
Kata Kunci : Clarke and Wright Saving, kapasitas, jarak, Penjadwalan
PENENTUAN RUTE DAN PENJADWALAN UNTUK MENENTUKAN PENGIRIMAN PAKET DI SETIAP DISTRIBUTION CENTER DI PT. POS INDONESIA MAIL PROCESSING CENTER (MPC) BANDUNG 40400
PT. Pos Indonesia Mail Processing Center (MPC) Bandung 40400 merupakan bagian dari PT. Pos Indonesia yang memiliki fungsi manajerial terkait kegiatan Collecting, Processing, Transporting, Delivery dan Reporting yang sudah efektif dan efisien di suatu wilayah kerjannya. Namun dalam proses Transporting (antaran) di PT. Pos Indonesia Mail Processing Center (MPC) Bandung 40400 masih menggunakan sistem zoning dimana dalam melakukan pengirman masih membagi wilayah secara tersier, serta masing-masing area hanya dilayani oleh satu kendaraan. Sehingga permasalahan tentu akan muncul banyaknya kegiatan distribusi atau pengiriman barang yang akan dikirim dari pusat pengiriman ke tujuan. Pengiriman paket atau barang terdapat kendala seperti traffic yang ada diruas jalan dan mengakibatkan kepadatan pada ruas jalan dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengiriman menjadi mundur sehingga perlu adanya penjadwalan untuk dapat mengetahui kapan waktu keberangkatan dan waktu tiba dari setiap kendaraan. Dalam melakukan perbaikan terhadap rute dan Penjadwalan maka dilakukan evaluasi yang dapat diselesaikan dengan metode Clarke and Wright Saving yang mempertimbangkan nilai saving yang tertinggi ke terendah untuk menentukan rute yang sudah terbentuk, penentuan rute juga mempertimbangkan kapasitas dari setiap kendaraan yang akan melayani rute yang sudah terbentuk. Untuk persoalan penjadwalan, dapat dilihat dari hasil rute yang sudah terbentuk yang sudah diselesaikan dengan Clarke and Wright Saving dengan mempertimbangkan waktu tempuh, jarak antara MPC ke DC, waktu loading dan unloading.
Hasil analisis yang telah dilakukan untuk menentukan rute dengan metode Clarke and Wright Saving bahwa terbentuk hasil rute yang terbentuk selama 25 hari sebanyak kurang lebih 10 kendaraan atau rute untuk setiap harinnya. Dari segi jarak sebelum menggunakan metode Clarke and Wright Saving sebesar 10.200 Km, sedangkan setelah menggunakan Clarke and Wright Saving sebesar 7.472,4 Km. maka memiliki selisih sebesar 2727,6 KM atau persentase sebesar 27% penghemetan yang didapatkan jarak antara kondisi saat ini dengan menggunakan metode Clarke and Wright Saving.
Dari hasil tersebut bahwa dapat dipertimbangkan oleh PT. Pos Indonesia Mail Processing Center (MPC) Bandung 40400 dengan melakukan evaluasi terhadap jarak tempuh menggunakan metode Clarke and Wright Saving, dan penjadwalan untuk mengetahui kapan kendaraan akan berangkat dan kapan akan tiba, tentu
ii
dengan mempertimbangkan kecepatan serta ruas jalan yang sesuai dengan yang ada dilapangan.
Kata Kunci : Clarke and Wright Saving, kapasitas, jarak, Penjadwalan
ANALISIS PENGGUNAAN PLAT SETTLER PADA UNIT SEDIMENTASI PENGOLAHAN AIR SKALA KOMUNAL DENGAN TEKNIK ELEKTROKOAGULASI
Salah satu sumber utama air minum yang biasa digunakan sebagai air baku adalah air sungai, dimana air sungai merupakan sumber air permukaan yang biasa diolah oleh perusahaan air minum.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa efisiensi rancangan pengolahan air menggunakan teknik elektrokoagulasi dengan modifikasi unit sedimentasi untuk menurunkan konsentrasi parameter kekeruhan pada air baku. Metode pengolahan air minum tanpa bahan kimia ini merupakan alternatif yang sedang dikembangkan sebagai pengolahan alternatif yang lebih efisien. Metode pengolahan alternatif yang dimaksud salah satunya adalah elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi merupakan proses pengolahan alternatif bagi air bersih maupun air limbah dengan memanfaatkan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks). Dalam sel elektrokoagulasi, anoda atau elektroda (+) akan mengalami oksidasi, sedangkan katoda atau elektroda (-) akan mengalami reduksi, dimana koagulan akan dihasilkan dari elektroda (+). Penelitian dilakukan dengan cara mengolah air baku menggunakan Rangkaian Pengolahan Air Minum Skala Komunal , dengan varian 1, 2, 3, 4, dan 5 pasang plat aluminium yang kemudian akan dialiri listrik dengan tegangan 3,5, 7, 10, 12, 15, 17, dan 20 Volt serta penambahan plat settler pada unit sedimentasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyisihan kekeruhan yang dapat dilakukan pada debit 0,06 L/detik dan 0,08 L/detik. Penelitian utama dilakukan dengan kondisi optimal pada penelitian pendahuluan, dengan variasi kekeruhan 25 NTU sampai 400 NTU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyisihan kekeruhan paling optimal untuk menurunkan air sampel dengan kekeruhan awal 100 NTU adalah pada varian 5 pasangan plat dengan tegangan listrik 15 Volt dengan persentase penyisihan kekeruhan sebesar 93,5% pada debit 0,06 L/detik dan 88,2 % pada debit 0,08 L/detik. Pada penelitian utama, diketahui nilai baku mutu air minum tercapai pada variasi kekeruhan 25 NTU dan 50 NTU baik di debit 0,06 L/detik maupun 0,08 L/detik, dengan nilai kekeruhan akhir berturut-turut 4,21 NTU (83,16%) dan 2,97 (94,06%) pada debit 0,06 L/detik, sedangkan pada debit 0,08 L/detik nilai kekeruhan akhir berturut-turut adalah 3,68 NTU (85,28%) dan 4,35 NTU (91,3%). Pada kondisi optimal 5 pasang plat 15 Volt penyihan meningkat sejalan dengan peningkatan konsentrasi kekeruhan air yang diolah, dengan penyisihan paling optimal pada variasi 400 NTU di debit 0,06 L/detik dengan penyisihan sebesar 95,85% dan pada variasi 400 NTU di debit 0,08 L/detik dengan penyisihan sebesar 95,32%.
Kata Kunci : Elektrokoagulasi, Penyisihan Kekeruhan, Rangkaian Pengolahan Air Minum Skala Komunal, Unit Sedimentas
PENGGUNAAN ETANOL DAN MALTODEKSTRIN PADA KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP KARAKTERISTIK PERMEN HISAP EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.)
Tumbuhan ciplukan merupakan salah satu tumbuhan herba yang
mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, polifenol dan
alkaloid. Senyawa tersebut memiliki sifat fungsional untuk mengatasi penyakit
diabetes melitus karena bertindak sebagai antioksidan. Untuk mendapatkan
senyawa tersebut perlu dilakukan proses ekstraksi. Oleh karena itu tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan etanol sebagai pelarut dan
maltodekstrin sebagai pengikat pada konsentrasi yang berbeda terhadap
karakteristik permen hisap ekstrak daun ciplukan sebagai produk aplikasi dari
ekstrak kental daun ciplukan.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap satu yaitu pembuatan ekstrak
kental daun ciplukan dan tahap dua yaitu pembuatan permen hisap ekstrak daun
ciplukan. Tahap satu meliputi pencucian, pengecilan ukuran, maserasi dengan
pelarut, penyaringan, pencampuran filtrat dengan maltodekstrin dan evaporasi.
Respon yang dilakukan terhadap ekstrak yaitu analisis kadar flavonoid, alkaloid
dan polifenol. Tahap dua meliputi pencampuran I, pencampuran II, pencampuran
III, pengayakan basah, pengeringan, penghalusan, pengayakan kering,
pencampuran IV dan pencetakan. Respon yang dilakukan terhadap permen hisap
ekstrak daun ciplukan yaitu, respon kimia meliputi: analisis kadar flavonoid,
alkaloid dan polifenol. Respon fisik meliputi: analisis keseragaman bobot,
kekerasan (hardness) dan waktu larut. Dan respon organoleptik meliputi: bentuk,
aroma, rasa dan tekstur mouth feel menggunakan uji hedonik. Penelitian ini
menggunakan rancangan percobaan acak kelompok (RAK)
Hasil penelitian tahap satu menunjukan semakin tinggi konsentrasi etanol
dan maltodekstrin maka semakin tinggi kandungan flavonoidnya, dan perlakuan
terpilih yaitu a1b3 (konsentrasi etanol 60% dan maltodekstrin 9%), a2b3
(konsentrasi etanol 70% dan maltodekstrin 9%) dan a3b3 (konsentrasi etanol 80%
dan maltodekstrin 9%). Hasil penelitian tahap dua yaitu didapatkan produk terbaik
dari permen hisap ekstrak daun ciplukan menurut uji skoring yaitu pada perlakuan
a3b3 (konsentrasi etanol 80% dan maltodekstrin 9%)
PENGARUH PERBANDINGAN SERBUK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DENGAN TEPUNG TERIGU TERHADAP KARAKTERISTIK MIE KERING
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh perbandingan serbuk lidah buaya dengan tepung terigu terhadap karakteristik mie kering.
Rancangan Percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor dan tujuh kali ulangan. Faktor dari penelitian ini adalah perbandingan serbuk lidah buaya dan tepung terigu (s) dengan 7 taraf perlakuan yaitu s1 (0 : 100), s2 (10 : 90), s3 (20 : 80), s4 (30 : 70), s5 (40 : 60), s6 (50 : 50) dan s7 (60 : 40). Respon kimia yang dilakukan meliputi kadar air, kadar serat kasar dan kadar vitamin C. Respon fisik yang dilakukan meliputi daya rehidrasi dan cooking loss. Respon organoleptik yang dilakukan meliputi atribut aroma, rasa dan tekstur.
Perbandingan serbuk lidah buaya dan tepung terigu berpengaruh terhadap mutu mie kering meliputi respon kimia yaitu kadar air, kadar serat kasar dan kadar vitamin C, respon fisik yaitu daya rehidrasi dan cooking loss, respon organoleptik yaitu aroma dan tekstur, tetapi tidak berpengaruh terhadap respon organoleptik yaitu rasa.
Kata Kunci : Serbuk Lidah Buaya, Tepung Terigu, Mie Kerin
PENGGUNAAN ETANOL DAN MALTODEKSTRIN PADA KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP KARAKTERISTIK PERMEN HISAP EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.)
Tumbuhan ciplukan merupakan salah satu tumbuhan herba yang
mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, polifenol dan
alkaloid. Senyawa tersebut memiliki sifat fungsional untuk mengatasi penyakit
diabetes melitus karena bertindak sebagai antioksidan. Untuk mendapatkan
senyawa tersebut perlu dilakukan proses ekstraksi. Oleh karena itu tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan etanol sebagai pelarut dan
maltodekstrin sebagai pengikat pada konsentrasi yang berbeda terhadap
karakteristik permen hisap ekstrak daun ciplukan sebagai produk aplikasi dari
ekstrak kental daun ciplukan.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap satu yaitu pembuatan ekstrak
kental daun ciplukan dan tahap dua yaitu pembuatan permen hisap ekstrak daun
ciplukan. Tahap satu meliputi pencucian, pengecilan ukuran, maserasi dengan
pelarut, penyaringan, pencampuran filtrat dengan maltodekstrin dan evaporasi.
Respon yang dilakukan terhadap ekstrak yaitu analisis kadar flavonoid, alkaloid
dan polifenol. Tahap dua meliputi pencampuran I, pencampuran II, pencampuran
III, pengayakan basah, pengeringan, penghalusan, pengayakan kering,
pencampuran IV dan pencetakan. Respon yang dilakukan terhadap permen hisap
ekstrak daun ciplukan yaitu, respon kimia meliputi: analisis kadar flavonoid,
alkaloid dan polifenol. Respon fisik meliputi: analisis keseragaman bobot,
kekerasan (hardness) dan waktu larut. Dan respon organoleptik meliputi: bentuk,
aroma, rasa dan tekstur mouth feel menggunakan uji hedonik. Penelitian ini
menggunakan rancangan percobaan acak kelompok (RAK)
Hasil penelitian tahap satu menunjukan semakin tinggi konsentrasi etanol
dan maltodekstrin maka semakin tinggi kandungan flavonoidnya, dan perlakuan
terpilih yaitu a1b3 (konsentrasi etanol 60% dan maltodekstrin 9%), a2b3
(konsentrasi etanol 70% dan maltodekstrin 9%) dan a3b3 (konsentrasi etanol 80%
dan maltodekstrin 9%). Hasil penelitian tahap dua yaitu didapatkan produk terbaik
dari permen hisap ekstrak daun ciplukan menurut uji skoring yaitu pada perlakuan
a3b3 (konsentrasi etanol 80% dan maltodekstrin 9%)
KAJIAN PERENCANAAN PERUBAHAN RUTE TRAYEK ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN AKIBAT ADANYA TERMINAL BARU TIPE A DI KOTA SUKABUMI
Kota Sukabumi memiliki fungsi dan peranan penting yaitu sebagai pusat
produksi, koleksi dan distribusi dengan skala pelayanan regional, dan memiliki
intensitas kegiatan ekonomi yang tinggi, konsekuensinya kebutuhan akan layanan
transportasi yang baik di Kota Sukabumi menjadi sangat penting. Permasalahan
transportasi umum di kota sukabumi yaitu dengan dibangunnya Terminal Bus Tipe
A KH. Ahmad Sanusi di Jalan Lingkar Selatan Kota Sukabumi yang menggantikan
terminal bus lama di jalan Jenderal Sudirman menimbulkan Permasalahan Baru,
sejak di operasikannya secara resmi tepatnya tanggal 28 oktober 2015 yang lalu
hingga saat ini masih terlihat sepi pengunjung, dikarenakan kurangnya angkutan
umum perkotaan yang menuju ke terminal Baru tipe A Kota Sukabumi.Tujuan
utama penelitian ini melakukan penataan ulang rute angkutan perkotaan di Kota
Sukabumi Akibat adanya terminal baru tipe A KH. Ahmad Sanusi agar dapat
memenuhi kebutuhan pengguna angkutan umum perkotaan. metode analisis yang
digunakan deskriptif kuantitatif dan metode analisis matrik asal tujuan (MAT),
dengan penelitian survey dilakukan kepada pengguna angkutan umum perkotaan,
untuk mengetahui kemudahan terhadap pengguna angkutan umum perkotaan
menuju terminal baru tipe A Kota Sukabumi. Dari hasil analisis 19 rute trayek
angkutan umum perkotaan yang beroperasi dilakukan pemilihan rute trayek
berdasarkan jarak terdekat, faktor muat, dan tumpang tindih trayek, terdapat 3 rute
trayek terpilih Untuk dilakukan penataan ulang rute angkutan umum perkotaan
agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna angkutan umum perkotaan yaitu no
trayek 03 (trayek terminal lembur situ-pasundan), no trayek 03 B (trayek
Pasundan-Dayeuh luhur) dan 25 (Terminal Jubleg-Tipar Gede (Ramayanan))
Untuk dilakukan penataan ulang rute angkutan umum perkotaan agar dapat
memenuhi kebutuhan pengguna angkutan umum perkotaan.
Kata kunci: Transportasi, Angkutan umum Perkotaan, Terminal Tipe A, Penataan
Ulang Rute