ANALISIS PENGGUNAAN PLAT SETTLER PADA UNIT SEDIMENTASI PENGOLAHAN AIR SKALA KOMUNAL DENGAN TEKNIK ELEKTROKOAGULASI

Abstract

Salah satu sumber utama air minum yang biasa digunakan sebagai air baku adalah air sungai, dimana air sungai merupakan sumber air permukaan yang biasa diolah oleh perusahaan air minum.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa efisiensi rancangan pengolahan air menggunakan teknik elektrokoagulasi dengan modifikasi unit sedimentasi untuk menurunkan konsentrasi parameter kekeruhan pada air baku. Metode pengolahan air minum tanpa bahan kimia ini merupakan alternatif yang sedang dikembangkan sebagai pengolahan alternatif yang lebih efisien. Metode pengolahan alternatif yang dimaksud salah satunya adalah elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi merupakan proses pengolahan alternatif bagi air bersih maupun air limbah dengan memanfaatkan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks). Dalam sel elektrokoagulasi, anoda atau elektroda (+) akan mengalami oksidasi, sedangkan katoda atau elektroda (-) akan mengalami reduksi, dimana koagulan akan dihasilkan dari elektroda (+). Penelitian dilakukan dengan cara mengolah air baku menggunakan Rangkaian Pengolahan Air Minum Skala Komunal , dengan varian 1, 2, 3, 4, dan 5 pasang plat aluminium yang kemudian akan dialiri listrik dengan tegangan 3,5, 7, 10, 12, 15, 17, dan 20 Volt serta penambahan plat settler pada unit sedimentasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyisihan kekeruhan yang dapat dilakukan pada debit 0,06 L/detik dan 0,08 L/detik. Penelitian utama dilakukan dengan kondisi optimal pada penelitian pendahuluan, dengan variasi kekeruhan 25 NTU sampai 400 NTU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyisihan kekeruhan paling optimal untuk menurunkan air sampel dengan kekeruhan awal 100 NTU adalah pada varian 5 pasangan plat dengan tegangan listrik 15 Volt dengan persentase penyisihan kekeruhan sebesar 93,5% pada debit 0,06 L/detik dan 88,2 % pada debit 0,08 L/detik. Pada penelitian utama, diketahui nilai baku mutu air minum tercapai pada variasi kekeruhan 25 NTU dan 50 NTU baik di debit 0,06 L/detik maupun 0,08 L/detik, dengan nilai kekeruhan akhir berturut-turut 4,21 NTU (83,16%) dan 2,97 (94,06%) pada debit 0,06 L/detik, sedangkan pada debit 0,08 L/detik nilai kekeruhan akhir berturut-turut adalah 3,68 NTU (85,28%) dan 4,35 NTU (91,3%). Pada kondisi optimal 5 pasang plat 15 Volt penyihan meningkat sejalan dengan peningkatan konsentrasi kekeruhan air yang diolah, dengan penyisihan paling optimal pada variasi 400 NTU di debit 0,06 L/detik dengan penyisihan sebesar 95,85% dan pada variasi 400 NTU di debit 0,08 L/detik dengan penyisihan sebesar 95,32%. Kata Kunci : Elektrokoagulasi, Penyisihan Kekeruhan, Rangkaian Pengolahan Air Minum Skala Komunal, Unit Sedimentas

    Similar works