CV. Jaya Pratama merupakan sebuah industri perakitan tas. Dengan memperhatikan lintasan
keseimbangan lintasan perakitan, efisiensi lintasan perakitan produk juga akan semakin baik.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan keseimbangan lintasan
perakitan. Algoritma genetika (AG) merupakan salah satu dari metode tersebut yang terinspirasi
oleh evolusi biologi seperti warisan, seleksi alam, mutasi dan pindah silang. Metode ini efektif dan
efisien menghasilkan solusi yang mendekati optimal. (Suresh, 1996). Dalam penelitian studi kasus
keseimbangan lintasan CV. Jaya Pratama, dengan 9 stasiun kerja dan 23 elemen operasi yang
ada, AG yang dikembangkan mampu menghasilkan efisiensi lintasan rata-rata sebesar 94,55%
dengan 8 stasiun kerja. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan metode Rank Positional Weight
(RPW) dan Region Approach (RA) sebagai pembanding yang menghasilkan efisiensi lintasan ratarata sebesar 89,77% dengan 8 stasiun kerja dan 87,78% dengan 9 stasiun kerja. Hasil ini
membuktikan bahwa AG mampu memberikan solusi perancangan keseimbangan lintasan
perakitan yang lebih baik dibandingkan rancangan awal lintasan dan juga metode heuristik RPW
dan RA dalam kasus keseimbangan lintasan perakitan produk tas pita di CV. Jaya Pratama
Bandung.
Kata kunci: Algoritma Genetika, Keseimbangan Lintasan Perakitan, Efisiensi lintasa