75 research outputs found

    KOLONISASI BAKTERI PATOGEN POTENSIAL PENYEBAB INFEKSI DAERAH OPERASI PADA KULIT PASIEN PRAOPERATIF

    Get PDF
    Backgroud : Surgical Site Infection (SSI) is associated with mortality and morbidity in hospital. The most common pathogen that caused SSI are Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Enterobacter sp, Pseudomonas sp. , and Klebsiella sp. Most SSIs are associated with the endogenous pathogen from patient normal flora, therefore skin colonization by pathogenic organisms a risk factor for SSI. Aim : To determine the prevalence of colonization by potential pathogen causing SSI and to analyze whether age, smoking habit, personal hygiene and pre-operative hospital stay were the risk factors. Methods : Observational analytic study with cross sectional data retrieval. Thirty eight pre-operative patient in the surgical ward of Dr Karidi hospital were taken their skin swab around the incision area within 2 hours before surgery. Patient personal data were taken using a questionnaire. Isolate from the skin swab specimen were identified in microbiology laboratory. The association between risk factors and skin colonization were analyzed using chi square/fischer exact test Result : The prevalence rate for S. aureus, Escherichia coli, Enterobacter sp, Pseudomonas sp. , and Klebsiella sp. skin colonization are 94.7%, 0%, 2.6%, 5.3% and 5.3% respectively. Bivariate analysis resulted that there were no significant value as risk factor for all variables. Conclusion : The prevalence of S. aureus skin colonization was high,that of Gram-negative bacilli was low. Age, smoking habit, personal hygiene and hospital stay were not risk factors for skin colonization by potential pathogenic bacteria causing SSI from pre-operative patient. Keyword : Risk factors, SSI, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Enterobacter sp, Pseudomonas sp. , Klebsiella sp., skin colonization, pre-operativ

    Edukasi Pengelolaan Keuangan Pribadi bagi Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Santa Maria Pekanbaru

    Get PDF
    Pekanbaru dalam rangka seminar sehari, dengan tema ”Bijak Dalam Mengelola Keuangan Pribadi”. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan adalah untuk memberikan edukasi kepada tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan mengenai bagaimana cara mengelola keuangan pribadi yang tepat melalui berbagai instrumen investasi yang tersedia. Peserta kegiatan pengabdian adalah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Santa Maria Pekanbaru sebanyak 32 orang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan di laksanakan pada Aula Seminar SMA Santa Maria Pekanbaru. Bentuk kegiatan pengabdian adalah sosialisasi dengan menyampaikan materi kepada peserta kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan sesi tanya jawab mengenai langkah-langkah mengelola keuangan pribadi sampai pada cara pemilihan instrumen investasi yang tepat. Adapun capaian dari kegiatan sosialisasi yakni terlaksananya kegiatan pengabdian dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari peserta semina

    Determinan Struktur Modal dalam Upaya Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia

    Get PDF
    Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya mempunyai tujuan yaitu untuk menghasilkan profit yang optimal. Profit mampu memberikan gambaran kinerja perusahaan dalam suatu periode serta menjadi daya tarik bagi investor dalam melakukan kegiatan jual beli saham. Perusahaan manufaktur merupakan salah satu perusahaan yang memberikan peranan penting bagi perekonomian nasional. Hal ini dapat terlihat dari laba perusahaan yang menunjukkan trend meningkat dibandingkan sektor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, uniqueness dan tangibilitas terhadap struktur modal dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2018 sebanyak 145 perusahaan. Sampel dalam penelitian sebanyak 96 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data penelitian menggunakan bantuan program AMOS. Hasil penelitian menyatakan bahwa ukuran perusahaan dan tangibilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, uniqueness berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal, dan struktur modal berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian mendukung pecking order theory yang menyatakan bahwa semakin rendah nilai hutang perusahaan maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan

    The Co-Determinant of Capital Structure and Profitability Based on the Supply Chain Strategy: Evidence from Manufacturing Sector in Indonesia

    Get PDF
    This study aims to analyze the simultaneous relationship between supply chain strategy and profitability. This study will also analyze the effect of capital structure and profitability on firm value based on the supply chain strategy. Furthermore, it will analyze the factors that influence capital structure, profitability and firm value in manufacturing companies in Indonesia. The endogenous variables used are profitability, capital structure and firm value, while the exogenous variables used are firm size, growth, tangibility, liquidity, volatility, uniqueness, advertising and financial flexibility. The population of this research is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sampling technique used was the purposive sampling. There were 117 companies that became the research samples. The observation period began in 2010-2016, so the amount of the data used in this study became 819 units of analysis. The analysis technique uses path analysis. The results of the research showed that there was a simultaneous relationship between profitability and capital structure. Profitability and firm size have a significant effect on firm value, while capital structure and growth do not have a significant effect on the firm value. Firm size, growth, tangibility and capital structure affect the profitability, while liquidity, volatility and advertising have no significant effect on profitability. Firm size, uniqueness, financial flexibility and profitability have a significant effect on capital structure, while growth, tangibility, liquidity and volatility have no significant effect on capital structure

    Supply Chain Management, Firm Size and Intellectual Capital Models to Predict Capital Structure and Profitability in the Manufacturing Industry

    Get PDF
    Abstract- The implementation of supply chain management is necessary to support a company’s operational activities especially in the manufacturing industry. Capital structure is part of the supply chain strategy that plays an important role in funding decision making in effort to boost company profitability. This study aims to analyze the effect that supply chain management, firm size and intellectual capital have on the capital structure and profitability in the manufacturing industry. The population in this study was all manufacturing industries registered in the Indonesia Stock Exchange (BEI) of 145 companies. 96 companies from the period 2010-2018 were taken as the sample using the purposive sampling technique. Data in this study were analyzed using path analysis with AMOS software. The results showed that supply chain management dan firm size had no significant effect on capital structure and profitability, while intellectual capital negatively affected capital structure but had a significant positive effect on profitability, and capital structure had a significant negative effect on profitability. The results are in agreement with the pecking order theory stating that a company capable of gaining high profits tends to have low corporate debt

    MODEL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA PERGURUAN TINGGI DI RIAU

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan kualitas pelayanan, kepuasan mahasiswa, loyalitas mahasiswa dan word of mouth pada perguruan tinggi di propinsi Riau. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa pada tiga belas university/college yang ada di Riau, sebanyak 1000 responden. Sebagai exogenous variable adalah kualitas pelayanan sedangkan endogenous variable adalah kepuasan mahasiswa, loyalitas mahasiswa dan word of mouth. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation modeling (SEM) dan analysis of variance (ANOVA) dan dibantu dengan menggunakan SPSS 21 dan AMOS 21. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan mahasiswa, kepuasan mahasiswa dengan loyalitas mahasiswa dan loyalitas mahasiswa dengan word of mouth. Sedangkan hubungan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas mahasiswa dan kepuasan mahasiswa dengan word of mouth tidak mempunyai hubungan positif yang signifikan.

    FAKTOR RISIKO KOLONISASI Streptococcus pneumoniaePADA NASOFARING BALITA : (Penelitian belah lintang pada balita yang tinggal di daerah tengah dan pinggiran kota Semarang)

    Get PDF
    Latar belakang: Pneumonia penyebab kematian terbesar pada balita. Streptococcus pneumoniae adalah kuman penyebab terbesar. Balita merupakan sumber kolonisasi S.pneumoniae pada nasofaring dan merupakan sumber penularan terhadap manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbedaan faktor risiko kolonisasi S.pneumoniae pada nasofaring balita di pinggiran dan tengah kota Semarang. Metode: Penelitian observasional analitik dengan pengambilan data cross sectional terhadap 174 balita usia 6-60 bulan dari 2 kecamatan di kota Semarang. Data diambil dengan melakukan swab nasofaring dan kuesioner. Kemudian dilakukan isolasi dan inkubasi pada inkubator CO2 5% dengan suhu 37% selama 48 jam pada media agar darah. Identifikasi dilakukan dengan tes optochin dan pengecatan gram. Data diolah dengan menggunakan uji Chi-square dan dilakukan perhitungan rasio prevalensi faktor-faktor risiko kolonisasi nasofaring oleh S.pneumoniae. Hasil: Prevalensi subjek terkolonisasi S.pneumoniae adalah 13.2%. Kecamatan Gayamsari (perkotaan) 24.4% dan kecamatan Gunungpati (pinggiran) 2.3%. Hasil analisis menunjukkan lokasi tempat tinggal menjadi faktor risiko (RP=13.892 CI= 3.144–61.379). Sedangkan, paparan asap rokok, kepadatan hunian dan riwayat penggunaan antibiotik 3 bulan terakhir tidak terdapat hubungan bermakna pada kolonisasi S.pneumoniae nasofaring balita. Simpulan: Lokasi tempat tinggal merupakan faktor risiko kolonisasi S.pneumoniae pada nasofaring balita. Sedangkan paparan asap rokok, kepadatan hunian dan riwayat antibiotik 3 bulan terakhir bukan merupakan faktor risiko kolonisasi S.pneumoniae pada nasofaring balita. Kata kunci: Faktor risiko, kolonisasi S.pneumonia

    PERBEDAAN POLA KEPEKAAN TERHADAP ANTIBIOTIK PADA Streptococcus pneumoniae YANG MENGKOLONISASI NASOFARING BALITA (Penelitian belah lintang pada balita yang tinggal di daerah tengah dan pinggiran kota Semarang)

    Get PDF
    Latar Belakang S. pneumoniae merupakan salah satu penyebab utama terjadinya pneumonia. Kolonisasi S. pneumoniae terdapat pada saluran pernapasan. S. pneumoniae di nasofaring banyak dijumpai pada anak. Pemberian antibiotik merupakan salah satu kunci terapi pneumonia. Pengobatan infeksi S. pneumoniae menjadi lebih kompleks sehubungan dengan munculnya resistensi terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prevalensi dan pola kepekaan terhadap antibiotik pada S. pneumoniae yang mengkolonisasi nasofaring balita di tengah dan pinggiran kota Semarang. Metode Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pengambilan data secara cross sectional. Subyek penelitian adalah balita usia 6 – 60 bulan yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel diwawancara dan dilakukan pengambilan swab nasofaring. Hasil swab nasofaring diidentifikasi jenis kumannya dan dilakukan tes kepekaan terhadap antibiotik dengan menggunakan disk diffusion method. Pembacaan sesuai dengan kriteria CLSI 2012. Hasil Dari 174 subyek diperoleh prevalensi S. pneumoniae 13,2%. Terdapat perbedaan pola kepekaan yang bermakna terhadap antibiotik tetracycline pada S. pneumoniae yang mengkolonisasi nasofaring balita di daerah tengah dan pinggiran kota Semarang (p=0,040). Tidak terdapat perbedaan pola kepekaan yang bermakna terhadap antibiotik penisilin, erythromycin, vankomisin, levofloxacin, trimethoprim-sulfamethoxazole, multidrug resistant (p>0,05). Prevalensi pola kepekaan antibiotik keseluruhan didapatkan tetracycline (78,3%), trimethoprim-sulfamethoxazole (52,2%), penisilin (47,8%), erythromycin (17,4), vankomisin (8,7%), levofloxacin (8,7%), MDR (39,1%). Simpulan Terdapat perbedaan bermakna pola kepekaan terhadap antibiotik tetracycline pada S. pneumoniae yang mengkolonisasi nasofaring balita yang tinggal di tengah kota lebih tinggi daripada balita yang tinggal di pinggiran kota Semarang. Kata Kunci Streptococcus pneumoniae, pola kepekaan antibiotik, tetracyclin

    One Decade of Development and Evolution of MicroRNA Target Prediction Algorithms

    Get PDF
    Nearly two decades have passed since the publication of the first study reporting the discovery of microRNAs (miRNAs). The key role of miRNAs in post-transcriptional gene regulation led to the performance of an increasing number of studies focusing on origins, mechanisms of action and functionality of miRNAs. In order to associate each miRNA to a specific functionality it is essential to unveil the rules that govern miRNA action. Despite the fact that there has been significant improvement exposing structural characteristics of the miRNA-mRNA interaction, the entire physical mechanism is not yet fully understood. In this respect, the development of computational algorithms for miRNA target prediction becomes increasingly important. This manuscript summarizes the research done on miRNA target prediction. It describes the experimental data currently available and used in the field and presents three lines of computational approaches for target prediction. Finally, the authors put forward a number of considerations regarding current challenges and future direction

    Changes in Proteasome Structure and Function Caused by HAMLET in Tumor Cells

    Get PDF
    BACKGROUND: Proteasomes control the level of endogenous unfolded proteins by degrading them in the proteolytic core. Insufficient degradation due to altered protein structure or proteasome inhibition may trigger cell death. This study examined the proteasome response to HAMLET, a partially unfolded protein-lipid complex, which is internalized by tumor cells and triggers cell death. METHODOLOGY/PRINCIPAL FINDINGS: HAMLET bound directly to isolated 20S proteasomes in vitro and in tumor cells significant co-localization of HAMLET and 20S proteasomes was detected by confocal microscopy. This interaction was confirmed by co-immunoprecipitation from extracts of HAMLET-treated tumor cells. HAMLET resisted in vitro degradation by proteasomal enzymes and degradation by intact 20S proteasomes was slow compared to fatty acid-free, partially unfolded alpha-lactalbumin. After a brief activation, HAMLET inhibited proteasome activity in vitro and in parallel a change in proteasome structure occurred, with modifications of catalytic (beta1 and beta5) and structural subunits (alpha2, alpha3, alpha6 and beta3). Proteasome inhibition was confirmed in extracts from HAMLET-treated cells and there were indications of proteasome fragmentation in HAMLET-treated cells. CONCLUSIONS/SIGNIFICANCE: The results suggest that internalized HAMLET is targeted to 20S proteasomes, that the complex resists degradation, inhibits proteasome activity and perturbs proteasome structure. We speculate that perturbations of proteasome structure might contribute to the cytotoxic effects of unfolded protein complexes that invade host cells
    corecore