83 research outputs found

    Analisis Wilayah Konservasi Daerah Rawan Banjir di DAS Sungai Saddang Kabupaten Pinrang

    Get PDF
    Daerah aliran sungai (DAS) merupakan garis batas yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang jika tidak ditangani dengan baik akan memicu terjadinya longsor dan banjir. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bentuk konservasi daerah rawan banjir di DAS Sungai Saddang. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data melalui wawancara langsung dan tidak terstruktur. Hasil penelitian adalah bentuk konservasi DAS Sungai Saddang merupakan upaya pelestarian lingkungan sungai dimana upaya dalam memanfaatkan sungai, melindungi dan mengembalikan fungsi sungai, memelihara sungai untuk masa sekarang dan masa depan. Konsep konservasi sungai yang dimaknai di lokasi penelitian memiliki nilai dan karakter, merupakan suatu pendidikan untuk masyarakat terkait tiga hal yaitu pemanfaatan, perlindungan, maupun pemeliharaan kawasan sungai. Maka diperlukan suatu bentuk rehabilitasi hutan dan lahan dan konservasi sumber daya air

    Analisis Karakteristik Campuran Aspal Berongga Yang Menggunakan Serbuk Limbah Ban Sebagai Agregat Halus Berbasis Spesifikasi Ream: Characteristics Analysis of Hollow Asphalt Mixture Using Tire Waste Powder as Fine Aggregate Based on Specification REAM

    Get PDF
    Tercatat pada Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa peningkatan jumlah kendaraan bermotor menunjukkan angka yang terus naik, terlihat pada angka jumlah kendaraan bermotor di tahun 2010 sekitar 76.907.127 dan di tahun 2017 telah berada di angka 138.556.669. Jenis perkerasan jalan berupa perkerasan kaku lebih mendominasi pengaplikasiannya di Indonesia dibandingkan perkerasan leentur. Perkerasan lentur ada beberapa macam, salah satunya adalah aspal berongga. Campuran aspal berongga memungkinkan dengan penggunaan material pengganti, termasuk limbah ban sebagai pengganti agregat halus. Pemanfaatan serbuk limbah ban sebagai campuran pada agregat halus diharapkan dapat memenuhi standar spesifikasi perencanaan perkerasan lentur dengan sifat elastisitas dan daya tahan yang tinggi terhadap keretakan serta dapat mengurangi limbah ban yang tidak bisa terurai secara alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengujian karakteristik agregat. Berdasarkan hasil pengujian karakteristik agregat kasar dan halus yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa agregat kasar dan agregat halus yang berasal dari Bendungan Bili-Bili memenuhi spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI

    Analisis Kinerja Campuran Aspal Berongga Menggunakan Limbah Beton Sebagai Agregat Kasar

    Get PDF
    Aspal berongga merupakan salah satu bagian dari lapisan perkerasan lentur yang menjadi inovasi campuran aspal pada bidang perkerasan jalan yang didominasi penggunaan agregat kasar pada gradasi campurannya. Limbah beton dapat digunakan sebagai agregat kasar yang mudah ditemukan karena merupakan buangan atau sisa-sisa yang dihasilkan dari suatu pembangunan atau renovasi gedung yang sedang dilaksanakan agar limbah beton tidak terbuang percuama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui KAO pada campuran aspal, Nilai kuat Tarik tidak langsung campuran aspal berongga dan hubungan antara variasi limbah beton dan nilai kuat Tarik tidak langsung yang menggunakan limbah beton sebagai pengganti agregat. Dari hasil pengujian didapatkan nilai rata-rata rekapitulasi regangan 0,01796 dan modulus elastis 2.685.866,29 dengan nilai ITS rata-rata pada kadar 0,0% sebesar 13201,60, kadar 15% sebesar 23373,32, kadar 50% sebesar 44798,86 dan kadar 90% sebesar 34008,7945. Untuk nilai rata-rata regangan pada kadar 0,00% sebesar 3,31 vertikal dan 0,08 horisontal, kadar 15% sebesar 3,37 vertikal dan 0,10 horisontal, kadar 50% sebesar 3,29 vertikal dan 0,13 horisontal, 90% sebesar 3,24 vertikal dan 0,11 horisontal

    Kajian Bentuk Mitigasi Bencana Longsor Di Ruas Jalan Poros Batusitanduk-Sa’dan Rantepao

    Get PDF
    Poros jalan lintas Batusitanduk Kabupaten Luwu dan Sa’dan Toraja Utara merupakan daerah rawan terjadinya longsor karena melintasi lereng pegunungan yang curam dengan curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan erosi banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk mitigasi bencana yang harus dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode dan teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk mitigasi bencana yang dapat dilakukan pada lokasi penelitian adalah mitigasi fisik, mitigasi nonfisik dan mitigasi sosial, dan adanya kesadaran masyarakat dalam peningkatan kewaspadaan pada saat musim hujan dengan intensitas yang tinggi. Selain itu, penetapan jalur evakuasi yang tepat juga memengaruhi proses penyelamatan warga apabila terjadi bencana longsor

    TINDAK PIDANA MENYEMBUNYIKAN ORANG ATAU MENGHINDARKANNYA DARI PENYIDIKAN ATAU PENAHANAN DALAM PASAL 221 AYAT (1) KE 1 KUHP (KAJIAN PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SIDOARJO NOMOR 249/PID.B/2015/PN.SDA)

    Get PDF
    TINDAK PIDANA MENYEMBUNYIKAN ORANG ATAU MENGHINDARKANNYA DARI PENYIDIKAN ATAU PENAHANAN DALAM PASAL 221 AYAT (1) KE 1 KUHP (KAJIAN PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SIDOARJO  NOMOR 249/PID.B/2015/PN.SDA)[1]Oleh :  Muhammad Chaerul Aulia Amir[2]Dosen Pembimbing:Dr. Wempie Jh. Kumendong, SH, MH Roosje Sarapun, SH, MH  ABSTRAKPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan tindak pidana menyembunyikan orang atau menghindarkannya dari  penyidikan atau penahanan menurut Pasal 221 ayat (1) ke 1 KUHP dan bagaimana praktik pengadilan berkenaan dengan Pasal 221 ayat (1) ke 1 KUHP dalam Putusan Pengadilan Negeri Sidoardjo Nomor 249/Pid.B/2015/PN.Sda. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Pengaturan tindak pidana menyembunyikan orang atau menghindarkannya dari  penyidikan atau penahanan menurut Pasal 221 ayat (1) ke 1 KUHP terdiri atas unsur-unsur:  unsur subjek tindak pidana: barang siapa;  unsur kesalahan: dengan sengaja; unsur perbuatan: menyembunyikan orang yang melakukan kejahatan atau yang dituntut karena kejahatan; atau memberikan pertolongan kepadanya untuk menghindari penyidikan atau penahanan oleh pejabat kehakiman atau kepolisian, atau oleh orang lain yang menurut ketentuan undang-undang terus menerus atau untuk sementara waktu diserahi menjalankan jabatan kepolisian. 2. Praktik pengadilan berkenaan dengan Pasal 221 ayat (1) ke 1 KUHP dalam Putusan PN Sidoardjo No. 249/Pid.B/2015/PN.Sda, yaitu memberi penegasan bahwa Pasal 221 ayat (1) ke 1 KUHP bukan hanya ditujukan pada perbuatan menyembunyikan orang atau menghindarkannya dari penyidikan atau penahanan yang yang dilakukan dalam tahap penyidikan,  penuntutan, ataupun pemeriksaan di sidang pengadilan saja, tetapi mempunyai jangkauan yang lebih jauh lagi, yaitu sampai pada melepaskan seorang narapidana dari penahanan dalam Lembaga Pemasyarakatan.Kata kunci: Tindak pidana, Penyidikan, penahanan[1] Artikel Skripsi[2] Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. 1307110144

    Coastal Abrasion Disaster Threat Analysis in North Galesong District, Takalar Regency

    Get PDF
    Coastal damage due to abrasion can interfere with residents' livelihoods, especially those who work as fishermen. Beaches that experience abrasion will result in more severe beach damage if not addressed. Coastal dynamics caused by wave activity, tides, currents, and human activities cause shoreline changes. This study aims to determine the coastal abrasion disaster threat level in North Galesong District, Takalar Regency. The analytical method used is the analysis of coastal abrasion threat index data in coastal areas, including oceanographic data, namely wave height and current speed, ecological data, mangrove vegetation density, the physical environment, and the shape of the coastline and beach characteristics. Analysis of the data using the analysis table of disaster threat assessment issued by the Head of BNPB Regulation No. 2 of 2012 concerning General Guidelines for Disaster Risk Assessment. The study results have a high category of coastal erosion threat in the coastal area of Galesong Utara District, which is found in all coastal village areas. The high category level represents the high potential threat of coastal abrasion to the incidence of casualties and material losses on the coast of North Galesong District. It is necessary to build structural mitigation to maintain coastal stability in the form of longshore sedimentation retaining structures, abrasion absorbers, and, breakwater structures to reduce the rate of coastal abrasion

    PENERAPAN BEBAN PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI

    Get PDF
    AbstractVerification burden in case of ordinary doing an injustice represent public procecutor duty. However, verification burden in natural corruption doing an injustice of change of new paradigm by applying inversion of verification burden. Through inversed verification of defendant should be able to prove that owned estae is it obtained by valid, but if defendant cannot prove that owned estae is it obtained by valid hence he earn to be considered to be perpetrator of corruption doing an injustice.Keyword : Urgency, Inversed Burden Verification, Doing An Injustice Corruption AbstrakBeban pembuktian dalam perkara tindak pidana biasa merupakan tugas jaksa penuntut umum. Akan tetapi, beban pembuktian dalam tindak pidana korupsi mengalami perubahan paradigma baru dengan menerapkan pembalikan beban pembuktian. Melalui pembuktian terbalik terdakwa harus bisa membuktikan bahwa harta yang dimilikinya diperoleh dengan cara yang sah, namun jika terdakwa tidak dapat membuktikan bahwa harta yang dimilikinya diperoleh dengan cara yang sah  maka ia dapat dianggap sebagai pelaku tindak pidana korupsi.Kata Kunci : Urgensi, Beban Pembuktian Terbalik, Tindak Pidana Korups

    PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. SEMEN TONASA PANGKEP

    Get PDF
    2013Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem \ud manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan \ud pada PT. Semen Tonasa Pangkep. Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner \ud (primer) mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dan prestasi \ud kerja karyawan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa variabel keselamatan \ud dan kesehatan kerja yang terdiri atas kepemimpinan manajemen dan keterlibatan \ud karyawan, analisis tempat kerja, pencegahan dan kontrol bahaya, dan pelatihan \ud K3 secara serentak (simultan) berpengaruh signifikan terhadap prestassi kerja \ud karyawan pada PT. Semen Tonasa Pangkep. Uji Parsial (Uji t) diperoleh bahwa \ud variabel kepemimpinan manajemen dan keterlibatan karyawan berpengaruh \ud signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Sebesar 46,3% variabel prestasi kerja \ud karyawan dapat dijelaskan oleh variabel independennya sedangkan sisanya \ud 53,7% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. \ud \ud Kata kunci: K3, Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja, Prestasi Kerja Karyawan \ud \ud This research aim to analyze the effect of the implementation of the safety and \ud health management system on the employees performance at PT. Semen Tonasa \ud Pangkep. The research data was obtained from questionnaires (primary) \ud regarding the implementation of occupational health and safety and employee \ud performance. The study findings that occupational safety and health variables \ud consisting of management leadership and employee involvement, workplace \ud analysis, hazard prevention and control, and training K3 at once (simultaneously) \ud significantly affects employee performance at PT. Semen Tonasa Pangkep. Partial \ud test (t test) shows that the variable management leadership and employee \ud involvement have a significant effect on employee performance. Amounted to \ud 46.3% variable employee performance can be explained by the independent \ud variable while the remaining 53.7% is explained by other variables outside of this \ud research. Keyword: K3, Occupational Health, Safety, Employee Performanc

    Characteristics of Distribution of Heavy Metals in Rivers Around Laterite Nickel Mining Sites in the Tanggetada Area, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province

    Get PDF
    The research location is located in Tanggetada sub-district, Kolaka district, which is an area very close to laterite nickel mining sites. The determination of the research location was deliberately chosen at the nickel mining location, with the consideration that at that location the river was brownish red, and at that location there were many miners who did not carry out according to mining regulations. The method used is observational which is carried out at nickel laterite mining sites. by using a cross sectional approach that is both qualitative and quantitative. Based on the results of the data analysis that has been carried out, it can be explained that the distribution of heavy metal pollution in river water is the largest in the heavy metal Copper (Cu), namely 0.0108 mg/l, which is found at station 3, heavy metal lead (Pb), namely 0.0070 mg/l l found at station 4, heavy metal chromium (Cr) is 0.0038 found at station 6 downstream, heavy metal Cadmium (Cd) is 0.0028 mg/l found at station 3, heavy metal Hexavalent Chromium (Cr6+) is 0.0026 mg/l found at station 2. From the results of the analysis there are no heavy metals that exceed the quality standard (PP No. 82 of 2001). Meanwhile, the river sediment material produced the greatest amount of heavy metal Copper (Cu), namely 0.0229 mg/kg found at station 2, Heavy metal Cadmium (Cd), namely 0.0128 mg/kg found at station 5, Heavy metal Lead (Pb) namely 0.0177 mg /kg is found at station 1 upstream, heavy metal Chromium (Cr) is 0.0118 mg/kg found at station 6 downstream, heavy metal Hexavalent Chromium (Cr6+) is 0.0116 mg/kg found at station 6 downstream. From the results of this analysis there are no heavy metals that exceed the quality standards (USEPA, 2003)

    Komunikasi Beda Gender dalam Masyarakat Bugis di Desa Kemujan Kepulauan Karimunjawa

    Get PDF
    This article is the result of research on the concept of 'unggah ungguh' or how etiquette to communicate on Bugis Society influenced gender differences. This research was conducted in the Kemujan village, Karimunjawa Islands, Jepara, Central Java Province. This study used descriptive qualitative method in relation to culture. The study also used participatory observation method, is observe how communication between men with women, and at the same depth interviews with informants. The results showed that gender differences affect how to communicate the Bugis Communities in the Kemujan village. In addition, there is a tendency of the Bugis people in the village using the said call gender-biased. Nonetheless, the difference was also influenced by other aspects such as age factor, social status and situation
    • …
    corecore