36 research outputs found
PURWARUPA BLOWER OTOMATIS UNTUK MENGELUARKAN GAS AMONIA BERBAHAYA PADA KANDANG AYAM BROILER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
ABSTRAKKualitas udara pada kandang ayam broiler dipengaruhi oleh kadar gas yang ada pada kandang. Gas amonia adalah gas yang ada pada kandang dan berbahaya bagi ayam broiler.Maka dari itu, dirancang suatu peralatan instrumentasi berupa purwarupa alat yang bisa membaca kadar gas amonia pada kandang ayam broiler dengan sensor serta menampilkannya dalam LCD dan mengeluarkan gas amonia tersebut menggunakan blower secara otomatis sesuai dengan kadar gas berbasis Mikrokontroler ATMega 16. Purwarupa ini dapat membaca kadar gas amonia, menampilkan data kadar gas pada LCD dengan satuan ppm (part per million) dan menggerakkan blower secara otomatis sesuai kadar gas.Kata Kunci: Kandang, Ayam Broiler, Gas amonia, Sensor, LCD, Blower, Mikrokontroler ATMega 16ABSTRACTAir quality in broiler chicken coop is affected by the concentration of the gas inside the coop. Ammonia gas is a gas in the cage and dangerous for broilers.Therefore, a prototype of instrumentation tools is designed that can read the ammoniagas levels in broiler chicken coop using the sensor, show it into LCD, remove automatically ammonia gas using a blower according to the gas concentration based MicrocontrollerATMEGA 16. This prototype can read the content of ammonia gas, gas concentration, show data on the LCD with units of ppm (parts per million) and drive the blower automatically according to the gas concentration.Keywords : Cage, Broiler, Gas ammonia, sensor, LCD, Blower, Microcontroller ATMEGA 1
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA melalui Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tematik Integratif pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Belik Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan (2) meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Belik Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul melalui metode inkuiri dalam pembelajaran tematik integratif.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan materi pembelajaran memahami sifat-sifat cahaya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: angket motivasi belajar IPA, lembar observasi penilaian prestasi belajar aspek sikap spiritual, sikap sosial dan keterampilan, soal tes prestasi belajar aspek pengetahuan, serta lembar observasi pelaksanaan pembelajaran metode inkuiri dan pembelajaran tematik integratif. Data angket dan hasil observasi dianalisis dengan deskriptif kuantitatif. Tes aspek pengetahuan dianalisis dengan menghitung skor rata-rata hasil tes setiap siklus. Setiap siklus terdiri atas 3 tahap, yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, dan refleksi. Jenis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri pada pembelajaran muatan IPA yang tersaji secara tematik integratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran tematik integratif dapat meningkatkan motivasi belajar IPA peserta didik dengan perolehan skor rata-rata pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 79,83 dan 86,78; (2) penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran tematik integratif dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata sikap spiritual pada siklus I dan II berturut-turut adalah 14,67 dan 15,78, pada aspek sikap sosial ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 16,75 dan 18,11, pada aspek pengetahuan ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah sebesar 53,33 dan 64,33, pada aspek keterampilan ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah sebesar 27,44 dan 29,00. Dengan demikian, penerapan metode inkuiri pada pembelajaran tematik integratif dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA peserta didik Kelas IV SD Negeri Belik Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BEPRESTASI PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI), (2) mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan rendah, dan (3) mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design dengan rancangan desain faktorial 2x2. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X ITL-1 sebagai kelas eksperimen dan X ITL-2 sebagai kelas kontrol SMKN 7 Surabaya. Kemudian untuk menganalisis digunakan teknik analisis data anava, dan dilanjutkan dengan uji post hoc. Uji persyaratan telah dilakukan berupa normalitas dan homogenitas, yang diperoleh hasil bahwa data normal dan homogen. Hipotesis dianalisis dengan bantuan SPSS 16.0 for windows pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar siswa (kognitif dan psikomotor) yang menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization lebih baik secara signifikan dibandingkan model pembelajaran langsung, dan nilai P-value uji anava utuk hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,002 dan 0,000; (2) hasil belajar siswa yang memliki motivasi berprestasi tinggi lebih baik dibandingkan model pembelajaran langsung, namun yang berbeda signifikan hanya hasil belajar kognitif saja, sedangkan untuk psikomotor tidak berbeda secara signifikan. Nilai P-value uji anava utuk hasil belajar kognitif dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,000 dan 0,252; (3) terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar siswa (kognitif, afektif, dan psikomotor). Nilai P-value uji anava utuk hasil belajar kognitif dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,024, dan 0,004. Kata Kunci: model pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif, team assisted individualization, motivasi berprestasi, hasil belajar Abstract This research aims: (1) to determine the difference of student learning result which learned by direct instruction model and Team Assisted Individualization (TAI) of cooperative learning model; (2) to determine the difference of student learning result who have high and low achievement motivation; (3) to determine the interaction between the learning and achievement motivation on student learning results.  The research method used Quasi Experimental Design with design factorial design 2x2. The subjects in this research is students in class X TIPITL-1 as an experimental class and TIPITL-2 as a control class in SMKN 7 Surabaya. Then to analyze the use of data analysis techniques anova, followed by post hoc test. The requirements test have been tried which are normality and homogeneity test, the result are the normal data and homogeneous. Hypotheses were analyzed with SPSS 16.0 for Windows at significant level of 0,05. The results showed that: (1) student learning result (cognitive and psychomotor) that used Team Assisted Individualization of cooperative learning model significantly better than direct instructional model, and the P-value test anava weeks to learn the results of the cognitive and psychomotor respectively of 0,002, and 0,000; (2) students learning result who have high achievement motivation are better than direct instructional model, but which differ significantly only cognitive learning result, whereas for psychomotor learning result did not differ significantly. Value of P-value on anava test weeks to learn the results of the cognitive, and psychomotor respectively of 0,000 and 0,252; (3) there is a significant interaction between learning model and studen achievement motivation on student learning outcomes (cognitive and psychomotor). Value of P-value on anava test weeks to learn the results of the cognitive, affective, and psychomotor, respectively for 0,024, and 0,004. Keywords: direct instruction model, cooperative learning model, team assisted individualization, achievement motivation, and learning resul
KANKER PARU MERUPAKAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA EFUSI PLEURA DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Insiden kanker paru meningkat di seluruh dunia, angka kematian akibatkanker paru meningkat dengan cepat. Kanker paru telah diketahui dapatmenyebabkan efusi pleura. Efusi pleura pada penyakit keganasan biasanyamempunyai prognosis yang buruk, dengan harapan hidup kurang dari satu tahun.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kanker paru merupakan faktorrisiko terjadinya efusi pleura di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta periode 1Januari – 31 Desember 2007.Sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat inap pemyakit paru dibangsal paru di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta, periode 1 Januari 2007-31Desember 2007 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 1264orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional denganpendekatan cross sectional. Data yang diambil berupa data sekunder dari catatanmedik pasien rawat inap penyakit paru di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta.Analisis data yang digunakan adalah uji statistik rasio prevalensi.Pada penelitian ini, didapatkan 1264 sampel yang memenuhi kriteria,dikelompokkan menjadi 2 yaitu penderita kanker paru berjumlah 152 orangdengan 114 orang mengalami efusi pleura dan 38 pasien tidak mengalami efusipleura, sedangkan kelompok bukan penderita kanker paru berjumlah 1112 orangdengan 93 pasien mengalami efusi pleura dan 1019 pasien tidak mengalami efusipleura. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik rasio prevalensi, darihasil perhitungan didapatkan nilai RP 11,25 sedangkan IK95% antara 1,057sampai 1,187 selalu diatas 1.Berdasarkan uji statistik rasio prevalensi dapat disimpulkan bahwa kankerparu merupakan faktor risiko terjadinya efusi pleura, dimana risiko terjadinyaefusi pleura 11,25 kali lebih besar pada penderita kanker paru.* kata kunci : kanker paru, efusi pleur
Pengaruh Penambahan Bubuk Batu Bara Sebagai Filler pada Campuran Aspal AC WC
Batubara merupakan salah satu sumber energi alam yang dibutuhkan dalamikehidupan dan salah satu sumber energi di dunia, berwarna coklat sampai hitam, yang mengalami proses fisika dan kimia serta kaya kandungan karbon. Aspal beton adalah suatu jenis perkerasan konstruksi jalan yang terdiri dari campuran aspal dan agregat, baik dengan bahan tambah maupun atau tanpa bahan tambah. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bubuk batubara sebagai bahan tambah filler pada campuran aspal AC WC dengan variasi campuran 0%, 1%, 2%, 3%. Dari hasil penelitian campuran aspal AC WC yang digunakan sudah sesuai standar Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 Dinas PU Bina Marga yaitu pada kondisi kadar aspal 5,7%, dengan nilai density 2,246 gr/cc, nilai VMA 16,92%, nilai VFB 73,14%, nilai VIM 4,54%, nilai stabilitas 1169 kg, nilai flow 3,7 mm dan nilai marshall quotient 324,7 kg/mm. Dari pengujian setelah penambahan variasi filler 0%, 1%, 2%, 3%., didapat hasil nilai VMA maksimal sebesar 75,1% pada variasi 3%, nilai VIM maksimal sebesar 5,48%Â pada variasi 0%, nilai VFBÂ maksimal sebesar 16,26% pada variasi 2%, nilai stabilitas maksimal sebesar 1828 kg pada variasi 3%, nilai flow maksimal sebesar 3,53 mm pada variasi 0%, dan nilai marshall quotient maksimal sebesar 600 kg/mm pada campuran 3%. Dan semua penambahan bubuk batubara sebagai filler dengan variasa 1%, 2% dan 3% sebagai campuran aspal AC WC memenuhi syarat spesifikasi umum revisi 2 tahun 2018 revisi 2 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marg
Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari Di Masa Pandemi Covid-19
Attitude is something that is shown in humans. By showing a reaction from that person. Attitudes that can be seen directly indicate the existence of a response given. Indirectly, emotional traits or attitudes that can capture social stimuli. During the Covid-19 pandemic, learning dance can be done online by searching for sources on YouTube by viewing various kinds of dance videos. Learning to do various kinds of learning media, one of which is a program called happy at home broadcast on social media Youtube with my cultural account as a real form of government advancing culture. Also as an active role in helping arts and cultural workers affected by the Covid-19 pandemic. This study aims to determine students' attitudes in studying cultural arts during the Covid-19 pandemic. Learning is an important thing that is done in an educational process. Therefore we need the right learning strategy. Learning strategies that can be done are through online activities. Online activities can also help improve aspects of child development because one of the goals of learning dance strategies during a pandemic is to improve aspects of character development. The purpose of this article is to find out how to learn to dance during a pandemic. The method used in this article is to use the idea of ​​thinking or this writing is a non-research scientific work, so it is an organized and systematic thought.
Keywords: Attitude, Learning, The Covid-19 pandemic
Abstrak
Sikap merupakan sesuatu yang ditunjukan yang ada didalam diri manusia. Dengan menunjukan suatu reaksi dari seseorang tersebut. Sikap yang bisa dilihat secara langsung menunjukkan keberadaan suatu respon yang diberikan. Secara tidak langsung sifat atau sikap emosional yang bisa menangkap stimulus sosial. Selama masa pandemi Covid-19pembelajaran seni tari dapat dilakukan secara daring dengan mencari sumber-sumber yang ada di youtube dengan melihat berbagai macam video tari. Pembelajaran melakukan berbagai macam media pembelajaran, salah satunya program yang diberi nama bahagia dirumah itu disiarkan di media sosial Youtube dengan akun budaya saya sebagai wujud nyata pemerintah memajukan kebudayaan. Juga sebagai bentuk peran aktif membantu pekerja seni dan budaya yang terdampak pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa dalam mempelajari seni budaya pada saat pandemi Covid-19. Pembelajaran merupakan hal penting yang dilakukan dalam suatu proses pendidikan. Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran yang dapat dilakukan adalah melalui aktivitas online. Kegiatan online juga dapat membantu meningkatkan aspek perkembangan anak karena salah satu tujuan pembelajaran strategi menari pada masa pandemi adalah untuk meningkatkan aspek perkembangan karakter. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui cara belajar menari selama pandemi. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah dengan menggunakan gagasan berfikir atau tulisan ini merupakan karya ilmiah yang non penelitian, sehingga merupakan pemikiran yang terorganisir dan sistematis.
Kata kunci: Sikap, Pembelajaran, Pandemi Covid-1
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS GUIDED DISCOVERY SEBAGAI PENUNJANG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMKN 5 SURABAYA
Abstrak Kurikulum 2013 menuntut pembelajaran yang berpusat pada siswa, salah satunya pembelajaran guided discovery yang cocok untuk membelajarkan konsep-konsep. Selain itu, di SMKN 5 Surabaya belum tersedia perangkat pembelajaran berbasis guided discovery. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembalajaran berbasis guided discovery yang layak dan dapat digunakan sebagai penunjang implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar Kelas X di SMKN 5 Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadopsi model 4D (define, design, develop, dan disseminate), namun hanya dilakukan sampai tahap develop. Perangkat yang dikembangkan diujicobakan pada 18 siswa kelas X SMKN 5 Surabaya. Kelayakan teoritis didapatkan melalui validasi para ahli, sedangkan keterlaksanaan dan ketuntasan indikator pembelajaran siswa didapatkan melalui pengamatan pembelajaran dan penilaian ketuntasan indikator. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak dan dapat digunakan dalam pembelajaran di SMKN 5 Surabaya. Kelayakan perangkat pembelajaran secara teoritis sebesar 84,80% (layak), keterlaksanaan pembelajaran sebesar 95,55% (sangat baik), serta ketuntasan indikator kompetensi sikap dengan sikap sangat baik mencapai 38,89%, sikap baik mencapai 61,11%,sedangkan ketuntasan indikator kompetensi pengetahuan dan keterampilan masing-masing mencapai 100%. Kata Kunci: Kurikulum 2013, Perangkat Pembelajaran, Guided Discovery.  Abstract Curriculum 2013 requires student-centered learning, one of them is guided discovery learning that suitable for learning concepts. In addition, at SMK 5 Surabaya didn’t have guided discovery-based learning device. Therefore, this study aims to generate feasibility of learning device-based guided discovery and can be used to support the implementation of curriculum 2013 on the subject of Basic Electronic Engineering Grade X in SMKN 5 Surabaya. This development research adopt 4D models (define, design, develop, and disseminate), but it will be done at develop stage. This learning device will be tested on 18 students of grade X SMK 5 Surabaya. Theoretical feasibility obtained from validation experts, while the implementation and completeness indicators of student learning gained through observation and assessment of learning completeness indicator. Data were analyzed by descriptive quantitative. The results showed that the developed learning device feasible and can be used for teaching at SMK 5 Surabaya. The result of theoretical feasibility reaches 84.80% (feasible), implementation reaches 95.55% (very good), as well as the completeness of competence attitude indicator with an excellent attitude reaches 38.89%, good attitude reaches 61.11%, whereas completeness indicators of knowledge and skills competency indicators respectively reaches 100%. Keywords: Curriculum 2013, Learning Device, Guided Discovery
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BEPRESTASI PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI), (2) mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan rendah, dan (3) mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design dengan rancangan desain faktorial 2x2. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X ITL-1 sebagai kelas eksperimen dan X ITL-2 sebagai kelas kontrol SMKN 7 Surabaya. Kemudian untuk menganalisis digunakan teknik analisis data anava, dan dilanjutkan dengan uji post hoc. Uji persyaratan telah dilakukan berupa normalitas dan homogenitas, yang diperoleh hasil bahwa data normal dan homogen. Hipotesis dianalisis dengan bantuan SPSS 16.0 for windows pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar siswa (kognitif dan psikomotor) yang menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization lebih baik secara signifikan dibandingkan model pembelajaran langsung, dan nilai P-value uji anava utuk hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,002 dan 0,000; (2) hasil belajar siswa yang memliki motivasi berprestasi tinggi lebih baik dibandingkan model pembelajaran langsung, namun yang berbeda signifikan hanya hasil belajar kognitif saja, sedangkan untuk psikomotor tidak berbeda secara signifikan. Nilai P-value uji anava utuk hasil belajar kognitif dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,000 dan 0,252; (3) terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar siswa (kognitif, afektif, dan psikomotor). Nilai P-value uji anava utuk hasil belajar kognitif dan psikomotor berturut-turut sebesar 0,024, dan 0,004. Kata Kunci: model pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif, team assisted individualization, motivasi berprestasi, hasil belajar Abstract This research aims: (1) to determine the difference of student learning result which learned by direct instruction model and Team Assisted Individualization (TAI) of cooperative learning model; (2) to determine the difference of student learning result who have high and low achievement motivation; (3) to determine the interaction between the learning and achievement motivation on student learning results.  The research method used Quasi Experimental Design with design factorial design 2x2. The subjects in this research is students in class X TIPITL-1 as an experimental class and TIPITL-2 as a control class in SMKN 7 Surabaya. Then to analyze the use of data analysis techniques anova, followed by post hoc test. The requirements test have been tried which are normality and homogeneity test, the result are the normal data and homogeneous. Hypotheses were analyzed with SPSS 16.0 for Windows at significant level of 0,05. The results showed that: (1) student learning result (cognitive and psychomotor) that used Team Assisted Individualization of cooperative learning model significantly better than direct instructional model, and the P-value test anava weeks to learn the results of the cognitive and psychomotor respectively of 0,002, and 0,000; (2) students learning result who have high achievement motivation are better than direct instructional model, but which differ significantly only cognitive learning result, whereas for psychomotor learning result did not differ significantly. Value of P-value on anava test weeks to learn the results of the cognitive, and psychomotor respectively of 0,000 and 0,252; (3) there is a significant interaction between learning model and studen achievement motivation on student learning outcomes (cognitive and psychomotor). Value of P-value on anava test weeks to learn the results of the cognitive, affective, and psychomotor, respectively for 0,024, and 0,004. Keywords: direct instruction model, cooperative learning model, team assisted individualization, achievement motivation, and learning resul
KANKER PARU MERUPAKAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA EFUSI PLEURA DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Insiden kanker paru meningkat di seluruh dunia, angka kematian akibatkanker paru meningkat dengan cepat. Kanker paru telah diketahui dapatmenyebabkan efusi pleura. Efusi pleura pada penyakit keganasan biasanyamempunyai prognosis yang buruk, dengan harapan hidup kurang dari satu tahun.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kanker paru merupakan faktorrisiko terjadinya efusi pleura di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta periode 1Januari – 31 Desember 2007.Sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat inap pemyakit paru dibangsal paru di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta, periode 1 Januari 2007-31Desember 2007 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 1264orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional denganpendekatan cross sectional. Data yang diambil berupa data sekunder dari catatanmedik pasien rawat inap penyakit paru di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta.Analisis data yang digunakan adalah uji statistik rasio prevalensi.Pada penelitian ini, didapatkan 1264 sampel yang memenuhi kriteria,dikelompokkan menjadi 2 yaitu penderita kanker paru berjumlah 152 orangdengan 114 orang mengalami efusi pleura dan 38 pasien tidak mengalami efusipleura, sedangkan kelompok bukan penderita kanker paru berjumlah 1112 orangdengan 93 pasien mengalami efusi pleura dan 1019 pasien tidak mengalami efusipleura. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik rasio prevalensi, darihasil perhitungan didapatkan nilai RP 11,25 sedangkan IK95% antara 1,057sampai 1,187 selalu diatas 1.Berdasarkan uji statistik rasio prevalensi dapat disimpulkan bahwa kankerparu merupakan faktor risiko terjadinya efusi pleura, dimana risiko terjadinyaefusi pleura 11,25 kali lebih besar pada penderita kanker paru.* kata kunci : kanker paru, efusi pleur
KANKER PARU MERUPAKAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA EFUSI PLEURA DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Insiden kanker paru meningkat di seluruh dunia, angka kematian akibat kanker paru meningkat dengan cepat. Kanker paru telah diketahui dapat menyebabkan efusi pleura. Efusi pleura pada penyakit keganasan biasanya mempunyai prognosis yang buruk, dengan harapan hidup kurang dari satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kanker paru merupakan faktor risiko terjadinya efusi pleura di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta periode 1 Januari – 31 Desember 2007.Sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat inap pemyakit paru di bangsal paru di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta, periode 1 Januari 2007-31 Desember 2007 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 1264 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang diambil berupa data sekunder dari catatan medik pasien rawat inap penyakit paru di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta. Analisis data yang digunakan adalah uji statistik rasio prevalensi.           Pada penelitian ini, didapatkan 1264 sampel yang memenuhi kriteria, dikelompokkan menjadi 2 yaitu penderita kanker paru berjumlah 152 orang dengan 114 orang mengalami efusi pleura dan 38 pasien tidak mengalami efusi pleura, sedangkan kelompok bukan penderita kanker paru berjumlah 1112 orang dengan 93 pasien mengalami efusi pleura dan 1019 pasien tidak mengalami efusi pleura. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik rasio prevalensi, dari hasil perhitungan didapatkan nilai RP 11,25 sedangkan IK95% antara 1,057 sampai 1,187 selalu diatas 1.           Berdasarkan uji statistik rasio prevalensi dapat disimpulkan bahwa kanker paru merupakan faktor risiko terjadinya efusi pleura, dimana risiko terjadinya efusi pleura 11,25 kali lebih besar pada penderita kanker paru.* kata kunci : kanker paru, efusi pleur