29 research outputs found

    PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan memecahkan masalah matematika siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 9 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 sebanyak enam kelas. Sampel dalam penelitian ini terdiri atas dua kelas, yaitu kelas VII-C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-A sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes sebagai metode pokok, dan dokumentasi sebagi metode bantu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-z yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan memecahkan masalah matematika siswa. Sebelum dikenakan pada sampel, instrumen diujicobakan terlebih dahulu untuk melihat apakah tes yang telah disusun memenuhi syarat-syarat tes yang baik atau belum, yaitu melalui uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.Dari hasil penelitian pada , diperoleh zhitung sebesar 7,8530 sedangkan nilai dari ztabel = 1,645. Karena zhitung> ztabel maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan memecahkan masalah matematika siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada kemampuan memecahkan masalah matematika siswa yang diajar menggunakan metode konvensional Kata kunci:pembelajaran berbasis masalah, kemampuan memecahkan masalah matematik

    REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VII DI SMP N 9 YOGYAKARTA DALAM MEMBANGUN KONSEP SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

    Get PDF
    The purpose of this study was to describe the preference of using of mathematical representations form of the seventh grade students of SMP 9 Yogyakarta who have high ability in developing the concept of a Systems of Linear Equations in Two Variables (SLETV) and describing the characteristics of the use of such mathematical representations form. This research was categorized as a qualitative case study approach. The subjects of this study were 6 (six) students of seventh grade of SMP Negeri 9 Yogyakarta who have high ability. Data in this study were the use of mathematical representation forms in developing concepts of SLETV that obtained from observation and interview-based tasks. The data were analyzed into three categories of SLETV developing concepts: 1) stating SLETV definition and SLETV’s solution definition; 2) using the concept SLETV in everyday life; and 3) solving the problem of SLETV. The use of students’ mathematical representation that includes a symbolic representation, a verbal representation, and a visual representation were be seen by each category. The validity of the data being used in this study was triangulation time, through the first observational data and task based interview, and the second observational data and task-based interviews. The same consistent data were categorized as valid data that illustrate the use of students’ mathematical representation in developing concepts of SLETV. The results of this study are as follows. 1) The preference of the use of students’ representation forms in stating SLETV definition and solution sets by using verbal representation. Characteristics of using this representation are by mentioning SLETV’ characteristics (for SLETV definition), and by mentioning the characteristics SLETV solution (for solution sets); 2) Preference of the use of students representation forms in using SLETV concept in the daily life is by using symbolic representation. The characteristics of the use of representation are: a) by changing the description of the conditions that are known to be an equation form; b) by making a conjecture to find the right answer; c) by clarifying the rightness of the conjecture that has been made to determine the correct answer; d) by performing algebra arithmetic operations to determine the right answer. 3) The preference of the use of students’ representation forms in finishing SLETV problem is by using symbolic representation. The characteristics of using this representation are: a) by changing the shape that was known as an equation form; b) by manipulating the form of the equations that have been made to get the right answer easier; c) by making a conjecture to find the right answer; d) by clarifying the rightness of the conjecture that has been made to determine the correct answer; e) by doing algebra arithmetic operations to determine the right answer. Key words : Developing of concepts, Systems of Linear Equations in Two Variables (SLETV), mathematical representation

    Kesulitan Metakognisi Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan gaya belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah 3 orang siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Perintis Yogyakarta yang masing-masing memiliki gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Prosedur pemilihan subjek dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tes penggolongan tipe gaya belajar, tes pemecahan masalah matematika, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual dan auditori mengalami kesulitan pada komponen pengalaman metakognisi dan siswa dengan gaya belajar kinestetik mengalami kesulitan pada komponen pengetahuan metakognisi

    Pseudo-thinking process in solving logic problem

    Get PDF
    Abstract. This study was intended to describe the students' false-pseudo-thinking process in solving a mathematical logic problem. The problem presented was the true value of a compound statement without using the truth table. The subjects consisting of male and female students. Data collection used the think aloud method. The results indicated that (1) in understanding problem: male subjects were able to understand some components of the problem, women could understand each element of the problem; (2) in planning problemsolving: male subject unaware of the initial concepts needed to solve problem, while female subject aware of it; (3) in implementing the plan: both male and female subjects used incomplete knowledge structures to solve problem; and (4) both subjects did not re-check the answers found. The thinking structure of false-pseudo in solving mathematical logic problem occurred because 1) the lack of initial knowledge that will be used to plan problem-solving, 2) superficial similarities: the habit of completing the previous practice makes the subject consider the many similarities in the problem-solving process, and there is no reflection on the answers given

    ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LOGIKA DAN HIMPUNAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK PENGUATAN KARAKTER MAHASISWA

    Get PDF
    Pembelajaran di dalam kelas mencakup tiga esensi penting yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap/nilai-nilai. Muara dari transfer nilai-nilai adalah PPK (Penguatan Pendidikan Karakter). Salah satu penerapan transfer nilai-nilai dalam pembelajaran adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai yang ada dalam kearifan lokal setempat ke dalam bahan ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan yang diperlukan oleh mahasiswa calon guru dalam menguatkan karakter siswa yang nantinya akan dihadapi sebagai acuan dalam mengembangkan bahan ajar logika dan himpunan berbasis etnomatematika dalam konteks Punokawan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian survey pendidikan. Subjek dalam penelitian ini terdiri atas 56 mahasiswa semester 3 (tiga) di program studi pendidikan matematika. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket analisis kebutuhan bagi mahasiswa yang terdiri atas 10 (sepuluh) pertanyaan. Pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan jawaban subjek dari pengisian angket melalui google form, menghitung persentase jawaban, menganalisa hasil persentase jawaban ya/tidak dengan data jawaban isian singkat/uraian, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 62,50% subjek belum mengetahui tentang konsep PPK dan 42,86% dari subjek merasa belum mempunyai bekal yang cukup untuk memberikan penguatan karakter bagi siswa nantinya, sehingga perlunya mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam bahan ajar, sedini mungkin yaitu pada mata kuliah yang dilaksanakan sejak semester 1 (satu), serta sebanyak 39,29% dari subjek belum dapat menyebutkan tokoh Punokawan; 41,07% dari subjek belum pernah membaca dan mempelajari cerita Punokawan; dan 46,43% dari subjek belum pernah melihat/menonton video/film tentang Punokawan, sehingga perlunya mengintegrasikan kisah/pesan bijak dari cerita pada budaya lokal ke dalam bahan ajar guna membekali mahasiswa dengan nilai-nilai dan berperan dalam melestarikan kebudayaan asli Indonesia. Kata kunci: analisis; kebutuhan; logika; himpunan; karakte

    Esensialisme dan Perspektifnya terhadap Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

    Get PDF
    Tujuan penelitian untuk mendeksripsikan konsep filsafat esensialisme, pandangan esensialisme terhadap (belajar, pendidik dan sekolah), program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta posisi esensialisme dalam program MBKM. Penelitian ini merupakan studi pustaka (library research). Sumber data merupakan buku dan artikel ilmiah elektronik. Teknik pengumpulan data yaitu menelusuri data secara online melalui database google cendikia. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi. Hasil kajian dalam studi ini  menunjukkan bahwa esensialisme sebagai filsafat pendidikan berperan dalam memberikan dasar pijakan dalam mengembangkan kebijakan redesain kurikulum berbasis MBKM, sehingga kegiatan MBKM dapat memfasilitasi tercapainya kompetensi utama sekaligus kompetensi tambahan bagi mahasiswa

    Pengembangan Modul Penyusunan Instrumen Pengukuran Hasil Belajar Matematika Berbantuan Software Microsoft Forms

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan tujuan untuk mengembangkan modul penyusunan instrumen pengukuran hasil belajar matematika berbantuan software Microsoft Forms. Pengembangan modul ini dilatar belakangi oleh proses pembelajaran daring yang harus dilakukan dalam massa pandemi Covid-19 ini yang membuat guru juga harus melakukan evaluasi pembelajaran matematika secara daring. Kendala yang dirasakan oleh guru adalah menyusun instrumen pengukuran hasil belajar matematika secara daring. Untuk mengatasi kesulitan guru tersebut, maka diperlukan pengembangan modul yang dapat membantu guru dalam menyusun instrumen pengukuran hasil belajar matematika secara daring. Pada penelitian ini software yang digunakan dalam menyusun instrumen tersebut adalah Microsoft Forms yang dinilai lebih cocok untuk pembelajaran matematika karena mudah dalam menuliskan simbol-simbol matematika. Pengembangan modul ini mengacu pada model pengembangan Thiagarajan, dkk yang meliputi empat tahap, yaitu: define, design, develop, and disseminate. Namun, dalam penelitian ini dilakukan hanya sampai tahap develop saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul yang dikembangakan sudah dikatakan valid oleh validator

    E-MODUL SISTEM PERSAMAAN LINIER SEBAGAI BAHAN AJAR MEMAHAMI MATERI ALJABAR MATRIKS

    Get PDF
    Kemajuan teknologi dan informasi mempengaruhi ranah pendidikan yang berakibat mengubah sumber belajar dari tradisional yang diakses secara offline menjadi online. Salah satu perubahan yang terjadi adalah modul yang berupa cetak, saat ini marak modul yang bersifat elektronik. Inti dari pembelajaran aljabar matriks adalah operasi baris elementer, Eliminasi gaussjordan, dan solusi  sistem persamaan linier. Materi-materi tersebut digunkaan sebagai prasyarat dasar untuk aljabar linier dan pemrograman linier, sehingga mahasiswa diharapkan memahami materi tersebut. Modul yang bersifat elektronik atau e-modul yang dikembangkan menggunakan flipbook kvisoft yang dapat disisipi dengan video, gambar dan audio yang memungkinkan mahasiswa  belajar diluar kelas. Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah ADDIE (analysis, Desain, Developm Implementation, Evaluation). Haisl dari penelitian ini adalah dikembangkannya e-modul matriks dengan kriteria layak yaitu 76,25% dari ahli media dan 78,57% dari ahli materi. Sednagkan untuk respon mahasiswa diperoleh kriteria praktis pada kelas kecil dengan prosentase sebesar 65,20% dan kelas besar sebesar 77,03%

    Berpikir Komputasi Dalam Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan studi tentang proses berpikir komputasi pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Data yang diperoleh adalah publikasi artikel penelitian dalam jurnal ilmiah. Analisis data mencakup tiga tahap: mengatur, mensintesis, dan mengidentifikasi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa matematika adalah pelajaran yang dapat memperkenalkan dan mengembangkan keterampilan berpikir komputasi kepada siswa
    corecore