14 research outputs found

    Analysis of implementation of high school asset transfer in west java province government

    Get PDF
    Based on the mandate of Law No. 23/2014 on Local Government, management and authority of senior and vocational high schools in the regency and city governments were taken over by the provincial government. The handover began on March 2016 and must be completed in early 2017. In the province of West Java, the value of the assets of the senior and vocational high school that had been handed overreached 5 trillion rupiahs. This study aims to determine the process, the problems were faced and the accounting treatment of the assets transferred. This research uses descriptive qualitative method using empirical data collected through observation, interviews, and documentation. The results showed that the transfer of these assets actually caused many problems which were mainly caused by the large amount and value of the assets and the location of the assets which were spread throughout the provinces of West Java. The main problems in the transfer of these assets are: the limited time, incomplete assets documents; assets documentations are not accordance with accounting system; inadequate quality and quantity of personnel; and greater problems will be faced after the transfer process is complete, because the province will be heavily burdened with the task of managing a large number of assets. Those assets are separated in wide area, and some of them are difficult to reach thus make complicated problem in coordination and supervision

    PERENCANAAN JADWAL PERAWATAN PREVENTIF BERBASIS KEANDALAN UNTUK MENINGKATKAN AVAILABILITY MESIN KERTAS (Studi Kasus: PT. Kertas Leces (Persero))

    Get PDF
    Abstrak   PT. Kertas Leces (Persero) adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi berbagai jenis kertas. Proses produksi di perusahaan tidak selalu berjalan lancar karena adanya losses time yang menyebabkan availability mesin berkurang. Salah satu penyebab losses time adalah kerusakan mesin. Perusahaan memiliki 5 mesin kertas, dan mesin kertas 3 adalah mesin kertas dengan nilai keandalan terendah karena paling banyak mengalami kerusakan akibat perubahan fungsi produksi yang diterapkan. Antisipasi losses time yang dilakukan oleh perusahaan masih melebihi batas yang tercantum dalam Rencana Kinerja Anggaran Perusahaan (RKAP) sehingga ada indikasi perusahaan mengalami kerugian. Adanya losses time dapat mengganggu keberlanjutan suatu proses produksi dan untuk mengatasinya diperlukan keandalan mesin. Keandalan mesin dapat dicapai dengan melakukan perawatan mesin, terlebih dengan perawatan yang terjadwal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui basic event penyebab losses time, mengetahui komponen kritis dan mendapatkan interval waktu perawatan komponen sehingga dapat disusun jadwal perawatan (preventif) rekomendasi yang memberikan peningkatan availability mesin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fault Tree Analysis (FTA). Hasil penelitian menunjukkan ada 32 basic event yang menyebabkan losses time di mesin kertas 3. Komponen mesin kertas yang paling kritis secara keseluruhan adalah HSM Roll (nilai keandalan 93,86%). Namun bila dilihat tiap part, maka Stock Preparation Part merupakan part terkritis (nilai keandalan 88,64%) dengan komponen kritisnya adalah Vertical Screen (nilai keandalan 95,4%). Untuk interval waktu perawatan komponen, bervariasi mulai dari 20 hari (1 komponen), 20-30 hari (1 komponen), 40 hari (1 komponen), 50 hari (3 komponen), 100 hari (3 komponen), 140 hari (6 komponen), 280 hari (1 komponen), 300 hari (12 komponen), 320 hari (15 komponen) dan 330 hari (8 komponen). Kemudian jadwal perawatan preventif yang direkomendasikan menunjukkan peningkatan availability mesin sebesar 35 hari per tahun. Kata kunci: availability, fault tree analysis, losses time, mesin kertas, penjadwalan perawatan preventi

    Correlation between dietary fat consumption with body mass index and body composition (a preliminary study in community based)

    Get PDF
    Pendahuluan: Sejumlah penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi lemak dengan indeks massa tubuh dan komposisi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi harian lemak total, asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) dan kolesterol total dengan beberapa paramater gizi. Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional, dengan 102 subjek. Pemeriksaan yang dilakukan adalah tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh dan pengukuran komposisi tubuh menggunakan timbangan komposisi tubuh Omron® HBF-212. Analisis konsumsi lemak total, asam lemak tak jenuh ganda dan kolesterol total menggunakan Software nutrisurvey 2007. Uji korelasi yang digunakan adalah Spearman Rho dengan menggunakan SpSS 21. Hasil: Konsumsi lemak total tidak berhubungan dengan indeks massa tubuh, massa lemak total, dan massa lemak visceral. Konsumsi PUFA berhubungan secara negatif dengan indeks massa tubuh (p <0,014, -0,24) dan massa lemak total (p <0,001, -0,326), sedangkan konsumsi total kolesterol total berhubugan secara negatif dengan indeks massa tubuh (p <0,019, -0,23), dan massa lemak total (p <0,001, -0,337). Kesimpulan: Ada hubungan antara konsumsi lemak dengan indeks massa tubuh dan komposisi tubuh. (Health Science Journal of Indonesia 2019;10(2):128-31) Kata kunci: konsumsi lemak; indeks massa tubuh; komposisi tubuh   Abstract Introduction: Studies showed some relation between fat consumption with body mass index and body composition. We conducted a study to investigate relationships between daily consumption of total fat, polyunsaturated fatty acid (PUFA) and total cholesterol with some nutritional parameters. Methods: This was cross-sectional study, with 102 subjects. The study was examined height, body weight, body mass index and body composition measurements using the Omron® HBF-212 body composition monitor. There was nutrisurvey 2007 to measure total fat, polyunsaturated fatty acid and total cholesterol consumption. We analyzed the correlation by using SpSS 21 (Spearman Rho) Results: Total fat consumption was not related to body mass index, total fat mass, and visceral fat mass. PUFA consumption was negatively associated with body mass index (p <0.014, -0.24) and total fat mass (p <0.001, -0.326), while consumption of total cholesterol was negatively associated with body mass index (p <0.019, -0.23), and total fat mass (p <0.001, -0.337) Conclusion: There was a relation between fat consumption with body mass index and body composition.(Health Science Journal of Indonesia 2019;10(2):128-31). Keywords: fat consumption; body mass index; body compositio

    Pemberdayaan Kader Dalam Manajemen KIPI Pada Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo

    Get PDF
    Indonesia targeting that at least 70% of the population vaccinated and formed the herd immunity. However, there are several challenges in reaching that target, such as the anti-vaccine movements, disinformation or hoaxes, fear of the Adverse Event Following Immunization (AEFI), and fear of needles. Based on the preliminary study, the area of Bandarharjo Public Health Centre was in the lowest 3rd place related to the COVID-19 vaccination coverage in Semarang. This was due to lack of education to the community regarding the vaccination, the high resistance to vaccination due to concerns about AEFI, and so on. Health cadres are one of the main actors in the supporting the health programs in PHC, therefore the role of health cadres need to be optimized in education and management of AEFI related to COVID-19 vaccination. This community service program was carried out offline in 30 health cadres in the working area of Bandarharjo PHC. The activity began with a pre-test, continued with the presentation of the topic, discussion session, and ends with post-test. The results of the pre-test and post-test showed that there was an increase in the knowledge of cadres between before the presentation and after the presentation session. Health cadres also received booklets containing general information about COVID-18 vaccination and also related to AEFI. Booklets given to cadres not only to increase their knowledge but also can be used to educate the community. Hopefully, with the increase in knowledge and understanding of cadres, the community will be easily get the right information. The health cadres commitment to educate the community regarding COVID-19 vaccination also hoped to increase the community knowledge related to the vaccination and also the willingness of community to receive the COVID-19 vaccination, especially in the working area of Bandarharjo PHC, Semarang City, Central Java Province

    Penguatan Peran Kader Kesehatan dalam Mendukung Program Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang

    Get PDF
    Percepatan vaksinasi COVID-19 di Kota Semarang telah dilakukan pada kelurahan yang memiliki kasus COVID-19 tinggi di tahun 2021 seperti Kelurahan Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Pedurungan Tengah, dan Palebon. Pemerintah telah menyediakan sarana prasarana untuk memudahkan masyarakat mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lanjutan, namun tetap dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat untuk  mendukung program percepatan vaksinasi COVID-19.Para kader kesehatan yang menghadapi masyarakat secara langsung seringkali mengalami kebingungan ketika menghadapi pertanyaan dari masyarakat mengenai vaksinasi COVID-19 dosis lanjutan. Sehingga peningkatan pengetahuan kader kesehatan  sangatlah penting agar kader dapat melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai vaksinasi COVID-19 dosis lanjutan . Dalam rangka penguatan peran kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang dijalankan oleh Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Kegiatan terdiri dari kompetisi video edukasi terkait vaksinasi booster untuk memicu  kreativitas kader dalam menyusun media edukasi, dengan sosialisasi kepada peserta untuk memperkaya pengetahuan kader kesehatan wilayah Puskesmas Tlogosari Kulon mengenai vaksinasi COVID-19 dosis lanjutan. Kegiatan berjalan dengan baik dan peserta menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi untuk berpartisipasi dalam proses kegiatan pengabdian. Diharapkan Puskesmas Tlogosari Wetan dapat terus memantau kendala yang dihadapi kader dan memberikan apresiasi kader kesehatan atas upayanya mendorong masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19

    REVIEW ARTIKEL: Terapi Antikoagulan Pada Penderita Angina Pektoris

    Get PDF
    Angina pektoris adalah suatu gejala dari penyakit jantung koroner dengan ditandai nyeri dada dan sesak napas karena adanya penggumpalan darah atau aterosklerosis. Mengobati angina pektoris dengan terapi antikoagulan yang mana terapi tersebut menggunakan obat yg dapat mencegah penggumpalan  dalam pembuluh darah. Tujuannya mengetahui lebih spesifik penggunaan obat antikoagulan dalam mengobati angina pektoris. Pada review artikel ini berisi tinjauan beberapa artikel yang telah publikasikan. Dalam pencariannya bersumber dari beberapa review artikel dengan mengumpulkan data-data dari berbagai macam, salah satunya mengambil data melalui Google Scholar. Kemudian dipilihnya lebih dari 10 artikel. hasil penelitian dari terapi farmakologi obat antikoagulan pada pasien penderita angina pektoris mampu menurunkan gejala dan mampu mencegah pengumpalan darah dalam pembuluh darah. Kesimpulan yang didapat dari hasil pengamatan dan pemahaman dari beberapa artikel di atas adalah penggunaan aspirin, nitran, fondaparinux, oksigen dan perlakuan terapi hipertensi dapat menurunkan NRS. Menurunkan dengan keluhan utama nyeri dada bisa juga di kombinasi dengan melakukan terapi relaksasi benson yang berguna menurunkan rasa sakit

    Pendidikan Anti Korupsi Bagi Mahasiswa di Kota Tanjungpinang

    Get PDF
    The purpose of this community Service activity is to create an anti-corruption young generation and in order to prepare the younger generation who has knowledge about anti-corruption from an early age, is able to internalize anti-corruption values ​​in everyday life, and can know the punishment for acts of corruption. corruption crime. The method of delivering material in this activity is a zoom meeting through lectures and discussions. The conclusion of this activity is that efforts to prevent corruption can be taken through anti-corruption education. Anti-corruption education is an effort to provide understanding and prevent the occurrence of acts of corruption committed in the formal learning process in lectures. Education should be able to create humans who have extensive knowledge, good morals, and master technology. Education is a place to build human resources who are able to make changes to the wider communityTujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk guna mewujudkan generasi muda yang anti korupsi dan dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang memiliki pengetahuan tentang anti korupsi sejak dini, mampu menginternalisasikan nilai-nilai anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat mengetahui hukuman bagi tindak pidana korupsi. Metode penyampaian materi pada kegiatan ini adalah zoom meeting melalui ceramah dan diskusi. Simpulan dari kegiatan ini adalah upaya pencegahan tindak pidana korupsi dapat ditempuh melalui pendidikan anti korupsi. Pendidikan anti korupsi adalah usaha untuk memberi pemahaman dan mencegah terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan dalam proses pembelajaran formal di bangku perkuliahan.Pendidikan seharusnya mampu menciptakan manusia yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas, akhlak yang baik, dan menguasai teknologi. Pendidikan menjadi wadah untuk membangun SDM (Sumber Daya Manusia) yang mampu memberikan perubahan pada masyarakat lua

    Perencanaan Jadwal Perawatan Preventif Berbasis Keandalan Untuk Meningkatkan Availability Mesin Kertas (Studi Kasus: PT. Kertas Leces (Persero))

    Get PDF
    PT. Kertas Leces (Persero) adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi berbagai jenis kertas. Proses produksi di perusahaan tidak selalu berjalan lancar karena adanya losses time yang menyebabkan availability mesin berkurang. Salah satu penyebab losses time adalah kerusakan mesin. Perusahaan memiliki 5 mesin kertas, dan mesin kertas 3 adalah yang paling banyak mengalami kerusakan karena perubahan fungsi produksi yang diterapkan. Antisipasi losses time yang dilakukan oleh perusahaan masih melebihi batas yang tercantum dalam Rencana Kinerja Anggaran Perusahaan (RKAP) sehingga ada indikasi perusahaan mengalami kerugian. Adanya losses time dapat mengganggu keberlanjutan suatu proses produksi dan untuk mengatasinya diperlukan keandalan mesin. Keandalan mesin dapat dicapai dengan melakukan perawatan mesin, terlebih dengan perawatan yang terjadwal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui basic event penyebab losses time , mengetahui komponen kritis dan mendapatkan interval waktu perawatan komponen sehingga dapat disusun jadwal perawatan (preventif) rekomendasi yang memberikan peningkatan availability mesin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fault Tree Analysis (FTA). Hasil FTA memberikan data awal yang diperlukan untuk menyusun jadwal perawatan, yaitu basic event beserta komponennya dan probabilitas tiap event. Dari probabilitas event (kerusakan komponen) kemudian dapat diperoleh nilai keandalan komponen dan interval waktu perawatan komponen. Langkah berikutnya adalah melakukan analisis untuk mendapatkan frekuensi penggantian dan perbaikan komponen yang akan digunakan untuk menyusun jadwal inisial perawatan komponen. Beberapa perubahan dilakukan pada jadwal inisial perawatan hingga didapat jadwal perawatan (preventif) yang direkomendasikan. Hasil FTA menunjukkan ada 32 basic event yang menyebabkan losses time di mesin kertas 3. Sedangkan komponen mesin kertas yang paling kritis secara keseluruhan adalah HSM Roll (nilai keandalan 93,86%). Namun bila dilihat tiap part, maka Stock Preparation Part merupakan part terkritis (nilai keandalan 88,64%) dengan komponen kritisnya adalah Vertical Screen (nilai keandalan 95,4%). Untuk interval waktu perawatan komponen bervariasi, mulai dari 20 hari (1 komponen), 20-30 hari (1 komponen), 40 hari (1 komponen), 50 hari (3 komponen), 100 hari (3 komponen), 140 hari (6 komponen), 280 hari (1 komponen), 300 hari (12 komponen), 320 hari (15 komponen) dan 330 hari (8 komponen). Dan yang terakhir, jadwal perawatan preventif yang direkomendasikan menunjukkan peningkatan availability mesin sebesar 35 hari. Oleh karena itu, diusulkan kepada perusahaan untuk melakukan perawatan preventif secara terjadwal dengan menggunakan FTA atau metode lain yang sesuai

    Optimalisasi Peran Forum Kesehatan Kelurahan Dalam Mendukung Adaptasi Kebiasaan Baru di Kecamatan Tembalang

    Get PDF
    Adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan masyarakat dilakukan agar masyarakat tetap dapat beraktivitas tanpa mengabaikan adanya COVID-19. Tentunya hal ini perlu diedukasi dan disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) merupakan organisasi yang mengelola dan mendukung pembangunan kesehatan di tingkat kelurahan. Kader FKK sebagai sumberdaya pelaksana menjadi penentu dalam edukasi dan sosialisasi kebiasaan baru ke masyarakat dan menjalin kontak serta komunikasi langsung dengan masyarakat sehingga kapasitas kader FKK sebagai fasilitator edukasi dan sosialisasi kebiasaan baru sangatlah penting. Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk permasalahan ini yaitu dengan diseminasi informasi dan meningkatkan kapasitas Kader FKK mengenai tugas dan perannya dalam mendukung penerapan adaptasi kebiasaan baru oleh masyarakat. Kegiatan pengabdian telah dilakukan selama 3 bulan meliputi penyusunan materi, video, leaflet, pelaksanaan penyuluhan, serta  penyusunan laporan. Penyuluhan dilakukan kepada kader FKK di Kecamatan Tembalang dengan jumlah peserta 40 orang. Partisipasi peserta sangat baik dan dilanjutkan dengan diskusi dalam bentuk FGD. Terdapat berbagai permasalahan yang dikemukakan seperti kesadaran masyarakat, keterbatasan sarana prasarana, tidak semua Posyandu memiliki sarana prasarana untuk pelaksanaan Posyandu dengan protokol Adaptasi Kebiasaan Baru,  dan tidak semua menggunakan masker di dalam lingkungan. Kolaborasi multipihak diperlukan untuk mewujudkan penerapan protokol kesehatan yang baik di masa adaptasi kebiasaan baru. ABSTRACTAdaptation of the new norm by implementing health protocols in every activity is carried out so that people able to continue their daily activities without ignoring the presence of COVID-19. Therefore, education and socialization to the community is needed. Forum Kesehatan Keluarga (FKK) is an organization in community level that manages and supports health development. FKK cadres have roles to educate and socialize and communicate the adaptation of the new norm to the community. Alternative solutions to these problems are disseminate information and strengthen the FKK cadres’ capacity related to their duties and roles to support the implementation of adaptation of the new norms. This community service activity has been carried out for 3 months, including developing the materials, video, leaflet, implementation of the socialization, and preparing the reports. The socialization was carried out to 40 FKK cadres in Tembalang sub-District. The participants showed positive responses and continued with discussion in FGD session. There were various issues that need to be concerned, such as the limited infrastructure, low public awareness, not all of the Posyandu have the tools to implement the new norm, low obedience to wear mask, etc. Multistakeholder collaboration is needed to support and optimized the implementation of adaptation of the new norm in the community
    corecore