53 research outputs found

    Facial duplication: Case, review, and embryogenesis

    Full text link
    The craniofacial anatomy of an infant with facial duplication is described. There were four eyes, two noses, two maxillae, and one mandible. Anterior to the single pituitary the brain was duplicated and there was bilateral arhinencephaly. Portions of the brain were extruded into a large frontal encephalocele. Cases of symmetrical facial duplication reported in the literature range from two complete faces on a single head (diprosopus) to simple nasal duplication. The variety of patterns of duplication suggests that the doubling of facial components arises in several different ways: Forking of the notochord, duplication of the prosencephalon, duplication of the olfactory placodes, and duplication of maxillary and/or mandibular growth centers around the margins of the stomatodeal plate. Among reported cases, the female:male ratio is 2:1.Peer Reviewedhttp://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/2027.42/38153/1/1420250205_ftp.pd

    Klinische Beurteilung der Ēthrane-Narkose in der Kinderchirurgie

    Full text link

    Pemilihan Lokasi Bermukim Sesuai Tingkat Keterjangkauan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Kawasan Sempadan Sungai Dan Rel (Studi Kasus: Kecamatan Klojen Kota Malang)

    Get PDF
    Kasus defisit penyediaan rumah sebagian besar terjadi karena rendahnya daya jangkau masyarakat terhadap pengadaan/ pembelian rumah. Sedangkan rendahnya daya jangkau masyarakat diakibatkan karena rata- rata penghasilan yang sangat rendah, khususnya dialami oleh kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Seiring dengan berkembangnya Kota Malang secara pesat, khususnya di pusat yaitu Kecamatan Klojen menyebabkan harga lahan semakin tinggi dan tak terkendali, sehingga tidak bisa dijangkau oleh semua kelompok masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat keterjangkauan MBR yang ada di kawasan sempadan sungai dan kawasan sempadan rel kereta api Kecamatan Klojen Kota Malang menggunakan perhitungan residual income, repayment affordability, dan income affordability. Tujuan selanjutnya adalah mengidentifikasi lahan potensial untuk bermukim bagi MBR dilihat dari rencana pola ruang perumahan dan tingkat keterjangkauan MBR. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis crosstab, analisis keterjangkauan perumahan, analisis AHP, analisis Indek Sentralitas Marshall, analisis overlay dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterjangkauan MBR didominasi dengan kategori tidak mampu untuk keterjangkauan cicilan dan sangat terjangkau untuk keterjangkauan pendapatan. BWP Malang Tenggara merupakan tujuan yang paling tepat untuk dijadikan pemilihan lokasi bermukim bagi MBR, karena memiliki ketersediaan lahan yang sangat potensial paling luas. Batasan minimal biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah tapak dengan tipe 36 satu lantai dengan harga lahan Rp 60.000,- per m2, dibutuhkan biaya sebesar Rp88.840.000,-. Sehingga MBR yang masuk dalam kategori mampu mencicil 20 tahun dan 15 tahun untuk keterjangkauan cicilan dan sangat terjangkau untuk keterjangkauan pendapatan yang mampu untuk membeli rumah di lahan yang sangat potensial untuk bermukim bagi MB

    The work activity of six secondary school principals in West Beirut, Lebanon - by Mohammad Kasim Bimar

    No full text
    Thesis (M.A.)--Department of Education, American University of Beirut, 1983

    Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Pada PT. X Di Surabaya

    Get PDF
    Penerapan good corporate governance telah menjadi isu sentral dalam menunjang pemulihan ekonomi. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, perusahaan dituntut untuk dapat mengimbanginya. Maka diperlukan adanya sistem pengelolaan serta pengendalian yang tepat pada perusahaan. Dengan adanya tata kelola yang baik (good corporate governance) diharapkan dapat memberikan dampak yang positif untuk perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang sejauh mana penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance pada PT. X disurabaya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode explanatory researchdimana dapat meningkatkan pemahaman mengenai penerapan Good Corporate Governance dengan menggunakan dokumen dari perusahaan dan hasil wawancara dengan pihak terkait. Penelitian ini menggunakan PT.X sebagai obyek penelitian. Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai pelaksanaan corporate governance pada sebuah perusahaan manufaktur. Tujuan dari diterapkannya prinsip-prinsipcorporate governance pada PT. X di surabaya adalah agar dapat diketahui bagaimana corporate governance-nya. Dengan demikian, analisis ini akan membantu manajemen dalam menentukan tindakan perbaikan atas kendala dan kelemahan yang ada. Sehingga PT. X dapat melakukan perbaikan dan dengan adanya hal ini PT. X dapat meningkat

    Dritte Zwischendiskussion

    Full text link

    Neurophysiological Aspects

    Full text link

    In Government We Trust: Or Do We?

    No full text
    Supporting or protesting government\u27s actions is a freedom that U.S. citizens possess. This can be done using both lawful and illegal means of protesting. There are, however, consequences in both supporting and protesting against the government. Past literature demonstrates that people\u27s fears of negative consequences (e.g. embarrassment to deviate against the social norms, confrontation, or self worth) are by and large the reasons why people do not get active when they disagree with governmental actions (Cook & Gronke, 2005; Schyns & Koop, 2009). Other reasons for the lack of initiative may include lack of time, initiative, social views, and diffusion of responsibility. The purpose of the current study was to investigate whether being exposed to a positive or negative video would influence willingness to protest and sign a petition against the current wars in the Middle East. Participants were undergraduate students at a small liberal arts University in Northern California who were randomly assigned to one of the three conditions Participants watched a video that either propagated a positive view of the government (condition 1), a video that propagated a negative view (condition 2), or a neutral video (condition 3). Participants were then asked to complete the Attitude Scale Toward War survey (Ericksen, 1948). The researchers hypothesized that the participants exposed to a short video about past political scandals and issues of unnecessary war (negative video) would have higher scores on the survey and would be more likely to protest and sign a petition against war. Preliminary analyses conducted on a subset of 36 individuals (Mean age= 20.83, SD = 2.27) indicated marginal significance. Final results will be discussed
    corecore